EFEKTIFITAS PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC) TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi Kasus : Program CSR Community Development P.T Tirta Investama Pandaan)

(1)

SKRIPSI

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)

TERHADAP MASYARAKAT LOKAL

(Studi Kasus : Program CSR Community Development P.T Tirta Investama Pandaan)

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Politik (S.IP) strata-1

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional

Oleh:

SANTI SISWORINI NIM : 08.260.101

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU

POLITIK

2013


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Nama : Santi Sisworini

NIM : 08.260.101

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi : Ilmu Hubungan Internasional

Judul skripsi : Efektifitas Pelaksanaan Progran Corporate Social

Responsibility Perusahaan Multinasional (MNC) terhadap Masyarakat Lokal (Studi Kasus: Program CSR Community Development P.T Tirta Investama Pandaan)

Disetujui,

DOSEN PEMBIMBING

Pembimbing I Pembimbing II

Ruli I. Ramadhoan, S.Sos., M.Si. Rachmad K. Dwi Susilo, MA

Mengetahui,

Dekan FISIP UMM Ka. Prodi

Ilmu Hubungan Internasional


(3)

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Santi Sisworini

NIM : 08260101

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi : Ilmu Hubungan Internasional Judul skripsi :

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)

TERHADAP MASYARAKAT LOKAL

(Studi Kasus : Program CSR Community Development P.T Tirta Investama Pandaan)

Telah dipertahankan dihadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Dan dinyatakan LULUS

Pada hari: Rabu Tanggal: 10 Juli 2013

Tempat: Laboratorium Ilmu Hubungan Internasional

Mengesahkan, Dekan FISIP UMM

Dr. Asep Nurjaman, M. Si.

Dewan Penguji:

1. Tonny Dian Effendi, M. Si ( )

2. Primadi Wahyu Widagdo S.S., M.BA ( )

3. Ruli Inayah Ramadhoan, S.Sos., M. Si ( )


(4)

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Santi Sisworini

Tempat, tanggal lahir : Batumarta, 07 Juli 1987

NIM : 08.260.101

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Program Studi : Ilmu Hubungan Internasional

Menyatakan bahwa karya ilmiah (skripsi) dengan judul:

EFEKTIFITAS PELAKSANAAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC)

TERHADAP MASYARAKAT LOKAL

(Studi Kasus : Program CSR Community Development P.T Tirta Investama Pandaan)

Adalah bukan karya tulis ilmiah (skripsi) orang lain, baik sebagian ataupun seluruhnya, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah saya sebutkan sumbernya dengan benar.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Malang, 17 September 2013 Yang menyatakan,


(5)

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI

1. Nama : Santi Sisworini

2. NIM : 08260101

3. Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

4. Program Studi : Ilmu Hubungan Internasional

5. Judul Skripsi : EFEKTIFITAS PELAKSANAAN

CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY PERUSAHAAN MULTINASIONAL (MNC) TERHADAP MASYARAKAT LOKAL (Studi Kasus : Program CSR Community Development P.T Tirta Investama Pandaan)

1. Pembimbing : 1. Ruli Inayah Ramadhoan, S.Sos., M.Si.

2. Rachmad K. Dwi Susilo, MA

2. Kronologi Bimbingan :

Tanggal Paraf

Pembimbing I Tanggal

Paraf Pembimbing

II

Keterangan

22 Maret 2012 22 Maret 2012 Pengajuan

Judul Skripsi

1 Mei 2012 1 Mei 2012 ACC Bab I

22 September 2012

22 September 2012

ACC Bab II

1 November 2012

1 November 2012

ACC Bab III

10 Maret 2013 10 Maret 2013 ACC Bab IV

1 Juli 2013 1 Juli 2013 ACC Ujian


(6)

MOTTO

Hidup Sekali Hiduplah yang Berarti

Berani Hidup tak Takut Mati, Takut Mati Jangan Hidup,

Takut Hidup Mati Saja.

Hanya Satu Yang Tak Akan Pernah Bisa Dicuri Di

DuNia iNi yaitu “PENGaLaMaN”

“Kebaikan yang kau anggap baik adalah keburukan jika engkau

meninggalkanya, dan keburukan yang kau anggap buruk adalah


(7)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrohim.

Assalamu`alaikum Wr. Wb.

Alkhamdulillah. Nastanginuhu wa nastagfiruhu wan a`dzubillahi min suruuri anfusina wa min saiaati a`malina. Ashadualla ila ha illa Allah wa ashanu anna muhammadan gabduhu wa rosuluhu la nabiya ba`da. Hanya dengan izin Allah SWT penulis bisa menyelesaikan skripsi dengan judul “Efektifitas Pelaksanaan Progran Corporate Social Responsibility Perusahaan Multinasional (MNC) terhadap Masyarakat Lokal (Studi Kasus: Program CSR Community Development P.T Tirta Investama Pandaan)”.

Karya ini merupakan tugas akhir dan menjadi salah satu syarat untuk meraih gelar sarjana strata I dalam hal ini adalah sarjana Ilmu Politik dan Ilmu Sosial Prodi Ilmu Hubungan Internasional, dimana membutuhkan pemikiran dan penelitian yang serius sehingga nantinya bermanfaat bagi para pembaca.

Penulis menyadari bahwa dalam penelitian sampai penyusunan skripsi tidak akan terwujud tampa adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari semua pihak. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Ayahanda Safari dan Ibunda Sri Wahyuni selaku orang tuaku yang telah mendidikku untuk menjadi pribadi yang cerdas dan mandiri. Terlahir sebagai anak dari Ibu dan Bapak tercinta merupakan karunia yang luar biasa dan hal yang paling kusyukuri. Semoga Ibu dan Bapak tak akan pernah lelah menyayangi, mengerti dan mendidik anakmu ini. Dan skripsi ini kupersembahkan kepada Ibu dan Bapak tersayang sebagai bukti kesuksesan didikan kalian berdua dan yang telah banyak berkorban baik moril maupun materil hingga terselesaikannya studi ini.

2. Bapak Dr. Wahyudi, M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang dan juga para pembantu dekan, yang telah memberikan fasilitas seluas-luasnya baik sarana maupun prasarana.


(8)

Internasional sekaligus sebagai dosen wali dan juga sebagai tim penguji yang tak pernah bosan dan tak pernah henti-hentinya memberikan nasihat dan motivasi hidup. “Segala Sesuatu Pasti Ada Tujuannya.

4. Bapak Ruli Inayah, M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Rachmad K. Dwi Susilo, MA selaku pembimbing II yang selalu menyediakan banyak waktu untuk membimbing agar tercipta karya yang bermanfaat pada akhirnya, dan terima kasih kepada beliau berdua karena motivasi yang tinggi hingga akhirnya karya tulis ini selesai.

5. Perusahaan Aqua (PT. Tirta Investama Pandaan) yang telah memberikan waktu dan kesempatan yang seluas-luasnya untuk menyelenggarakan penelitian. Bapak Joshua P. (Selaku Pimpinan Aqua Pandaan) Bapak Fafit Rachmad Aji (Selaku Co. CSR Aqua Pandaan), Pak Agus (Co. HDR Aqua Pandaan), Seluruh tim Plant Aqua Pandaan yang membantu penelitian ini. Community Development Binaan Aqua Pandaan, Ibu Juli (Selaku Ketua Wanjati) dan Teman-teman dari LSM SII (Sosial Investement Indonesia) Bapak Apri dan semua yang membantu terlaksana dan selesainya penelitian ini.

6. Segenap Dosen dan Civitas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik dan terkhusus Prodi Ilmu Hubungan Internasional.

7. Segenap Dosen Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial Dra. Juli Astutik, M.SI. Selaku Ka. Prodi IKS sekaligus Ibu dan juga pimpinan dimana saya menimba ilmu mempraktikkan dan berusaha menerjunkan diri ke dunia kerja. Terima kasih atas motivasi dan pembelajaran yang diberikan. Dan juga segenap Dosen IKS.

8. Eyang kakung Isroni dan Eyang putri Siti Fatimah yang selalu memberikan dorongan moril dan juga Kakak ku Aziz Budi Santoso Alias Abdul Aziz dan juga adik-adikku Dian Ma`mum Fauzi dan Syifa`ul Mashuda yang telah memberikan dorongan dan motivasi agar segera menyelesaikan tugas akhir ini dan lulus. Tak luput juga Paman ku Mutarom dan Bulek Nunik dan juga sepupu-sepupu tersayangku yang selalu memberikan cambukan motivasi agar selalu maju dan pantang menyerah.


(9)

yang tak bosan-bosannya mengingatkan untuk segera menyelesaikan tugas akhir ini. Mereka adalah teman sekaligus keluarga dalam naungan atap yang sama. Dan Juga Raziever Malang Pooh, Cinbe, Hiday, Mami Rani, Zulfa, Yona, dll yang dengan kebersamaan melangkah menuju impian.

10.Vamos Europe: Nuril Vamos, Ferry Kiddo , Santy Fire Burning (me) dan Kiep Tumbang Tanah. Kami adalah teman yang mencari jati diri, Eropa menjadi tujuan masing-masing kami. Travelling menjadi kegemaran kami. Semoga kami ditemukan dibawah naungan menara Eiffel parís dan bersama-sama menuju naungan Ka`bah Aamiin.

11.Segenap Angkatan 2008 Prodi Ilmu Hubungan Internasional Avril, Ika, Zalli, Pandu, Jesi, Sulis, Nining, Jeje, dll yang tak mungkin saya sebutkan satu persatu. Dan segenap teman-teman Mandarin Act. Mba. Debby, Widya, Adit, Rara, Amin, Mba. Fitri, Obama, Fadhor, Mas Irul, dll disisa masa perkuliahan yang menorehkan semangat juang untuk meraih apapun yang kita inginkan. 12.Semua pihak yang telah membantu penyelesaian penulisan skripsi ini yang

tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat memberikan konstribusi, sekalipun kecil, yang tidak hanya akan bermanfaat untuk menambah dan mengembangkan pengetahuan mengenai studi Ilmu Hubungan Internasional di lingkungan Universitas Muhammadiyah Malang, melainkan juga terhadap disiplin Ilmu Hubungan Internasional di Indonesia secara umum. Amien.

Wassalamu’alaikum warahmatullahhi wa barakatuh.

Malang,17 September 2013 Penulis,


(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ... iii

BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI ... iv

MOTTO ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

ABSTRAK ... xii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 6

1.3 Tujuan ... 7

1.4 Penelitian Terdahulu ... 7

1.5 Kerangka Teoritis ... 14

1.5.1 Stakeholder Theory ... 14

1.5.2 CSR sebagai Implementasi dari Sustainable Development ... 17

1.5.3 CSR sebagai Tujuan dari Community Development ... 22

1.6 Metodologi Penelitian ... 31

1.6.1 Metodologi Penelitian ... 31

1.6.2 Ruang Lingkup Penelitian ... 32

1.6.2.1 Batasan Waktu ... 32

1.6.2.2 Batasan Materi ... 33

1.6.3 Lokasi Penelitian ... 33

1.6.4 Populasi ... 34

1.6.5 Sampel ... 35

1.6.6 Subjek Penelitian ... 36

1.6.7 Metode Pengumpulan Data... 37

1.6.8 Metode Analisa Data Kualitatif ... 38


(11)

1.6.10 Sistematika Penulisan ... 44

BAB II CSR DAN PERUSAHAAN AQUA-DANONE PT TIRTA INVESTAMA PANDAAN 2.1 CSR dalam Perspektive MNC ... 46

2.1.1 Evolusi Corporate Social Responsibility (CSR) Era Globalisasi ... 46

2.1.2 Home Country dan Host Country ... 56

2.2 Gambaran Umum Perusahaan Danone ... 57

2.2.1 Sejarah Danone ... 57

2.2.2 Kantor Pusat ... 61

2.2.3 Tata Kelola Perusahaan ... 62

2.2.4 Produk ... 62

2.3 Gambaran Umum PT Aqua Tirta Investama ... 63

2.4 Gambaran Umum PT Tirta Investama Pandaan ... 65

2.4.1 Sejarah ... 65

2.4.2 Tata Kelola Perusahaan ... 66

2.4.3.Produk ... 66

2.4.4 Implementasi CSR Aqua PT. Tirta Investama Pandaan ... 68

2.3.2 Objektivitas Danone Dalam Melakukan CSR dan Hubungannya dengan Stakeholder Terkait ... 73

BAB III ANALISIS EFEKTIFITAS PELAKSANAAN PROGRAM CSR PT TIRTA INVESTAMA PANDAAN 3.1 Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Di Indonesia ... 89

3.2 Parameter Keberhasilan Program CSR Aqua ... 92

3.2.1 Dampak CSR Aqua Terhadap Masyarakat dalam Lingkup Ekonomi 92 3.2.2 Dampak CSR Aqua Terhadap Masyarakat dalam Lingkup Lingkungan ... 97

3.2.3 Dampak CSR Aqua Terhadap Masyarakat dalam Lingkup Sosial ... 100

3.2.4 Efektifitas Pelaksanaan CSR PT. Tirta Investama Pandaan ... 102

3.3 Pelaksanaan CSR Aqua dan Kesesuaiannya Dengan Konsep CSR Secara Global ... 108


(12)

3.3.1 CSR Aqua Danone dalam Stakeholder View ... 108 3.3.2 Sustainability dan Pelaksanaan CSR Aqua Danone ... 109 3.3.3 CSR Aqua Danone dalam Hubunganya dengan community

development ... 111 3.3.4 CSR Aqua Danone dan Hubunganya dengan MNC ... 114 3.4 Kendala-kendala dalam Pelaksanaan Program CSR ... 113

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan ... 119 4.2 Saran ... 121 DAFTAR PUSTAKA


(13)

DAFTAR LAMPIRAN Surat Izin Penelitian

Daftar Pertanyaan Angket Daftar Pertanyaan Perindikator

Uji Product Moment Perindikator Terhadap Kepuasan Masyarakat Company Profile PT Tirta Investama Pandaan

Need Assasment Tahap 1 – Tahap 9 PT Tirta Investama Pandaan

Logical Framework Analysis for Program Integrated Community Development Program Wanjati oleh PT Tirta Investama Pandaan.

Project Schedule for Program Integrated Community Development Wanjati oleh PT Tirta Investama Pandaan.

Budget Plan for Program Integreted Community Development Wanjati oleh PT Tirta Investama Pandaan.

Action Plan PT Tirta Invatama Pandaan. Laporan Keuangan Bulanan Wanjati Pandaan. Foto Observasi Daftar Kegiatan Wanjati Pandaan.


(14)

Daftar Pustaka

Ardianto,Elvinaro dan Machfudz M, Dindin. 2011. Efek Kedermawanan Pebisnis

dan CSR , Jakarta: PT Elek Media Komputindo Kompas Gramedia. Asy`ari, Hasan. 2009. Implementasi Corporate Social Responsibilty (CSR)

Sebagai Modal Sosial PT Newmont , Semarang: Universitas Diponegoro. Endaryanta, Erwin. 2007. Politik Air di Indonesia Penjarahan Si Gedhang Oleh

Korporasi Aqua Danone. Yogyakarta: Laboratorium Jurusan Ilmu Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politi Universitas Gadjah Mada.

Faisal, Sanapiah. 2005. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: PT

RajaGrafindo Kencana.

Hikmat, Harry. 2000. Analisis Dampak lingkungan sosial: Strategi Menuju Pembangunan Berpusat Pada Rakyat (People Centered Development), Jakarta: Universitas Indonesia.

Hermawan P, Yulius. (ed.). 2007. Tranformasi dalam Studi Hubungan

Internasional Aktor, Isu dan Metodologi: Ekspansi Global Neo-Liberalisme. Bandung: Graha Ilmu.

Indrati Tatik. 2011. Pengaruh Keberdayaan TNC Terhadap Budaya Konsumtif Masyarakat Malang (Study Pada Konsumen MCdonald`s Malang). Malang: Universitas Muhammadyah Malang.

Mas`oed, Mohtar. 1994. Ilmu Hubungan Internasional Disiplin dan Metodologi. Jakarta: PT Pustaka LP3ES Indonesia.

Nopirin. 2007. Ekonomi Internasional edisi Kedua, Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada

Richard Welford. 2003. Corporate Social Responsibility in Europe and Asia: Critical Elements and Best Practice, Hongkong: The Centre of Urban Planning and Environmental Management the University of Hongkong. Rudito Bambang dan Budiman Arif,. 2003. Metode dan Teknik Pengelolaan

Community Development. Jakarta: ICSD (Center for Sustainable Development)

Sumardiono, Eko. 2007. Evaluasi Pelaksanaan Community Development Dalam Perolehan Proper Hijau (Studi Kasus: P.T Pupuk Kaltim Bontang), Semarang: Universitas Diponegoro.


(15)

Suyanto Bagong. et al. (eds.) 2008. Metodologi Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Sugiono. 2007. Statististik untuk Penelitian, Bandung: ALFABETA.

Suharto Edi. 2007. Pekerjaan Sosial di Dunia Industri Memperkuat

Tanggungjawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility). Bandung: PT Refika Aditama.

Tanaya, Jimmy. 2004. Tanggung Jawab Sosial Korporasi, Surakarta: The

Business Watch Indonesia –Widya Sari Press ( Aggota ISBN

Perpustakaan Nasional) di dukung oleh Novib Oxfam Netherlands, Krisna Offset.

Wahyudi, Isa dan Azheri, Busyro. 2011. Corporate Social Responsibilty Prinsip, Pengaturan, dan Implementasi, Malang: SETARA Press.

Wibisono Yusuf. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Corporate Social Responsibility), Gresik: Fascho Publishing.

Sumber dari Majalah:

Majalah Bisnis & CSR Reference for Decision Maker. Vol. 3, No. 14 Edisi Khusus CSR Aqua. ISSN 1978-7316. Aqua Menjaga Harmoni Alam. Sumber Internet:

Lesmana,Temoteus. 2007. Program Corporate Social Responsibillity yang berkelanjutan, Lensa ETF edisi 1 Nov 2006. Diakses tanggal 03

Desember 2011 di alamat:

http://businessenvironment.wordpress.com/2007/03/01/program-corporate-social-responsibility-yang-berkelanjutan/#more-59

R. Edward Freeman, Stakeholder Theory of the Modern Corporation. Diakses tanggal 12 April 2013 di alamat:

http://academic.udayton.edu/lawrenceulrich/Stakeholder%20Theory.pdf

Annual report 2010 diakses tanggal, 29 Juni 2012 di alamat

http://www.danone.com/images/pdf/ra10_en.pdf Annual report 2006 diakses tanggal 29 Juni 2012 di alamat

http://library.corporate-ir.net/library/95/951/95168/items/258892/AnnualReport2006.pdf. Fresh dairy product diakses tanggal 29 Juni 2012 di alamat:


(16)

Introduction danone diakses tanggal 29 Juni 2012 di alamat:


(17)

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Kontribusi potensial pokok Penanaman Modal Asing atau sering disebut dengan PMA baik secara langsung ataupun tidak langsung terhadap pembangunan ekonomi adalah dilihat dari pengadaan teknologi dan keahlian. Dikarenakan teknologi industri mencerminkan efek riset dan pengembangan di sektor industri. Sedangkan dalam pembentukan keahlian juga memiliki kontribusi yang sangat penting, yaitu pembentukan keahlian sehubungan dengan aktivitas penggunaan tenaga kerja dan pelatihan perusahaan asing. Seiring berkembangnya perekonomian suatu bangsa maka PMA semakin menjamur baik berupa perusahaan transnasional ataupun multinasional. Banyak perusahaan-perusahaan berskala besar tersebut memiliki andil dalam pembangunan ekonomi akan tetapi di sisi lain eksploitasi besar-besaran sumberdaya alam oleh sektor industri seringkali menyebabkan kerusakan lingkungan. Hal tersebut menjadi konsen utama permasalahan yang saat ini terjadi.

Multinational Corporation (MNC) menjadi sasaran penting dalam permasalahan lingkungan yang ada. MNC sering menjadi “buah bibir” dalam peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat sekitar yang ada di host country atau tempat perusahaan itu didirikan. Globalisasi seolah menjadi “jalan tol” bagi berkembangnya perusahaan dengan basis multinasional. Gerbang pasar terbuka untuk setiap Negara. Perekonomian


(18)

tak lagi berbasis di satu negara saja, akan tetapi telah meluas tanpa ada lagi negara sebagai batasan. Keberadaan MNCs dalam suatu negara telah lama menjadi bahan perdebatan yang tak berujung. Beragam kritik ditujukan atas keberadaan MNCs, tidak hanya datang dari host country akan tetapi juga dari home country atau negara asal dari MNCs tersebut. Kritik dari home country muncul karena tingginya tingkat pengangguran dikarenakan sektor lapangan kerja berkurang. Adanya perpindahan produksi dari negara asal ke negara tujuan MNCs sehingga dampak sosial yang muncul adalah naiknya angka pengangguran di negara asal atau home country. 1

Kritikan juga muncul dari host country atau negara yang ditempati oleh MNCs. Dari awal kemunculan MNCs di negara tujuan memang memiliki respon negatif dari kebanyakan masyarakat daerah dan dari berbagai pihak dan kalangan dimana MNCs itu berdiri. Dikarenakan adanya banyak fakta yang memperlihatkan akan kepercayaan pihak MNCs terhadap pekerja lokal sangat kecil. Ini terlihat dari posisi top manager banyak diisi oleh orang-orang asing. Hal tersebut memunculkan asumsi akan adanya eksploitasi pekerja lokal oleh MNCs. Upah buruh yang rendah dan tak sebanding dengan harga produk yang tinggi semakin memperparah sisi negatif dari MNCs.. Hingga memunculkan asumsi bahwa MNCs hanya

1

Aknolt Kristian Pakpahan. 2007. Multinasional Coprorations dan implementasi

Corporate Sosial Responsibilty Dalam Perekonomian Global, dalam Yulius P Hermawan. (ed.). 2007. Tranformasi dalam Studi Hubungan Internasional Aktor, Isu dan


(19)

menyedot tenaga buruh dengan mendapatkan keuntungan besar tanpa memperdulikan nasib buruh.2

Globalisasi memunculkan pihak yang pro dan kontra yaitu yang mendukung akan keberadaan globalisasi maupun menentang globalisasi. Dalam kaitannya MNC yang dianggap menjadi alat globalisasi menjadi sasaran penentang dan pendukung. Para Pengkritik globalisasi menekankan instrumen globalisasi dengan berbagai macam alasan. Adanya anggapan bahwa globalisasi menimbulkan kesenjangan absolut dalam standar penghidupan antara negeri-negeri berpenghasilan tinggi dan sebagian negeri berkembang yang mana terus meningkat. Ketidaksetaraan global di antara individu-individu pun terus meningkat. Perusahaan dengan basis Penanaman Modal Asing (PMA) seperti MNCs menjadi sorotan utama karena dianggap sebagai instrument kapitalisasi ekonomi yang menjadi ciri utama yang mencolok dalam pandangan antiglobalis.

Banyaknya kritik tentang perusahaan dengan basis MNC dari segala arah inilah membawa pada beberapa pertanyaan, seberapa parah kerusakan yang mereka timbulkan, dan tidak adakah dampak positif dengan keberadaan perusahaan-perusahaan tersebut. Dalam hal ini berkaitan dengan tanggung jawab sosial perusahaan atau sering disebut dengan CSR ini menjadi satu pembahasan penting untuk menelisik seberapa bermanfaatnya perusahaan-perusahaan tersebut bagi sosial masyarakat dan juga lingkungan. Adanya anggapan bahwa CSR hanya menjadi alat untuk membungkam

2 Ibid.


(20)

gelombang protes atas keberadaan perusahaan-perusahaan tersebut. Dikarenakan adanya anggapan “miring” tentang CSR hanya sebagai alat politik pencitraan perusahaan.

Anggapan di atas bukan tanpa dasar, karena banyaknya perusahaan dalam pelaksanaan CSR hanya sebatas pemberian charity semata atau sering disebut sebagai zakat perusahaan dan charity inilah yang mereka sebut dengan CSR, dan tak memiliki dampak yang berkelanjutan baik untuk lingkungan dan juga masyarakat luas. Hal tersebut diperparah dengan

anggapan bahwa charity merupakan alat untuk memperbaiki citra

perusahaan dan untuk meningkatkan daya jual perusahaan. Dalam hal ini harus ada perbedaan tepat dalam pelaksanaan CSR dan perbedaannya terkait dengan pelaksanaan charity yang sering dianggap sebagai program CSR.3

Revolusi kapitalisme menjadi satu pendapat tersendiri tentang CSR, kapitalisasi yang bercirikan profit sebesar-besarnya dengan modal seminim mungkin mengalami perubahan meski tanpa menghilangkan esensi dari profit atau keuntungan. Akan tetapi menjadi lebih “luwes” dengan adanya CSR. Bukan tanpa alasan yang jauh dari keuntungan, tapi untuk menunjang keberlangsungan perusahaan itu sendiri maka kepercayaan masyarakat yang mulai pudar menjadi konsen tersendiri bagi perusahaan untuk menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan. Hal yang tak kalah penting lagi adalah sumber daya alam dimana menjadi bahan baku utama perusahaan dan menunjang keberlangsungan perusahaan, seakan tak

3 Ibid. halm 221


(21)

ada pilihan lain kecuali merevitalisasi lingkungan sebagai penunjang keberlangsungan perusahaan. CSR menjadi jalan investasi yang dianggap mengguntungkan bagi banyak pihak khususnya perusahaan itu sendiri.

Dari anggapan-anggapan di atas, isu CSR kembali menyeruak ke permukaan dan menjadi topik yang menarik untuk dibahas dan pelajari, untuk mendapatkan fakta sejauh mana peran CSR khususnya perusahaan dengan basis perusahaan multinasional dalam tanggung jawabnya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan dalam perbaikan lingkungan sekitar perusahaan tersebut berdiri.

Peneliti-peneliti terdahulu seperti Aknolt Kristian Pakpahan dalam tulisannya yang berjudul “Multinational Corporation dan Implementasi Corporate Social Responsibiliy Dalam Perekonomian Global” banyak membahas tentang CSR dan implementasi yang dilakukan oleh perusahaan multinasional, dimana penelitian ini Aknolt Kristian mengungkapkanbahwa implementasi CSR oleh MNC menjadi salah satu strategi yang bekerja dengan baik dan membawa keuntungan bagi kedua belah pihak.4 Hal berbeda datang dari seorang peneliti Hasan Asy`ari dalam tesisnya yang berjudul “Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Modal Sosial PT Newmont” dalam penelitian ini menekankan akan peranan implementasi CSR PT Newmont sebagai modal sosial perusahaan selain

4

Aknolt Kristian Pakpahan. 2007. Multinasional Coprorations dan implementasi

Corporate Sosial Responsibilty Dalam Perekonomian Global, dalam Yulius P Hermawan. (ed.). 2007. Ibid. hal. 211.


(22)

dilihat sebagai suatu pertolongan dalam bentuk rekruitment tenaga kerja dalam memperkerjakan masyarakat.5

Selama ini banyak peneliti terdahulu yang meneliti tentang implementasi pelaksanaan CSR, sedangkan penelitian yang terfokus pada

implementasi pelaksanaan CSR yang berkaitan dengan community

development (comdev) yaitu dilihat dari efektifitas pelaksanaan yang telah terimplementasi belum pernah diteliti. Isu ini menjadi fokus penelitian karena banyak pelaksanaan CSR yang telah terimplementasi akan tetapi

tidak sesuai dengan prinsip dasar sustainable development atau

pembangunan yang berkelanjutan dan sesuai dengan tujuan dasar CSR yaitu

mewujudkan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan untuk

meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut :

Bagaimanakah efektifitas tanggung jawab sosial perusahaan Multinasional (MNC) terhadap host country berkaitan dengan pelaksanaan community development?

5

Hasan Asy`ari. 2009. Implementasi Corporate Social Responsibilty (CSR) Sebagai Modal Sosial PT Newmont , Semarang: Universitas Diponegoro. hal. 60


(23)

1.3. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah :

1. Mengetahui efektifitas program dan keberlanjutan corporate social responsibility perusahaan mutinasional di host country.

2. Penelitian ini juga diharapkan menjadi sumbangsi akademik dan praksis terutama dalam pengkajian dan perkembangan aktor-aktor dalam hubungan internasional.

1.4. Penelitian Terdahulu

Berkaitan dengan penelitian tentang tanggung jawab sosial perusahaan banyak peneliti yang sudah membahas tentang masalah tersebut, antara lain adalah Aknolt Kristian Pakpahan dalam tulisanya yang berjudul “Multinational Corporation dan Implementasi Corporate Social Responsibiliy Dalam Perekonomian Global”. Dalam penelitiannya, Aknolt Kristian menekankan peran penting dari MNCs dalam perekonomian global, mengambil sisi baik dan buruk dari keberadaan MNCs. Mencoba untuk melihat MNCs dari dua arah sudut pandang. Aknolt juga menguak sisi MNCs baik dari karakteristik maupun motif utama keberadaan MNCs.

Michael J. Carbaugh dalam kutipan Aknolt menyebutkan sedikitnya ada empat karakteristik dari MNCs. Yang pertama, MNCs adalah perusahaan yang beroperasi minimal di dua Negara atau lebih dan perusahaan induk ada di Negara asal (home country). Sedang ciri yang kedua, MNCs sering melakukan research and development di negara tujuan.


(24)

Ketiga, sifat operasional perusahaan bersifat lintas batas Negara. Terakhir adalah adanya pemindahan modal yang ditandai dengan arus investasi langsung (foreign direct investment/ FDI) dari daerah yang dianggap sedikit menberikan kontribusi terhadap MNCs ke daerah yang dianggap mampu memberikan kontribusi positif atas keberadaan MNCs.6

Ada beberapa alasan atau motif berdirinya MNC yang biasanya menjadi dasar adalah peningkatan dari profit oriented. Dikarenakan adanya tekanan untuk mendapatkan keuntungan menjadikan MNC mencari daerah baru untuk mendapatkan pangsa pasar yang dapat menimbulkan keuntungan lebih. Hal ini dijelaskan dalam tulisan Aknolt motif dari berdirinya MNC ada dua faktor yaitu faktor permintaan (demand factor) dan faktor biaya (cost factor). Dalam kaitannya dengan biaya yaitu, MNC berusaha menurunkan atau menekan biaya produksi dengan tujuan untuk memaksimakan profit dan menjadi daya saing internasional atas produk yang dihasilkan.7 Selain dari sisi keberadaan MNC Aknolt mencoba menerangkan peran CSR dalam keberadaan MNC tersebut. Secara umum keberadaan MNC dalam menjalankan CSR atau tanggung jawabnya terhadap sosial dinilai Aknolt positif. Dibalik kritikan-kritikan akan keberadaan MNCs ada nilai positif yang didapatkan dari MNC dari pelaksanaan CSR itu sendiri. Meski dalam tulisannya juga memuat pro dan kontra akan implementasi CSR itu sendiri, dia berusaha menguak sisi positif

6

Michael J. Carbaugh. 2000. International Economics, dalam Aknolt Kristian Pakpahan. 2007. Multinasional Coprorations dan implementasi Corporate Sosial Responsibilty Dalam Perekonomian Global, dalam Yulius P Hermawan. (ed.). 2007. Op cit. hal. 221. 7


(25)

dari keberadaan MNC dengan program-program CSRnya dan juga memperlihatkan sisi negatif dari MNC.

Berbeda dengan Aknolt, Hasan Asy`ari dalam tesisnya yang berjudul “Implementasi Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Modal Sosial PT Newmont” penekanan dalam tulisan ini adalah pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh PT Newmont lebih bersifat investasi sosial yang pada akhirnya berimbas baik akan hubungan masyarakat sekitar dengan perusahaan. Peningkatan hubungan ini berimbas pada citra perusahaan yang baik pula di mata masyarakat. Tulisan ini mengacu pada ruang lingkup hukum-hukum pertambangan yang menyangkut hak hidup masyarakat dan keberlangsungan lingkungan. Menurut tesis ini CSR yang lebih dilandaskan berdasarkan corporate citizenship. Dimana perusahaan juga digolongkan sebagai warga masyarakat yang ikut bertanggungawab dalam kesejahteraan warga masyarakat lainnya dan juga keberlangsungan lingkungannya.

Penekanan akan hukum pertambangan menurut tesis ini bukan hanya sekedar mengatur hak penambangan semata, akan tetapi juga mengatur kewajiban penambangan. Penulis mendefinisikan hukum penambangan sebagai berikut:

Keseluruhan kaedah hukum yang mengatur kewenangan Negara dalam pengelolaan bahan galian (tambang) dan mengatur hubungan hukum antara Negara dan orang atau badan hukum dalam pengelolaan dan pemanfaatan bahan galian. ”8

8


(26)

Kaedah hukum dalam hal ini dibagi menjadi 2 hal yang yaitu kaedah hukum pertambangan tertulis dan kaedah hukum pertambangan yang tidak tertulis. Kaedah hukum pertambangan yang tertulis mencangkup kaedah hukum yang terdapat dalam perundang-undangan. Sedangkan kaedah hukum yang tak tertulis mencangkup ketentuan-ketentuan hukum yang berkembang di masyarakat.

Richard Welford dalam penelitiannya yanga berjudul “Corporate Social Responsibility in Europe and Asia: Critical Elements and Best Practice” berisikan perbedaan element dasar CSR di Eropa dan Asia dengan studi kasus 4 negara yaitu: Singapura, Hongkong, Norway, dan United Kingdom (UK). Dalam penelitiannya dia menemukan perbedaan mendasar akan element-element dalam CSR. Dalam aspek internal misalnya Asia dan Eropa dalam menaggapi isu HAM masih dinilai kurang. Di Asia sendiri isu-isu yang masih berkembang berkutat pada isu hak pekerja dalam hal standarisasi waktu bekerja.9

Richard juga menemukan bahwa CSR dalam aspek eksternal di Eropa lebih menekankan pada lingkar supplay chain management seperti standar pekerja atau fasilitas supplier, sedangkan di Asia penekanan lebih pada isu-isu etika seperti isu penyuapan, korupsi dan masyarakat pribumi. Dalam kaitannya dengan permasalahan sosial dan pembangunan berkelanjutan yang mana hal ini menjadi isu yang penting akan tetapi dalam

9

Richard Welford. 2003. Corporate Social Responsibility in Europe and Asia: Critical Elements and Best Practice, Hongkong: The Centre of Urban Planning and


(27)

pelaksanaannya belum ada dialog dua arah antar stakeholder, hal ini menjadi tantangan utama bagi perusahaan untuk terus berbenah.10

Pada penelitian pertama ditekankan akan implementasi perusahaan dalam pelaksanaan CSR sedangkan penelitian kedua menceritakan tentang CSR dan kekuatan hukum yang melandasinya dan implementasi apa saja yang dilakukan oleh perusahaan. Peneliti ketiga lebih mengacu pada perbedaan element CSR di Asia dan Eropa. Lebih lanjut lihat tabel 1.1 dibawah ini:

Tabel. 1.1 penelitian terdahulu

Judul Penelitian Penulis dan

Tahun

Hasil Penelitian

Corporate Social Responsibility in Europe and Asia: Critical Elements and Best Practice

Richard Welford (2003)

Perbedaan element CSR antara Asia dan Eropa dengan studi kasus 4 negara: Singapura, Hongkong, Norway dan UK (United Kingdom):

 CSR dalam aspek internal: Asia

dan Eropa berkaitan isu akan HAM dikalangan perusahaan masih kurang berkembang. Di Asia masih berkutat pada isu hak pekerja dalam standarisasi waktu bekerja.

10 Ibid.


(28)

 CSR dalam aspek ekternal: Eropa lebih menekankan pada lingkar supply chain management seperti standar pekerja atau fasilitas supplier, sedangkan Asia penekanan pada isu-isu etika seperti penyuapan, korupsi dan masyarakat pribumi.

 Berkaitan dengan permasalahan

sosial dan pembangunan

berkelanjutan hal ini menjadi isu penting akan tetapi dalam pelaksaannya belum ada dialog dua arah antar stakeholder, hal ini menjadi tantangan utama bagi perusahaan untuk terus berbenah. Multinational

Corporation (MNC) dan Implementasi Corporate Social responsibility dalam Perekonomian Global

Aknolt Kristian Pakpahan (2007)

 Implementasi CSR oleh MNC

menjadi

salah satu strategi yang bekerja dengan

baik dan membawa keuntungan bagi kedua belah pihak baik perusahaan maupun masyarakat.


(29)

 CSR dilakukan demi memberikan citra baik MNC dimata

masyarakat publik.

 Program CSR menjadi keharusan

dari hampir semua MNC dikarenakan tuntutan bisnis. Implementasi

Corporate Social Responsibility (CSR) Sebagai Modal Sosial pada PT Newmont

Hasan Asy`ary (2009)

 Program CSR dilihat sebagai

suatu pertolongan dalam bentuk recruitment tenaga kerja dan memperkerjakan masyarakat.

 Implementasi kegiatan-kegiatan

tanggung jawab social PT Newmont adalah melakukan kegiatan-kegiatan pembangunan berpusat pada masyarakat yaitu: dalam bidang pendidikan,

infrasruktur, perbaikan kesehatan, pendidikan kejuruan dan

pengembangan bisnis, program pelatihan pertanian dan perikanan dan program perbaikan habitat laut Minahasa


(30)

Dari beberapa penelitian diatas maka penulis memposisikan penelitian ini dalam hal efektifitas dari kegiatan yang telah terimplementasi tersebut apakah telah efektif dalam hal peningkatan pembanggunan yang berkelanjutan sesuai dengan aspek-aspek pelaksanaan CSR yang telah ada. Efektifitas ini dilihat dari manfaat yang dirasakan oleh komunitas atau masyarakat baik secara langsung atau tidak langsung terimbas dalam pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh perusahaan, baik dalam jangka panjang ataupun dalam jangka pendek.

1.5. Kerangka Teoritis

Untuk menjelaskan fenomena sebagaimana tergambar dalam latar belakang masalah dan juga rumusan masalah diatas, penulis menggunakan teori Stakeholder dan konsep CSR sebagai implementasi dari sustainable development, dan CSR sebagai tujuan community development, sebagai pisau analisis untuk menjelaskan bagaimana efektifitas tanggung jawab sosial perusahaan multinasional (MNC) terhadap host country.

1.5.1 Stakeholder Theory

Definisi dari stakeholder adalah “a group or an individual who can effect, or be affected by, the success or failure of an organization”.11 Dalam kaitannya stakeholder adalah pihak, baik eksternal maupun

11 Luk, Yau, Tse. Alan, Sin, Leo, dan Raymond, dalam Nor Hadi. 2011. Corporate

Social Responsibility,Yogyakarta: Graha Ilmu. Hal. 93. Dikutip dari Dr. Elvinardo Ardianto, M.Si. dan Drs. Dindin M. Mahfudz. 2011. Efek Kedermawanan Pebisnis dan CSR, Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Hal.75.


(31)

internal, yang dapat mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan baik secara langsung atau tidak langsung. Pihak internal yang dimaksud adalah semua pihak yang berhubungan dengan perusahaan dan pihak lain atau eksternal adalah semua pihak diluar perusahaan yang termasuk dalam rantai perusahaan mulai dari Penyuplai barang, konsumen, pemerintah dan lain sebagainya sesuai dengan bagan di bawah ini:

Stakeholder Theory of the Modern Corporation by R. Edward Freeman12

Berdasarkan skema diatas Freeman mencoba menyebutkan

semua stakeholder baik yang internal maupun yang eksternal.

Stakeholder internal salah satunya adalah pemilik perusahaan, pekerja, dan manajemen, sedangkan yang tergolong dalam pihak eksternal adalah penyuplai barang, konsumen dan komunitas lokal. Stakeholder bisa disebut juga sebagai rangkain dari Chain Supply Management yang

12 R. Edward Freeman, Stakeholder Theory of the Modern Corporation. Diakses tanggal 12 April 2013 di alamat:


(32)

meliputi segala hal yang berhubungan langsung dengan perusahaan mulai dari proses produksi hingga barang berakhir pada konsumen.

Teori Stakeholder ini diasumsikan:13

1. Perusahaan memiliki hubungan dengan banyak kelompok-kelompok konstituen (stakeholder) yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh keputusan perusahaan.

2. Teori ini ditekankan pada sifat alami hubungan dalam proses dan keluaran bagi perusahaan dan stakeholder-nya.

3. Kepentingan semua legitimasi stakeholder memiliki nilai secara hakiki, dan tidak membentuk kepentingan yang didominasi satu sama lain.

4. Teori ini memfokuskan pada pengambilan keputusan manajerial.

Secara umum teori menegaskan akan pentingnya

mempertimbangkan seluruh elemen stakeholder yang ada dalam sebuah pelaksanaan program CSR yang dilakukan oleh sebuah perusahaan. Semua elemen stakeholder memiliki rangkaian hubungan yang tak terpisahkan dari perusahaan itu sendiri. Ketika pengambilan keputusan tidak melibatkan satu sama lain maka besar kemungkinan keputusan yang diambil bertolak belakang dengan kepentingan stakeholder lain dan mengakibatkan konfik yang bisa jadi merugikan perusahaan.

Teori ini juga mengisyaratkan akan pentingnya perusahaan dalam memperhatikan seluruh stakeholder yang ada, karena mereka

13 Op. cit. hal. 75.


(33)

adalah pihak yang mempengaruhi dan dipengaruhi baik secara langsung maupun tidak langsung dan berdampak langsung pada aktifitas dan kebijakan yang diambil oleh perusahaan. Maka dari itu perusahaan tidak dapat melepaskan diri dari lingkungan sosial. Perusahaan perlu menjaga legitimasi dan mendudukkannya dalam kerangka kebijakan dan pengambilan keputusan, sehingga dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan, yaitu stabilitas usaha dan mendapatkan kepercayaan di mata seluruh stakeholder terkait.

1.5.2 CSR sebagai Implementasi dari Sustainable Development

Istilah pembanggunan berkelanjutan mulai populer setelah kemunculan buku “Silent Spring” karya Rachel Carson tahun 1990-an. Dalam buku ini pertama kalinya permasalahan lingkungan diwacanakan. Sejak saat itu perhatian terhadap permasalahan lingkungan mulai berkembag secara luas. Didahului dengan munculnya Konferensi Lingkungan Hidup di Stockholm yang membahas akan kecenderungan semakin menurunnya tingkat kualitas lingkungan. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sebagai perwakilan organisasi dunia ini menyelenggarakan United Nations Conference on Human Environment (UNCHE) atau Konferensi Lingkungan Hidup di Stockholm Swedia tahun 1972. Konferensi tersebut meghasilkan resolusi monumental, yaitu terbentuknya badan khusus di PBB untuk masalah lingkungan United


(34)

Nations Environmental Programme (UNEP) yang bermarkas di Nairobi, Kenya.14

Paska Konferensi Lingkungan Hidup tersebut problematika dan kesadaran akan lingkungan hidup tidak meningkat akantetapi esklasi masalah lingkungan semakin drastis sehingga PBB pada tahun 1983 membentuk WCDE (World Commission on Environment and Development/Komisi Dunia untuk Lingkungan dan Pembangunan) yang diketuai oleh Ny. Gro Brundtland, Perdana Menteri Norwegia. Komisi ini melahirkan satu artikel yang berjudul “Our Common Future” dengan

tema Sustainable Development yang dikenal dengan Laporan

Brundtland.Dalam Laporan Brundtland mendefinisikan pembanggunan berkelanjutan sebagai suatu upaya yang mendorong tercapainya kebutuhan generasi saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya. Konsep ini menekankan pentingkanya pertumbuhan ekonomi tanpa mengorbankan standar lingkungan. Ini yang menjadi konsep dasar pembanggunan berkelanjutan hingga saat ini terus berkembang mengikuti dinamika kehidupan.15

Paska Konferensi Stockholm memunculkan dua pihak yaitu kaum developmentalist dan environmentalist. Inilah yang menjadi

penyebab PBB kemudian berupaya untuk mengkompromikan

kepentingan antara pembangunan dan lingkungan. Maka

14 Yusuf Wibisono. 2007. Membedah Konsep dan Aplikasi CSR (Corporate Social

Responsibility), Gresik: Fascho Publishing. hal.13-14 15


(35)

diselenggarakanlah Konferensi Khusus tentang Masalah Lingkungan dan Pembangunan (United Nations Conference on Environment and Development/UNCED) atau lebih dikenal dengan KTT Bumi (Earth Summit) di Rio de Janeiro, Brazil. KTT Bumi yang mengusung Slogan Think globally, act locally”, dimana mengekspresikan keinginan berlaku ramah terhadap lingkungan, sekaligus menekankan bahwa sebuah keputusan atau tindakan nyata sekecil apapun, baik dan buruk, pada akhirnya akan memberikan dampak ke seluruh dunia. 16

KTT Bumi ini menghasilkan kesepakatan para pemimpin dunia untuk mengkompromikan rencana besar terkait dengan pembanggunan berkelanjutan yang didasarkan atas perlindungan lingkungan hidup. Menghasilkan tiga dokumen resmi yang mengikat secara hukum (legally binding) dan tiga dokumen yang tidak mengikat secara hukum (non-legally binding). Legally binding terdiri dari tiga konvensi: Convention on Biological Diversity (CBD) atau Konvensi

Keanekaragaman Hayati, United Nations Framework Convention on

Climate Change (UNFCCC) atau Konvensi Kerangka PBB tentang Perubahan Iklim, terakhir adalah Convention to Combat Desertification atau Konvensi tentang Mengatasi Degradasi Lahan. Sedangkan non-legally binding document terdiri dari tiga kesepakatan, yaitu: Rio Declaration (Deklarasi Rio), Forest Prinsiples (Authoritative Statement of Principles for a Global Consensus on Mnagement, Conservation, and

16 Ibid.


(36)

Sustainable Development of all Types of Forest) menyatakan pentingnya hutan bagi pembangunan ekonomi, penyerap karbon atmosfer, perlindungan keragaman hayati, dan pengelolaan daerah aliran sungai. Terakhir adalah Agenda 21 yang merupakan rencana komprehensif mengenai program pembangunan berkelanjutan ketika memasuki abad ke-21.17

Menindaklanjuti KTT Bumi, PBB memutuskan untuk menyelenggarakan KTT Pembangunan Berkelanjutan (World Summit on Sustainable Development/WSSD) yang berlangsung tanggal 26 Agustus-6 September 2002 di Johannesbrurg, Afrika Selatan. Hal ini dikarenakan komitmen global dari KTT Bumi tidak begitu efektif dan implementasinya tidak memuaskan. Dalam WSSD tersebut juga menghasilkan tiga dokumen penting yaitu: Deklarasi Johannesbrurg untuk Pembangunan Berkelanjutan (Johannesburg Declaration for Sustainable Development) yang berisi tantangan dalam menjalankan pembangunan berkelanjutan. Untuk dokumen kedua adalah Rencana Implementasi (Plan of Implementation). Dokumen ini berisi upaya-upaya yang harus dilakukan berdasarkan prinsip bersama tapi dengan tanggung jawab yang berbeda. Dokumen terakhir yaitu dokumen kerjasama (Partnerships) dikenal dengan istilah Type II. Kerjasama yang dimaksudkan untuk mempercepat proses pembangunan berkelanjutan

17


(37)

yang merata dengan dukungan dana dari Negara-negara maju serta lembaga internasional.18

Dengan mengusahakan berkelanjutan pemenuhan kebutuhan bagi masyarakat luas. Dalam penerapan sustainable development harus didukung oleh aspek social sustainability, baik yang berhubungan dengan pemberdayaan lingkungan ataupun pemberdayaan masyarakat. Aspek ini memiliki tiga pelaksanaan utama yaitu ekonomi, sosial dan lingkungan.19 Dalam hal inilah menjadi landasan bahwa CSR merupakan “panjang tangan” dari sustainable development yang telah muncul terlebih dahulu. Konsep-konsep yang muncul dari pembangunan berkelanjutan diterapkan pada pelaksanaan CSR karena tujuan dari CSR itu sendiri adalah sustainable development. Sustainable development dalam pelaksanaan CSR menjadi hal yang tak terpisahkan demi tecapainya tujuan dari pelaksanaan CSR tersebut.

Mengingat CSR bersifat intangible (kasat mata), maka sulit dilakukan pengukuran tingkat keberhasilan yang telah dicapai. Oleh

karenanya, diperlukan berbagai pendekatan kuantitatif dengan

menggunakan triple bottom line atau lebih dikenal secara

sustainability-reporting. 20 Salah satu alat ukur ini disebut proper inilah awal dari pengukuran penerapan CSR dari aspek sosial dan lingkungan. Pembangunan adalah apabila dapat memenuhi kebutuhan. Sustainable

18

Ibid. hal. 18 19

Hasan Asy`ari. 2009. Op cit. hal. 48. 20

Harry. 1995. Paradigma dan Perencanaan Pembangunan, dalam Harry Hikmat. 2000.

Analisis Dampak lingkungan social : Strategi Menuju Pembangunan Berpusat Pada Rakyat (People Centered Development), Jakarta: Universitas Indonesia, hal. 04


(38)

development mencangkup tiga integrasi pembangunan yaitu pembangunan sosial (social development), pembangunan berwawasan

lingkungan (environmental development), pembangunan yang

berpusatkan pada rakyat (people centered development). 21

1.5.3 CSR sebagai Tujuan dari Community Development

Berawal dari KTT Milleniun di New York yang merupakan

kelanjutan dari World Summit yang banyak membahas tentang

sustainable development berkembang ke arah kesejahteraan dan kepedulian terhadap kemiskinan yang melanda dunia. United Millenium Declaration ini berupaya dalam hal Millenium Development Goals/MDGs dan disepakati oleh 189 negara anggota PBB dalam KTT Millenium. MDGs ini memiliki 8 tujuan dan 18 target berkaitan dengan salah satu pembahasan utamanya adalah kemiskinan, pendidikan, kesetaraan gender, keberlanjutan lingkungan, masalah kesehatan, kemitraan global dan lain-lain.

Community development merupakan salah satu aktualisasi dari KTT Millenium tersebut berkaitan dengan peningkatan kesejahteraan

masyarakat.Cummunity development atau sering disebut dengan Comdev

juga merupakan salah satu bentuk aktualisasi dari CSR. Banyak pakar menjelaskan definisi dari community development atau pembangunan

21

Harry Hikmat. 2000. Analisis Dampak lingkungan social : Strategi Menuju Pembangunan Berpusat Pada Rakyat (People Centered Development), Jakarta: Universitas Indonesia, hal. 03.


(39)

masyarakat. Dalam tesisnya Eko Sumardiono mendefinisikan pembangunan masyarakat dengan:

Pembangunan masyarakat diartikan sebagai aktifitas yang dilakukan mayarakat, dimana mereka mampu mengidentifikasikan kebutuhan dan masalah secara bersama, adapula yang mengartikan bahwa pembangunan masyarakat ialah kegiatan terencana untuk menciptakan kondisi-kondisi bagi kemajuan manyarakat dengan meningkatkan partisipasi masyarakat.22

Seperti halnya rantai kehidupan antara sustainable development dan community development memiliki keterkaitan dan hubungan yang tak terpisahkan. Community development harus memberikan manfaat pada tingkatan baik mikro (korporat dan komuniti), dan secara tidak langsung mendukung program-program pembangunan berkelanjutan pada tingkat makro.

Comdev dalam kaitannya dengan perusahaan biasanya program ini dilakukan atas dasar sikap dan pandangan yang telah ada (inherent) dalam dirinya, yaitu sikap dan pandangan filantropis (kedermawanan). Umumnya perusahaan memilki sikap tersebut karena alasan dua motif, yakni altruisme dan self interest.23 Akan tetapi kebanyakan perusahaan dalam mengambil keputusan sering memandang filantropi sebagai pencerahan atau kepentingan pribadi. Pendekatan altruisme yaitu sifat mementingkan kepentingan orang lain belum menjadi mainstream bagi kebanyakan perusahaan. Self interest merupakan aspek yang tidak dapat

22

Raharjo Adisasmita. 2006. DalamEko Sumardiono. 2007. Evaluasi Pelaksanaan Community Development Dalam Perolehan Proper Hijau (Studi Kasus: P.T Pupuk Kaltim Bontang), Semarang: Universitas Diponegoro, hal. 49.

23

Elvinaro Ardianto dan Dindin M. Machfudz. 2011. Efek Kedermawanan Pebisnis dan CSR , Jakarta: PT Elek Media Komputindo Kompas Gramedia, hal.52.


(40)

dihindari dalam praktik kedermawanan sosial perusahaan . Motif perusahaan dalam menyumbang seringkali tidak sepenuhnya didasarkan atas panggilan tanggung jawab moral, melainkan motif charity, image-building (promosi), dan yang lebih parah lagi adalah money loundering.

Pengembangan masyarakat (community development ) adalah kegiatan pengembangan masyarakat yanga dilakukan secara sistematis, terencana dan diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat guna mencapai kondisi sosial, ekonomi dan kualitas kehidupan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan kegiatan pembangunan sebelumnya.24

Tiga alasan penting mengapa perusahaan dan pemerintah melakukan kegiatan community development, yang pertama adalah Izin lokal dalam mengembangkan hubungan dengan komuniti lokal. Izin lokal yang dimaksud adalah melibatkan komuniti lokal, membangun usaha dengan komuniti lokal, menciptakan keterkaitan usaha dengan perusahaan-perusahaan jasa penunjang yang ada di masyarakat.25 Izin lokal menjadi sesuatu yang mutlak dilakukan oleh komuniti perusahaan dalam rangka melanggengkan kegiatannya di wilayah hak ulayat komuniti lokal sebagai bagian dari masyarakat.

Alasan yang kedua adalah mengatur dan menciptakan strategi ke

depan melalui program community development.26 Dengan adanya

24

Bambang Rudito dan Arif, Budiman. 2003. Metode dan Teknik Pengelolaan

Community Development. Jakarta: ICSD (Center for Sustainable Development) halm. 33 25

Ibid, halm. 35 26


(41)

adaptasi perusahaan dengan kehidupan komuniti lokal maka perusahaan akan memperoleh dan menciptakan kesempatan usaha yang baru. Secara fungsional komunitas lokal dapat menunjang usaha yang dilakukan oleh perusahaan melalui program-program yang terencana yang terdapat

dalam community development. selain itu community development

menciptakan mata rantai supply dan usaha diantara keterkaitan komuniti-komuniti yang ada dalam perusahaan dapat melanggengkan kehidupan beroperasinya perusahaan.

Alasan yang terakhir adalah program community development sebagai cara untuk membantu pemenuhan sasaran usaha. Pemenuhan sasaran usaha di sini adalah dimana program-program community development dapat ditargetkan untuk mendapatkan sasaran usaha. Sasaran-sasaran tersebut antara lain adalah menangani isu pembangunan yang dapat secara langsung berakibat pada usaha perusahaan. Memfasilitasi konsultasi umum dan komunitas antara perusahaan dan masyarakat lokal dalam isu-isu usaha, seperti control polusi dan kompensasi, meningkatkan dan mengembangkan moral serta kualitas staf dan membangun rasa berusaha pada pekerja lokal.27

Ruang lingkup program komuniti development terdiri dari tiga cangkupan yang pertama adalah pelayanan masyarakat (community service) kedua pemberdayaan masyarakat (community empowering) dan yang terakhir adalah hubungan masyarakat (community relation).

27 Ibid. halm. 36


(42)

Pelayanan masyarakat atau sering disebut dengan community service merupakan pelayanan korporat untuk memenuhi kepentingan masyarakat ataupun kepentingan umum antara lain pembanggunan ataupun peningkatan sarana trasportasi/jalan, sarana pendidikan, sarana kesehatan, sarana peribadatan dan lain sebagainya.

Pemberdayaan masyarakat atau disebut dengan community

empowering adalah program-program yang berkaitan dengan memberikan akses yang lebih luas kepada masyarakat, komuniti lokal, organisasi profesi serta peningkatan kapasitas usaha masyarakat yang berbasiskan pada sumber daya setempat. Community relation disebut juga sebagai pelayanan masyarakat dimana kegiatan-kegiatan yang dilakukan menyangkut tentang pengembangan kesepahaman melalui komunikasi dan informasi kepada pihak yang terkait. Seperti konsultasi publik, penyuluhan dan lain sebagainya.

Indikator yang dipakai untuk menunjukkan suatu kemajuan dan membantu dalam mengukur suatu perubahan, atau juga sebaliknya untuk menunjukkan suatu kemunduran. Indikator yang dipakai dalam megukur efektifitas, kemajuan ataupun kemunduran yang sering diterapkan adalah sebagai berikut:


(43)

Tabel 1.2 Indikator Keberhasilan Program CSR.28

No Indikator Program Keterangan

1. Indikator

ketersediaan

Menggambarkan sesuatu yang ada dari yang tersedia, contoh indikator ketersediaan dalam program pengembangan sosial digambarkan sebagai seorang pekerja lokal tersedia untuk setiap sepuluh rumah. Satu orang dapat dipakai sebagai pekerja lokal diantara sepuluh rumah yang tersedia, sehingga orang ini dianggap mewakili sepuluh rumah yang ada.

2. Indikator

Relevansi

Menggambarkan bagaimana relevannya sesuatu.

Contoh indikator relevasi pada program

pengembangan kaum perempuan pedesaan

menunjuk pada program pengembangan kaum perempuan pedesaan menunjuk pada bagaimana memberikan ketrampilan yang disesuaikan untuk perempuan.

3. Indikator

Aksesibilitas

Menunjuk pada kemampuan pencapaian seseorang terhadap kebutuhannya. Sehingga semua orang tanpa terkecuali dapat dengan mudah mengakses program yang ada.

28


(44)

4 Indikator Sarana Prasarana

Menggambarkan Penggunaan sesuatu untuk tujuan tertentu. Contoh dalam program pengembangan masyarakat dalam pengolahan sampah misalnya ketersediaan sarana seperti tenaga ahli yang mengarahkan pada tata cara pengolahan sampah hingga bisa menjadi sesuatu yang bernilai ekonomi tinggi.

5 Indikator

Cangkupan

Menunjuk pada proporsi dari orang-orang yang membutuhkan sesuatu dan pencapaiannya. Contoh Jumlah estimasi orang-orang yang terkait dengan program di suatu areal dan persentase dari warga yang sudah mengikuti program tersebut.

6 Indikator

Keberhasilan

Menggambarkan seberapa banyak dan apa yang sudah diinvestasikan untuk mencapai sasaran, seperti seberapa jauh dan berapa banyak orang yang dilibatkan dalam program pegolahan sampah dalam satu tahun.

7 Indikator Efesiensi Menggambarkan sumberdaya dan aktivitas yang

dipakai untuk kemungkinan penggunaan dalam pencapaian suatu sasaran, seperti jumlah, frekuensi dan kualitas dari supervisi kunjungan sesudah mengenalkan penanaman sayuran secara organik misalnya.


(45)

8 Indikator Dampak Menggambarkan apa yang diperbuat dalam bentuk

yang berbeda. Sebagai contoh sesudah

diterapkannya program pengolahan sampah terpadu dan penghijauan desa, berapa peningkatan volume pengolahan yang dilakukan oleh warga.

Tujuan community development adalah untuk mengembangkan kemampuan dari suatu masyarakat sehingga mampu menyelesaikan permasalahan mereka. program community development sebenarnya ada beberapa tujuan yanga pertama adalah mengangkat masyarakat yang miskin akibat tergusur oleh kegiatan proyek, dengan memperbaiki kondisi social ekonomi mereka. Yang kedua adalah merealisasikan keadilan distributif, dan terakhir adalah meningkatkan partisipasi masyarakat secara nyata.29

Pembangunan masyarakat dalam konsep ini diharapkan berpusat pada rakyat dan berupaya membangkitkan kesadaran masyarakat melalui organisasi-organisasi lokal secara bottom-up. Kesadaran ini apabila dimulai dari akar masyarakat bukan hanya sekedar penempelan paksa akan tetapi membekas dan mengakar di masyarakat. Sehingga kegiatan yang nantinya dilaksanakan memiliki point reward tersendiri dan tidak mati apabila ditinggalkan atau dalam kata lain memunculkan kemandirian sosial.

29


(46)

Sasaran yang ingin dicapai adalah kapasitas masyarakat dan kesejahteraan. Kapasitas masyarakat dapat dicapai melalui upaya pemberdayaan (empowerment) agar anggota masyarakat dapat ikut dalam proses produksi atau institusi penunjang dalam proses produksi, kesetaraan (equality) dengan tidak membedakan status dan keahlian, keamanan (security), keberlanjutan (sustainability) dan kerjasama (corporation), kesemuanya berjalan secara stimultan.30

Isu-isu staregis yang muncul dalam pelaksanaan comdev antara lain adalah people to people contact (peace building), kesejahteraan hidup, kesetaraan gender, keberlanjutan lingkungan dan kearifan lokal.31 Dalam kaitannya dengan people to people contact (peace building), yang artinya penduduk dunia ingin berdamai satu sama lainya, tanpa adanya batasan wilayah dan Negara.

Dalam pelaksanaan Comdev memiliki banyak indikator

efektifitas dan keberlanjutan program tersebut antara lain adalah tepat sasaran dimana program yang ditujukan memiliki subyek memang memerlukan pengadaan program baik dari sisi ekonomi maupun pengetahuan. Relevansi program adalah program yang diterapkan relevan dan sesuai dengan keadaan masyarakat yang menjadi obyek. Aksesibilitas dimana setiap masyarakat memiliki kesempatan yang sama

30

Temoteus Lesmana. 2007. Program Corporate Social Responsibillity yang berkelanjutan, Lensa ETF edisi 1 Nov 2006. Diakses tanggal 03 Desember 2011 di alamat:

http://businessenvironment.wordpress.com/2007/03/01/program-corporate-social-respons ibility-yang-berkelanjutan/#more-59

31


(47)

dalam hal keikutsertaan program. Sarana program yaitu ketersediaan sarana yang mendukung pelaksanaan program. Pencapaian yaitu melihat apa saja yang telah dicapai. Perkembangan program adalah seberapa jauh progress program yang telah dilaksanakan. Dampak program dimana dilihat dari kepuasan obyek/masyarakat dalam merasakan manfaat dari kegiatan tersebut hal tersebut dilihat dari salah satunya adalah, kepuasan , pemenuhan kebutuhan, kesejahteraan, peningkatan kualitas lingkungan dan penambahan pengetahuan obyek. Keberlanjutan program ini berkaitan dengan program yang terus ada dan berlanjut. Dari indikator-indikator di atas maka efektifitas keberlangsungan program dapat diukur. 32

1.6 Metodologi Penelitian 1.6.1 Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian metodologi menjadi penting untuk menjawab rumusan-rumusan masalah yang ada agar tepat dan akurat. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian mixing method karena peneliti ingin mendapatkan data empiris tentang

implementasi CSR berkaitan dengan community development serta

efektifitas dan keberlanjutan program. Mixing method adalah penelitian dengan mengkombinasikan bentuk kualitatif dan bentuk kuantitatif. Data

32

Bambang Rudito dan Arif, Budiman. 2003. Metode dan Teknik Pengelolaan Community Development. Jakarta: ICSD (Center for Sustainable Development) hal. 108-115


(48)

yang digunakan adalah data yang dikumpulkan berupa data kualitatif dan kuantitatif, dimana data kualitatif diperoleh dari studi observasi yang berdasarkan pada studi kasus, sedangkan data kuantitatif diperoleh dari kuisioner dengan metode survei.

Dalam mixing method memiliki banyak strategi dalam

penggunaannya, akan tetapi peneliti memilih strategi triangulasi konkuen yaitu strategi yang diterapkan dengan menggumpulkan data kualitatif dan kuantitatif secara bersamaan. Dalam hal ini peneliti mempertemukan atau menyatukan data kuantitatif dan data kualitatif untuk memperolah analisis komprehensif atas permasalahan yang diteliti. 33 Untuk mendapatkan hasil analisa survey dari kuesioner menggunakan data kuantiatif selain juga sebagai alat ukur tingkat efektifitas program. Data-data yang diperoleh dari Kuesioner akan diperkuat dengan data-data kualitatif yaitu wawancara dengan pihak terkait. Data kuantitatif dimaksudkan untuk melihat dan mengetahui efektifitas dari program yang dicanangkan sedangkan data kualitatif untuk memperkuat data kuantitatif sehingga dapat menarik kesimpulan akhir.

1.6.2 Ruang Lingkup 1.6.2.1 Batasan Waktu

Batasan waktu penelitian ini adalah periode Pelaksanaan CSR oleh Aqua-Danone Tirta Investama Pandaan tahun 2008-2011.

33

Bagong Suyanto. et al. (eds.) 2008. Metodologi Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan, Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Hal. 136.


(49)

1.6.2.2 Batasan Materi

Batasan materi penelitian ini adalah program CSR Aqua-Danone yang berkonsentrasi pada bidang Community Development dalam hal efektifitas program dan juga keberlanjutannya. Hal ini diambil dengan pertimbangan topik yang dibahas tidak meluas karena CSR memiliki cangkupan luas yang tidak saja bergerak dalam bidang community development semata.

1.6.3 Lokasi Penelitian

Lokasi dibatasi dengan penentuan penelitian di daerah ring I

(satu) dan berkonsentrasi pada community development yang

dilaksanakan pada daerah dimana pabrik didirikan dengan comdev yang diberi nama Wanjati (Wanita Karangjati) yang berada di Desa Karangjati. Desa Karangjati ini beralamatkan di Jalan Surabaya & Malang Km. 48,5 Dusun Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Pasuruan 67156. Hal ini diambil dengan pertimbangan bahwa Pabrik Aqua, dalam hal ini adalah perusahaan dengan basis air minum dalam kemasan yang didirikan oleh Tirto Utomo (1930-1994) diakuisisi oleh perusahaan Danone Group pada tahun 1998 yang berbasis di Prancis ini, memiliki satu kesamaan dengan Danone Group yang lainnya dalam pelaksanaan CSRnya.34 CSR yang mereka terapkan meskipun berbeda tempat dan

34

Ada lima yang termasuk Danone Way Ahead yang menjadi landasan prinsip-prinsip pelaksanaan yang berlaku untuk semua Danone Group yaitu: yang pertama adalah bergerak dalam bidang HAM, SDM dan Manajemen, lingkungan, konsumen, dan yang terakhir adalah governance dan hubungan terhadap pihak eksternal. Untuk setiap prinsip


(50)

kota berlandaskan pada dasar-dasar yang disebut dengan Danone Way. Dikarenakan kesamaan landasan maka dengan pemilihan tempat dan lokasi yang berada di ring 1 (satu) diharapkan dapat menjadi representasi dari pelaksanaan CSR Danone-Aqua secara keseluruhan. Penetapan daerah Ring I disesuaikan dengan pembagian ring seperti tabel di bawah ini:

Tabel 1.3 Pembagian Ring Wilayah Pelaksanaan CSR.35

RING LOKASI DAMPAK OPERASI KETERANGAN

I 0-500 m dari pabrik Terkena dampak

langsung

Desa yang berhimpitan dengan

pabrik

II 501-1000 m dari

pabrik

Potensi terkena dampak langsung

Desa di sekitar pabrik diluar ring I

III 1001-1500 m dari

pabrik

Tidak terkena dampak langsung

Kecamatan sekitar pabrik

IV Lebih dari 1500 m

dari pabrik

Tidak terkena dampak langsung

Seluruh Wilayah diluar Ring I sd Ring

III

1.6.4 Populasi

Populasi adalah satu kesatuan obyek yang akan diteliti. Dari pengertian tersebut maka penentuan populasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat Desa Karangjati Kecamatan Pandaan Kabupaten Malang, Dimana perusahaan Aqua Danone berada. Melibatkan Masyarakat desa Karangjati pada umumnya dan masyarakat yang tergabung dalam organisasi WANJATI (Wanita Karangjati) pada khususnya. Hal yang

memiliki standar yang telah ditentukan. Dalam pemberlakuan dan pelaksanaan CSR memiliki tahapan sama dengan Danone Group yang lain, hanya need assessment saja yang berbeda di setiap daerahnya.


(51)

mendasari penentuan subjek ini dikarenakan Desa Karangjati merupakan tempat dimana perusahaan Aqua berdiri. Untuk alasan kedua adalah desa tersebut dalam cangkupan Ring 1 yaitu meliputi batasan area dari penelitian ini. 36

1.6.5 Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive random sampling. Dimana warga populasi ditentukan sesuai dengan kreteria penelitian dan dipilih secara random atau acak. Dalam hal ini yang menjadi sampel adalah warga desa yang karangjati yang mengikuti program dan dan masuk dalam andil program wanjati.37 Dalam penelitian ini peneliti menentukan sampel sebanyak 30 responden yaitu warga desa dengan kategori pengikut program-program wanjati dimana keseluruhan dari populasi desa karangjati yaitu berjumlah 8.575. Dari jumlah keseluruhan dipilih RT yang aktif dalam terlibat langsung dalam program, dan dari Keseluruhan RT dipilih perwakilan dari masing-masing RT yang terlibat aktif dalam program tersebut hingga terkumpul 30 responden. Warga masyarakat desa tersebut berada di daerah dimana perusahaan yang bergerak di bidang sumber daya air dengan basis air minum dalam kemasan yaitu PT Tirta Investama

36

Prof.DR.Sudjana.M.A,M.Sc, Metodologi Penelitian, Tarsito, Bandung, hal. 6 dalam Tatik Indrati. 2011. Pengaruh Keberdayaan TNC Terhadap Budaya Konsumtif

Masyarakat Malang (Study Pada Konsumen MCdonald`s Malang). Malang: Universitas Muhammadyah Malang.

37

Sanapiah Faisal. 2005. Format-format Penelitian Sosial. Jakarta: PT RajaGrafindo Kencana. hal. 59


(52)

Pandaan dengan pertimbangan bahwa perusahaan tersebut merupakan salah satu anak perusahaan Danone Group yang berbasis di Prancis. Perusahaan tersebut merupakan perusahaan terbesar dengan basis sumber daya air dan merupakan pioneer pendirian perusahaan air minum dalam kemasan di Indonesia dan memiliki dampak baik positif dan negatif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar perusahaan. Masyarakat di desa tersebut menjadi lingkar dalam Ring 1 pelaksanaan CSR yang berkaitan dengan community development.

1.6.6 Subjek Penelitian

Subjek penelitian ini adalah seluruh Anggota Wanjati (Wanita Karangjati) adalah community development binaan dari PT Tirta Investama Pandaan. Untuk subjek lain yang dianggap mendukung adalah LSEM (Lembaga Swadaya Ekonomi Masyarakat) dari Sosial Investement Indonesia (SII) yang berfungsi sebagai pendamping dari kelompok Wanjati. Selain itu juga melibatkan organisasi skawan, organisasi pekerja aqua yang bergerak dalam bidang CSR. Jumlah Anggota Skawan terdiri dari 30 orang sedangkan anggota Wanjati terdiri dari 30 orang dan LSEM yang terkait adalah 15 orang. Dari Jumlah tersebut diambil 5 sebagai informan, karena dianggap menguasai permasalahan yang sedang diteliti. Informasi dari 5 informan tersebut dianggap sudah menjawab segala hal yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian. Para informan tersebut antara lain adalah:


(53)

Tabel 1.4 Informan Penelitian

No Informan

1 Koordinator CSR Aqua Pandaan

2 Ketua Skawan

3 Ketua Wanjati

4 Koordinator LSEM SII

1.6.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan empat cara yaitu: 1. Studi dokumen dan studi literatur.

Studi dokumen dengan cara mencari data hal-hal yang berkaitan dengan penelitian yaitu program CSR dan pelaksanaannya berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Hal ini digunakan untuk melengkapi data yang tidak dapat diperoleh melalui wawancara dan observasi.

2. Angket

Dimana alat pengumpulan data disebut angket, dan sumber datanya orang atau lebih dikenal dengan istilah responden. Peneliti mengajukan pertanyaan berupa pertanyaan tertutup dimana pilihan jawaban telah disedikan.38 Dalam penentuan sampel seperti yang telah ditentukan di atas.

38


(54)

3. Wawancara

Pada prinsipnya sama dengan metode angket, perbedaannya pertanyaan diajukan secara lisan dan bukan tulisan. Dalam kaitannya pengumpul data bertatap muka langsung dengan responden.

4. Pengamatan/Observasi

Pengamatan/observasi yang dimaksud adalah pengamatan yang sistematis tentang kejadian, kondisi, situasi, proses, atau perilaku dalam setting sosial yang dipilih untuk diteliti.

1.6.8 Metode Analisa Data Kualitatif

Untuk menganalisa penelitian ini menggunakan teknik pengolahan data dengan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Pengumpulan Informasi, melalui wawancara, kuisioner maupun

observasi langsung.

2. Reduksi, langkah ini adalah untuk memilih informasi mana yang sesuai dan tidak sesuai dengan masalah penelitian. Reduksi adalah proses pemilihan, perumusan perhatian dan penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi yang muncul dari catatan yang muncul di lapangan.

3. Penyajian data, adalah sekumpulan informasi tersusun yang member

kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Setelah informasi dipilih maka disajikan dalam bentuk tabel ataupun uraian penjelasan.


(55)

4. Tahap akhir, adalah menarik kesimpulan. Penarikan kesimpulan adalah sebagian dari kegiatan konfigurasi utuh. Kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung untuk mempermudah pemahaman tentang metode analisis tersebut.

1.6.9 Metode Analisa Data Kuantitatif Proses pengolahan data kuantitatif meliputi:39 1. Editing

Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data yang

telah terkumpul, tujuannya untuk menghilangkan

kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan dilapangan dan bersifat koreksi.

2. Coding (Pengkodean)

Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap data yang termasuk dalam kategori yang sama. Kode adalah isyarat yang memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi atau data yang akan dianalisis.

3. Pemberian Skor atau nilai

Dalam pemberian skor digunakan skala likert yang merupakan salah satu cara untuk menentukan skor. Kriteria penilaian

39

Prof. DR. Sugiono. 2007. Statististik untuk Penelitian, Bandung: ALFABETA. hal. 310-312


(56)

ini digolongkan dalam empat tingkatan dengan penilaian sebagai berikut:

a) Jawaban a, diberi skor 5 b) Jawaban b, diberi skor 4 c) Jawaban c, diberi skor 3 d) Jawaban d, diberi skor 2 e) Jawaban e, diberi skor 1

4. Tabulasi

Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisikan data yang telah diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan. Dalam melakukan tabulasi diperlukan ketelitian agar tidak terjadi kesalahan.

Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa deskriptif persentase. Metode ini digunakan untuk mengkaji variabel yang ada pada penelitian. Metode deskriptif ini diolah dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah responden dikali 100 persen. Seperti rumus berikut:

Keterangan: P = Persentase F = Frekuensi


(57)

N = Jumlah responden

100% = Bilangan tetap

Perhitungan deskriptif persentase ini mempunyai

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengkoreksi jawaban kuesioner dari responden

b. Menghitung frekuensi jawaban responden

c. Jumlah responden keseluruhan adalah 30 orang

d. Masukkan ke dalam rumus.

Persentase tiap-tiap kategori:

5. Uji Statistik korelasi Product Moment.

Teknik ini digunakan untuk mencari hubungan dan

membuktikan hipótesis hubungan dua variabel bila data kedua variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua variabel tersebut adalah sama.40


(58)

Rumus:

Dengan hipotesa:

1. Ho = Tidak Ada hubungan antara Relevansi Program

terhadap kepuasan masyarakat

Ha = Terdapat hubungan antara Relevansi Program terhadap kepuasan masyarakat.

2. Ho = Tidak Ada hubungan antara Aksesibilitas Program terhadap kepuasan masyarakat

Ha = Terdapat hubungan antara Aksesibilitas Program terhadap kepuasan masyarakat.

3. Ho = Tidak Ada hubungan antara Sarana Prasana Program terhadap kepuasan masyarakat

Ha = Terdapat hubungan antara Sarana Prasarana Program terhadap kepuasan masyarakat.

4. Ho = Tidak Ada hubungan antara Cangkupan Program


(59)

Ha = Terdapat hubungan antara Cangkupan Program terhadap kepuasan masyarakat.

5. Ho = Tidak Ada hubungan antara Keberhasilan Program terhadap kepuasan masyarakat

Ha = Terdapat hubungan antara Keberhasilan Program terhadap kepuasan masyarakat.

6. Ho = Tidak Ada hubungan antara Efesiensi Program

terhadap kepuasan masyarakat

Ha = Terdapat hubungan antara Efesiensi Program terhadap kepuasan masyarakat.

7. Ho = Tidak Ada hubungan antara Dampak Program terhadap

kepuasan masyarakat

Ha = Terdapat hubungan antara Dampak Program terhadap kepuasan masyarakat.

6. Analisa Regresi Regresi Ganda:

Yaitu digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud meramalkan bagaimana keadaan (Naik turunnya) variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya). Rumus Persamaan regresi:


(60)

1.6.10 Sistematika Penulisan

Dapat dideskripsikan secara garis besar rencana penulisan ini sebagai gambaran atau petunjuk awal penelitian yang terbagi atas empat bab:

BAB I. Pendahuluan. Menjelaskan pokok-pokok yang menjadi permasalahan skripsi, terkait dengan tanggung jawab perusahaan multinasional terhadap host country baik dari sisi sosial masyarakat ataupun dari sisi lingkungan. Perkembangan industrialisasi yang membawa globalisasi hingga adanya kemunculan berbagai non state actor dalam hal ini adalah MNC yang mana sangat berperan dalam perekonomian makro. Dan awal perkembangannya hingga melahirkan tanggung jawab perusahaan dalam segala aspek baik sosial maupun lingkungan.

BAB II. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) CSR dan Perusahaan Aqua-Danone PT Tirta Investama Pandaan. Dalam bab ini membahas bagaimana awal kemunculan perusahaan multinasional sejarah dan tujuannya. Pembahasan sejarah perusahaan dengan basis Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan Menelisik sisi menarik yang menyebabkan investor asing memiliki keinginan untuk menanamkan modal terhadap perusahaan tersebut. Untuk pembahasan terakhir dalam bab ini yaitu berbicara tentang permasalahan CSR dan kaitannya terhadap perusahaan.


(61)

BAB III. Analisis Efektifitas Pelaksanaan Program CSR PT Tirta Investama Pandaan. Berisikan pembahasan penelitian dimana menjelaskan tentang efektifitas pelaksanaan CSR di host country dalam hal community development (comdev) yang dilaksanakan oleh PT Tirta Investama Pandaan. Menjelaskan juga hubungan dan pengaruh Perusahaan Multinasional terhadap pelaksanaan dan implementasi pelaksanaan CSR di host country.

BAB IV. Penutup. Bab ini peneliti akan menunjukkan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan multinasional terhadap host country memiliki andil dalam pembangunan dan pelestarian kembali lingkungan yang sudah mulai rusak.


(1)

ini digolongkan dalam empat tingkatan dengan penilaian sebagai

berikut:

a) Jawaban a, diberi skor 5

b) Jawaban b, diberi skor 4

c) Jawaban c, diberi skor 3

d) Jawaban d, diberi skor 2

e) Jawaban e, diberi skor 1

4. Tabulasi

Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisikan data

yang telah diberi kode sesuai dengan analisis yang dibutuhkan.

Dalam melakukan tabulasi diperlukan ketelitian agar tidak terjadi

kesalahan.

Metode analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah

analisa deskriptif persentase. Metode ini digunakan untuk mengkaji

variabel yang ada pada penelitian. Metode deskriptif ini diolah

dengan cara frekuensi dibagi dengan jumlah responden dikali 100

persen. Seperti rumus berikut:

Keterangan:

P = Persentase


(2)

N = Jumlah responden

100% = Bilangan tetap

Perhitungan deskriptif persentase ini mempunyai

langkah-langkah sebagai berikut:

a. Mengkoreksi jawaban kuesioner dari responden

b. Menghitung frekuensi jawaban responden

c. Jumlah responden keseluruhan adalah 30 orang

d. Masukkan ke dalam rumus.

Persentase tiap-tiap kategori:

5. Uji Statistik korelasi Product Moment.

Teknik ini digunakan untuk mencari hubungan dan

membuktikan hipótesis hubungan dua variabel bila data kedua

variabel berbentuk interval atau ratio, dan sumber data dari dua

variabel tersebut adalah sama.40


(3)

Rumus:

Dengan hipotesa:

1. Ho = Tidak Ada hubungan antara Relevansi Program

terhadap kepuasan masyarakat

Ha = Terdapat hubungan antara Relevansi Program terhadap

kepuasan masyarakat.

2. Ho = Tidak Ada hubungan antara Aksesibilitas Program

terhadap kepuasan masyarakat

Ha = Terdapat hubungan antara Aksesibilitas Program

terhadap kepuasan masyarakat.

3. Ho = Tidak Ada hubungan antara Sarana Prasana Program

terhadap kepuasan masyarakat

Ha = Terdapat hubungan antara Sarana Prasarana Program

terhadap kepuasan masyarakat.

4. Ho = Tidak Ada hubungan antara Cangkupan Program


(4)

Ha = Terdapat hubungan antara Cangkupan Program

terhadap kepuasan masyarakat.

5. Ho = Tidak Ada hubungan antara Keberhasilan Program

terhadap kepuasan masyarakat

Ha = Terdapat hubungan antara Keberhasilan Program

terhadap kepuasan masyarakat.

6. Ho = Tidak Ada hubungan antara Efesiensi Program

terhadap kepuasan masyarakat

Ha = Terdapat hubungan antara Efesiensi Program terhadap

kepuasan masyarakat.

7. Ho = Tidak Ada hubungan antara Dampak Program terhadap

kepuasan masyarakat

Ha = Terdapat hubungan antara Dampak Program terhadap

kepuasan masyarakat.

6. Analisa Regresi Regresi Ganda:

Yaitu digunakan oleh peneliti, bila peneliti bermaksud

meramalkan bagaimana keadaan (Naik turunnya) variabel

dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen

sebagai faktor prediktor dimanipulasi (dinaik turunkan nilainya).

Rumus Persamaan regresi:


(5)

1.6.10 Sistematika Penulisan

Dapat dideskripsikan secara garis besar rencana penulisan ini

sebagai gambaran atau petunjuk awal penelitian yang terbagi atas empat

bab:

BAB I. Pendahuluan. Menjelaskan pokok-pokok yang menjadi

permasalahan skripsi, terkait dengan tanggung jawab perusahaan

multinasional terhadap host country baik dari sisi sosial masyarakat

ataupun dari sisi lingkungan. Perkembangan industrialisasi yang

membawa globalisasi hingga adanya kemunculan berbagai non state

actor dalam hal ini adalah MNC yang mana sangat berperan dalam

perekonomian makro. Dan awal perkembangannya hingga melahirkan

tanggung jawab perusahaan dalam segala aspek baik sosial maupun

lingkungan.

BAB II. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR) CSR dan Perusahaan Aqua-Danone PT Tirta Investama Pandaan. Dalam bab

ini membahas bagaimana awal kemunculan perusahaan multinasional

sejarah dan tujuannya. Pembahasan sejarah perusahaan dengan basis Air

Minum Dalam Kemasan (AMDK) dan Menelisik sisi menarik yang

menyebabkan investor asing memiliki keinginan untuk menanamkan

modal terhadap perusahaan tersebut. Untuk pembahasan terakhir dalam

bab ini yaitu berbicara tentang permasalahan CSR dan kaitannya


(6)

BAB III. Analisis Efektifitas Pelaksanaan Program CSR PT Tirta Investama Pandaan. Berisikan pembahasan penelitian dimana

menjelaskan tentang efektifitas pelaksanaan CSR di host country dalam

hal community development (comdev) yang dilaksanakan oleh PT Tirta

Investama Pandaan. Menjelaskan juga hubungan dan pengaruh

Perusahaan Multinasional terhadap pelaksanaan dan implementasi

pelaksanaan CSR di host country.

BAB IV. Penutup. Bab ini peneliti akan menunjukkan bahwa tanggung

jawab sosial perusahaan multinasional terhadap host country memiliki

andil dalam pembangunan dan pelestarian kembali lingkungan yang


Dokumen yang terkait

Program Corporate Social Responsibility (CSR) dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Program Nikah Massal Terhadap Citra PT. PGN SBU III Medan di Kalangan Warga Masyarakat Kota Medan)

1 29 95

Bentuk Program Corporate Social Responsibility Bank Nagari dan Manfaatnya Bagi Kehidupan Sosial Ekonomi Masyarakat Lokal(Studi Pada Program CSR Bank Nagari Cabang Pangkalan)

6 71 112

Penerapan Corporate Social Responsibility Terhadap Pemberdayaan Masyarakat (Studi Pada PT Tirta Investama)

4 73 131

Analisis Pengaruh Corporate Social Responsibility (CSR) Terhadap Pertumbuhan Pendapatan Usaha Kecil Dan Mikro (UKM) Binaan P.T. Telekomunikasi Indonesia-TBK. CDC Area Medan

4 53 101

Peranan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. ABB Libek Project Terhadap Pendapatan Masyarakat Kecamatan Mandau Kabupaten Bengkalis.

1 28 91

Corporate Social Responsibility Dan Citra Perusahaan (Studi Korelasional Pengaruh Implementasi Program Corporate Social Responsibility terhadap Citra Perusahaan PT. Toba Pulp Lestari,Tbk pada Masyarakat di Kecamatan Parmaksian Toba Samosir)

2 65 145

Peran Corporate Social Responsibility (CSR) PT. Inalum Divisi Plta Sigura-Gura Terhadap Pengembangan Sosio-Ekonomi Masyarakat Kecamatan Pintupohan Meranti, Kabupaten Toba Samosir

0 37 9

Corporate Social Responsibility (CSR) Yang Dilakukan Bank Sumut Kepada Masyarakat Sekitarnya (Studi Pada PT. Bank Sumut, Kantor Pusat Jalan Imam Bonjol No. 18 Medan)

2 52 161

Implementasi Corporate Social Responbility (CSR) Terhadap Masyarakat Lingkungan PTPN IV (Studi Pada Unit Kebon Dolok Ilir Kabupaten Simalungun)

5 39 118

PRAKTEK CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DI PERUSAHAAN MULTINASIONAL

0 0 8