STRATEGI ZIONISME ORTODOKS DALAM POLITIK LUAR NEGERI ISRAEL TERHADAP PALESTINA

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Konflik yang terjadi antara Israel dan Palestina merupakan konflik panjang yang sampai pada saat ini terus mengisi pemberitaan media massa internasional. Konflik kedua bangsa ini lahir dari klaim perebutan tanah air, antara bangsa Yahudi dan Palestina itu sendiri. Kedua bangsa ini sama-sama meyakini bahwa merekalah yang paling berhak untuk berdiam di tanah yang diperebutkan tersebut. Israel dengan kekuatan militernya terus memperkuat posisinya diwilayah Palestina. Sementara itu rakyat Palestina juga tidak pernah menyerah untuk berjuang membebaskan dirinya dari dominasi Israel. Perjuangan Palestina ini mendapatkan solidaritas dari negara-negara Islam. Sementara itu Israel mendapatkan dukungan dari dunia barat khususnya Amerika Serikat.

Perebutan wilayah Palestina ini merupakan sejarah panjang yang tak pernah usai dari cerita penjajahan. Jika ditelusuri berdasarkan sejarahnya, sebulan setelah adanya Deklarasi Balfour 1917 M,1 Jendral Allenby memimpin pasukan Inggris

1

Perjanjian ini berasal dari inisiatif Arthur James Balfour (1848-1930) dari Partai Konservatif, pernah menjabat perdana menteri Inggris dan sebagai menteri luar negeri pada saat Deklarasi Balfour itu dikeluarkan. Isi pokok deklarasi ini adalah sebuah janji bahwa di tanah Palestina akan didirikan sebuah negara Zionis dan Balfour telah berupaya mendapat sokongan dari beberapa negara Barat, khususnya Amerika Serikat untuk proyek itu. Dengan demikian, Inggris sangat berjasa bagi berdirinya negara Israel di tengah bangsa Arab yang sering tak berdaya karena perpecahan yang selalu saja melanda mereka, dikutip dalam


(2)

untuk menguasai tanah Palestina, termasuk menduduki kota Yerussalem. Pada saat itu, ia menyampaikan pidato kemenangan dengan sebuah kalimat yang terkenal, ”Sekarang Perang Salib telah usai”.2

Hal ini menunjukkan bahwa semangat keagamaan Perang Salib pada abad ke-11 masih menguasai fikiran atau ambisi mereka.

Dengan kemenangan ini Inggris telah berhasil mengakhiri kekuasaan Turki Usmani yang menjajah Palestina sebelumnya, dan setelah itu pendudukan Inggris di Palestina segera diteruskan dengan pembentukan sebuah pemerintahan kolonial.3 Dari fenomena tersebut, kita dapat melihat bahwa tanah Palestina memang mengundang daya tarik bagi negara-negara penjajah sebagaimana halnya Inggris yang termotivasi untuk menjadikannya sebagai tanah jajahannya, terutama karena faktor letaknya yang strategis di kawasan negara-negara Timur Tengah, namun kekuasaan Inggris dalam menjajah tanah Palestina tidak bertahan lama, dimana keadaan berubah ketika perang dunia kedua menjadikan AS dan sekutunya tampil sebagai pemenang. Setelah berakhirnya Perang Dunia Kedua, pihak sekutu yang meraih kemenangan dengan berhasil menghancurkan Jerman dan Italia dilanda pertikaian didalamnya.

AS yang diboncengi oleh kepentingan Yahudi mulai menekan Inggris. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Abu Bakar dalam tulisannya yang menyatakan, pada akhir Perang Dunia Kedua, Amerika Serikat mulai berdiri sebagai negara super

Ahmad Syafii Maarif, 11/12/2008, John Rose Tentang Zionisme (I), Sumber : www.republika.co.id Dikutip dalam http://www.maarifinstitute.org/content/view/309/90/lang,indonesian/. Diakses pada tanggal 7 Januari 2010

2

Bakar, Abu. 2008. “Berebut Tanah Suci Palestina”. Yogyakarta : Insan Madani. Hal. 239

3


(3)

power baru, terutama setalah berhasil mengalahkan Jepang dengan bom atom ke kota Nagasaki dan Hiroshima. Hal tersebut menandai perubahan poros politik bangsa Israel dari Inggris kepada Amerika Serikat. Kemudian pada tahun 1946, Presiden Amerika Serikat Harry S. Truman terus menekan Inggris agar memberikan izin masuk bagi 100.000 Yahudi korban Holocaust 4 Nazi Hitler di Jerman.5

Namun Inggris tetap menolak, tentunya demi kepentingan politik dan ekonomi di Timur Tengah. Di sisi lain, Yahudi mulai melakukan pemberontakan terhadap kepentingan Inggris, seperti kelompok Irgun dan Lehi atau Stern Gang. Pada tahun tersebut, Stern Gang melakukan aksi pengeboman di King David Hotel. Setahun kemudian, mereka kembali melemparkan bom ke Semiramis Hotel dan membantai 254 penduduk Deir Yasin. Mereka juga membunuh Count Folke Bernadotte, seorang wakil khusus PBB di Palestina. Hal tersebut menjadikan bangsa Israel menciptakan masalah yang berskala internasional. Seperti yang dikatakan oleh

4

Holocaust merupakan pembantaian massal yang dijalankan pemerintah Jerman saat itu tak lepas dari kebijakan partai Nationalsozialistischen Deutsche Arbeiter Partei atau Nazi, yang didirikan Hitler pada 1920. Haluan partai ini berakar dari pemikiran Hitler yang ditulis dalam biografi sekaligus manifesto politiknya, MeinKampf (perjuanganku), dikutip dalam http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/03/15/Buku/index.html Diakses tanggal 26/12/2009

5

Nazisme lahir di tengah konflik politik yang dialami Jerman setelah Perang Dunia Pertama. Pemimpin Partai Nazi adalah Adolf Hitler, sosok yang sangat ambisius dan agresif. Hitler memiliki pandangan sangat rasis. Ia sangat meyakini keunggulan bangsa Jerman atau “Arya” di atas ras-ras lain. Ia

memimpikan ras “Arya” Jerman akan segera mendirikan imperium yang bertahan selama seribu tahun. Teori evolusi Darwin muncul untuk memberikan landasan ilmiah bagi teori rasis Hitler. Hitler juga mendapatkan dukungan ideologis dari karya Heinrich von Treitschke, sejarahwan rasis Jerman.

Treitschke sangat dipengaruhi oleh teori evolusi Darwin dan mendasarkan pandangan rasisnya pada Darwinisme. Ia berkata: “Bangsa-bangsa hanya dapat berevolusi melalui perjuangan sengit, seperti pandangan Darwin tentang „Perjuangan Untuk Mempertahankan Hidup’ ”. Hitler juga memperoleh inspirasi dari teori Darwin tentang “Perjuangan untuk Bertahan Hidup”. Judul buku terkenalnya “Mein

Kampf”, yang berarti “Perjuangan Saya”, hanyalah pencerminan konsep Darwin ini. http://us1.harunyahya.com/Detail/T/EDCRFV/productId/4486/DI_BALIK_TABIR_NAZI:_EVOLUSI Diakses pada 2 Januari 2010


(4)

Abu Bakar, bahwa ditengah kemelut Perang Dunia dan krisis Timur Tengah,6 kelompok Yahudi yang telah terorganisasi mulai melakukan perampasan tanah penduduk Palestina. Hal ini dilakukan untuk mengeluarkan atau menggantikan kependudukan bangsa Arab dengan orang Yahudi. Dalam buku harian Teodore Herzl mengisyaratkan adanya maksud kolonisasi bangsa Yahudi diatas tanah Palestina yaitu:

“Kita haruslah secara hati-hati mengambil alih atau merampas segala milik pribadi yang terdapat pada perkebunan-perkebunan yang diperuntukkan kepada kita. Kita mencoba untuk menyingkirkan lekas-lekas penduduk yang miskin itu ke seberang perbatasan dengan mendapatkan pekerjaan bagi mereka pada negeri-negeri persinggahan mereka, tetapi kita harus mencegah mereka mendapatkan pekerjaan dinegeri kita sendiri. Dengan demikian, para pemilik harta benda akan memihak kepada kita, baik proses pengambil alihan atau perampasan segala milik, maupun penyingkiran orang-orang yang miskin itu haruslah dilakukan secara sembunyi-sembunyi dan seksama.”7

Dengan melihat kutipan diatas peneliti melihat usaha zionis untuk melakukan kolonisasi di Palestina merupakan langkah-langkah yang terencana dan sistematis. Dalam tulisan Herlz tersebut juga memberikan gambaran bahwa usaha-usaha pengusiran yang dilakukan bangsa Yahudi terhadap bangsa Palestina awalnya dilakukan dengan cara tersamar. Namun pada intinya strategi itu telah menjadi

6

Timur Tengah dalam Wikipedia disebutkan sejak pertengahan abad ke-20, Timur Tengah telah menjadi pusat terjadinya peristiwa-peristiwa dunia, dan menjadi wilayah yang sangat sensitif, baik dari segi kestrategisan lokasi, politik, ekonomi, kebudayaan dan keagamaan. Timur Tengah mempunyai cadangan minyak mentah dalam jumlah besar dan merupakan tempat kelahiran dan pusat spiritual agama Yahudi, Kristen dan Islam. Lihat http://id.wikipedia.org/wiki/Timur_Tengah Diakses tgl 12/1/2010

7


(5)

pijakan bangsa Yahudi untuk menggantikan peran dan tempat penduduk Palestina yang berlanjut pada penguasaan tanah.8

Pada 14 Mei 1948, David Ben Gurion mendeklarasikan kemerdekaan bangsa Israel di atas tanah atau wilayah milik bangsa Palestina. Kemudian Amerika Serikat dan Uni Sovyet disusul juga sejumlah negara Eropa lain, mengakui bangsa Israel sebagai sebuah negara yang merdeka. Sedangkan negara-negara Arab muslim Timur Tengah berbeda dengan Amerika dan Uni Sovyet, mereka secara serentak menolak keberadaan negara Israel di Palestina. Mesir, Yordania, Syria, Libanon, Irak, dan kelompok-kelompok perjuangan Palestina segera berkonsolidasi untuk menghadapi tantangan Israel, sekutu Amerika Serikat di Timur Tengah.9

Israel selama mendeklarasikan kemerdekaannya telah banyak melakukan pembantaian dan invansi ke tanah wilayah Palestina dengan tujuan untuk merebut tanah wilayah Palestina yang menurut kepercayaan kaum Zionis Yahudi Israel adalah tanah yang dijanjikan bagi mereka dan tanah yang pernah didiami oleh orang-orang Yahudi sebelumnya. Mengenai hal ini seperti yang terdapat dalam kitab ajaran Yahudi Ortodoks “Talmud”10 yang berbunyi:

8

Abu Bakar Op.Cit. hal.247

9

Ibid., hal.252

10

Talmud adalah kitab suci yang terpenting bagi kaum Yahudi, bahkan lebih penting daripada Kitab Taurat. Kitab Talmud bukan saja menjadi sumber dalam penetapan hukum agama, tetapi juga menjadi ideologi, prinsip, serta arahan bagi perumusan kebijakan negara dan pemerintah Israel, dan menjadi pandangan hidup orang Yahudi pada umumnya. Itu pula sebabnya mengapa Israel disebut sebagai negara yang rasis, chauvinistik, theokratik, konservatif, dan sangat dogmatik. Baca Z.A. Maulani. 2002. Gerakan Menaklukkan dunia. Jakarta : Daseta. Hal : 88


(6)

“Tanah orang non-Yahudi, kepunyaan orang Yahudi yang pertama kali menggunakannya.”11

Zionisme Yahudi Israel pun bila ditelusuri terbagi dalam banyak kelompok, antara lain yang terkenal adalah Yahudi Ortodoks yang banyak mendominasi dalam gerakan politik Zionis dunia, khususnya dalam politik dan pemerintahan negara Israel. Zionis ortodoks terbagi menjadi dua yaitu kelompok Hasdem dan Montongadem. Zionis Hasdem adalah kelompok Zionis yang lebih bersifat sufistik, sedangkan Montongadem bersifat politis. Kelompok yang kedua inilah yang banyak mendominasi dalam politik dan pemerintahan Israel khususnya dalam hal kebijakan dan politik luar negeri Israel untuk menginvansi Palestina.

Dengan sekelumit gambaran dalam latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk mengangkat masalah ini dalam penelitian ilmiah skripsi. Peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai bagaimana sebenarnya strategi-strategi zionisme ortodoks dalam menancapkan pengaruh dan dominasinya dalam politik luar negeri Israel terhadap invansinya di Palestina. Oleh sebab itu penulis mengangkat penelitian ini dengan judul: Strategi Zionisme Ortodoks Dalam Politik Luar Negeri Israel Terhadap Palestina.

11

Kitab Talmud Surat Babha Bathra Ayat 54b, dikutip dalam Talmud; The Satanic Varses, dalam http://www.scribd.com/doc/41005283/TALMUD. Untuk isi atau ayat-ayat lain dalam Talmud yang menjurus pada doktrin-doktrin yang dianggap sesat mengenai gerakan Zionis Yahudi, lihat Z.A. Maulani, Ibid, hal. 88- 99.


(7)

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latarbelakang tersebut diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini dibuat berdasarkan pertanyaan, Bagaimanakah strategi zionisme ortodoks dalam politik luar negeri Israel untuk menginvasi Palestina?

1.3 Tujuan Penelitian

Melihat pada pokok permasalahan diatas maka dapat diuraikan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi zionisme ortodoks dalam politik luar negeri Israel terhadap Palestina pada tahun 2001-2005 yaitu bertepatan dengan masa pemerintahan Perdana Menteri Ariel Sharon.

1.4 Kerangka Pemikiran 1.4.1 Penelitian Terdahulu

Sebelum peneliti melakukan penelitian tentang Strategi Zionisme Ortodoks Dalam Politik Luar Negerti Israel Terhadap Palestina, terlebih dahulu peneliti akan menjelaskan tentang Pengaruh Gerakan Perlawanan Hamas Dan Kebijakan Keamanan Partai Likud Terhadap Kebijakan Luar Negeri Israel Ke Gerakan Pembebasan Palestina, yang telah dilakukan oleh Imas N. Sahara. Dimana penelitian ini memiliki kesamaan tentang kebijakan negara Israel terhadap Palestina. Beliau menjelaskan bahwa, keputusan atau kebijakan-kebijakan yang diambil oleh negara Israel dalam Politik Luar Negeri-nya sangat dipengaruhi oleh adanya organisasi atau partai Likud. Dan perbedaannya adalah pada kebijakan yang dikeluarkan oleh Israel dipengaruhi oleh adanya gerakan perlawanan dari bangsa


(8)

Palestina yang juga sangat berpengaruh terhadap politik domestik Palestina, yaitu Hamas.12

1.5 Landasan Konsep

1.5.1 Jewish National Movement

Zionisme adalah gerakan nasional kaum Yahudi, (Zionism is the Jewish national movement) begitu ditulis dalam zionismonthweb.13 Saat ini gerakan zionisme lebih mengarah pada makna politik. Maksudnya adalah zionis merupakan suatu gerakan yang mendorong pulangnya kaum yahudi yang tersebar diseluruh dunia untuk kembali bersatu sebagai sebuah bangsa dengan Palestina sebagai tanah air atau wilayah bangsa Yahudi, dengan Yerussalem sebagai ibukota negaranya, dimana Zionisme internasional telah berdiri di New York pada 1 Mei 1776, dua bulan sebelum deklarasi kemerdekaan Amerika Serikat di Philadelphia.14

Dalam menjalankan misi kolonisasinya di Tanah Palestina bangsa Yahudi menggunakan zionisme sebagai alat. Menurut Roger garaudy Zionisme sering didefinisikan oleh dirinya sendiri dalam tiga hal bukan persoalan „national movement’ saja, antara lain :

Doktrin Politik, seperti yang ditulis dalam Encyclopaedia of Zionisme and Israel, “Sejak tahun 1896, Zionisme berhubungan dengan gerakan politik yang

12

Imas N. Sahara. 2001. Pengaruh Gerakan Perlawanan Hamas Dan Kebijakan Keamanan Partai Likud Terhadap Kebijakan Luar Negeri Israel Ke Gerakan Pembebasan Palestina (1996-1999).

Universitas Padjadjaran : Jatinangor.

13

http://www.zionismonthweb.org/zionism_history.htm. Di akses 11 November 2009

14


(9)

didirikan oleh Theodor Herzl.”15

Dalam hal ini gerakan Theodore Herlz dapat diartikan telah mengambil peran sebagai pemimpin gerakan politik (political movement) bangsa Yahudi untuk kembali ke Palestina. Di samping itu gerakan politik ini mampu meyakinkan kelompok-kelompok Yahudi yang tersebar diberbagai belahan tempat di eropa tentang tujuan sosial dan politik yang di suarakan oleh Herlz. Dengan kata lain Herlz memulai gerakan politik bangsa Yahudi dengan memberikan harapan dan dapat dikatakan berhasil.

Disamping itu zionisme sangat erat kaitannya dengan apa yang dinamakan sebagai doktrin nasionalis. Doktrin nasionalis tidak dilahirkan oleh Yudaisme, melainkan diambil dari nasionalisme Eropa abad ke-19. Herzl tidak menggalinya dari agama, seperti yang dikatakannya, ”Saya tidak patuh terhadap impulsi agama.” Atau di dalam Diaries-nya ia menulis, ”Saya seorang agnostik.”16 Melihat pernyataan yang ditegaskan oleh herlz tersebut, nampaknya gerakan zionisme ini bagi Herlz murni adalah gerakan politik yang diilhami oleh kepentingan untuk merebut tanah Palestina dari bangsa arab dan bukan gerakan yang dipengaruhi oleh semangat anti agama Islam atau anti Kristen karena pada dasarnya Herlz tidak patuh dengan agama tertentu (agnostik).

Dalam zionisme juga terdapat adanya doktrin kolonial. Untuk doktrin ini Herzl memulai dengan mendirikan sebuah badan yang mempunyai statuta di bawah

15

http://id.wikipedia.org/wiki/Theodore_Herzl. Diakses 11 November 2009

16

Adalah suatu pandangan filosofis bahwa suatu nilai kebenaran dari suatu klaim tertentu umumnya yang berkaitan dengan theologi, metafisika, keberadaan Tuhan, dewa, dsb adalah tidak dapat diketahui dengan akal pikiran manusia yang terbatas. Lihat. http://id.wikipedia.org/wiki/Agnostik. Diakses tanggal 5 Januari 2010


(10)

perlindungan Inggris atau semua kekuatan politik lainnya, sambil menunggu penciptaan negara Yahudi. Olehnya, ia pun menyurati Cecil Rhodes yang berhasil memisahkan satu wilayah di Afrika Selatan untuk dijadikan negara dengan namanya sendiri: Rhodesia. Ketiga doktrin ini, menurut Garaudy merupakan ciri dari zionisme politik yang didorong oleh adanya doktrin kolonial.17 Dengan melihat ketiga doktrin tersebutmaka dapat diambil suatu kesimpulan sementara bahwa, berdasarkan doktrin zionisme itu maka usaha-usaha Israel untuk menginvasi tanah Palestina tidak akan berhenti sampai apa yang menjadi tujuanya yaitu merebut semua tanah Palestina dari bangsa Arab tercapai.

1.5.2 Political Movement

Menurut peneliti, adanya tekanan-tekanan yang dilakukan oleh banyak masyarakat eropa pada saat bangsa yahudi berimigrasi ke negara-negara lain adalah suatu hal yang menyengsarakan keadaan ekonomi dan sosial mereka. Oleh sebab adanya pengalaman pahit tersebut maka gerakan politik untuk mendirikan sebuah negara Yahudi merdeka yang diakui oleh dunia internasional adalah sebuah tujuan dari gerakan politik itu sendiri.

Hal ini sebagaimana menurut Z.A. Maulani yang menulis tekanan-tekanan itu dikarenakan banjirya emigran Yahudi yang meminta suaka ke negara-negara tersebut. Imigarasi yang dilakukan bangsa yahudi begitu besar jumlahnya dari tahun ke tahun, sampai hal tersebut memicu berbagai kerusuhan anti-imigrasi di London, dan menuntut undang-undang imigrasi yang ketat baik di Inggris maupun di Amerika

17


(11)

Serikat. Oleh sebab itu, pembentukan negara Yahudi merupakan jalan keluar untuk meniadakan imigran Yahudi, dan dengan itu sekaligus menenangkan badai politik berkenaan dengan undang-undang imigrasi di eropa.18 Gerakan politik agar dapat diterima harus mencapai hasil-hasil yang nyata, karena hasil nyata dari gerakan politik ini diharapkan akan memberi pengaruh yang lebih luas termasuk dukungan dari kalangan eksternal atau diluar kelompoknya itu sendiri, dan dalam hal ini gerakan zionisme telah membuktikannya.

“Salah satu buah dari kemenangan Israel dalam Perang 1967 atas bangsa-bangsa Arab ialah penerimaan final atas Zionisme sebagai makna politik oleh hampir segenap masyarakat Yahudi sejak dulu. Bahkan pada masa bayinya Zionisme telah menikmati dukungan kuat baik dari London maupun Washington. Terlebih-Iebih adanya masalah sosial yang ditimbulkan oleh migrasi orang Yahudi secara massif, meyakinkan para pemimpin Barat untuk mendukung gagasan adanya negara Yahudi.”19

Dengan melihat kenyataan kekalahan bangsa-bangsa arab pada perang 1967 tersebut memberi penegasan pada politik luar negeri Israel tentang kedudukan secara politik negara Israel yang merdeka yang berdiri diatas tanah palestina.

1.5.3 Kebijakan Politik Luar Negeri

Kebijakan politik luar negeri Israel terhadap Palestina bermula dari akar sejarah bangsa Yahudi yang telah ada dan hidup bersama bangsa arab sejak ribuan tahun yang lalu. Oleh sebab itu, bangsa Yahudi merasa bahwa merekalah yang paling berhak mewarisi tanah Palestina dibandingkan dengan bangsa arab yang mendiami

18

Z.A.Maulani., 2002, Zionisme Gerakan Menaklukkan Dunia, dalam http://www.wattpad.com/88729?p=11 Diakses tanggal 10 April 2010

19


(12)

tanah tersebut. Melihat pada konsep Jewish National Movement dan Political Movement maka konsep Kebijakan Politik Luar Negeri merupakan tujuan dari gerakan zionisme selanjutnya, seperti yang dikatakan Hans J. Margenthau, “apapun tujuan akhir dari politik internasional, tujuan menengahnya adalah kekuasaan”. Banyak tokoh negara atau bangsa mengejar kebebasan, keamanan, dan kemakmuran dengan alasan tujuan religius, filosofis, ekonomi maupun sosial dengan cara memperoleh kekuasaan.20

Berdasarkan hal itu maka zionisme sebagai gerakan politik mempengaruhi kebijakan politik luar negeri Israel untuk terus menguasai tanah Palestina dengan cara memperluas pemukiman penduduk Yahudi di atas tanah atau wilayah Palestina dan menyingkirkan bangsa arab.

Politik luar negeri Israel dijalankan berdasarkan kepentingan dalam negerinya. Maka sedapat mungkin memberikan manfaat yang besar bagi kehidupan dalam negeri. Hal ini mengingat sejarah berdirinya negara Israel merasa keamanan dalam negerinya juga merupakan salah satu fungsi diplomatik internasionalnya.

“Andersen (1982) membagi kebijakan luar negeri Israel dalam tiga fase. Fase pertama, dimana Israel masih disibukkan dengan pendirian negara. Israel membutuhkan pengakuan internasional. Hubungan luar negeri dijalankan disesuaikan dengan kebutuhan ini. Fase kedua, politik Israel lebih menitik beratkan pada kepentingan domestik. Pembangunan dalam negeri tergantung pada keamanan daerah pendudukan atau perbatasan. Politik “carrot and stick” dijalankan dalam berhubungan dengan negara lain. Politik “carrot” dijalankan terhadap negara yang mau

20Hans J. Margentahu, 1978 dalam Mochtar Maso’ed, 1990,

Ilmu Hubungan Internasional; Disiplin dan Metodologi, Jakarta: LP3ES, hal 18


(13)

bernegosiasi dan kerjasama dengan Israel, sedangkan politik “stick” untuk menunjukkan bahwa Israel superior dibidang militer. Fase ketiga, Israel menerapkan politik luar negeri yang lebih pragmatis. Misalnya setelah dipimpin Yitzhak Rabin (Partai Buruh) Israel mau berunding dengan PLO yang semula dianggap teroris, dan mau „berbagi’ lahan yang direbutnya tahun 1967, walaupun terbatas.

Namun itu semua tidak menunjukkan perubahan yang berarti bagi mayoritas bangsa Palestina (yang umumnya hidup dalam pengasingan, di Yordania, dsb). Pelanggaran demi pelanggaran terus dijalani Israel, tidak satupun penguasa Israel (dari kubu Likud maupun Buruh) yang memiliki komitmen mengembalikan wilayah yang dirampasnya dari bangsa Palestina. Adapun langkah „pragmatis’ seperti janji memberikan wilayah terbatas lebih dimaksudkan untuk mendapatkan simpati dunia. Agar negara Israel tetap berdiri dan memperkuat eksistensinya. Politik Luar negerinya pun tidak lepas dari peran lobi-lobi (bisnis amupun politik) Yahudi di berbagai negara, termasuk AS.”21

Dengan demikian peneliti melihat bahwa kebijakan politik luar negeri Israel berkaitan dengan usaha memperkuat pengakuan dunia Internasional terhadap berdirinya negara Israel. Sementara itu politik Israel dimaksudkan sebagai perwujudan kepentingan domestik Israel dengan jalan memperkuat keamanan dan menginvasi Palestina.

1.6 Ruang Lingkup 1.6.1 Batasan Waktu

Pada penelitian ini penulis menggunakan batasan waktu pada tahun 2001-2005 yang bertepatan dengan masa pemerintahan Perdana Menteri Ariel Sharon yang dikenal memiliki ideologi yang keras dan termasuk sebagai kaum Yahudi Ortodoks.

21


(14)

1.6.2 Batasan Materi

Penelitian tentang strategi gerakan zionisme ortodoks dalam politik luar negeri Israel terhadap palestina ini, penulis menetapkan fokus pembahasan pada gerakan kelompok zionisme kaum Yahudi ortodoks dari perspektif historis, perkembangan zionisme dan strategi gerakan zionis ortodoks dalam kebijakan dan politik luar negeri Israel terhadap Palestina. Dalam tulisan ilmiah ini pun peneliti membahas mengenai sejarah konflik Israel-Palestina yaitu pada tahun 2001-2005 yang tepat pada masa pemerintahan Pedana Menteri Ariel Sharon (tokoh sayap kanan).

1.7 Metode Penelitian 1.7.1 Jenis Penelitian

Jenis Penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah deskriptif. Yaitu penelitian yang dilakukan untuk mengetahui nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independen) tanpa membuat perbandingan, atau menghubungkan antara variabel satu dengan variabel yang lain. Pendapat lain mengatakan bahwa, penelitian deskriptif merupakan penelitian yang dimaksudkan untuk mengumpulkan informasi mengenai status suatu gejala yang ada, yaitu keadaan gejala menurut apa adanya pada saat penelitian dilakukan.

Jadi tujuan penelitian deskriptif adalah untuk membuat penjelasan secara sistematis, faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah tertentu.


(15)

1.7.2 Tingkat Analisa

Jenis analisa yang akan digunakan peneliti pada penelitian ini adalah kelompok individu. Dimana kelompok individu ini akan mempengaruhi negara pada kebijakan-kebijakan politik luar negerinya yaitu Israel terhadap Palestina.

1.7.3 Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, website dan lain sebagainya yang diterbitkan oleh berbagai lembaga atau instansi yang berkaitan dengan topik yang peneliti teliti. Data mengenai penelitian ini bersumber dari perpustakan pusat Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), perpustakaan AR. Fachrudin (UMM), Lab HI UMM, perpustakaan Daerah Kota Malang dan website yang terkait dengan topik dalam penulisan skripsi ini.

1.7.4 Teknik Analisa Data

Penulis dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif, baik dari buku, jurnal, artikel dan website resmi. Penjelasan akan berdasarkan fakta-fakta dan data yang diperoleh. Adapun data-data angka statistik hanya digunakan sebagai penunjang fakta yang ditemukan.

1.7.5 Jenis Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data Sekunder. Yaitu data yang didapat dari orang atau instansi lain. Data Sekunder cenderung siap pakai, artinya siap diolah dan dianalisis oleh peneliti. Contoh penyedia data yang digunakan


(16)

dalam skripsi ini adalah, buku-buku dan jurnal diperpustakaan, kliping berbagai Koran maupun majalah, data-data yang dapat dipertanggung jawabkan dari internet.

1.7.6 Metode Penulisan

Metode penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deduktif. Dimana peneliti akan menggambarkan suatu kondisi umum lalu memaparkan secara khusus pengaruh dari masalah yang lebih dahulu digambarkan tersebut.

1.8 Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan yang akan peneliti paparkan terbagi menjadi 4 bab yaitu :

BAB I : Dalam bab pendahuluan ini peneliti akan sedikit memaparkan tentang awal mula terjadinya konflik antara Israel dan Palestina, yang kemudian peneliti akan menarik sebuah rumusan masalah yaitu bagaimanakah strategi-strategi kelompok zionisme Yahudi ortodoks dalam memberikan pengaruh dan dominasinya dalam politik luar negeri Israel terhadap invansinya di Palestina. Dan untuk mendukung penelitian tersebut maka dibuatlah metode-metode penelitian dan beberapa landasan konseptual yang mendukung penelitian ini.

BAB II : Berisi tentang sejarah negara Israel dan bangsa Palestina, pada masa lampau sampai pada batasan waktu yang telah ditentukan oleh peneliti yaitu tahun 2001-2005. Peneliti akan memaparkan sejarah lahirnya zionisme israel, sampai pada kemerdekaannya, politik dan pemerintahan Israel, sistem kepartaian Israel, pemilihan umum Israel, sejarah Palestina, geografis Palestina politik palestina, sampai pada


(17)

sedikit sejarah dan upaya perdamaian konflik Israel dan Palestina. Dimana penjelasan tentang sejarah Israel dan Palestina digunakan sebagai landasan dalam menganalisa konflik Israel – Palestina.

BAB III : Peneliti akan menjelaskan tentang bagaimana strategi-strategi Zionisme kelompok Yahudi Ortodoks Montongadem dalam mempengaruhi Pemerintahan Israel dalam Politik Luar Negeri Israel yang tepatnya pada tahun 2001-2005 yaitu pada masa pemerintahan Perdana Menteri Ariel Sharon dalam konflik Israel – Palestina. Penjelasan tersebut meliputi: identifikasi pada tahun 2001-2005 (masa Pemerintahan Ariel Sharon) Zionisme Ortodoks dalam Politik Luar Negeri Israel, Dominasi Dalam Parlemen, sampai pada Dukungan Aktor-aktor Eksternal. Sehingga peneliti dapat memaparkan dan menganalisa konflik Israel – Palestina yang berfokus pada Strategi Zionisme Ortodoks Dalam Politik Luar Negeri Israel Terhadap Palestina.


(18)

NEGERI ISRAEL TERHADAP PALESTINA

Disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana ilmu politik (S.Ip) strata-1

Jurusan Ilmu Hubungan Internasional

Oleh:

Mohamad Fadhila Arif Firmansyah NIM : 05260119

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


(19)

Jurusan : Hubungan Internasional Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Judul Skripsi : STRATEGI ZIONISME ORTODOKS DALAM POLITIK LUAR NEGERI ISRAEL TERHADAP PALESTINA

Telah dipertahankan di hadapan Dewan Penguji Ujian Skripsi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Hubungan Internasional Dan dinyatakan LULUS Pada hari : Sabtu

Tanggal : 18 Desember 2010 Tempat : Lab. Hub. Internasional

Mengesahkan, Dekan FISIP-UMM

Dr. Wahyudi, M.Si

Dewan Penguji:

1. Muhammad Qobidl ’Ainul Arif, S.IP, M.A. ( )

2. Ruli Inayah Ramadhoan, S.Sos ( )

3. Victory Pradhitama, S.Sos ( )


(20)

ALLAH S.W.T yang selalu memberikan rahmat, dan hidayah-Nya kepada kita semua. Sholawat serta salam kepada jujungan kami Nabi Muhammad Rasulullah s.a.w.

Dengan berlalunya waktu tanpa henti serta petunjuk dari-Nya sehingga penulis akhirnya dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi ini dengan judul

Strategi Zionisme Ortodoks Dalam Politik Luar Negeri Israel Terhadap Palestina

dengan lancar.

Dalam kesempatan ini tak lupa penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya atas segala bantuan, bimbingan serta petunjuk-petunjuk yang penulis terima selama menyusun skripsi sampai selesai.

Ucapan terima kasih tersebut penulis tujukan kepada :

 Bapak Dr. Wahyudi, M.Si, selaku Dekan FISIP-UMM yang telah banyak memberikan pengarahan dan bimbingan dalam pembuatan skripsi ini.

 Bapak M. Qobidl ’Ainul Arif, S.IP, M.A. dan Bapak Ruli Inayah Ramadhoan, S.Sos, selaku dosen pembimbing yang telah sanggup meluangkan waktunya serta memberikan banyak pengarahan dan bimbingan dalam usaha pembuatan skripsi ini.

 Para dosen FISIP-UMM khususnya Jurusan Hubungan Internasional (Dyah Estu K., M.Si , Tonny Dian E., M.Si ,Victory Pradhitama, S.Sos , M. Syaprin Zahidi, S.IP , Amaria Qori’ Ula, S.IP) yang telah banyak memberikan bekal semasa kami kuliah di FISIP-UMM.

 Seluruh staff dan karyawan FISIP-UMM yang telah banyak memberi bantuan-bantuannya sehingga memperlancar dalam penyusunan skripsi ini.

 Kedua orang tua, kakak dan saudara penulis yang telah banyak membantu baik moril maupun materiil selama penulis kuliah hingga selesainya skripsi ini.

 Semua teman-teman yang telah banyak membantu di dalam penyusunan skripsi ini.


(21)

telah memberikan bantuan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan lancar.

Akhirnya penulis berharap supaya skripsi ini dapat bermanfaat dan sebagai bahan rujukan bagi semua pihak yang membacanya. Amin.

Wassalamu’alaikum, Wr. Wb

Malang, 11 Desember 2010 Penulis,


(22)

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Pernyataan Orisinalitas ... iv

Berita Acara Bimbingan Skripsi ... v

Abstraksi ... vi

Kata Pengantar ... viii

Daftar Isi ... x

Daftar Tabel ... xii

Daftar Peta ... xiii

Daftar Lampiran ... xiv

Motto dan Persembahan ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1.LATAR BELAKANG ... 1

1.2.RUMUSAN MASALAH ... 7

1.3.TUJUAN PENELITIAN ... 7

1.4.KERANGKA PENELITIAN... 7

1.4.1.PENELITIAN TERDAHULU ... 7

1.5.LANDASAN KONSEP ... 8

1.5.1.JEWISH NATIONAL MOVEMENT ... 8

1.5.2.POLITICAL MOVEMENT ... 10

1.5.3.KEBIJAKAN POLITIK LUAR NEGERI ... 11

1.6.RUANG LINGKUP ... 13

1.6.1.BATASAN WAKTU ... 13

1.6.2.BATASAN MATERI ... 13

1.7.METODE PENELITIAN ... 14

1.7.1.JENIS PENELITIAN ... 14

1.7.2.TINGKAT ANALISA ... 15


(23)

1.8.SISTEMATIKA PENULISAN ... 16

BAB II SEJARAH ISRAEL DAN PALESTINA ... 18

2.1.SEJARAH LAHIRNYA ZIONISME ... 18

2.2.SEJARAH BERDIRINYA NEGARA ISRAEL; ETNIS DAN KOMUNITAS YAHUDI ... 25

2.2.1.KONDISI GEOGRAFIS NEGARA ISRAEL ... 31

2.2.2.SISTEM POLITIK DAN PEMERINTAHAN NEGARA ISRAEL ... 32

2.2.3.SISTEM PEMILIHAN UMUM ISRAEL ... 41

2.3.SEJARAH PALESTINA ... 43

2.3.1.KONDISI GEOGRAFIS PALESTINA ... 51

2.3.2.POLITIK DAN PEMILIHAN UMUM PALESTINA ... 54

2.4.SEJARAH DAN UPAYA PERDAMAIAN KONFLIK ISRAEL - PALESTINA ... 65

2.5.KEBIJAKAN LUAR NEGERI ISRAEL ... 68

BAB III STRATEGI ZIONISME KELOMPOK YAHUDI ORTODOKS MONTONGADEM DALAM MEMPENGARUHI POLITIK LUAR NEGERI ISRAEL DALAM PERMASALAHAN KONFLIK PALESTINA 74 3.1.ARIEL SHARON DAN KELOMPOK ZIONIS YAHUDI ORTODOKS MONTONGADEM ... 74

3.2.STRATEGI KELOMPOK ZIONIS YAHUDI ORTODOKS MONTONGADEM ... 80

3.2.1.PARTAI LIKUD SEBAGAI KENDARAAN POLITIK ... 81

3.2.2.KEBIJAKAN PARTAI LIKUD ... 83

3.2.3.DOMINASI DALAM PARLEMEN ... 86

3.2.4.DUKUNGAN AKTOR EKSTERNAL ... 88


(24)

(25)

Buku :

Armstrong, Karen. Perang Suci : Dari Perang Salib hingga Perang Teluk.

Jakarta: Serambi, 2001.

Bachtiar, Tiar Anwar. Hamas Kenapa Dibenci Amerika?. Jakarta: Penerbit Hikmah, 2006.

Bakar, Abu. “Berebut Tanah Suci Palestina”. Yogyakarta: Insan Madani, 2008. Findley, Paul. “Menggugat Dominasi Lobi Yahudi”, Bandung: Mizan.

Gandhi, Teguh Wangsa. Akar Konflik Israel-Palestina. Yogyakata: Ramadhan Press, 2009.

Garaudy, Roger. Mitos dan Politik Israel. Jakarta: Gema Insani Press (GIP), 2000. Haloum, Ribhi. Palestine Through Document. Istanbul: Belge International

Publishing House, 1988.

Kumoro, Bawono. Hamas : Ikon Perlawanan Islam Terhadap Zionisme Israel.

Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2009.

Lenczowski, George. Timur Tengah di Tengah Kancah Dunia. Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1993.

Maulani, Z.A. Gerakan Menaklukkan dunia. Jakarta: Daseta, 2002.

Margentahu, Hans J. 1978 dalam Maso’ed, Mochtar. Ilmu Hubungan Internasional; Disiplin dan Metodologi, Jakarta: LP3ES, 1990.

Rahman, Mustafa Abd. Jejak-Jejak Juang Palestina : Dari Oslo hingga Iftifadah Al-Aqsa, Jakarta: Kompas, 2002.


(26)

Jatinangor, 2001.

Shaleh, Muhsin Muhammad. Palestina: Sejarah, Perkembangan, dan Konspirasi,

Jakarta: Gema Insani, 2002.

Sihbudi, Riza dkk. Profil Negara-negara Timur Tengah, Jakarta : Pustaka Jaya, 1995.

Sihbudi, Riza. Menyandera Timur Tengah:Ketidak Bijakan AS dan Israel atas Negara-Negara Muslim. Jakarta: PT Mizan Publika, 2007.

Tamimi, Azzam. 2007. Hamas : A History from Within. Massachusetts : Olive Branch Press. Hal. 292-293. Lihat juga “Khaled Hroub, ”A New Hamas Through Its New Document”, Journal of Palestine Studies, Volume XXV Number 4 (summer 2006), h. 8”. Dikutip dalam buku : Kumoro, Bawono.

Hamas : Ikon Perlawanan Islam Terhadap Zionisme Israel. Bandung: PT Mizan Pustaka, 2009.

Yahya, Harun. Palestina : Zionisme dan Terorisme Israel. Bandung: Dzikra, 2005.

Jurnal, Koran dan Internet :

Agnostik. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Agnostik.Diakses tanggal 5 Januari 2010.


(27)

http://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/antar/Tharick/Talmud.html Diakses 29 September 2010.

Daftar Presiden Israel. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Presiden_Israel. Diakses tanggal 21 Oktober 2010.

Daftar Presiden Israel. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Presiden_Israel. Diakses tanggal 21 Oktober 2010.

Dibalik Tabir Nazi : Evolusi.

http://us1.harunyahya.com/Detail/T/EDCRFV/productId/4486/DI_BALIK _TABIR_NAZI:_EVOLUSI Diakses pada 2 Januari 2010.

Erwin Z, dalam Tempo Online Interaktif Yerusalem. http://www.tempointeraktif.com/hg/timteng/2009/02/08/brk,20090208-158967,id.html Diakses 21 Oktober 2010.

Geografis Israel. Dalam

http://www.tourkeisrael.com/index.php?option=com_content&view=articl e&id=92&Itemid=136. Diakses pada 29 Oktober 2010.

History of Zionism. Dalam http://www.zionismonthweb.org/zionism_history.htm. Diakses 11 November 2009.

Maarif, Ahmad Syafii. 11/12/2008, John Rose Tentang Zionisme (I), Sumber :

www.republika.co.id Dikutip dalam

http://www.maarifinstitute.org/content/view/309/90/lang,indonesian/. Diakses pada tanggal 7 Januari 2010.


(28)

Palestinian General Election. 1996. Dalam http://www.en.wikipedia.org/wiki/Palestinian_general_election%2C_1996. Diakses tanggal 21 Oktober 2010.

Palestinian General Election. 2005. Dalam

http://www.en.wikipedia.org/wiki/Palestinian_general_election%2C_2005. Diakses tanggal 21 Oktober 2010.

Palestinian General Election. 2006. Dalam

http://www.en.wikipedia.org/wiki/Palestinian_general_election%2C_2006. Diakses tanggal 21 Oktober 2010.

Partai Likud : Partai Diatas Genangan Darah Rakyat Palestina. Dalam

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/partai-likud-partai-diatas-genangan-darah-rakyat-palestina.htm Diakses 29 September 2010.

Penyesatan Talmud dan Pemimpin Yahudi. Dalam

http://www.waspbook.co.cc/2010/11/penyesatan-talmud-dan-pemimpin-yahudi.html Diakses 29 September 2010.

Peta Negara Israel. Dalam http://www.historicjesus.com/maps/israel.html Diakses 7 November 2010.

Peta Pembagian Wilayah Palestina. Dalam

http://www.google.co.id/images?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&hl=id&source=imghp&biw=1024&bih=413&q=peta+pe


(29)

Peta Posisi Palestina. Dalam http://2.bp.blogspot.com/_crE-RBUJgh4/S_MpJdczzsI/AAAAAAAABf4/5LNeE9aWuRo/s1600/MAPA. gif Diakses 7 November 2010.

Realitas Palestina-Israel. Dalam http://bataviase.co.id/category/media/pikiran-rakyat. Diakses 21 Oktober 2010.

Sejarah Yahudi dan Zionisme. Dalam

http://www.gudangmateri.com/2010/06/sejarah-yahudi-dan-zionisme.html. Diakses pada 21 Oktober 2010.

Skenario Perdamaian Pasca-Pemilu Israel. Kompas Online, 26 Mei 1996, hal. 19. Diakses 29 September 2010.

Talmud; The Satanic Varses. dalam

http://www.scribd.com/doc/41005283/TALMUD Diakses pada tanggal 7 Januari 2010.

Theodore Herzl. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Theodore_Herzl. Diakses 11 November 2009.

Yahudi - Zionis – Israel. Dalam

http://www.mail-archive.com/itb@itb.ac.id/msg10036.html. Diakses 29 September 2010.

(2009). MeinKampf (perjuanganku). dikutip dalam

http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/03/15/Buku/index.ht ml Diakses tanggal 26/12/2009. Diakses tanggal 26 Desember 2009.


(1)

DAFTAR LAMPIRAN

Peta Sejarah Kependudukan Israel di Palestina ... xvi.1 Peta Kolonisasi Yahudi di Palestina ... xvi.2 Peta Kota Gaza tahun 1991 ... xvi.3 Peta Palestina ... xvi.4


(2)

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Armstrong, Karen. Perang Suci : Dari Perang Salib hingga Perang Teluk. Jakarta: Serambi, 2001.

Bachtiar, Tiar Anwar. Hamas Kenapa Dibenci Amerika?. Jakarta: Penerbit Hikmah, 2006.

Bakar, Abu. “Berebut Tanah Suci Palestina”. Yogyakarta: Insan Madani, 2008. Findley, Paul. “Menggugat Dominasi Lobi Yahudi”, Bandung: Mizan.

Gandhi, Teguh Wangsa. Akar Konflik Israel-Palestina. Yogyakata: Ramadhan Press, 2009.

Garaudy, Roger. Mitos dan Politik Israel. Jakarta: Gema Insani Press (GIP), 2000. Haloum, Ribhi. Palestine Through Document. Istanbul: Belge International

Publishing House, 1988.

Kumoro, Bawono. Hamas : Ikon Perlawanan Islam Terhadap Zionisme Israel. Bandung: PT. Mizan Pustaka, 2009.

Lenczowski, George. Timur Tengah di Tengah Kancah Dunia. Bandung: Sinar Baru Algesindo, 1993.

Maulani, Z.A. Gerakan Menaklukkan dunia. Jakarta: Daseta, 2002.

Margentahu, Hans J. 1978 dalam Maso’ed, Mochtar. Ilmu Hubungan Internasional; Disiplin dan Metodologi, Jakarta: LP3ES, 1990.

Rahman, Mustafa Abd. Jejak-Jejak Juang Palestina : Dari Oslo hingga Iftifadah Al-Aqsa, Jakarta: Kompas, 2002.


(3)

Sahara, Imas. N. Pengaruh Gerakan Perlawanan Hamas Dan Kebijakan Keamanan Partai Likud Terhadap Kebijakan Luar Negeri Israel Ke Gerakan Pembebasan Palestina (1996-1999). Universitas Padjadjaran: Jatinangor, 2001.

Shaleh, Muhsin Muhammad. Palestina: Sejarah, Perkembangan, dan Konspirasi, Jakarta: Gema Insani, 2002.

Sihbudi, Riza dkk. Profil Negara-negara Timur Tengah, Jakarta : Pustaka Jaya, 1995.

Sihbudi, Riza. Menyandera Timur Tengah:Ketidak Bijakan AS dan Israel atas Negara-Negara Muslim. Jakarta: PT Mizan Publika, 2007.

Tamimi, Azzam. 2007. Hamas : A History from Within. Massachusetts : Olive Branch Press. Hal. 292-293. Lihat juga “Khaled Hroub, ”A New Hamas Through Its New Document”, Journal of Palestine Studies, Volume XXV Number 4 (summer 2006), h. 8”. Dikutip dalam buku : Kumoro, Bawono. Hamas : Ikon Perlawanan Islam Terhadap Zionisme Israel. Bandung: PT Mizan Pustaka, 2009.

Yahya, Harun. Palestina : Zionisme dan Terorisme Israel. Bandung: Dzikra, 2005.

Jurnal, Koran dan Internet :

Agnostik. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Agnostik.Diakses tanggal 5 Januari 2010.


(4)

Chehab, Prof. H.S. Tharick. ALKITAB (BIBLE) Sejarah Terjadinya dan Perkembangannya Serta Hal-hal yang Bersangkutan. Dalam http://luk.staff.ugm.ac.id/kmi/antar/Tharick/Talmud.html Diakses 29 September 2010.

Daftar Presiden Israel. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Presiden_Israel. Diakses tanggal 21 Oktober 2010.

Daftar Presiden Israel. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_Presiden_Israel. Diakses tanggal 21 Oktober 2010.

Dibalik Tabir Nazi : Evolusi.

http://us1.harunyahya.com/Detail/T/EDCRFV/productId/4486/DI_BALIK _TABIR_NAZI:_EVOLUSI Diakses pada 2 Januari 2010.

Erwin Z, dalam Tempo Online Interaktif Yerusalem. http://www.tempointeraktif.com/hg/timteng/2009/02/08/brk,20090208-158967,id.html Diakses 21 Oktober 2010.

Geografis Israel. Dalam

http://www.tourkeisrael.com/index.php?option=com_content&view=articl e&id=92&Itemid=136. Diakses pada 29 Oktober 2010.

History of Zionism. Dalam http://www.zionismonthweb.org/zionism_history.htm. Diakses 11 November 2009.

Maarif, Ahmad Syafii. 11/12/2008, John Rose Tentang Zionisme (I), Sumber :

www.republika.co.id Dikutip dalam

http://www.maarifinstitute.org/content/view/309/90/lang,indonesian/. Diakses pada tanggal 7 Januari 2010.


(5)

Markovitzky, Dr. Yaacov. Machal; Overseas Volunteer in Israel War of

Independence, dalam

http://www.mahal-idf-volunteers.org/about/Machal.pdf. Diakses 29 September 2010.

Palestinian General Election. 1996. Dalam

http://www.en.wikipedia.org/wiki/Palestinian_general_election%2C_1996. Diakses tanggal 21 Oktober 2010.

Palestinian General Election. 2005. Dalam

http://www.en.wikipedia.org/wiki/Palestinian_general_election%2C_2005. Diakses tanggal 21 Oktober 2010.

Palestinian General Election. 2006. Dalam

http://www.en.wikipedia.org/wiki/Palestinian_general_election%2C_2006. Diakses tanggal 21 Oktober 2010.

Partai Likud : Partai Diatas Genangan Darah Rakyat Palestina. Dalam

http://www.eramuslim.com/berita/dunia/partai-likud-partai-diatas-genangan-darah-rakyat-palestina.htm Diakses 29 September 2010.

Penyesatan Talmud dan Pemimpin Yahudi. Dalam http://www.waspbook.co.cc/2010/11/penyesatan-talmud-dan-pemimpin-yahudi.html Diakses 29 September 2010.

Peta Negara Israel. Dalam http://www.historicjesus.com/maps/israel.html Diakses 7 November 2010.

Peta Pembagian Wilayah Palestina. Dalam

http://www.google.co.id/images?client=firefox-a&rls=org.mozilla%3Aen-US%3Aofficial&hl=id&source=imghp&biw=1024&bih=413&q=peta+pe


(6)

mbagian+wilayah+palestina&gbv=2&aq=o&aqi=&aql=&oq=&gs_rfai. Diakses 7 November 2010.

Peta Posisi Palestina. Dalam http://2.bp.blogspot.com/_crE-RBUJgh4/S_MpJdczzsI/AAAAAAAABf4/5LNeE9aWuRo/s1600/MAPA. gif Diakses 7 November 2010.

Realitas Palestina-Israel. Dalam http://bataviase.co.id/category/media/pikiran-rakyat. Diakses 21 Oktober 2010.

Sejarah Yahudi dan Zionisme. Dalam

http://www.gudangmateri.com/2010/06/sejarah-yahudi-dan-zionisme.html. Diakses pada 21 Oktober 2010.

Skenario Perdamaian Pasca-Pemilu Israel. Kompas Online, 26 Mei 1996, hal. 19. Diakses 29 September 2010.

Talmud; The Satanic Varses. dalam

http://www.scribd.com/doc/41005283/TALMUD Diakses pada tanggal 7 Januari 2010.

Theodore Herzl. Dalam http://id.wikipedia.org/wiki/Theodore_Herzl. Diakses 11 November 2009.

Yahudi - Zionis – Israel. Dalam http://www.mail-archive.com/itb@itb.ac.id/msg10036.html. Diakses 29 September 2010. (2009). MeinKampf (perjuanganku). dikutip dalam

http://www.korantempo.com/korantempo/koran/2009/03/15/Buku/index.ht ml Diakses tanggal 26/12/2009. Diakses tanggal 26 Desember 2009.