adanya aturan-aturan yang ketat dalam pengelolaan sebuah kos-kosan ada beberapa mahasiswa yang senang terhadap hal tersebut karena untuk melatih
kedisiplinan dan ada juga yang tidak senang karena merasa diatur dan dikekang kebebasannya dan menunjukkan rasa tidak senangnya itu dengan
memberontak, tidak menaati aturan-aturan yang ada, bertindak sesuka hatinya dan sebagainya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bagaimana kaitan teori tersebut dengan permasalahan yang diangkat oleh penulis yaitu bagaimana kedisiplinan dari
sebuah kos baik itu laki-laki maupun perempuan mampu menggambarkan pengelolaan kos tersebut sehingga menentukan kualitas manajemen pengelolaan
kos yang dilakukan.
2. Tinjauan Tentang Jenis Kelamin
Manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan secara kodrat dibedakan menjadi dua jenis kelamin yaitu laki-laki dan perempuan. Antara kedua jenis kelamin
tersebut terdapat perbedaan karakteristik khas yang dapat membedakan satu dengan yang lainnya, baik ditinjau dari segi fisik maupun dari segi psikis. Karakteristik
pertumbuhan dan perkembangan manusia dilihat dari jenis kelamin dipengaruhi usia atau umur dari manusia yang bersangkutan, dimana setiap tingkat usia akan
menunjukkan perbedaan karakteristik fisik dan psikis akan tetapi keduanya saling membutuhkan dan saling melengkapi dalam menjalankan kehidupan sosial maupun
kehidupan nonsosial.
a. Perkembangan Manusia
Manusia merupakan salah satu makhluk hidup ciptaan Tuhan yang mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai salah satu cirinya.
Perkembangan dapat diartikan sebagai perubahan yang progresif dan berkesinambungan dalam diri individu baik menyangkut fisik maupun psikis dari
mulai lahir sampai akhir hidupnya. Setiap perkembangan memiliki ciri-ciri yang membedakan tahapan periode satu dengan periode yang lainnya. Perkembangan
manusia menurut Elizabet Hurlock 1993: 4 membagi perkembangan manusia menjadi beberapa tahap yaitu:
1 Fase sebelum lahir pranatal mulai usia 0-9 bulan atau 280 hari.
2 Fase bayi neonatal yang terbagi lagi menjadi dua, yaitu periode partunate
yang dimulai sejak dilahirkan sampai 15 atau 30 menit sesudah kelahiran, dan periode neonet yang dimulai dari fase partunate sampai akhir minggu
kedua. 3
Fase bayi yang dimulai 2 minggu sampai 2 tahun. 4
Fase kanak-kanak mulai usia 2 tahun sampai masa puber. 5
Fase remaja adolesence mulai usia 11-18 tahun serta membagi menjadi dua tahap lagi yaitu remaja awal sekitar usia 13-17 tahun dan remaja
akhir sekitar 17-18 tahun. 6
Fase dewasa sekitar usia 18-60 tahun ke atas yang dikelompokkan lagi menjadi dewasa dini yaitu sekitar 18-40 tahun, dewasa 40-60 tahun, serta
dewasa lanjut 60 tahun ke atas. Berdasarkan perkembangan hidup manusia yang telah diulas sebelumnya
maka penulis berusaha untuk memfokuskan objek penelitian pada mahasiswa. Menurut Sumadi Suryabrata 1982: 35 “Dilihat dari segi perkembangan, tugas
perkembangan pada usia mahasiswa ini ialah pemantapan pendirian hidup”. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pemantapan itu dimaksudkan
pengujian lebih lanjut pendirian hidup itu serta penyiapan diri dengan ketrampilan dan kemampuan yang diperlukan untuk merealisasikan pendirian hidup yang telah
dipilih itu. Pengujian pendirian hidup usia mahasiswa dilakukan dalam berbagai kontak sosial dalam berbagai kesempatan atau berbagai kelompok sosial. Pada
umumnya, dalam masa ini kelompok-kelompok sosial telah terbentuk berdasarkan atas sistem nilai-nilai tertentu yang dipandang dari segi kehidupan bermasyarakat
lebih matang daripada kelompok-kelompok anak-anak remaja. Mahasiswa tergolong dalam remaja akhir dan dewasa dini dengan usia
sekitar 19 sampai 22 tahun. Mahasiswa yang baru memasuki dunia perkuliahan sekitar usia 19 sampai 21 tahun dapat dikatakan masih dalam tahap remaja akhir,
sedangkan mahasiswa yang sudah hampir lulus dimana usia mereka berkisar 22 tahun maka dapat digolongkan ke dalam dewasa dini. Bagi remaja akhir dan dewasa
dini, mahasiswa sudah memiliki sikap yang tenang, memiliki pandangan hidup, mengembangkan potensi, tidak banyak goncangan, kepribadian sudah terbentuk,
intelegensi dan perasaan sudah terbentuk, dan memiliki tanggung jawab yang belum penuh karena mereka masih tergantung secara ekonomi pada orang tua, akan tetapi
ada hasrat dalam dirinya untuk lepas dari bantuan ekonomi dengan orang tua dengan cara mempersiapkan diri dengan menimba ilmu dan ketrampilan di
perguruan tinggi. Masa remaja akhir dan dewasa dini memiliki sikap sosial yang terbentuk dan mengarah kearah positif karena sudah banyak pengalaman yang
dimiliki dan mencoba untuk hidup mandiri secara ekonomi serta mulai memantapkan pendirian hidup.
b. Perbedaan Karakteristik antara Laki-laki dan Perempuan