agar seluruh anggota organisasi atau lembaga dapat melaksanakan bagian pekerjaannya dan bekerja sama untuk mencapai tujuannya.
d Pengkoordinasian
Koordinasi sangat perlu sebagai usaha untuk menyatukan tujuan-tujuan individu agar dapat dilakukan kegiatan-kegiatan yang selaras demi tercapainya
tujuan bersama tersebut. e
Pengawasan Pada dasarnya pengawasan merupakan tindak lanjut dari keempat fungsi
sebelumnya. Pengawasan merupakan kegiatan lanjutan, karena itu pengawasan selalu berpedoman pada tujuan yang dituangkan ke dalam perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengkoordinasian. Dengan kata lain, pengawasan baru dilakukan apabila ketiga fungsi diatas sudah dijalankan. Tanpa
suatu rencana yang jelas misalnya, maka tidak ada suatu pedoman atau pegangan yang pasti dalam melakukan pengawasan.
b. Pengertian Pengelolaan Kos
1. Pengelolaan
Pada dasarnya pengertian pengelolaan hampir sama dengan manajemen. Menurut Ivor Davies 1987: 41 “Konsep pengelolaan berhubungan dengan
ide sederhana dimana seorang manajer membutuhkan ketrampilan didalam mengembangkan alternatif tindakan darimana manajer dapat memilih strategi
optimal untuk mewujudkan tujuannya”. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pengelolaan merupakan suatu bentuk kegiatan mengatur,
merencanakan, mengorganisasikan dan mengawasi dengan tujuan agar tercipta keadaan yang terkendali sesuai dengan yang diharapkan.
Menurut Luther Gulick yang dikutip Irine Dianan Sari Wijayanti 2008:1 mengemukakan bahwa “Pengelolaan merupakan ilmu yang berusaha
secara sitematis untuk memahami mangapa dan bagaimana manusia bekerja
bersama-sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem ini lebih bermanfaat bagi manusia”. Sedangkan secara umum pengelolaan adalah suatu
istilah yang dipakai secara kolektif untuk menunjukkan jabatan kepemimpinan didalam organisasi antara lain kelompok pimpinan atas, kelompok pimpinan
tengah dan kelompok pimpinan bawah. www.blogcatalog.comtopic.co.id Pengelolaan
adalah suatu
kegiatan untuk
menciptakan dan
mempertahankan kondisi yang optimal bagi terjadinya proses belajar seperti misalnya mengontrol prilaku individu, penetapan norma kelompok yang
produktif, adanya kesepakatan yang disetujui secara bersama dan sebagainya. Pengelolaan menjadi suatu kegiatan yang ditujukan sebagai upaya
pengondisian keadaan agar sesuai dengan apa yang telah direncanakan. Kaitannya dengan kos-kosan, dalam hal ini dengan adanya pengelolaan
yang baik seperti adanya aturan-aturan yang harus di patuhi, adanya waktu belajar, pergi keluar dan jam besuk tamu serta terfasilitasinya kebutuhan-
kebutuhan yang diperlukan oleh para warga kos misalnya ketersediaan air, listrik serta kenyamanan dan keamanan lingkungan kos sekitar dapat
menunjang kondisi belajar yang nantinya berhubungan dengan pencapaian prestasi belajar yang lebih baik. Sehingga pengelolaan sebuah kos-kosan
menjadi hal yang penting di dalam mengatur dan mengontrol kegiatan- kegiatan mahasiswa kos agar supaya lebih bermakna dan menjadikan kos
sebagai tempat yang nyaman selain untuk beristirahat yang paling penting adalah untuk belajar.
2. Kos
Pemaknaan istilah kos sampai saat ini memang belum terdefinisikan secara baku, tetapi bagi kalangan mahasiswa istilah ini sangatlah familiar. Kos
dipahami sebagai tempat tinggal sementara selama masa kuliah. Iip Wijayanto 2003: 15 “Mengklasifikasi istilah kos ke dalam beberapa kelompok, yaitu
kos baik dimana yang dihuni bersama pemilik rumah ataupun tidak, asrama mahasiswa, dan rumah kontrakan”. Kondisi kos yang dihuni bersama pemilik
rumah induk semang dan asrama mahasiswa biasanya lebih teratur karena telah ditentukan peraturan yang jelas mengenai kepengurusan kos, jadwal
piket kerja dan waktu belajar. Berbeda halnya dengan kos kontrakan karena keadaannya lebih bebas.
Kos selain digunakan sebagai tempat beristirahat juga merupakan tempat belajar, berdiskusi, berkreasi, mengerjakan tugas-tugas kuliah dan
kebutuhan lainnya. Kos bagi mahasiswa adalah rumah kedua setelah rumah orang tuanya yang jauh ditinggalkan. Sehingga diharapkan kondisi kos-kosan
lebih terasa nyaman dan representatif untuk belajar, berdiskusi dan berkarya. Untuk itu sudah selayaknya pemilik kos dan masyarakat sekitar bersikap
partisipatif untuk selalu mengawasi keberadaan mahasiswa. Partisipasi masyarakat menjadi solusi alternatif dalam menangani problematika kos.
Sehingga dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kos merupakan tempat tinggal sementara mahasiswa selama masih menempuh
masa kuliah dimana selain memiliki akses yang mempermudah mahasiswa untuk melakukan aktivitas sehari-harinya juga memiliki fasilitas-fasilitas
pendukung untuk memperlancar tugas-tugas kuliah mereka.
c. Teori Manajemen Pengelolaan Kos