Persiapan wadah Konsentrasi hormon dan lama waktu perendaman Perendaman larva

3. Pemeliharaan Ikan Nila

Tahapan kerja yang dilakukan dalam proses pemeliharaan ikan adalah sebagai berikut :

a. Persiapan wadah

Wadah yang digunakan dalam penelitian terdiri dari dua jenis yaitu wadah yaitu untuk perendaman berupa akuarium volume ± 5 l sebanyak 15 unit, dan untuk pemeliharaan yaitu akuarium ukuran 90 x 40 x 40 cm sebanyak 15 unit. Sebelum digunakan, akuarium untuk pemeliharaan dicuci agar bebas dari kotoran dengan menggunakan kaporit CaOCL 10 ppm, kemudian dibilas dengan air bersih dan dibiarkan selama 24 jam. Air yang digunakan untuk mengisi akuarium adalah air yang telah diendapkan di dalam tandon, kemudian pada masing-masing akuarium diisi air sebanyak 100 liter. Untuk menjaga agar kualitas air di dalam akuarium tetap stabil, akuarium dilengkapi dengan aerasi dan heater yang bertujuan untuk menjaga kisaran suhu pada 28-30 C.

b. Konsentrasi hormon dan lama waktu perendaman

Penelitian ini menggunakan metode perendaman dengan konsentrasi hormon yang digunakan sebanyak 1 ml liter, 3 ml liter dan 5 ml liter. Perendaman dilakukan sebanyak dua 2 kali yaitu pada hari ke-4 setelah penetasan selanjutnya diulangi pada hari ke-7. Waktu masing-masing perendaman selama 8 jam. Perlakuan kontrol terdiri dari kontrol positif K + dan negatif K -. K + dilakukan perendaman dalam larutan 17 α-metiltestosteron produk WAKO Pure Chemical Industries Ltd, Jepang dengan konsentrasi 500 µg liter selama 8 jam pada hari ke-4 diulangi pada hari ke-7, sedangkan pada K -, larva direndam tanpa menggunakan hormon.

c. Perendaman larva

Prosedur kerja perendaman adalah: wadah perendaman volume 5 liter diisi air sebanyak 3 liter wadah Abumhara et al. 2003. ETTS dilarutkan ke dalam air setiap wadah dengan konsentrasi hormon berdasarkan konsentrasi yang telah ditentukan. Pada perlakuan K +, hormon 17 α-metiltestosteron MT terlebih dulu dilarutkan dalam 95 ethanol sebelum dicampurkan ke dalam wadah perendaman. Masing-masing wadah dilengkapi dengan aerasi untuk suplai oksigen dan sekaligus untuk menghomogenitaskan campuran air dengan hormon. Sebelum larva dimasukkan, wadah perendaman didiamkan selama 30 menit. Larva yang digunakan dalam penelitian adalah larva ikan nila Oreochromis niloticus L. berumur 4 hari setelah penetasan berat 0.01- 0.02 gramlarva. Kepadatan larva pada masing-masing percobaan sebanyak 33 ekor liter Gale et al. 1999.

d. Pemeliharaan larva