ANALISIS PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI SUMATERA UTARA.

(1)

TESIS

ANALISIS PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DI PROVINSI SUMATERA UTARA

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Magister Sains

Dalam Bidang Ilmu Ekonomi

Oleh:

DELIANA NIM : 8136162006

PROGRAM PASCA SARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ii ABSTRAK

DELIANA. Analisis Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatera Utara. Program Pasca Sarjana Universitas Negeri Medan, 2015.

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa PDRB Provinsi Sumatera Utara tertinggal dibandingkan dengan Propinsi lain di Pulau Jawa yang tingkat pertumbuhanya ekonominya relatif rata-rata sama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis Pengaruh Investasi : PMA, PMDN dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatera Utara selama kurun waktu 2001-2013. Metode analisis data yang dipakai dalam penelitian ini akan menggunakan metode deskriptif, dilengkapi dengan analisa ekonometrika dengan model regresi berganda berdasarkan fungsi produksi Y = f(K,L). Analisa regresi dilakukan menggunakan metode kuadrat terkecil biasa (Ordinary Least Square/OLS). Model yang digunakan adalah model pertumbuhan ekonomi Neo Klasik Solow

(Neoclassical Growth Model), dengan fungsi produksi aggregat. Penelitian ini

menggunakan data sekunder diperoleh dari publikasi hasil survei terkait dengan Statistik Indonesia (BPS) dengan time series 2001-2013, Analisis data menggunakan regresi linier berganda dengan bantuan uji statistik program aplikasi E-views 6.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dua variabel bebas Penananman Modal Asing dan Angkatan kerja memberi dampak positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara, sedangkan Penanaman Modal dalam Negeri tidak berhubungan atau berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi (PDRB) di Provinsi Sumatera Utara. Hasil estimasi untuk pertumbuhan ekonomi diperoleh R2 sebesar 0.6974. Hal ini memberikan makna bahwa sebesar 69,74 % variabel pertumbuhan ekonomi dapat dijelaskan oleh variabel Penanaman Modal Asing, Penanaman Modal dalam negeri dan Tenaga kerja sedangkan sisanya sebesar 39.03% dijelaskan oleh variabel lain diluar model. Sebagai upaya meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui PDRB di Provinsi Sumatera Utara maka diperlukan kebijakan mendorong minat berinvestasi di daerah. Pengembangan usaha sebaiknya diarahkan pada kegiatan yang bersifat padat karya agar mampu menyerap tenaga kerja sebanyak mungkin. Bahwa ide merupakan barang ekonomi yang jauh lebih penting daripada tujuan yang dititikberatkan dalam banyak model ekonomi. Ide memungkinkan terjadinya pertumbuhan ekonomi secara terus menerus dalam dunia yang penuh dengan keterbatasan fisik. Pada akhirnya peran variabel investasi dan penyerapan tenaga kerja diharapkan mampu meningkatkan kegiatan ekonomi daerah guna tercapainya pertumbuhan ekonomi dan peningkatan pendapatan perkapita masyarakat.


(6)

iii ABSTRACT

DELIANA. Analysis of Investment and Labor on the Economic Growth of North

Sumatra Province. Graduate Program, State University of Medan, 2015

This research is motivated by the fact that the GDP of North Sumatra province behind compared to other provinces in Java that the level of the Economic Growth

relatively the same average. This research is intended to analyze the affect of Investment : FDI, domestic investment and Labor on the Economic Growth of North Sumatra Province during the period 2001-2013. Data analysis methods used in this study will use the descriptive method, supplemented by econometric analysis with multiple regression model based on the production function Y = f (K, L). Regression analysis was performed using ordinary least squares method (Ordinary Least Square/OLS). The model used is a model of economic growth Neo Classical Solow (Neoclassical Growth Model), with the aggregate production function. This research used secondary data obtained from the publication of the survey results associated with Statistics Indonesia (BPS) with time series 2001-2013, analysis of data using multiple linear regression with the help of statistical test application program E - views 6.0. The results showed that two independent variables Foreign Investment and labor, and a significant positive impact on economic growth of North Sumatra Province, while the Domestic Investment in unrelated or negatively affect economic growth (GDP ) in the province of North Sumatra. Results obtained estimates for economic growth R2 of 0.6974 . This meant that amounted to 69.74 % variable economic growth can be explained by the variable Foreign Investment, Domestic Investment and labor while the remaining 39.03 % is explained by other variables outside the model. In an effort to boost economic growth by GDP in the province of North Sumatra policy is needed to encourage interest in investing in the area. Development efforts should be directed to activities that are labor intensive to be able to absorb the labor force as much as possible. An idea that economic goods are much more important than the destination that is emphasized in many economic models. The idea of allowing the continuous economic growth in a world full of physical limitations. In the end the role of the variable investment and employment is expected to increase local economic activity in order to achieve economic growth and increase in per capita income of the people.


(7)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis dengan judul “Analisis Pengaruh Investasi dan Tenaga Kerja Terhadap

Pertumbuhan Ekonomi Di Provinsi Sumatera Utara”.

Selama melaksanakan penelitian ini penulis banyak mendapat bantuan baik moril dan material dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. H. Abdul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. H. Dede Ruslan, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus selaku Penguji. 4. Bapak Dr. Eko Wahyu Nugrahadi, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu

Ekonomi Pascasarjana Universitas Negeri Medan, sekaligus selaku Pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini.

5. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, selaku Pembimbing II. yang telah memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan penelitian ini. 6. Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si, Ph.D. dan Bapak Dr. Rahmanta, M.Si selaku

Penguji, yang telah banyak memberikan masukan yang sangat berharga bagi penulis.


(8)

7. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Ekonomi yang telah banyak memberikan motivasi dan pengetahuan selama menempuh pendidikan di Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

8. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Bahtiar dan Delima Purba yang telah banyak memberi motivasi dan doa tanpa pamrih untuk masa depan anaknya, dan buat suamiku M. Guzaly Daulay, maafkan istrimu yang kurang memperhatiakanmu, dan anak-anakku tercinta Alia Nabilah Daulay dan Zafira Nazla Daulay. 9. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2013 kelas B1 Program Studi Ilmu Ekonomi

Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, yang telah menjalin keakraban bersama, suka duka, dukungan, informasi dan semangat bersama selama menjalankan perkuliahan.

Penulis juga menyadari bahwa walaupun telah berusaha semaksimal mungkin dalam penulisan tesis ini namun masih jauh dari sempurna, sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dalam penulisan tesis ini. .

Akhirnya dengan segala kerendahan hati penulis berharap semoga Tesis ini dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, pemerintah dan masyarakat.

Medan, Oktober 2015 Penulis,

Deliana


(9)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGATAR ... iv

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 11

1.3 Tujuan Penelitian ... 11

1.4 Manfaat Penelitian ... 11

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 2.1Kerangka Teoritis ... 13

2.1.1 Pertumbuhan Ekonomi ... 13

2.1.2 Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik ... 21

2.1.3 Teori Pertumbuhan Ekonomi Neo-Keynesian ... 29

2.1.4 Model Pertumbuhan Neo Klasik ... 31

2.1.5 Teori Pertumbuhan Baru ... 36

2.2Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi ... 37

2.3Angkatan Kerja dan Pertumbuhan Ekonomi ... 51

2.4Modal Manusia dan Pertubuhan Ekonomi ... 53

2.5Penelitian Terdahulu ... 58

2.6Kerangka Berpikir ... 62

2.7Hipotesis ... 63

BAB III. METODE PENELITIAN 3.1. Ruang Lingkup Penelitian ... 64

3.2. Jenis dan Sumber data ... 64

3.3. Metode Penelitian dan rancangan penelitian ... 65

3.3.1. Model Persamaan ... 66

3.4. Pengujian Hasil Estimasi Model Penelitian... 67

3.4.1. Pengujian Model Penyimpangan Asumsi klasik ... 67

3.4.2. Pengujian Signifikasi Koefesien Regresi ... 73

3.5. Defenisi Operasional Variabel ... 76

BAB IV.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1Deskripsi Objek Penelitian ... 78


(10)

4.3Hasil Estimasi dan Uji Model ... 90

4.4Analisis Uji Statistik ... 91

4.5Interprestasi Ekonomi ... 95

.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan ... 99

5.2Saran ... 100

DAFTAR PUSTAKA ... . 101


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Data Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara

Tahun 2001-2013 jiwa ... 5

Tabel 3.1. Kaidah Keputusan Durbin-Watson Test ... 74

Tabel 4.1. Data Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri di Provinsi Sumatera Utara tahun 2001-2013 ... 82

Tabel 4.2. Data Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2001-2013 (Jiwa). ... 84

Tabel 4.3. Laju Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sumatera Tahun 2001–2013 (%). ... 86

Tabel 4.5. Matriks korelasi variabel bebas ... 87

Tabel 4.6. Hasil estimasi Uji Heteroskedasitas ... 89


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi Menurut

Provinsi ... 5 Gambar 1.2 Grafik Investasi Penanaman modal Asing

tahun 2001-2013 ... 6 Gambar 1.3 Grafik Investasi Penanaman Modal Dalam

Negeri tahun 2001-2013 ... 7 Gambar 2.1 Fungsi Produksi ... 28 Gambar 2.2 Proses Pertumbuhan dan Distribusi

Pendapatan ... 28 Gambar 2.3 Teori Harrod-Domar ... 30 Gambar 2.4 Kemajuan Teknologi dan Model Pertumbuhan

Solow ... 34 Gambar 2.5 Fungsi Produksi ... 36 Gambar 2.6 Fungsi Investasi ... 42 Gambar 2.7 Skema Hubungan antara Pertumbuhan

Ekonomi dan Variabel-Variabel Yang

Mempengaruhinya ... 64 Gambar 3.1 Diagram Durbin-Watson ... 73 Gambar 3.2 Statistik d Durbin-Watson ... 74 Gambar 4.1 Hasil Uji Normalitas pada Model

Pertumbuhan Ekonomi ... 88 Gambar 4.3 Hasil Pengujian Durbin Watson ... 90


(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data Penelitian ... 105

2. Data Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2001-2013 (Jiwa) ... 106

3. Hasil Uji Normalitas pada Model Pertumbuhan Ekonomi ... 107

4. Kaidah Keputusan Durbin-Watson Test ... 108

5. Matriks korelasi variabel bebas ... 109

6. Hasil estimasi Uji Heteroskedasitas ... 110

7. Hasil Pengujian Durbin Watson ... 111


(14)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Isi pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 diantaranya menyatakan bahwa salah satu tujuan negara Indonesia adalah untuk memajukan kesejahteraan umum. Hal ini tidak terlepas dari pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat. Untuk mamajukan kesejahteraan umum, Todaro (2006) mengartikan dengan meningkatkan kesejahteraan rakyat melalui pembangunan, antara lain dengan meningkatkan pendapatan per kapita merupakan konsep yang paling sering digunakan sebagai tolak ukur tingkat kesejateraan penduduk suatu negara.

Keadilan sosial mengandung makna pentingnya prinsip pertumbuhan ekonomi dan pembagian pendapatan yang adil. Pentingnya pertumbuhan ekonomi merata diantara seluruh rakyat, dinamis dan meningkat. Prinsip demokrasi ekonomi dinyatakan bahwa Seluruh kekayaan alam Indonesia seluruh potensi bangsa diolah bersama-sama menurut kemampuan dan bidang masing-masing, untuk kemudian dimanfaatkan untuk kebahagiaan yang sebesar-besarnya bagi seluruh rakyat (Djamin dalam Tambunan 2011). Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan prosesnya yang berkelanjutan merupakan kondisi utama bagi kelangsungan pembangunan ekonomi (Tambunan, 2011).


(15)

meningkatnya pendapatan nasional (GNP) per kapita rill, dalam arti tingkat perumbuhan pendapatan nasional dalam harga konstan (setelah dideflasi dengan indeks harga) harus lebih tinggi dibanding tingkat pertumbuhan penduduk (Kuncoro, 2010).

Pembangunan ekonomi merupakan suatu perubahan stuktur ekonomi dan usaha-usaha untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan penduduk atau masyarakat. Pengangguran, keterbatasan modal dan rendahnya kualitas sumber daya manusia adalah beberapa contoh masalah pembangunan yang harus diatasi. Dengan adanya pembangunan ekonomi diharapkan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan merangsang proses produksi barang maupun jasa dalam kegiatan ekonomi masyarakat.

Menurut Todaro (2006) pembangunan merupakan suatu proses perbaikan yang dilakukan secara terus menerus (berkesinambungan) pada suatu masyarakat atau suatu sistem sosial secara keseluruhan untuk mencapai sebuah kehidupan yang lebih baik. Pertumbuhan ekonomi merupakan suatu proses kenaikan output perkapita dalam jangka panjang yang bersifat dinamis, yaitu bagaimana perekonomian tersebut berkembang atau berubah dari waktu ke waktu.

Pertumbuhan ekonomi merupakan masalah perekonomian suatu negara dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi mengukur prestasi dari perkembangan suatu perekonomian dari suatu periode ke periode berikutnya. Kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan meningkat yang disebabkan oleh faktor-faktor produksi yang selalu mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya. Tingkat pertumbuhan ekonomi


(16)

yang dicapai oleh suatu negara diukur dari perkembangan pendapatan nasional riil yang dicapai suatu negara/daerah, yaitu Produk Nasional Bruto rill atau

Product Domestic Bruto riil. (Sukirno, 2006).

Pembangunan ekonomi pada dasarnya merupakan rujukan bagi pembangunan daerah atau dapat dikatakan dalam perencanaan pembangunan daerah, yaitu konsep pembangunan ekonomi yang disusun atau direncanakan oleh pemerintah pusat dijabarkan dalam rencana pembangunan daerah. Pembangunan ekonomi di Indonesia mempunyai tujuan utama untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pendapatan nasional. Meningkatnya pendapatan nasional diharapkan akan meningkatkan kesempatan kerja. Dengan kemajuan pembangunan ekonomi yang telah dicapai oleh Indonesia, maka diharapkan akan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi (Suindyah, 2011).

Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang dilaksanakan berdasarkan prinsip otonomi daerah dan pengaturan sumberdaya nasional yang memberikan kesempatan bagi peningkatan demokrasi dan kinerja daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat menuju masyarakat madani yang bebas kolusi, korupsi dan nepotisme. Penyelenggaraan pemerintah daerah sebagai sub sistem negara dimaksudkan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan masyarakat. Sebagai daerah otonomi, Kabupaten/Kota untuk bertindak sebagai “motor” sedangkan pemerintah Provinsi sebagai koordinator mempunyai kewenangan dan tanggung jawab menyelenggarakan kepentingan


(17)

masyarakat berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan, partisipasi masyarakat dan pertanggungjawaban kepada masyarakat.

Pembangunan di Provinsi Sumatera Utara yang berlangsung secara menyeluruh dan berkesinambungan telah meningkatkan perekonomian masyarakat. Pencapaian hasil-hasil pembangunan yang sangat dirasakan masyarakat merupakan agregat pembangunan dari 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara yang tidak terlepas dari usaha keras bersama-sama antara pemerintah dan masyarakat, Namun di sisi lain berbagai kendala dalam memaksimalkan potensi sumber daya manusia dan sumber modal masih dihadapi oleh penentu kebijakan di tingkat Provinsi maupun di kabupaten/kota.

Keberhasilan Pembangunan dapat ditunjukan salah satunya dari peningkatan Pertumbuhan Produk domestik regional bruto. Laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara pada periode tahun 2003-2013 mengalami fluktuasi dan berada di atas pertumbuhan ekonomi nasional, yaitu dengan rata-rata pertumbuhan 5,87%, sedangkan secara nasional rata-rata-rata-rata pertumbuhan ekonomi 5,38% (BPS: 2014).

Walaupun laju pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara tersebut melebihi pertumbuhan ekonomi nasional, namun bila dibandingkan dengan beberapa provinsi di Jawa, Provinsi Sumatera Utara masih tertinggal dari wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, dan juga Jawa Timur (BPS: 2014). Terlihat pada gambar 1.1. berikut ini.


(18)

Sumber: BPS, 2003-2013 (data diolah)

Gambar 1.1 Grafik Laju Pertumbuhan Ekonomi menurut Provinsi

Merupakan masalah yang menarik untuk dikaji mengingat sumber daya alam, prasarana penunjang relatif hampir sama dibanding Provinsi lain. Laju pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara melambat ketinggalan dengan DKI Jakarta, juga Jawa Barat, dan Jawa Timur. Jawa Timur yang pada tahun 2011 mencapai 7,22% dan di tahun 2012 mencapai 7,27%, sementara Provinsi Sumatera Utara tahun 2011 hanya mencapai 6,63% di tahun 2012 hanya mencapai 6,22%. Dalam teori ekonomi makro, dari sisi pengeluaran, pendapatan regional bruto adalah penjumlahan dari berbagai variabel termasuk di dalamnya adalah investasi. Investasi yang terjadi di daerah terdiri dari investasi pemerintah dan investasi swasta. Investasi dari sektor swasta dapat berasal dari dalam negeri maupun luar negeri (asing). Investasi pemerintah dilakukan guna menyediakan barang publik. Besarnya investasi pemerintah dapat dihitung dari selisih antara total anggaran pemerintah dengan belanja rutinnya (Mankiw, 2007).

4,81 5,74 5,48 6,20 6,90 6,39 5,07 6,42 6,63 6,22 6,01

5,31 5,65 6,01 5,95

6,44 6,23 5,02

6,50 6,73 6,53 6,11 4,67 4,77 5,60

6,02 6,48 6,21 4,19

6,20 6,51 6,28 6,06 4,78

5,83 5,84 5,80

6,11 5,94 5,01

6,68 7,22 7,27 6,55

2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013

12. Sum at era Ut ara 31. DKI Jakart a 32. Jaw a Barat 35. Jaw a Tim ur


(19)

Gambaran investasi di Provinsi Sumatera Utara selama periode kurun waktu 2001-2013 terlihat pada gambar 1.2 dan 1.3 berikut ini.

Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal,Tahun 2001-2013 (data diolah) Gambar 1.2. Grafik Investasi Penanaman modal Asing tahun 2001-2013.

Berdasarkan gambar diatas, investasi penanaman modal asing Provinsi Sumatera Utara Tahun 2013 sebesar Rp. 682.868 (dalam Ribuan Dolar). Tahun sebelumnya investasi 217.265 (dalam Ribuan Dolar). Hal ini menunjukkan bahwa Provinsi Sumatera Utara telah optimal dalam usaha menarik investor yang dapat memberdayakan potensi ekonomi di wilayahnya. Hanya saja apakah dari peningkatan tersebut akan meningkatkan perekonomian Provinsi Sumatera Utara. Keberhasilan penanaman modal asing seperti diuraikan di atas seharusnya dapat menyelesaikan permasalahan ekonomi, khususnya yang terjadi di Provinsi Sumatera utara. Selain investasi yang diterima dari penanaman modal asing, Provinsi Sumatera Utara juga memperoleh modal dalam bentuk penanaman modal dalam negeri (PMDN).

100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000 800.000 2 0 0 1 2 0 0 2 2 0 0 3 2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3

PMA (dalam Ribuan Dollar)

PM A (dalam Ribuan Dollar)


(20)

Sumber: Badan Koordinasi Penanaman Modal, Tahun 2001-2013 (data diolah) Gambar 1.3 Grafik Investasi Penanaman Modal Dalam Negeri Tahun 2001-

2013.

Dari gambar 1.3. dapat dilihat bahwa penanaman modal dalam negeri selama 5 tahun terakhir meningkat pesat, hanya saja pada tahun 2012 merosot turun hanya Rp. 25 milyar. Hal ini akan mempengaruhi peningkatkan pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara dan juga dapat menimbulkan masalah di Provinsi Sumatera utara.

Menurut Tambunan (2011) jumlah angkatan kerja yang terus meningkat yang tidak sebanding dengan pertumbuhan sektor-sektor pembangunan akan memperburuk pembangunan ekonomi. Sektor pertanian merupakan sektor yang paling banyak menyerap tenaga kerja dan di posisi kedua sektor terutama sektor industri pengolahan.

Indonesia mengalami transformasi dari sektor pertanian ke sektor industri. Kondisi ini menyebabkan tingginya permintaan angkatan kerja

1.000.000 2.000.000 3.000.000 4.000.000 5.000.000 6.000.000 7.000.000 2 0 0 1 2 0 0 2 2 0 0 3 2 0 0 4 2 0 0 5 2 0 0 6 2 0 0 7 2 0 0 8 2 0 0 9 2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3

PMDN (dalam ribuan rupiah)

PMDN (dalam ribuan rupiah)


(21)

terhadap sektor industri, khususnya di Provinsi Sumatera Utara (Sitompul, 2007). Pendapatan yang lebih menjamin dan kehidupan yang lebih modren menyebabkan permintaan angkatan kerja terhadap sektor industri semakin meningkat setiap tahun, bahkan telah terjadi fenomena tersendiri melalui arus urbanisasi yang terus berlangsung (Tambunan, 2011).

Salah satu tujuan nasional adalah perluasan kesempatan kerja yang dapat dilakukan melalui peningkatan investasi. Tujuan ini penting karena peningkatan pertumbuhan jumlah penduduk diikuti pertumbuhan angkatan kerja yang tinggi pula. Dilain pihak pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu diikuti oleh pertumbuhan atau perluasan kesempatan kerja.

Menurut Todaro (2006) pertumbuhan penduduk yang cepat mendorong timbulnya masalah keterbelakangan dan membuat prospek pembangunan menjadi semakin jauh. Selanjutnya dikatakan bahwa masalah kependudukan yang timbul bukan karena banyaknya jumlah anggota keluarga, melainkan karena mereka terkonsentrasi pada daerah perkotaan saja sebagai akibat dari cepatnya laju migrasi dari desa ke kota. Namun demikian jumlah penduduk yang cukup dengan tingkat pendidikan yang tinggi dan memiliki skill akan mampu mendorong laju pertumbuhan ekonomi. Dari jumlah penduduk usia produktif yang besar maka akan mampu meningkatkan jumlah angkatan kerja yang tersedia dan pada akhirnya akan mampu meningkatkan produksi output di suatu daerah.

Perkembangan penduduk usia kerja di Provinsi Sumatera Utara periode tahun 2001-2013 disajikan dalam Tabel 1.1.


(22)

Tabel 1.1. Data Ketenagakerjaan Provinsi Sumatera Utara Tahun 2001-2013 (Jiwa)

Tahun Angkatan

kerja Bekerja

Mancari kerja Bukan angkatan kerja Tenaga kerja 2001 5.283.268 4.948.539 335.729 3.709.126 8.992.394 2002 5.206.535 4.977.323 229.212 3.817.268 9.023.803 2003 5.283.857 4.928.353 355.504 3.835.219 9.119.076 2004 5.239.910 4.835.793 404.117 2.650.673 7.890.583 2005 5.514.170 4.756.078 758.092 2.482.832 7.997.002 2006 5.803.112 5.166.132 636.980 2.263.896 8.067.008 2007 5.491.696 4.859.647 632.049 2.716.955 8.208.651 2008 5.654.131 5.082.797 571.334 2.724.017 8.378.148 2009 6.094.802 5.540.263 554.539 2.825.171 8.919.973 2010 6.298.070 5.765.643 532.427 2.810.668 9.108.738 2011 6.617.377 6.125.571 491.806 2.902.897 9.520.274 2012 6.314.239 5.912.114 402.125 2.445.082 8.759.321 2013 6.131.664 5.751.682 379.982 2.702.653 8.834.317

Sumber: Survei Ekonomi Nasional (Susenas), BPS, berbagai tahun penerbitan (data diolah)

Tabel 1.1. menunjukkan bahwa jumlah angkatan kerja mulai tahun 2001sampai dengan tahun 2013 mengalami peningkatan yaitu dari 5. 283.268 orang menjadi 6.131.664 orang 2013. Dari jumlah tersebut, orang yang bekerja selama kurun waktu 2001-2013 sedikit mengalami peningkatan dari 4.948.539 orang (2001) menjadi 5.751.682 orang (2013) atau meningkat sebesar 0,2 %. Ini berarti jumlah orang yang siap bekerja (angkatan kerja) dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, sedangkan jumlah orang masih mencari pekerjaan dan menganggur mengalami penurunan. Data tentang jumlah tenaga kerja yang bekerja dari tahun 2001 sampai dengan tahun 2013 mengalami peningkatan. Meningkatnya jumlah angkatan kerja yang tidak diimbangi oleh perluasan lapangan kerja akan membawa beban tersendiri bagi perekonomian. Angkatan kerja yang tidak tertampung dalam lapangan kerja akan menyebabkan pengangguran. Padahal harapan pemerintah, semakin banyaknya jumlah angkatan


(23)

pengangguran. Padahal harapan pemerintah, semakin banyaknya jumlah angkatan kerja bisa menjadi pendorong pembangunan ekonomi, dengan harapan dapat mengurangi angka kemiskinan.

Dari Tabel 1.1. Terlihat bahwa jumlah penduduk yang bekerja mendekati pada jumlah angkatan kerja. Dengan demikian jumlah penduduk yang menganggur atau mencari pekerjaan lebih sedikit. Menurunnya angka pengangguran atau mencari pekerjaan di Provinsi Sumatera Utara dari tahun 2001–2013 akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara. Namunbanyaknya angkatan kerja belum tentu mampu meningkatan tarap hidup masyarakat itu sendiri. Karena penghasilkan yang diperolehnya tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan hidup tenaga kerja tersebut. Banyaknya masalah-masalah yang terjadi di Indonesia berhubungan dengan kesejahteraan buruh atau tenaga kerja. Begitu juga yang terjadi di Provinsi Sumatera utara. Diharapkan adanya investasi di Provinsi Sumatera utara mampu untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan juga mampu menampung angkatan kerja di Provinsi Sumatera utara dengan menyesuaikan upah yang ada. Untuk memperoleh upah/gaji yang tinggi, angkatan kerja tersebut harus memiliki ilmu pengetahuan dan keterampilan yang dapat meningkatkan kualitas dirinya.

Dari paparan di atas penulis merasa tertarik untuk mengkaji sejauh mana pengaruh realisasi Penanaman Modal Asing (PMA), realisasi Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Angkatan Kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2001-2013.


(24)

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: Bagaimana pengaruh Penanaman Modal Asing (PMA), Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan Angkatan kerja terhadap Pertumbuhan Ekonomi d i Provinsi Sumatera Utara.

1.3. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah, Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk menganalisis pengaruh realisasi nilai Penanaman Modal Asing (PMA), realisasi nilai Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN), dan pengaruh angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara?

1.4. Manfaat Penelitian

Dengan tercapainya tujuan diatas, Manfaat yang diharapkan dari hasil penelitian ini dapat berguna untuk:

1. Bahan pertimbangan bagi para pengambil kebijakan di jajaran Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara dalam menetapkan pengambilan kebijakan yang berkaitan dengan investasi, dan Angkatan kerja.

2. Memberikan sumbangan pemikiran terhadap ilmu pengetahuan dengan memberikan bukti adanya temuan bahwa analisis Investasi, dan Angkatan kerja berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara. 3. Sebagai referensi/perbandingan atau sumbangan informasi bagi peneliti


(25)

Angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi bagi perencanaan pembangunan daerah terutama Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara. 4. Bahan informasi bagi pihak-pihak yang melakukan studi terkait.


(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. KESIMPULAN

Sesuai dengan judul penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh investasi, tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara, maka kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah :

1. Dari nilai koefisien determinan pada hasil estimasi maka variabel penanaman modal asing dan angkatan kerja mampu menjelaskan variabel pertumbuhan ekonomi dengan model yang digunakan.

2. Variabel yang digunakan menjelaskan variabel penanaman modal asing, dan angkatan kerja menunjukan arah pengaruh yang sesuai dengan hipotesis. Penanaman modal asing dan angkatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

3. Variabel Penanaman modal dalam Negeri berpengaruh negatif terhadap variabel pertumbuhan ekonomi.

4. Besarnya nilai koefisien variabel–variabel yang menjelaskan variabel pertumbuhan ekonomi yang terbesar adalah penanaman modal asing diikuti oleh variabel angkatan kerja.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis memiliki beberapa saran sebagai berikut :


(27)

1. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara diharapkan meningkatkan angkatan kerja dengan menambah penanaman modal asing. Dengan melakukan promosi dan menarik investor untuk menanamkan modalnya di Provinsi Sumatera Utara. Begitu juga tenaga kerja yang ada Provinsi Sumatera Utara harus mampu bersaing dengan tenaga kerja asing dalam menghadapi masyarkat ekonomi asia (MEA).

2. Penanaman modal dalam negeri (PMDN) untuk wilayah Provinsi Sumatera Utara, berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara. oleh sebab itu Sebaiknya pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam hal ini Badan Penanaman Modal Dan Promosi, lebih meningkatkan promosi dan berperan aktif dalam upaya percepatan pembangunan sistem jaringan infrastruktur (koordinasi langsung dengan instansi terkait). Mendorong Kabupaten/Kota dan instansi terkait di Provinsi Sumatera Utara untuk menyediakan data detail potensi dan peluang investasi di daerah dan sektor masing-masing. Mendorong SDM aparatur Kabupaten/Kota untuk meningkatkan kualitas di bidang penanaman modal.

3. Angkatan kerja sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera. Oleh sebab itu tenaga kerja yang ada wilayah Provinsi Sumatera, harus dapat meningkatkan SDM yang produktif, harus mampu menciptakan peluang dan lapangan kerja sendiri. Bahwa ide merupakan barang ekonomi yang jauh lebih penting daripada tujuan yang dititikberatkan dalam banyak model ekonomi. Ide memungkinkan terjadinya pertumbuhan ekonomi secara terus menerus dalam dunia yang penuh dengan keterbatasan fisik.


(28)

DAFTAR PUSTAKA

Akhirman. 2012. Pengaruh PDB, Jumlah Penduduk, Nilai Ekspor, Investasi Pma,Pmdn),Laju Inflasi Dantenagakerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau tahun 2005-2010. JEMI, Vol.3, No. 1, Juni 2012. Riau: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Alkadri. 1999. Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal. Pusat Studi Indonesia: Universitas Terbuka

Arsyad. Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Edisi kelima. Yogyakarta: AMP YKPN.

Bank Indonesia. 2013. http://www.bi.go.id diakses 7 Februari 2015

Badan Pusat Statistik. 2014. Sumatera Dalam Angka 2014. Provinsi Sumatera Utara.

BPS-Statistic Indonesia, UNDP, BAPPENAS. 2004. National Human Development Report 2004. The Economics of Democracy: Financing Human Development in Indonesia.

Darma, Rika S & Susi I. 2011. Pengaruh Pengeluaran Konsumsi dan Investasi Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Econo sains– Volume IX, Nomor 2, Agustus 2011. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

Deddy Rustiono. 2008. Analisis pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Pengeluaran pemerintah terhadap Pertumbuhan ekonomi Di Propinsi Jawa Tengah. Tesis. Semarang: MIESP UNDIP.

Dumairy. 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Eiteman, David K., Arthur L. Stonehill, dan Michael H Moffet. 1998. Multinational Bussiness Finance. Ninth Edition. United Stae of America: Wesley Publishing Company, Inc.

Harijono, Gatot Setio dan Utama, I Made Suyana. 2012. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan Investasi Terhadap Kesempatan Kerja Melalui Pertumbuhan Ekonomi. Tesis. Denpasar: Universitas Udayana (Unud).

Gujarati, Damodar N. 2007. Dasar-dasar Ekonometrika jilid 1. Edisi Ketiga, Jakarta : Erlangga.

Gujarati Damodar N. 2007. Dasar-dasar Ekonometrika jilid 2. Edisi Ketiga, Jakarta : Erlangga.


(29)

Kuncoro, Mudrajad. 2010. Masalah, Kebijakan, dan Politik Ekonomi

Pembangunan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Lipsey, G. Richard, Courant N. Paul, Purvis . D Douglas and Steiner O. Peter. 1995. Pengantar Makroekonomi Jilid I, Edisi Kesepuluh, Alih Bahasa: A Jaka Wasana, Kirbrandoko dan Budijanto. Jakarta: Binarupa Aksara. Mankiw, N. Gregory. 2007. Makroekonomi. Edisi keenam. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Matondang, Rosalina A. 2011. Analisis sektor dan subsektor unggulan di Kabupaten Pakpak Barat. Tesis. Medan : Pascasarjana Unimed.

Nanga, Muana. 2001. Makro Ekonomi : Teori, Masalah dan Kebijakan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nizar, dkk. 2013. Pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap Pertumbuhan ekonomi serta hubungannya Terhadap tingkat kemiskinan di indonesia. Jurnal. Volume 1, No. 2, Mei 2013. Banda Aceh: Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Sitompul, Novita Linda. 2007. Analisis Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Sumatera Utara. Tesis. Medan: Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Sukirno, Sadono. 2003. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2006. Makroekonomi: Teori Pengantar (edisi ke tiga). Jakarta: Rajawali Press.

Sukirno, Sadono. 2014. Ekonomi Pembangunan: Proses, masalah, dan dasar

Kebijakan (edisi ke kedua). Jakarta : Kencana Prenadamedia Group.

Samuelson, Paul dan Nordhaus, William.D. 2004. Ilmu Makroekonomi. Jakarta: Penerbit Media Global Edukasi.

Suindyah, Sayekti D. 2011. Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Propinsi Jawa Timur. EKUITAS. Akreditasi No.110/DIKTI/Kep/2009. Jombang: Fakultas Ekonomi Universitas Darul ’Ulum.

Susilo, Heru Prasetyo. 2011. Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap Output Sektor Industri Kecil Analisis Panel Data. Jurnal Studi Ekonomi Indonesia. Semarang: Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret


(30)

Tambunan, Tulus T.H. 2011. Perekonomian Indonesia. Kajian teoritis dan analisis empiris. Bogor: Ghalia Indonesia.

Todaro, Michael P. 2006. Pembangunan Ekonomi. Jilid 1, diterjemahkan oleh Haris Munandar. Edisi kesembilan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Undang-undang No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing.

Undang-undang No. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Yuliarmi, Nyoman. 2008. Pengaruh Konsumsi Rumah Tangga, Investasi dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap PDRB Propinsi Bali; Bulletin Studi Ekonomi Vo.13 No.2 Tahun 2008, Bali: Universitas.

Widarjono, A. 2007. Ekonometrika: Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan

Bisnis. Edisi Kedua. Yogyakarta: Ekonisia Fakultas Ekonomi Universitas


(1)

Angkatan kerja terhadap pertumbuhan ekonomi bagi perencanaan pembangunan daerah terutama Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara. 4. Bahan informasi bagi pihak-pihak yang melakukan studi terkait.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

1.1. KESIMPULAN

Sesuai dengan judul penelitian yang bertujuan untuk menganalisis pengaruh investasi, tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi di Provinsi Sumatera Utara, maka kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah :

1. Dari nilai koefisien determinan pada hasil estimasi maka variabel penanaman modal asing dan angkatan kerja mampu menjelaskan variabel pertumbuhan ekonomi dengan model yang digunakan.

2. Variabel yang digunakan menjelaskan variabel penanaman modal asing, dan angkatan kerja menunjukan arah pengaruh yang sesuai dengan hipotesis. Penanaman modal asing dan angkatan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi.

3. Variabel Penanaman modal dalam Negeri berpengaruh negatif terhadap variabel pertumbuhan ekonomi.

4. Besarnya nilai koefisien variabel–variabel yang menjelaskan variabel pertumbuhan ekonomi yang terbesar adalah penanaman modal asing diikuti oleh variabel angkatan kerja.

5.2 SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini maka penulis memiliki beberapa saran sebagai berikut :


(3)

1. Untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera Utara diharapkan meningkatkan angkatan kerja dengan menambah penanaman modal asing. Dengan melakukan promosi dan menarik investor untuk menanamkan modalnya di Provinsi Sumatera Utara. Begitu juga tenaga kerja yang ada Provinsi Sumatera Utara harus mampu bersaing dengan tenaga kerja asing dalam menghadapi masyarkat ekonomi asia (MEA).

2. Penanaman modal dalam negeri (PMDN) untuk wilayah Provinsi Sumatera Utara, berpengaruh negatif terhadap pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara. oleh sebab itu Sebaiknya pemerintah Provinsi Sumatera Utara dalam hal ini Badan Penanaman Modal Dan Promosi, lebih meningkatkan promosi dan berperan aktif dalam upaya percepatan pembangunan sistem jaringan infrastruktur (koordinasi langsung dengan instansi terkait). Mendorong Kabupaten/Kota dan instansi terkait di Provinsi Sumatera Utara untuk menyediakan data detail potensi dan peluang investasi di daerah dan sektor masing-masing. Mendorong SDM aparatur Kabupaten/Kota untuk meningkatkan kualitas di bidang penanaman modal.

3. Angkatan kerja sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Provinsi Sumatera. Oleh sebab itu tenaga kerja yang ada wilayah Provinsi Sumatera, harus dapat meningkatkan SDM yang produktif, harus mampu menciptakan peluang dan lapangan kerja sendiri. Bahwa ide merupakan barang ekonomi yang jauh lebih penting daripada tujuan yang dititikberatkan dalam banyak model ekonomi. Ide memungkinkan terjadinya pertumbuhan ekonomi secara terus menerus dalam dunia yang penuh dengan keterbatasan fisik.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Akhirman. 2012. Pengaruh PDB, Jumlah Penduduk, Nilai Ekspor, Investasi Pma,Pmdn),Laju Inflasi Dantenagakerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Provinsi Kepulauan Riau tahun 2005-2010. JEMI, Vol.3, No. 1, Juni 2012. Riau: Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Alkadri. 1999. Sumber-Sumber Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Jurnal. Pusat Studi Indonesia: Universitas Terbuka

Arsyad. Lincolin. 2010. Ekonomi Pembangunan. Edisi kelima. Yogyakarta: AMP YKPN.

Bank Indonesia. 2013. http://www.bi.go.id diakses 7 Februari 2015

Badan Pusat Statistik. 2014. Sumatera Dalam Angka 2014. Provinsi Sumatera Utara.

BPS-Statistic Indonesia, UNDP, BAPPENAS. 2004. National Human Development Report 2004. The Economics of Democracy: Financing Human Development in Indonesia.

Darma, Rika S & Susi I. 2011. Pengaruh Pengeluaran Konsumsi dan Investasi Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia. Econo sains– Volume IX, Nomor 2, Agustus 2011. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta.

Deddy Rustiono. 2008. Analisis pengaruh Investasi, Tenaga Kerja, dan Pengeluaran pemerintah terhadap Pertumbuhan ekonomi Di Propinsi Jawa Tengah. Tesis. Semarang: MIESP UNDIP.

Dumairy. 1997. Perekonomian Indonesia. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Eiteman, David K., Arthur L. Stonehill, dan Michael H Moffet. 1998. Multinational Bussiness Finance. Ninth Edition. United Stae of America: Wesley Publishing Company, Inc.

Harijono, Gatot Setio dan Utama, I Made Suyana. 2012. Analisis Pengaruh Pengeluaran Pemerintah Dan Investasi Terhadap Kesempatan Kerja Melalui Pertumbuhan Ekonomi. Tesis. Denpasar: Universitas Udayana (Unud).

Gujarati, Damodar N. 2007. Dasar-dasar Ekonometrika jilid 1. Edisi Ketiga, Jakarta : Erlangga.

Gujarati Damodar N. 2007. Dasar-dasar Ekonometrika jilid 2. Edisi Ketiga, Jakarta : Erlangga.


(5)

Kuncoro, Mudrajad. 2010. Masalah, Kebijakan, dan Politik Ekonomi

Pembangunan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Lipsey, G. Richard, Courant N. Paul, Purvis . D Douglas and Steiner O. Peter. 1995. Pengantar Makroekonomi Jilid I, Edisi Kesepuluh, Alih Bahasa: A Jaka Wasana, Kirbrandoko dan Budijanto. Jakarta: Binarupa Aksara. Mankiw, N. Gregory. 2007. Makroekonomi. Edisi keenam. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Matondang, Rosalina A. 2011. Analisis sektor dan subsektor unggulan di Kabupaten Pakpak Barat. Tesis. Medan : Pascasarjana Unimed.

Nanga, Muana. 2001. Makro Ekonomi : Teori, Masalah dan Kebijakan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Nizar, dkk. 2013. Pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap Pertumbuhan ekonomi serta hubungannya Terhadap tingkat kemiskinan di indonesia. Jurnal. Volume 1, No. 2, Mei 2013. Banda Aceh: Pascasarjana Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Sitompul, Novita Linda. 2007. Analisis Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap PDRB Sumatera Utara. Tesis. Medan: Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Sukirno, Sadono. 2003. Pengantar Teori Makro Ekonomi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.

Sukirno, Sadono. 2006. Makroekonomi: Teori Pengantar (edisi ke tiga). Jakarta: Rajawali Press.

Sukirno, Sadono. 2014. Ekonomi Pembangunan: Proses, masalah, dan dasar

Kebijakan (edisi ke kedua). Jakarta : Kencana Prenadamedia Group.

Samuelson, Paul dan Nordhaus, William.D. 2004. Ilmu Makroekonomi. Jakarta: Penerbit Media Global Edukasi.

Suindyah, Sayekti D. 2011. Pengaruh Investasi, Tenaga Kerja Dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Propinsi Jawa Timur. EKUITAS. Akreditasi No.110/DIKTI/Kep/2009. Jombang: Fakultas Ekonomi Universitas Darul ’Ulum.

Susilo, Heru Prasetyo. 2011. Pengaruh Investasi Dan Tenaga Kerja Terhadap Output Sektor Industri Kecil Analisis Panel Data. Jurnal Studi Ekonomi Indonesia. Semarang: Magister Ekonomi dan Studi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret


(6)

Tambunan, Tulus T.H. 2011. Perekonomian Indonesia. Kajian teoritis dan analisis empiris. Bogor: Ghalia Indonesia.

Todaro, Michael P. 2006. Pembangunan Ekonomi. Jilid 1, diterjemahkan oleh Haris Munandar. Edisi kesembilan. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Undang-undang No. 1 Tahun 1967 tentang Penanaman Modal Asing.

Undang-undang No. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal.

Yuliarmi, Nyoman. 2008. Pengaruh Konsumsi Rumah Tangga, Investasi dan Pengeluaran Pemerintah Terhadap PDRB Propinsi Bali; Bulletin Studi Ekonomi Vo.13 No.2 Tahun 2008, Bali: Universitas.

Widarjono, A. 2007. Ekonometrika: Teori dan Aplikasi untuk Ekonomi dan

Bisnis. Edisi Kedua. Yogyakarta: Ekonisia Fakultas Ekonomi Universitas