Unsur Hara Pada Tanaman Kelapa Sawit Serapan daun Manfaat Fosfor Pada Tanaman

h. Pembuatan peta Pesatuan Kesatuan Daun KCD yang baik akan sangat membantu kelancaran pengambilan contoh daun, Warta PPKS, 2007.

2.5. Unsur Hara Pada Tanaman Kelapa Sawit

Menurut penelitian, setiap tanaman memerlukan paling sedikit 16 unsur ada yang menyebut zat agar pertumbuhannya normal. Dari ke 16 unsur tersebut, tiga unsur yaitu karbon hidrogen, dan oksigen diperoleh dari udara, sedangkan dari 13 unsur lagi disediakan oleh tanah. Jadi tanah sebagai dapur bagi tanaman setidaknya harus tersedia 13 jenis menu agar pertumbuhannya normal. Ke-13 unsur tersebut adalah Nitrogen N, Fosfor P, Kalsium Ca, Kalium K, Magnesium Mg, Sulfur atau Belerang S, Klor Cl, Ferum fe, Mangan Mn, Kuprum atau Tembaga Cu, Seng Zn, Boron B, dan Molibdenum Mo. Akan tetapi terkadang tanah pun tidak mengandung unsur-unsur tersebut secara lengkap, atau biasa pula terjadi karena sudah habis tersedot.

2.6. Serapan daun

Serapan hara daun baik hara N, P, K, dan Mg oleh bibit kelapa sawit yang ditanam pada medium sub soil tanah typic Hapludult secara umum lebih baik dibandingkan pada penggunaan medium sub soil tanah typic Hapludult. Sementara serapan hara bibit ditanam dengan medium sub soil tanah typic Hapludult memberikan hasil yang paling rendah. Tingkat serapan hara tersebut utamanya dengan sifat kimia dan fisik tanah sebagai medium dan pertumbuhan akar. Kandungan Al-dd yang cukup tinggi pada tanah. typic Paleudult, tanah yang tercatat memiliki liat aktivitas rendah, dapat menekan pertumbuhan akar dan menurunkan kemampuan serapan hara bibit. Disamping sifat kimia tanah, kandungan liat tanah yang tercermin dari tekstur tanah Universitas Sumatera Utara juga memiliki peranan dalam ketersediaan hara dan akan meningkatkan serapan hara bibit, Warta Vol.11.nomor.1.2003.PPKS Medan.

2.7. Fosfor

Fosfor adalah unsur kimia yang memiliki lambang P dengan nomor atom 15. Fosfor berupa nonlogam, bervalensi banyak, termasuk golongan nitrogen, banyak ditemui dalam batuan Fosfat anorganik dan dalam semua sel hidup tetapi tidak pernah ditemui dalam bentuk unsur bebasnya. Fosfor amatlah reaktif, memancarkan pendar cahaya yang lemah ketika bergabung dengan oksigen, ditemukan dalam berbagai bentuk, dan merupakan unsur penting dalam makhluk hidup. Kegunaan fosfor yang terpenting adalah dalam pembuatan pupuk, dan secara luas digunakan dalam bahan peledak, korek api, kembang api, pestisida, odol, dan deterjen.

2.7.1. Sejarah Fosfor

Unsur ini ditemukan oleh Hannig Brand pada tahun 1669 di Hamburg, Jerman. Dia menemukan unsur ini dengan cara menyuling air urin melalui proses penguapan dan setelah dia menguapkan 50 ember air urin, dia baru menemukan unsur yang dia inginkan. Namanya berasal dari bahasa Latin yaitu phosphoros yang berarti pembawa terang karena keunikannya yaitu bercahaya dalam gelap glow-in-the dark.

2.7.2. Bentuk Fosfor

Fosfor dapat berada dalam beberapa bentuk: putih atau kuning, merah, dan hitam atau ungu. Yang paling umum adalah Fosfor merah dan putih, keduanya mengelompok dalam empat atom yang berbentuk tetrahedral. Fosfor putih terbakar ketika bersentuhan dengan udara dan dapat berubah menjadi Fosfor merah ketika terkena panas atau cahaya. Fosfor putih juga dapat berada dalam keadaan alfa dan beta yang dipisahkan oleh suhu transisi -3,8°C. Fosfor merah relatif lebih stabil dan menyublim pada 170°C pada tekanan uap 1 atm, tetapi terbakar akibat tumbukan atau Universitas Sumatera Utara gesekan. Fosfor hitam mempunyai struktur seperti grafit – atom-atom tersusun dalam lapisan-lapisan heksagonal yang menghantarkan listrik

2.7.3. Sifat-sifat Fosfor

Secara umum Fosfor membentuk padatan putih yang lengket yang memiliki bau yang tak enak tetapi ketika murni menjadi tak berwarna dan transparan. Nonlogam ini tidak larut dalam air, tetapi larut dalam karbon disulfida. Fosfor murni terbakar secara spontan di udara membentuk fosfor pentoksida, http:id.wikipedia.orgwikiFosfor.

2.8. Manfaat Fosfor Pada Tanaman

Fosfor merupakan unsur untuk pertumbuhan di dalam tanaman, berfungsi untuk pembentukan protein, lemak, biji-bijian. Kadar hara P pada daun yang dianalisis tidak menunjukkan adanya perbedaan antara tanaman yang mengalami patah daun. Namun tanaman yang tidak mengalami patah daun juga tidak menunjukkan adanya pola yang jelas. Adapun manfaatnya sebagai berikut : a. Memacu pertumbuhan akar dan pembentukan sistem perakaran yang baik sehingga tanaman dapat mengambil unsur hara lebih banyak dan pertumbuhan tanaman menjadi sehat serta kuat. b. Menggiatkan pertumbuhan jaringan tanaman yang membentuk titik tumbuh tanaman. c. Memacu pembentukan bunga dan masaknya buahbiji, sehingga mempercepat masa panen. d. Memperbesar persentase terbentuknya bunga menjadi buah dan biji. e. Menambah daya tahan tanaman terhadap serangan hama dan penyakit . Universitas Sumatera Utara

2.9. Gejala Kekurangan Unsur Hara Fosfor Bagi Tanaman