EFEKTIVITAS MODEL 5E BERBASIS INKUIRI TERHADAP SCIENTIFIC INQUIRY DAN KETERAMPILAN SOSIAL SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS DI KELAS XI SMA NEGERI 1 GALANG T.P. 2015/2016.

(1)

Oleh : Rika Utami NIM 4122121027

Program Studi Pendidikan Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN 2016


(2)

(3)

Rika Utami dilahirkan di Sidurip, Lubuk Pakam pada tanggal 04 Desember 1994. Ayah bernama Suarto dan Ibu bernama Susi Nengsih merupakan anak pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk SD Negeri No. 101982 Kotarih dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006, penulis melanjutkan sekolah di SMP Negeri 1 Kotarih, dan lulus pada tahun 2009. Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Kotarih dan lulus pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Universitas Negeri Medan Jurusan Fisika Program Studi Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.


(4)

iii

EFEKTIVITAS MODEL 5E BERBASIS INKUIRI TERHADAP

SCIENTIFIC INQUIRY DAN KETERAMPILAN SOSIAL

SISWA PADA MATERI FLUIDA DINAMIS DI KELAS XI SMA NEGERI 1

GALANG T.P. 2015/2016 Rika Utami (NIM 4122121027)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model 5E berbasis inkuiri terhadap scientific inquiry dan keterampilan sosial siswa pada materi fluida dinamis di kelas XI semester II SMA Negeri 1 Galang T.P. 2015/2016. Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain control group pretest-posttest. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan mengambil dua kelas dari tiga kelas yaitu kelas XI MIA-3 sebagai kelas eksperimen dan kelas XI MIA-2 sebagai kelas kontrol yang masing-masing berjumlah 35 orang. Instrumen yang digunakan berupa tes scientific inquiry berbentuk tes uraian yang terdiri dari 8 soal yang sudah divalidasi dan lembar observasi untuk mengukur scientific inquiry dan keterampilan sosial siswa. Berdasarkan hasil uji hipotesis menggunakan uji t diperoleh ada perbedaan yang signifikan antara scientific inquiry siswa yang menerapkan model 5E berbasis inkuiri dengan scientific inquiry siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional dengan nilai rata-rata kelas eksperimen 75,00 dan kelas kontrol 56,25. Berdasarkan analisis n-gain scientific inquiry siswa melalui tes uraian di kelas eksperimen, diperoleh bahwa ada peningkatan scientific inquiry siswa dengan kategori sedang. Begitu juga dengan n-gain hasil observasi, diperoleh bahwa ada peningkatan scientific inquiry siswa dengan kategori sedang. Berdasarkan analisis n-gain hasil observasi keterampilan sosial siswa, diperoleh bahwa ada peningkatan keterampilan sosial siswa dengan kategori sedang. Efektivitas model 5E berbasis inkuiri dilihat melalui uji t dan analisis n-gain. Selain memberikan perbedaan yang signifikan terhadap scientific inquiry siswa, model 5E juga dapat meningkatkan scientific inquiry dan keterampilan sosial siswa di kelas eksperimen sehingga model 5E berbasis inkuiri efektif untuk diterapkan pada materi fluida dinamis di kelas XI Semester II SMA Negeri 1 Galang T.P. 2015/2016.


(5)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT. karena atas segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Skripsi berjudul “Efektivitas Model 5E Berbasis Inkuiri terhadap Scientific Inquiry dan Keterampilan Sosial Siswa pada Materi Fluida Dinamis di Kelas XI SMA Negeri 1 Galang T.P. 2015/2016” ini disusun untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di jurusan fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada: Ibu Dr. Mariati P. Simanjuntak, M.Si, selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan, saran serta motivasi kepada penulis sejak awal rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si, Bapak Drs. Ratelit Tarigan, M.Pd, dan Bapak Drs. Pintor Simamora, M.Si, selaku dosen penguji, serta Bapak Prof. Dr. Nurdin Bukit, M.Si, selaku dosen pembimbing akademik. Selanjutnya ucapan terima kasih juga penulis ucapkan kepada Bapak Dr. Asrin Lubis, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Bapak Alkhafi Maas Siregar, M.Si selaku ketua Jurusan Fisika, serta Ibu Rita Juliani, M.Si selaku sekretaris Jurusan Fisika. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis. Penghargaan juga disampaikan kepada Kepala SMA Negeri 1 Galang, Bapak Drs. Pommer Simbolon, M.Pd dan Bapak Luangi Pasaribu, S.Pd selaku guru fisika SMA Negeri 1 Galang yang telah banyak membantu selama penelitian ini.

Teristimewa kepada Ayahanda Suarto dan Ibunda Susi Nengsih, adik-adik tercinta Nila Mustika, Della Triwiguna, dan M. Alif Fauzi, Mbah Uti serta keluarga yang tak henti memberikan do’a, memberi semangat, dan terus memotivasi penulis dalam menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Terkhusus kepada Renova Yuda yang selalu setia mendampingi. Kepada


(6)

v

pemerintah yang telah membuat program Bidik Misi hingga penulis dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan. Kepada rekan-rekan seperjuangan Mahasiswa Fisika Dik C 2012, terima kasih atas kerjasamanya. Kepada para sahabat tridisilivarie (Listri, Dian, Siti, Lia, Vani, Eka) yang selalu bersama dalam suka dan duka. Kepada kos Al-Khintifun (Kak Timtam, Kak Matong, Lili, Sindi, Evi, Jenong, Mpok, Buk Cica, Wilda, Listri, dan Eli) yang selalu menghibur dan membantu penulis.

Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam menyelesaikan skripsi ini. Namun penulis menyadari, masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dunia pendidikan.

Medan, Juli 2016 Penulis,

Rika Utami NIM. 4122121027


(7)

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1 Latar Belakang Masalah 1

1.2 Identifikasi Masalah 3

1.3 Batasan Masalah 3

1.4 Rumusan Masalah 4

1.5 Tujuan Penelitian 4

1.6 Manfaat Penelitian 5

1.7 Definisi Operasional 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1 Kerangka Teoretis 6

2.1.1 Efektivitas Pembelajaran 6

2.1.2 Belajar 6

2.1.3 Hasil Belajar 8

2.1.3.1 Scientific Inquiry 9

2.1.3.2 Keterampilan Sosial 10

2.1.4 Model Pembelajaran 11

2.1.5 Model 5E Berbasis Inkuiri 13

2.1.5.1 Model 5E 13

2.1.5.2 Sintaks Model 5E 13

2.1.5.3 Inkuiri (Inquiry) 18


(8)

vii

2.1.6 Pembelajaran Konvensional 19 2.2 Kerangka Konseptual 19

2.3 Hipotesis 20

BAB III METODE PENELITIAN 21

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 21

3.2 Populasi dan Sampel Penelitian 21

3.2.1 Populasi Penelitian 21

3.2.2 Sampel Penelitian 21

3.3 Variabel Penelitian 21

3.4 Jenis dan Desain Penelitian 21

3.5 Prosedur Penelitian 22

3.6 Instrumen Penelitian 25

3.6.1 Wawancara Guru 25

3.6.2 Angket Siswa 25

3.6.3 Lembar Observasi 25

3.6.4 Tes Scientific Inquiry 26

3.6.5 Validitas Tes Hasil Belajar 26

3.6.5.1 Validitas Isi 26

3.6.5.2 Validitas Ramalan 26

3.6.6 Reliabilitas 27

3.6.7 Taraf Kesukaran 28

3.6.8 Daya Pembeda Tes 28

3.7 Teknik Analisis Data 29

3.7.1 Data Wawancara Guru 29

3.7.2 Data Angket siswa 29

3.7.3 Data Keterampilan Sosial dan Scientific Inquiry 30

3.7.3.1 Analisis N-Gain 30

3.7.4 Data Tes Scientific Inquiry 31

3.7.4.1 Menghitung Mean dan Standar Deviasi 31

3.7.4.2 Uji Normalitas 31

3.7.4.3 Uji Homogenitas 32

3.7.5 Pengujian Hipotesis 32

3.7.5.1 Uji Kesamaan Rata-rata Pretes (Uji t) 32 3.7.5.2 Uji Hipotesis Satu Pihak (Uji t) 34


(9)

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 36

4.1 Hasil Penelitian 36

4.1.1 Uji Coba Instrumen Penelitian 36

4.1.2 Validitas Tes 36

4.1.3 Reliabilitas Tes 37

4.1.4 Taraf Kesukaran Tes 37

4.1.5 Daya Pembeda Tes 38

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian 38

4.2.1 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 38

4.2.2 Analisis Data Pretes 39

4.2.2.1 Uji Normalitas 39

4.2.2.2 Uji Homogenitas 40

4.2.3 Analisis Data Postes 41

4.2.3.1 Uji Normalitas 42

4.2.3.2 Uji Homogenitas 43

4.2.3.3 Uji Hipotesis 43

4.2.3.4 Analisis N-Gain Scientific Inquiry Siswa Kelas Eksperimen dan 44 Kelas Kontrol Berdasarkan Tes Uraian

4.2.4 Penilaian Observasi 45

4.2.4.1 Analisis N-Gain Scientific Inquiry Siswa Kelas Eksperimen dan 45 Kelas Kontrol Berdasarkan Hasil Observasi

4.2.4.2 Analisis N-Gain Keterampilan Sosial Siswa Kelas Eksperimen dan 46 Kelas Kontrol

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian 47

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 54

5.1 Kesimpulan 54

5.2 Saran 55

DAFTAR PUSTAKA 56


(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 24 Gambar 4.1 Diagram Batang Peningkatan Scientific Inquiry Siswa Kelas 44

Eksperimen dan Kelas Kontrol Melalui Tes Uraian Gambar 4.2 Diagram Batang Peningkatan Scientific Inquiry Siswa Kelas 45

Eksperimen dan Kelas Kontrol Melalui Observasi

Gambar 4.3 Diagram Batang Peningkatan Keterampilan Sosial Siswa Kelas 46 Eksperimen dan Kelas Kontrol


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1 Fase Penerapan Model 5E dalam Kegiatan Guru dan Siswa 15 Tabel 3.1 Control Group Pretest-Posttest Design 22 Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Tes Scientific Inquiry 26 Tabel 4.1 Instrumen Tes Scientific Inquiry Setelah Divalidkan 37 Tabel 4.2 Validitas, Taraf Kesukaran, dan Daya Pembeda Instrumen 37 Tabel 4.3 Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39 Tabel 4.4 Uji Normalitas Data Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 39 Tabel 4.5 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Pretes 40 Tabel 4.6 Ringkasan Hasil Perhitungan Uji t Pretes 40 Tabel 4.7 Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 41 Tabel 4.8 Uji Normalitas Data Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 42 Tabel 4.9 Ringkasan Hasil Uji Homogenitas Data Postes 43 Tabel 4.10 Ringkasan Perhitungan Uji t Postes 43 Tabel 4.11 Peningkatan Scientific Inquiry Siswa Kelas Eksperimen dan Kelas 44

Kontrol

Tabel 4.12 Peningkatan Scientific Inquiry Siswa Kelas Eksperimen dan 45 Kelas Kontrol

Tabel 4.13 Peningkatan Keterampilan Sosial Siswa Kelas Eksperimen dan 46 Kelas Kontrol


(12)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 58

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 60

Lampiran 3 Bahan Ajar 102

Lampiran 4 Lembar Kerja Siswa (LKS) 112

Lampiran 5 Kisi-kisi Instrumen Tes Scientific Inquiry (LP-01) 129 Lampiran 6 Lembar Observasi Scientific Inquiry (LP-03) 141 Lampiran 7 Lembar Observasi Keterampilan Sosial (LP-02) 144

Lampiran 8 Tes Scientific Inquiry 146

Lampiran 9 Angket Siswa 148

Lampiran 10 Lembar Wawancara Guru 155

Lampiran 11 Perhitungan Validitas Tes 157 Lampiran 12 Perhitungan Reliabilitas Tes 159 Lampiran 13 Perhitungan Tingkat Kesukaran Tes 162 Lampiran 14 Perhitungan Daya Pembeda Tes 164 Lampiran 15 Distribusi Hasil Pretes Kelas Eksperimen 165 Lampiran 16 Distribusi Hasil Postes Kelas Eksperimen 166 Lampiran 17 Distribusi Hasil Pretes Kelas Kontrol 167 Lampiran 18 Distribusi Hasil Postes Kelas Kontrol 168 Lampiran 19 Pehitungan Rata-rata, Varians, dan Standar Deviasi 169

Lampiran 20 Uji Normalitas 172

Lampiran 21 Uji Homogenitas 176

Lampiran 22 Uji Hipotesis 179

Lampiran 23 Dokumentasi Penelitian 183

Lampiran 24 Lembar Penilaian Scientific Inquiry Kelas Eksperimen 190 Lampiran 25 Lembar Penilaian Scientific Inquiry Kelas Eksperimen 194 Lampiran 26 Lembar Penilaian Keterampilan sosial Kelas Eksperimen 198 Lampiran 27 Lembar Penilaian Keterampilan sosial Kelas Eksperimen 202 Lampiran 28 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Liliefors 206 Lampiran 29 Tabel Wilayah Luas di Dawah Kurva Normal 0 Ke z 207 Lampiran 30 Daftar Nilai Presentil untuk Distribusi F 209 Lampiran 31 Daftar Nilai Presentil untuk Distribusi t 211 Lampiran 32 Daftar Nilai r Product Moment 212 Lampiran 33 Validasi Isi Perangkat Instrumen Oleh Validator 213


(13)

1

Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) yaitu masih rendahnya daya serap peserta didik terhadap pelajaran yang diterimanya. Hal ini tampak dari rata – rata hasil belajar peserta didik yang masih sangat memprihatinkan. Berdasarkan pengalaman peneliti saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan Terpadu (PPLT) tahun 2015, banyak siswa mengatakan bahwa pelajaran fisika penuh dengan rumus-rumus dan perhitungan-perhitungan yang sulit dipahami. Siswa menganggap pelajaran fisika merupakan pelajaran yang sulit dan membingungkan.

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di SMA Negeri 1 Galang, pengajaran fisika selama ini masih didominasi oleh mencatat dan mengerjakan soal. Hal ini sesuai dengan hasil observasi siswa berupa angket yang menunjukkan sebanyak 65% dari 37 siswa berpendapat bahwa pembelajaran fisika yang berlangsung di kelas lebih sering mencatat. Sebanyak 54% siswa menyatakan bahwa metode yang digunakan dalam pembelajaran lebih sering menggunakan metode ceramah. Metode ceramah yang selama ini dipergunakan dalam pembelajaran fisika menyebabkan siswa hanya terpaku mendengarkan sehingga siswa merasa bosan dengan pembelajaran fisika. Siswa juga kurang aktif untuk mencari tahu sendiri gejala-gejala alam fisika yang terdapat dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan hasil wawancara kepada salah satu guru fisika, hasil belajar yang diperoleh di kelas tersebut pada umumnya masih rendah. Masih banyak siswa yang belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dimana KKM yang akan dicapai adalah 75. Guru mengatakan bahwa rendahnya hasil belajar fisika yang diperoleh siswa disebabkan karena siswa kurang aktif dalam pembelajaran fisika. Selain itu juga disebabkan oleh faktor lain yang terdapat di dalam diri siswa seperti sikap mereka terhadap pelajaran fisika, dimana mereka beranggapan bahwa pelajaran fisika sulit karena penuh dengan rumus-rumus yang


(14)

2

membingungkan sehingga siswa tidak menyukai pelajaran fisika. Siswa juga masih kesulitan dalam menganalisa konsep, mengerjakan soal-soal, dan kurang terampil dalam menghubungkan fisika dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini disebabkan karena siswa kurang latihan dalam pembelajaran fisika sehingga hasil belajar khususnya scientific inquiry siswa masih rendah.

Keterampilan sosial siswa juga masih rendah. Masih ada siswa yang kurang bekerja sama dalam diskusi kelompok bahkan tidak menghiraukan adanya proses pembelajaran yang sedang dilaksanakan. Ada juga siswa yang tidak bisa mengendalikan emosinya serta tidak mau saling menolong dengan sesama teman. Sarana dan prasarana di sekolah yang kurang memadai juga menghambat proses pembelajaran. Kegiatan praktikum terkadang tidak dapat dilaksanakan di laboratorium karena alat-alat di laboratorium belum lengkap.

Permasalahan di atas dapat diatasi dengan menerapkan model pembelajaran yang berpusat pada siswa yaitu model 5E berbasis inkuiri yang dapat melatih siswa untuk aktif dalam pembelajaran fisika. Model 5E merupakan model pembelajaran sains yang berbasis konstuktivis. Model 5E memungkinkan guru untuk menyampaikan pelajaran sesuai dengan kebutuhan siswa. Model 5E dapat menjadi pedoman bagi guru untuk melibatkan siswa dengan topik yang belum diketahui sebelumnya (Duran dan Duran, 2004: 55). Melalui fase-fase dalam model 5E, diharapkan siswa tidak hanya mendengar keterangan guru tetapi dapat berperan aktif untuk menggali dan memperkaya pemahaman mereka terhadap konsep-konsep yang dipelajari. Model 5E dapat diimplementasikan dalam pembelajaran bidang-bidang sains maupun sosial (Ngalimun, 2012: 147).

Model 5E berbasis inkuiri telah diteliti oleh Taddaga, dkk., (2011). Penerapan model pembelajaran 5E berbasis inquiry dalam pembelajaran fisika dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari hasil belajar siswa yang mencapai nilai rata-rata 72.7 dengan jumlah siswa yang mencapai nilai di atas KKM yaitu sekitar 78%. Penelitian lain yang menerapkan model pembelajaran 5E yaitu diteliti oleh Ronituah (2014). Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukannya, ia menyimpulkan bahwa melalui model pembelajaran 5E, hasil belajar fisika siswa meningkat dimana sebelum diterapkannya model


(15)

pembelajaran 5E, nilai rata-rata pretes kelas eksperimen adalah 40,14 dan di kelas kontrol adalah 40,28. Setelah model ini diterapkan, diperoleh hasil postes kelas eksperimen 75,43 dan di kelas kontrol 64,42.

Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini penting dilakukan untuk meningkatkan scientific inquiry dan keterampilan sosial siswa dengan mengangkat judul ”Efektivitas Model 5E Berbasis Inkuiri terhadap Scientific Inquiry dan Keterampilan Sosial Siswa di Kelas XI SMA Negeri 1 Galang T.P. 2015/ 2016”.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah dalam pembelajaran fisika yaitu:

1. Guru masih menerapkan metode ceramah dalam pembelajaran.

2. Guru lebih menekankan rumus matematis dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berhubungan dengan fisika.

3. Kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran fisika.

4. Kurangnya melakukan eksperimen dalam pembelajaran fisika sehingga scientific inquiry siswa masih rendah.

5. Kurangnya keterampilan sosial siswa dalam pembelajaran fisika.

1.3 Batasan Masalah

Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih jelas dan terarah, maka perlu adanya batasan masalah. Batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Model pembelajaran yang digunakan selama proses pembelajaran di kelas eksperimen adalah model 5E berbasis inkuiri.

2. Materi pelajaran pada penelitian ini adalah fluida dinamis di kelas XI semester II SMA Negeri 1 Galang T. P. 2015/2016.

3. Hasil belajar yang diteliti adalah scientific inquiry dan keterampilan sosial siswa.


(16)

4

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan diteliti di kelas XI semester II SMA Negeri 1 Galang T.P. 2015/2016 pada materi fluida dinamis adalah:

1. Apakah ada perbedaan scientific inquiry siswa yang menerapkan model 5E berbasis inkuiri dengan scientific inquiry siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional.

2. Apakah ada peningkatan scientific inquiry siswa dengan menerapkan model 5E berbasis inkuiri.

3. Apakah ada peningkatan keterampilan sosial siswa dengan menerapkan model 5E berbasis inkuiri.

4. Bagaimana efektivitas model 5E berbasis inkuiri terhadap scientific inquiry dan keterampilan sosial siswa.

1.5Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam penelitian di kelas XI semester II SMA Negeri 1 Galang T.P. 2015/2016 pada materi fluida dinamis adalah:

1. Untuk mengetahui perbedaan scientific inquiry siswa yang menerapkan model 5E berbasis inkuiri dengan scientific inquiry siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional.

2. Untuk mengetahui peningkatan scientific inquiry siswa dengan menerapkan model 5E berbasis inkuiri.

3. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan sosial siswa dengan menerapkan model 5E berbasis inkuiri.

4. Untuk mengetahui efektivitas model 5E berbasis inkuiri terhadap scientific inquiry dan keterampilan sosial siswa.


(17)

1.6 Manfaat Penelitian

Sehubungan dengan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, yaitu:

1. Sebagai informasi dan bahan pertimbangan bagi guru-guru fisika untuk memilih model pembelajaran yang lebih baik dan tepat pada pembelajaran fisika.

2. Sebagai acuan untuk mengetahui sejauh mana model 5E berbasis inkuiri dapat meningkatkan scientific inquiry dan keterampilan sosial siswa khususnya pada materi pokok fluida dinamis.

3. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan model 5E berbasis inkuiri.

1.7Definisi Operasional

 Model pembelajaran 5E berbasis inkuiri merupakan model pembelajaran berbasis konstruktivis yang dapat menjadikan siswa aktif dalam pembelajaan. Model 5E terdiri dari 5 fase yaitu: engagement (pelibatan), exploration (eksplorasi), explanation (penjelasan), elaboration (elaborasi), dan evaluation (evaluasi) yang memungkinkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran (Qarareh, 2012: 124).

Scientific inquiry adalah kemampuan untuk melakukan penyelidikan tentang ide, pertanyaan, atau permasalahan. Beberapa indikator scientific inquiry yaitu mengidentifikasi masalah, melakukan eksperimen ilmiah untuk mengumpulkan data, menerapkan metode numerik dan statistik untuk mencapai dan mendukung kesimpulan, merumuskan hipotesis, dan menggunakan teknologi yang tersedia (Wenning, 2011: 2).

 Keterampilan sosial adalah bentuk perilaku, perbuatan dan sikap yang ditampilkan ketika berinteraksi dengan orang lain disertai dengan ketepatan dan kecepatan sehingga memberikan kenyamanan bagi orang yang berada di sekitarnya. Beberapa indikator keterampilan sosial yaitu mengenali diri, mengenali emosi, empati, simpati, berbagi, menolong, bekerjasama, dan bersaing (Khairat, 2013: 3).


(18)

54 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan analisis data serta pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa ada perbedaan scientific inquiry siswa yang menerapkan model 5E berbasis inkuiri dengan scientific inquiry siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional pada materi fluida dinamis di kelas XI Semester II SMA Negeri 1 Galang T.P. 2015/2016 dimana nilai rata-rata kelas eksperimen 75,00 dan kelas kontrol 56,25

2. Berdasarkan analisis n-gain scientific inquiry siswa melalui tes uraian di kelas eksperimen, diperoleh bahwa ada peningkatan scientific inquiry siswa dengan kategori sedang. Begitu juga dengan n-gain hasil observasi, diperoleh bahwa ada peningkatan scientific inquiry siswa yaitu dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga termasuk kategori rendah sedangkan dari pertemuan ketiga sampai pertemuan keempat meningkat menjadi kategori sedang

3. Berdasarkan analisis n-gain hasil observasi keterampilan sosial siswa di kelas eksperimen, diperoleh bahwa ada peningkatan keterampilan sosial siswa yaitu dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga termasuk kategori rendah sedangkan dari pertemuan ketiga sampai pertemuan keempat meningkat menjadi kategori sedang

4. Efektivitas model 5E berbasis inkuiri dilihat melalui uji t dan analisis n-gain. Selain memberikan perbedaan yang signifikan terhadap scientific inquiry siswa, model 5E juga dapat meningkatkan scientific inquiry dan keterampilan sosial siswa di kelas eksperimen sehingga model 5E berbasis inkuiri efektif untuk diterapkan pada materi fluida dinamis di kelas XI Semester II SMA Negeri 1 Galang T.P. 2015/2016


(19)

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Pada penelitian ini peneliti masih mengalami kekurangan yaitu pada alat yang tidak terkalibrasi dengan baik sehingga data yang diperoleh kurang akurat. Pada peneliti selanjutnya yang akan meneliti dengan materi yang sama sebaiknya mengecek alat dan bahan terlebih dahulu sehingga proses praktikum dapat berjalan dengan baik.

2. Pada proses pembelajaran berlangsung di sarankan kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan model dan materi yang sama agar lebih dapat membagi waktu pada setiap fasenya agar setiap fase berjalan dengan baik sehingga siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran. 3. Pada proses pembelajaran yaitu pada saat pembagian kelompok untuk

pelaksanaan praktikum sebaiknya peneliti selanjutnya lebih meratakan berdasarkan nilai siswa, sehingga tidak ada kelompok yang pandai semua dan kurang pandai semua.


(20)

56

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2012). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Arikunto, S. (2004). Dasar-dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.

Bybee, R. W., Taylor, J. A., Gardner, A., Scotter, P.V., Powell, J. C., Westbrook, A., and Landes, N. (2006). The BSCS 5E Instructional Model: Origins and Effectiveness, Colorado: Mark Dabling Boulevard.

Dahar, R.W. (1989). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Duran, L.B. dan Duran, E. (2004). The 5E Instructional Model: A Learning Cycle

Approach for Inquiry-Based Science Teaching. Science Education Journal. Vol 3(2): 49-58.

Giancoli. (2001). Fisika untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.

Hake, R. R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. American Educational

Research Association’s Division: 1-4.

Istarani. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Jihad, A. Dan Haris, A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E. (2009). Models of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Kanginan, M. (2010). Fisika untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Khairat. (2013). Peningkatan Keterampilan Sosial Pada Pelajaran IPS melalui Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa di Kelas IV SD Negeri 067774 Kelurahan Suka Maju Medan Johor T.P. 2012/2013. Jurnal Tematik. Vol 003: 1-17.

Ngalimun. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja Presindo.

Nugroho, C. A., Estriyanto, Y., dan Rohman, N. (2013). Efektivitas The 5E Learning Cycle Model dengan Pendekatan Inkuiri Berbasis Ict


(21)

(Information and Communication Technology) dalam Pembelajaran Chassis Otomotif. Skripsi. Surakarta: FKIP Unsemar.

Raymond. (2009). Buku Ajar Pendidikan. Jakarta: EGC.

Ronituah. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle berbasis Peta Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Swasta Methodist 8 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Medan: FMIPA Unimed.

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Sani, R. A. (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Supiyanto. (2007). Fisika untuk SMA. Jakarta: Phibeta.

Taddaga, A. R., Sirwadji, dan Asim (2011). Penerapan Model Pembelajaran The 5E Learning Cycle Berbasis Inquiry untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Fisika Pokok Bahasan Kalor Siswa Kelas X SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Batu Periode 2010/2011. Skripsi, Malang: Universitas Negeri Malang.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Qarareh, A. O. (2012). The Effect of Using the Learning Cycle Method in Teaching Science on the Educational Achievement of the Sixth Graders, Science Education Journal. Vol 4(2): 123-132.

Wibowo, A., Munir, dan Waslaluddin. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: UPI.

Wenning, C. J. (2011). Experimental Inquiry in Introductory Physics Courses. Physics Teacher Education Journal. Vol 6(2): 2-8.


(1)

1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan diteliti di kelas XI semester II SMA Negeri 1 Galang T.P. 2015/2016 pada materi fluida dinamis adalah:

1. Apakah ada perbedaan scientific inquiry siswa yang menerapkan model 5E berbasis inkuiri dengan scientific inquiry siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional.

2. Apakah ada peningkatan scientific inquiry siswa dengan menerapkan model 5E berbasis inkuiri.

3. Apakah ada peningkatan keterampilan sosial siswa dengan menerapkan model 5E berbasis inkuiri.

4. Bagaimana efektivitas model 5E berbasis inkuiri terhadap scientific inquiry dan keterampilan sosial siswa.

1.5Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah di atas, tujuan yang akan dicapai dalam penelitian di kelas XI semester II SMA Negeri 1 Galang T.P. 2015/2016 pada materi fluida dinamis adalah:

1. Untuk mengetahui perbedaan scientific inquiry siswa yang menerapkan model 5E berbasis inkuiri dengan scientific inquiry siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional.

2. Untuk mengetahui peningkatan scientific inquiry siswa dengan menerapkan model 5E berbasis inkuiri.

3. Untuk mengetahui peningkatan keterampilan sosial siswa dengan menerapkan model 5E berbasis inkuiri.

4. Untuk mengetahui efektivitas model 5E berbasis inkuiri terhadap scientific inquiry dan keterampilan sosial siswa.


(2)

5

1.6 Manfaat Penelitian

Sehubungan dengan tujuan penelitian di atas, penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat, yaitu:

1. Sebagai informasi dan bahan pertimbangan bagi guru-guru fisika untuk memilih model pembelajaran yang lebih baik dan tepat pada pembelajaran fisika.

2. Sebagai acuan untuk mengetahui sejauh mana model 5E berbasis inkuiri dapat meningkatkan scientific inquiry dan keterampilan sosial siswa khususnya pada materi pokok fluida dinamis.

3. Sebagai bahan perbandingan bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan model 5E berbasis inkuiri.

1.7Definisi Operasional

 Model pembelajaran 5E berbasis inkuiri merupakan model pembelajaran berbasis konstruktivis yang dapat menjadikan siswa aktif dalam pembelajaan. Model 5E terdiri dari 5 fase yaitu: engagement (pelibatan), exploration (eksplorasi), explanation (penjelasan), elaboration (elaborasi), dan evaluation (evaluasi) yang memungkinkan siswa untuk aktif dalam pembelajaran (Qarareh, 2012: 124).

Scientific inquiry adalah kemampuan untuk melakukan penyelidikan tentang ide, pertanyaan, atau permasalahan. Beberapa indikator scientific inquiry yaitu mengidentifikasi masalah, melakukan eksperimen ilmiah untuk mengumpulkan data, menerapkan metode numerik dan statistik untuk mencapai dan mendukung kesimpulan, merumuskan hipotesis, dan menggunakan teknologi yang tersedia (Wenning, 2011: 2).

 Keterampilan sosial adalah bentuk perilaku, perbuatan dan sikap yang ditampilkan ketika berinteraksi dengan orang lain disertai dengan ketepatan dan kecepatan sehingga memberikan kenyamanan bagi orang yang berada di sekitarnya. Beberapa indikator keterampilan sosial yaitu mengenali diri, mengenali emosi, empati, simpati, berbagi, menolong, bekerjasama, dan bersaing (Khairat, 2013: 3).


(3)

54

Berdasarkan data hasil penelitian yang diperoleh dan analisis data serta pengujian hipotesis maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Berdasarkan hasil perhitungan uji t diperoleh bahwa ada perbedaan scientific inquiry siswa yang menerapkan model 5E berbasis inkuiri dengan scientific inquiry siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional pada materi fluida dinamis di kelas XI Semester II SMA Negeri 1 Galang T.P. 2015/2016 dimana nilai rata-rata kelas eksperimen 75,00 dan kelas kontrol 56,25

2. Berdasarkan analisis n-gain scientific inquiry siswa melalui tes uraian di kelas eksperimen, diperoleh bahwa ada peningkatan scientific inquiry siswa dengan kategori sedang. Begitu juga dengan n-gain hasil observasi, diperoleh bahwa ada peningkatan scientific inquiry siswa yaitu dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga termasuk kategori rendah sedangkan dari pertemuan ketiga sampai pertemuan keempat meningkat menjadi kategori sedang

3. Berdasarkan analisis n-gain hasil observasi keterampilan sosial siswa di kelas eksperimen, diperoleh bahwa ada peningkatan keterampilan sosial siswa yaitu dari pertemuan pertama sampai pertemuan ketiga termasuk kategori rendah sedangkan dari pertemuan ketiga sampai pertemuan keempat meningkat menjadi kategori sedang

4. Efektivitas model 5E berbasis inkuiri dilihat melalui uji t dan analisis n-gain. Selain memberikan perbedaan yang signifikan terhadap scientific inquiry siswa, model 5E juga dapat meningkatkan scientific inquiry dan keterampilan sosial siswa di kelas eksperimen sehingga model 5E berbasis inkuiri efektif untuk diterapkan pada materi fluida dinamis di kelas XI Semester II SMA Negeri 1 Galang T.P. 2015/2016


(4)

55

5.2 Saran

Berdasarkan hasil dan kesimpulan dalam penelitian ini, maka peneliti mempunyai beberapa saran, yaitu :

1. Pada penelitian ini peneliti masih mengalami kekurangan yaitu pada alat yang tidak terkalibrasi dengan baik sehingga data yang diperoleh kurang akurat. Pada peneliti selanjutnya yang akan meneliti dengan materi yang sama sebaiknya mengecek alat dan bahan terlebih dahulu sehingga proses praktikum dapat berjalan dengan baik.

2. Pada proses pembelajaran berlangsung di sarankan kepada peneliti selanjutnya yang ingin meneliti dengan model dan materi yang sama agar lebih dapat membagi waktu pada setiap fasenya agar setiap fase berjalan dengan baik sehingga siswa dapat lebih aktif dalam proses pembelajaran. 3. Pada proses pembelajaran yaitu pada saat pembagian kelompok untuk

pelaksanaan praktikum sebaiknya peneliti selanjutnya lebih meratakan berdasarkan nilai siswa, sehingga tidak ada kelompok yang pandai semua dan kurang pandai semua.


(5)

56

Arikunto, S. (2004). Dasar-dasar Supervisi. Jakarta: Rineka Cipta.

Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Bumi Aksara.

Bybee, R. W., Taylor, J. A., Gardner, A., Scotter, P.V., Powell, J. C., Westbrook, A., and Landes, N. (2006). The BSCS 5E Instructional Model: Origins and Effectiveness, Colorado: Mark Dabling Boulevard.

Dahar, R.W. (1989). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Dimyati dan Mudjiono. (2002). Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Duran, L.B. dan Duran, E. (2004). The 5E Instructional Model: A Learning Cycle

Approach for Inquiry-Based Science Teaching. Science Education Journal. Vol 3(2): 49-58.

Giancoli. (2001). Fisika untuk Universitas. Jakarta: Erlangga.

Hake, R. R. (1999). Analyzing Change/Gain Scores. American Educational

Research Association’s Division: 1-4.

Istarani. (2011). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Jihad, A. Dan Haris, A. (2012). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Joyce, B., Weil, M., dan Calhoun, E. (2009). Models of Teaching. Yogyakarta: Pustaka Belajar.

Kanginan, M. (2010). Fisika untuk SMA/MA kelas XI. Jakarta: Erlangga.

Khairat. (2013). Peningkatan Keterampilan Sosial Pada Pelajaran IPS melalui Implementasi Model Pembelajaran Problem Based Learning pada Siswa di Kelas IV SD Negeri 067774 Kelurahan Suka Maju Medan Johor T.P. 2012/2013. Jurnal Tematik. Vol 003: 1-17.

Ngalimun. (2012). Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin: Aswaja Presindo.

Nugroho, C. A., Estriyanto, Y., dan Rohman, N. (2013). Efektivitas The 5E Learning Cycle Model dengan Pendekatan Inkuiri Berbasis Ict


(6)

57

(Information and Communication Technology) dalam Pembelajaran Chassis Otomotif. Skripsi. Surakarta: FKIP Unsemar.

Raymond. (2009). Buku Ajar Pendidikan. Jakarta: EGC.

Ronituah. (2014). Pengaruh Model Pembelajaran Learning Cycle berbasis Peta Konsep terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Listrik Dinamis di Kelas X Semester II SMA Swasta Methodist 8 Medan Tahun Pelajaran 2012/2013. Skripsi. Medan: FMIPA Unimed.

Rusman. (2011). Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Sardiman. (2010). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Sani, R. A. (2014). Pembelajaran Saintifik untuk Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Bumi Aksara.

Sanjaya, W. (2010). Strategi Pembelajaran. Jakarta: Kencana. Sudjana. (2005). Metode Statistika. Bandung: Tarsito.

Sudjana, N. (2009). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Supiyanto. (2007). Fisika untuk SMA. Jakarta: Phibeta.

Taddaga, A. R., Sirwadji, dan Asim (2011). Penerapan Model Pembelajaran The 5E Learning Cycle Berbasis Inquiry untuk Meningkatkan Keaktifan dan Prestasi Belajar Fisika Pokok Bahasan Kalor Siswa Kelas X SMA Selamat Pagi Indonesia (SPI) Batu Periode 2010/2011. Skripsi, Malang: Universitas Negeri Malang.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana.

Qarareh, A. O. (2012). The Effect of Using the Learning Cycle Method in Teaching Science on the Educational Achievement of the Sixth Graders, Science Education Journal. Vol 4(2): 123-132.

Wibowo, A., Munir, dan Waslaluddin. (2009). Penerapan Model Pembelajaran Siklus Belajar (Learning Cycle) 5E dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Bandung: UPI.

Wenning, C. J. (2011). Experimental Inquiry in Introductory Physics Courses. Physics Teacher Education Journal. Vol 6(2): 2-8.