TINJAUAN TERHADAP LAMPU HIAS DARI LIMBAH KAYU KARYA SAF HANDYCRAFT DITINJAU DARI BENTUK DAN BAHAN.

(1)

TINJAUAN TERHADAP LAMPU HIAS DARI

LIMBAH KAYU KARYA SAF HANDYCRAF

DITINJAU DARI BENTUK DAN BAHAN

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh:

MUHAMMAD TAUFIK

NIM 2113351020

JURUSAN SENI RUPA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

i

ABSTRAK

MUHAMMAD TAUFIK, NIM. 2113351020. TINJAUAN TERHADAP LAMPU HIAS DARI LIMBAH KAYU KARYA SAF HANDYCRAFT DITINJAU DARI BENTUK DAN BAHAN, Program Studi Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk meninjau tentang lampu hias dari limbah kayu pada pengrajin di pondok kreatif Saf Handycraft di jalan Mantri No. 16, Kecamatan Medan Maimun, Kelurahan Aur Medan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui lampu hias dari limbah kayu yang digunakan dalam menciptakan karya lampu hias.

Guna memperoleh data mengenai tinjauan terhadap lampu hias dari limbah kayu karya Saf Handycraft jalan, Mantri No 16, Kecamatan Medan Maimun, Kelurahan Aur Medan. Maka dilakukan pengumpulan data melalui instrument penelitian observasi, wawancara, dan dokumentasi. Data yang terkumpul kemudian dianalisis dan diwujudkan melalui tabel. Dengan jumlah populasi penelitian 10 bentuk serta bahan lampu hias yang ada di pondok kreatif Saf Handycraft. Subjek dari penelitian ini adalah limbah kayu yang dihadirkan oleh Saf Handycraft. Penelitian bertujuan dengan bahan dan bentuk yang ada di pengrajin Saf Handycraft, dimana pengrajin menggunakan dua jenis limbah kayu yaitu dari limbah kayu alam dan limbah kayu pabrik. Yang dikreasikannya menjadi sebuah karya seni yang mempunyai nilai ekonomis seperti kerajinan lampu hias.


(7)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberi nikmat kesehatan sehingga dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini dengan baik.

Shalawat berangkaikan salam kita hadiahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya, semoga dikemudian kelak kita mendapatkan syafaat dari beliau. Amin

Dalam hal ini penulis mengambil Skripsi yang berjudul : “Tinjauan

Terhadap Lampu Hias Dari Limbah Kayu Karya Saf Handycraft Ditinjau Dari Bentuk Dan Bahan ”. Penulisan Skripsi ini bermaksud untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan di Fakultas Bahasa Dan Seni Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Negeri Medan.

Penulis menyadari Skripsi ini masih jauh dari kata kesempurnaan, baik dalam teori pendukung, sistem penulisan serta dalam penyusunan kata-kata. Hal ini disebabkan karena keterbatasan wawasan dan pengetahuan yang penulis miliki, maka dalam kekurangan penulisan ini baik yang disengaja maupun yang tidak disengaja penulis mohon maaf. Pada kesempatan yang berbahagia ini dengan segala kerendahan dan ketulusan hati penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Dr. Wahyu Tri Atmojo, M.Hum. Wakil Dekan I Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan. Dan Pembimbing Akademik

4. Drs. Basyaruddin, M.Pd. Wakil Dekan II Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.


(8)

iii

5. Dr. Marice, M.Hum. Wakil Dekan III Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan.

6. Drs. Mesra, M. Sn. Ketua Jurusan Seni Rupa

7. Drs. Gamal Kartono, M.Si. Sekertaris Jurusan Seni Rupa 8. Drs. Misgiya, M.Hum. Pembimbing Skripsi

9. Dosen Jurusan Seni Rupa Universitas Negeri Medan

10.Syafri Ali, SE. Narasumber Pemimpin Usaha Pengrajin Pondok Kreatif Saf Handycraft Medan

11.Kedua Orang tua tercinta Ayahanda Muhammad Yunus S.Pd dan Ibunda

Hamidah yang senantiasa menyertakan do’a dan dukungan dalam segala

bentuk dan sebagai motivasi kepada penulis

12.Abang, Muhammad Syafii, S.Pd. dan adik Elvi Hadriana, S.Pd. yang telah menjadi penyemangat dalam hidup penulis

13.Rekan-rekan mahasiswa seperjuangan Jurusan Pendidikan Seni Rupa kelas C Angkatan 2011

14.Rekan-rekan PPLT SMU Negeri 1 Hinai Langkat

Penulis juga mengucapkan banyak terima kasih kepada berbagai pihak yang telah banyak memberi bantuan secara langsung maupun tidak langsung selama ini kepada penulis serta terima kasih kepada seluruh kawan dan lawan yang telah menjadi motivasi penulis.

Akhirnya penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak yang berpengalaman dalam penulisan Skripsi, sehingga dapat menjadi manfaat bagi penulis.

Medan, April 2016

Muhammad Taufik


(9)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Batasan Masalah ... 6

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA KONSEPTUAL…….9

A. Kerangka Teoritis ... 9

1. Pengertian Tinjauan... 9

2. Seni Kerajinan ... 10

3. Pengertian Limbah ... 13

4. Pengertian Limbah Kayu ... 14


(10)

v

1. Lampu Hias ... 22

6. Pemanfaatan Limbah Kayu... 40

C. Kerangka Konsep ... 41

Kerangka Konseptual ... 44

Skema Kerangka Berfikir ... 44

BAB III METODE PENELITIAN ... 45

A.Lokasi Waktu dan Penelitian ... 45

B. Metode Penelitian ... 46

C.Populasi dan Sampel Penelitian ... 47

1. Populasi ... 47

2. Sampel ... 47

D.Jenis Data ... 48

E. Sumber Data ... 49

F. Instrumen Penelitian ... 49

G.Teknik Pengumpulan Data ... 50

1. Studi Pustaka ... 50

2. Observasi dan Dokumentasi ... 50

H.Teknik Analisis Data ... 52

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 54

A. Hasil Penelitian ... 54

1. Tentang Bahan Limbah Kayu ... 54


(11)

vi

3. Tentang Bentuk Lampu Hias ... 62

B. Pembahasan ... 63

C. Temuan Hasil Penelitian ... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 87

A. Kesimpulan ... 87

B. Saran ... 89


(12)

vii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan Penelitian ... 45

Tabel 4.1 Gambar Limbah Kayu ... 55

Tabel 4.2 Bahan Limbah Kayu dan Bentuk Lampu Hias ... 59


(13)

viii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kayu Balok ... 18

Gambar 2.2 Kayu Serpihan ... 19

Gambar 2.3 Kayu Belahan ... 20

Gambar 2.4 Serbuk Kayu ... 21

Gambar 2.5 Kayu ... 21

Gambar 2.6 Lampu Duduk Berbahan Limbah Kayu Bakau 1 ... 24

Gambar 2.7 Lampu Duduk Berbahan Limbah Kayu Mahoni 1 ... 25

Gambar 2.8 Lampu Duduk Berbahan Limbah Kayu Mahoni 2 ... 25

Gambar 2.9 Lampu Duduk Berbahan Ranting Kayu Jambu Biji ... 26

Gambar 2.10 Lampu Duduk Berbahan Limbah Kayu Jati 1 ... 26

Gambar 2.11 Lampu Gantung Berbahan Limbah Kayu Jati 2 ... 27

Gambar 2.12 Lampu Duduk Berbahan Limbah Ranting Kayu Rambung 1 ... 27

Gambar 2.13 Lampu Duduk Berbahan Limbah Ranting Kayu Rambung 2 ... 28

Gambar 2.14 Lampu Duduk Berbahan Akar Kayu Bakau 2 ... 28

Gambar 2.15 Lampu Hias Dinding Teras Berbahan Limbah Kayu Nangka ... 29

Gambar 2.16 Lampu Duduk Berbahan Limbah Kayu Mangga ... 29

Gambar 2.17 Lampu Duduk Berbahan Limbah Ranting Kayu Rambutan 1 ... 30

Gambar 2.18 Lampu Duduk Berbahan Limbah Ranting Kayu Rambutan 2 ... 30

Gambar 2.19 Lampu Gantung Berbahan Kayu Manggis ... 31

Gambar 2.20 Berbagai Bentuk dan Bangun ... 36

Gambar 2.21 Skema Kerangka Berpikir ... 44


(14)

ix

Gambar 4.2 Lampu Hias Duduk Berbahan Kayu Bakau 1 ... 68

Gambar 4.3 Lampu Hias Duduk Berbahan Kayu Bakau 2 ... 70

Gambar 4.4 Lampu Hias Duduk Berbahan Kayu Nangka ... 72

Gambar 4.5 Lampu Hias Duduk Berbahan Limbah Kayu Rambung 1 ... 74

Gambar 4.6 Lampu Hias Duduk Berbahan Limbah Ranting Kayu Mahoni 1 ... 76

Gambar 4.7 Lampu Hias Duduk Berbahan Limbah Kayu Rambung 2 ... 78

Gambar 4.8 Lampu Hias Duduk Berbahan Limbah Kayu Rambung 3 ... 80

Gambar 4.9 Lampu Hias Duduk Berbahan Limbah Kayu Mahoni ... 81


(15)

x

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 ... 99 LAMPIRAN 2 ...100


(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Menumpuknya hasil penebangan pohon menghasilkan limbah potongan-potongan yang tidak terpakai misalnya, hasil pemotongan kayu gelondongan yang diambil tengahnya, untuk dijadikan papan atau balok, dari sisa sedetannya ini memunculkan ide untuk mengolahnya agar lebih bermanfaat karena pada limbah merupakan sumber daya alam (material) jika diolah lebih lanjut dapat menghasilkan produk yang bernilai ekonomis. Produk olahan dari bahan limbah tersebut dicontohkan adalah: lampu hias, benda-benda souvenir, dan karya seni lainnya. Seperti yang dihasilkan oleh pengerajin karya Saf Handycraft yang ada di Medan. Di masa sekarang yang serba modern ini bentuk seni telah memiliki banyak perkembangan dan berbagai macam bentuk aliran, pandangan dan bentuk pengertian. Dalam perkembangannya seni terbagi dalam dua jenis yaitu seni murni dan seni pakai. Seni murni merupakan hasil karya seni yang dapat dinikmati secara langsung, sedangkan seni pakai adalah sebuah hasil karya cipta yang sengaja dibuat memiliki manfaat bagi kehidupan para pemakai.

Kerajinan lampu hias dari bahan limbah kayu merupakan salah satu kerajinan dengan memanfaatkan bahan alam yang keberadaan industri kerajinannya saat ini masih sangat sedikit khususnya di kota Medan. Kerajinan lampu hias dari bahan limbah kayu dikatakan sebagai produk kerajinan yang unik karena dapat dilihat dari karakteristik bahan yang digunakan yaitu limbah kayu. Maka hal ini yang


(17)

2

mempengaruhi hasil dari kerajinan lampu hias yang berbahan limbah kayu memiliki keunikan tersendiri jika dibandingkan dengan kerajinan lainnya. Fungsi utama dari lampu hias ini adalah selain sebagai alat penerangan juga sebagai hiasan didalam rumah.

Limbah kayu yang bagaimana yang akan menghasilkan karya seni lampu hias, apakah ada limbah kayu yang dipilah-pilah atau semua limbah kayu menjadi karya seni Saf Handycraft?

Limbah kayu yang didapat adalah limbah yang sudah tidak dipakai yang dihasilkan dari pabrik pengolahan kayu, seperti kilang kayu, yang sisanya termasuk akar kayu, bekas potongan sedetan, kulit kayu, potongan-potongan kecil dan serpihan-serpihan kayu hasil penggergajian yang sudah tidak terpakai. Limbah tersebut sangat sulit dikurangi akibat terlalu banyak, Saf Handycraft memanfaatkan limbah kayu yang akan diolah menjadi barang seni yang memiliki nilai ekonomis, dan mempunyai karakteristik tersendiri dalam pembuatan lampu hias yang terdiri dari kulit kayu, potongan kayu untuk bahan kerajinan seperti lampu hias, dan lain sebagainya.

Limbah kayu seperti bekas potongan sedetan, kulit kayu, potongan-potongan kecil dan serpihan-serpihan kayu hasil penggergajian yang sudah tidak terpakai yang kemudian menjadi bahan baku utama material alternatif baru untuk produk-produk seni. Yang kemudian diolah mejadi berbagai macam bentuk lampu hias. Berbagai macam jenis limbah yang dihasilkan dari pabrik pengolahan kayu memiliki cara masing-masing di dalam pengolahannya, mulai dari pembentukan kembali atau tidak merubahnya sama sekali kedalam karyanya.


(18)

3

Dari pengelolahan bahan limbah kayu yang tidak terpakai tersebut, Saf Handycraft memproduksi limbah kayu tersebut menjadi karya seni, seperti lampu hias dengan berbagai macam bentuk yang dihasilkan dengan olahan kayu yang tidak terpakai menjadi sekreatif mungkin, dengan tidak merubah keunikan bentuk struktur kayu aslinya. Karena bentuk kayu itu sendiri sudah terbentuk oleh alam tidak dibuat manusia jadi kealamian bentuk kayu tersebut mempunyai nilai tambah. Ditinjau dari bentuk dan bahan yang dihasilkan oleh Saf Handycraft bagaimana bentuk yang dihasilkan dalam menciptakan lampu hias, serta bahan apasaja selain pengolahan sisa kayu.

Peneliti meninjau apakah semua olahan karya Saf Handycraft apakah benar memakai limbah kayu seperti potongan atau diolah kembali untuk menghasilkan karya seni seperti lampu hias serta limbah kayu yang bagaimana yang menjadi pilihan Saf Handycraft dalam pembuatan lampu hias. Serta bagaimana proses pembuatan lampu hias yang diciptakan oleh Saf Handycraft.

Saf Handycraft salah satu pengerajin yang bertempat di jalan Mantri No 16, Kecamatan Medan Maimun, Kelurahan Aur Medan, merupakan salah satu industri kerajinan yang memproduksi produk kerajinan yang memanfaatkan limbah kayu sebagai bahan utama dalam pembuatannya. Di tempat ia tinggal ini akan banyak dijumpai karya-karya seni kerajinan lampu hias berbahan limbah kayu yang dibuat oleh seorang pengrajin bernama Syafri Ali, nama asli dari pemilik Saf Handycraft, Saf Handycraft juga membuat karya lukisan yaitu dengan menggunakan media bubuk teh yang dilukiskan di atas kanvas, namun Saf Handycraft lebih aktif dalam menghasilkan karya kerajinan lampu hias berbahan


(19)

4

limbah kayu ini dibandingkan karya lukisan karena Saf Handycraft hanya melukis jika ada permintaan saja. Saf Handycraft mulai menekuni dunia industri kreatif yang sudah dijalani selama 17 tahun terhitung sejak berdirinya pada tahun 1998, hasil dari Saf Handycraft, lampu hias, kotak tisu, baki, bunga kering, vas bunga, frame poto, tempat majalah, keranjang dll. Untuk pangsapasar lokal, Saf Handycraft memasarkan hasil kerajinannya dirumah, dekranas, dan dipameran. Bahan yang digunakan Saf Handycraft 80% adalah limbah alam, terdiri dari limbah kayu. Saf Handycraft juga menggambungkan bahan lain seperti Bambu, jagung, tebu, semua itu adalah limbah, sedangkan dalam 20% bahan pabrikan yaitu triplek, cat serta scrup.

Dalam berkarya Saf Handycraft mengkombinasikan bahan mulai dari kerang, selodang kelapa, tebu, serta kayu dan kain. Karya yang dihasilkan dalam setiap bulannya bekisar lebih kurang 100 prodak, Namun jumlah produksi karya tersebut tidak pernah tetap, bahkan bisa melebihi jumlah tersebut dan bahkan bisa kurang dari jumlah tersebut. Belum pernah dilakukan pendataan terhadap jumlah yang dihasilkan Saf Handycraft dalam satu periode, maka dari itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian terhadap jumlah karya yang mampu dihasilkan dalam satu periode. Jumlah yang tidak tetap itu dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya adalah produksi kerajinan yang masih bergantung pada ketersediaan bahan yaitu limbah kayu yang mulai sulit diperoleh sehingga sangat mempengaruhi kreatifitas pengrajin dalam membuat bentuk-bentuk baru yang akan diproduksi pada kerajinan ini. Dari bahan limbah tersebut bentuk yang dihasilkan dari Saf Handycraft dari lampu hias berbentuk, simetris, dan selinder, serta bahan yang


(20)

5

sudah ada dijadikan lampu hias sesuai dengan bentuk aslinya, dalam pengerjaan Saf Handycraft mempunyai karyawan tetap berjumlah 3 orang, serta jika prodak lagi dalam deadline Saf Handycraft mempunyai karyawan outsourching, berjumlah 4 oarang. (Wawancara dengan Syafri Ali, Senin Tanggal 16 November 2015. jam 16.30. WIB)

Inspirasi dalam pembuatannya Saf Handycraft memperoleh ide-ide karena banyaknya limbah kayu disekitar area lingkungan rumahnya. Saf Handycraft mulai mencoba mengembangkan ide kreatifitasnya melalui limbah yang ada disekitar rumahnya. Dari hasil kerajianannya Saf Handycraft sudah menjual hasil prodaknya mulai dari pasar lokal Nasional hingga Internasional, salah satu Negara yang menjadi pasar jual dari hasil kerajinannya antara lain Amerika dan Jepang pada Tahun 2005-2007, Saf Handycraft sudah banyak mengikuti pameran yang diselenggarakan pemerintah mulai dari Medan Fair, Ramadhan Fair, Prodak Unggulan, serta Bank Sumut Ekspo yang diikuti selama di Medan. Dan untuk luar provinsi Saf Handycraft sering di undang di pameran Jakarta, hampir seluruh Indonesia, Saf Handycraft pernah ikut serta dalam berpameran. (Wawancara dengan Syafri Ali, Senin Tanggal 16 November 2015. Jam 16.40.WIB).

Penelitian ini dimaksudkan ingin mengetahui lebih jauh tentang jumlah bentuk yang dihasilkan dan bagaimana bahan dan bentuk yang ada pada kerajinan ini yang dihasilkan dari limbah kayu asli yang dibentuk oleh alam itu sendiri. Selain itu, penelitian ini bermanfaat untuk pendidikan khususnya dibidang pendidikan seni rupa karena dapat menambah pengetahuan tentang kerajinan lampu hias yang terbuat dari bahan limbah kayu dan mempelajari bentuk- bentuk


(21)

6

apa saja yang dapat dihasilkan dari kerajinan ini serta agar dapat mengetahui lebih jauh tentang bentuk dan bahan lampu hias dari bahan limbah kayu yang ada pada kerajinan ini. Maka dari itu peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul, “TINJAUAN TERHADAP LAMPU HIAS DARI LIMBAH KAYU

KARYA SAF HANDYCRAFT DITINJAU DARI BENTUK DAN BAHAN”

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka dapat diidentifikasi masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Limbah Kayu yang bagaimana yang menjadi pilihan Saf Handycraft dalam pembuatan lampu hias ?

2. Bagaimanakah bentuk yang dihasilkan oleh Saf Handycraft dalam pembuatan lampu hias ?

3. Bahan apa saja yang dipakai dalam pembuatan lampu hias ? 4. Bagaiamana proses pembuatan lampu hias ?

5. Bagaimanakah Saf Handycraft memperoleh bahan dalam pembuatan lampu hias ?

C. Batasan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis perlu membatasi masalah yang menjadi dasar analisa dalam menyusun skripsi untuk menghindari ruang lingkup yang terlalu luas, yaitu : Penulis hanya fokus kepada bentuk dan


(22)

7

bahan yang dibuat oleh Saf Handycraft dari limbah kayu yang menjadi karya Saf Handycraft.

Adapun batasan masalah pada penelitian ini sebagai berikut: 1. Limbah kayu yang dimanfaatkan untuk membuat lampu hias.

2. Bentuk lampu hias apa sajakah yang dihasilkan oleh Saf Handycraft.

D. Perumusan Masalah

Rumusan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bahan limbah kayu apa saja yang dipakai dalam pembuatan lampu hias karya Saf Handycraft ?

2. Bagaimanakah bentuk lampu hias pada karya Saf Handycraft ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini ialah:

1. Untuk mengetahui bahan limbah kayu apa saja dalam pembuatan lampu hias karya Saf Handycraft

2. Untuk mengetahui bagaimana bentuk- bentuk lampu hias yang akan dibuat oleh Saf Handycraft

F. Manfaat Penelitian

Berikut adalah beberapa manfaat dari dilakukannya penelitian ini :


(23)

8

1. Sebagai sumber informasi tentang Saf Handycraft sebagai pengerajin kayu limbah yang ada di kota Medan.

2. Sebagai penambah wawasan dan pengetahuan mengenai limbah kayu yang dijadikan lampu hias oleh Saf Handycraft.

b. Bagi kalangan Institusi :

1. Sebagai sumber pengetahuan bagi mahasiswa seni rupa untuk mengenal berbagai jenis bentuk lampu hias yang dibuat dari bahan kayu limbah.

2. Sebagai sumber informasi bagi mahasiswa seni rupa mengenai Saf Handycraft selaku pengerajin limbah kayu di kota Medan.

c. Bagi kalangan umum :

1. Sebagai sumber informasi tentang limbah kayu yang dijadikan hiasan lampu.

2. Sebagai sumber informasi bagi kalangan umum mengenai- Saf Handycraft selaku pengerajin lampu hias di kota Medan.


(24)

86

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian pada proses pengerjaan lampu hias yang diterapkan oleh Saf Handycraft tentang limbah kayu, bentuk dan bahan maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Bentuk

Bentuk karya kerajinan lampu hias Saf Handycraft menampilkan karakter yang unik, karena pengrajin menggunakan bahan dasar limbah kayu. Tujuannya agar penikmat bisa lebih fokus terhadap objeknya dan objeknya tersebut memiliki ruang fokus tersendiri. Dalam pembuatan lampu hias Saf Handycraft menciptakan karya seni terinspirasi dari limbah kayu yang ada disekelilingnya. Benda-benda yang dianggap kurang berharga, yang dianggap sederhana, dan apa saja ternyata bisa menjadi sangat berharga dengan mengkreasikannya sebagai lampu hias. Bentuk yang ditampilkan pada kerajinan lampu hias ini yaitu menampilkan bentuk limbah kayu yang tidak merubah bentuk kayu struktur kayu aslinya, karena bentuk kayu itu sendiri sudah terbentuk oleh alam, dan tidak dibuat oleh manusia jadi bentuk lampu hias tersebut mempunyai nilai jual yang lebih tinggi. Menciptakan sebuah produk kerajinan lampu hias agar dapat dinikmati dan bernilai jual haruslah dilakukan secara tekun, apalagi jika produk yang diciptakan merupakan kerajinan yang termasuk dalam kategori fungsi hias.


(25)

87

2. Bahan

Kerajinan lampu hias dari bahan limbah kayu merupakan salah satu kerajinan dengan memanfaatkan bahan alam yang keberadaan industri kerajinannya saat ini masih sangat sedikit khususnya dikota Medan. Sebagian besar karya Saf Handycraft menggunakan objek yang sederhana yang berada di lingkungan tempat ia tinggal seperti, limbah kayu, akar kayu, batang kayu, dan ranting kayu. Karakter yang berbeda dengan bahan lainnya, limbah kayu tersebut kemudian dipilah-pilah untuk diambil yang kemudian dibentuk menjadi sebuah karya sehingga menjadi sebuah lampu hias berbahan limbah kayu.

Hal ini disebabkan karena, Saf Handycraft ingin menceritakan pengalaman pribadi seseorang dan mengingatkan seseorang dengan benda-benda yang pernah dirasakan yang kemudian dituangkan dalam bentuk karya lampu hias. Sudah terlalu banyak hal-hal yang mengganggu disekeliling kita, ternyata hal-hal yang kita abaikan punya sesuatu yang berkarakter unik untuk dikreasikan menjadi lampu hias. Saf Handycraft ingin menceritakan pengalaman pribadi seseorang dan mengingatkan seseorang dengan benda-benda yang pernah dirasakan yang kemudian dikreasikan dalam bentuk lampu hias. Sudah terlalu banyak hal-hal yang mengganggu disekeliling kita, ternyata hal-hal yang kita abaikan punya suatu nilai ekonomis.

Dalam hal ini pengrajin mengkombinasikan dengan bahan yang lain, tujuannya agar lampu hias unik dan memiliki tampilan yang menarik, pengrajin juga menggunakan bahan pabrikan seperti kain belacu, kabel, saklar, besi, fitting


(26)

88

lampu, bola lampu, plastik, lem, benang, dan tali agel. Lampu hias yang diciptakan oleh Saf Handycraft bermacam-macam bentuk dan bermacam-macam bahan. Saf Handycraft mengkombinasikan limbah kayu dengan bahan lain agar agar bentuk yang dihasilkan mempunyai nilai jual yang tinggi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Tentang limbah kayu:

1. Bagi Saf Handycraft diharapkan lampu hias memakai limbah lain seperti dari kulit binatang, tempurung kura-kura untuk dijadikan lampu hias.

2. Bagi Saf Handycraft diharapkan visual yang dihadirkan lebih menarik lagi seperti mengkombinasikan dengan bahan logam. 3. Bagi pengrajin disarankan untuk memberi penambahan variasi

pada objek lukisan agar menjadi lebih menarik.

4. Pemerintah diharapkan agar turut membantu pengrajin baik dalam penyediaan bahan limbah kayu maupun menyelenggarakan pameran-pameran dilingkungan pendidikan maupun masyarakat yang berguna sarana memperkenalkan kerajinan ini dan sebagai sarana dalam melestarikannya agar tetap ada.


(27)

89

2. Tentang bentuk:

a. Saf Handycraft diharapkan dalam menciptakan lampu hias bentuk lebih ditekankan kepada multi fungsi.

Saf Handycraft diharapkan mempunyai konsep dalam bentuk lampu hias agar lampu hias mempunyai daya tarik pada bulan-bulan tertentu


(28)

91

DAFTAR PUSTAKA

Affendi, Yusuf, 1976. Dasar-dasar Desain. Bandung: FTSB ITB.

Bastomi, Suwaji, 1986, Seni Kriya Apresiasi dan Perkembangannya: Semarang IKIP Semarang Press.

Abidin, Zainal. 2002. Membuat Mainan Edukatif dari Limbah Kayu. Jakarta: AgroMedia Pustaka.

Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiwiwaramulja, Dwi. 2012. Penciptaan Ragam Hias Baru Berdasarkan Motif-Motif Tradisional Sumatera Utara. Jurnal Seni Rupa Vol. 9, No. 2, FBS-Unimed.

Daulat, Saragi. 2006. Nilai Keindahan Suatu Karya Seni. Jurnal Seni Rupa Unimed Vol 3 No 1. Medan.

Departemen Kehutanan. 1990. Keputusan Direktur Jenderal Pengusahaan Hutan No. 212/Kpts/IV-PHH/1990 Tentang Pedoman Teknis Penekanan dan Pemanfaatan Kayu Limbah Pemanenan. Jakarta. Dirjren Pengusahaan Hutan Depdikbud. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai

Pustaka.

Deptan. 1970. Limbah Kayu. Jakarta : Balai Pustaka.

Djelantik, AA M. 2004. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Depdikbud. 2010. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.Enget, dkk. 2008. Kriya Kayu. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Gie, The Liang. (1983), ‘’ Garis Besar Estetika’’ (Filsafat Keindahan), Super Sukses, Yogyakarta.

Graha, Oho. 1977 Pendidikan Seni Rupa 1. Jakarta: Depdikbud.

Hanggana, Sri. 2006. Prinsip Dasar Akuntansi Biaya. Mediatama. Surakarta. Iriawan, B. 1993. Pemanfaatan Limbah Industri Kayu Lapis dan Industri

Penggergajian Sebagai Bahan Baku Papan Partikel. Makalah Seminar Mahasiswa Kehutanan Indonesia III, Samarinda.


(29)

92

Janet, Wollf. 1993. The social Production Of Art. U.S.A: New York University. Kartika, 2007. Jurnal seni Rupa FBS UNIMED. VOL. 6 NO. 1 Juni 2009. Medan: Universitas Negeri Medan.

Kasmudjo, 2010. Teknik Jitu Memilih Kayu untuk Aneka Penggunaan. Yogyakarta: Cakrawala Media.

Khalis, Ibnu. 2012. Rumah Cantik dengan Aplikasi Lampu-lampu Eksotis. Jogjakarta: Harmoni.

Lodra, I Nyoman. 2002. Kerajinan Perak Suarti Sebagai Karya Tandingan Di Pasar Global. Tesis Program Studi Magister (S2) Kajian Budaya Universitas Udayana Denpasar.

Menurut Dirjen Aneka Industri dan Kerajinan. 1978. Pemanfaatan Limbah dan Ukir. Jakarta: Balai Pustaka.

Misgiya, dkk. 1999. Upaya Penciptaan Produk Souvenir Melalui Pemanfaatan Potongan-potongan Sisa Industri Mebel di Kecamatan Sunggal. Medan: Laporan Pengabdian Masyarakat (LPM) Medan.

Pramana G.S.,J. 2010. Pemanfaatan Limbah dan Daur Ulang Kayu, Materi Pengabdian Pada Masyarakat, Yogyakarta Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.

Raharjo, Timbul. 2009. Bisnis Seni Kerajinan Biton Londho Keranjingan. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana ISI, Yogyakarta.

Ratniarsih, Ika dan Nur Aji Santoso. 2013. Pemanfaatan Limbah Potongan Kayu Jati Untuk Penyekat Ruang Non Permanen. Logat: Simposium Nasional Rapi XII-2013 FT UMS.

Ranti, Sharmi. 1990. Seni Interior Lampu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Rasjoyo. 1995. Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Erlangga.

Shaman,1993. Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED. VOL.6 NO. 1 Juni 2009. Medan: Universitas Negeri Medan.

Sembiring, Dermawan. 2005. Wawasan Seni. Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS Unimed: Medan Unimed Press.

Setyadi, 2004. Membuat Lampu Hias Berornamen Alami, Jakarta: PT Kawan Pustaka.

Soedarso, SP. 1975. Prospek Pengembangan Desain Produk Dalam Industri Ditinjau Dari Segi Estetis.Yogyakarta: Paper, STSRI.


(30)

93

Soeri Surata, 1983. Sejarah Keramik di Indonesia. Dalam Majalah Sani, No. V November.

Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumadiwangsa dan Widarmana, 1982. Bahan Baku Kayu dan Perekat untuk Pembuatan Papan Partikel. Majalah Kehutanan Indonesia No. 8 Tahun VII Jakarta.

Supranto. 2004. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabet. Suryono. 2004. Tinjauan dan Definisi. Yogyakarta: Kanisius.

Van De Ven.1995. Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED. VOL.6 NO. 1 Juni 2009. Medan: Universitas Negeri Medan.

Van Der Hoop, 1949. Ragam-Ragam Perhiasan Indonesia, Konninklijk Bataviaach Genootschap Van Kunsten En Wotenshappen.

Yudoseputro, Wiyoso. 1983. Seni Kerajinan Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan.

Sumber dari internet

(http :// id. Wikipedia.org/wiki/Kayu)

http://alviescoot.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-kayu-dan-jenisnya.html http://sriutami.blogspot.com/2012/07/limbah. https://erwinnote.wordpress.com/2011/09/21/definisi-dan-jenis-bahan-baku/ http://id.Wikipedia.org/Wiki/Limbah. http://WWW.Kajian Pustaka.Com/2013/03/limbah-kayu.html. https://id.wikipedia.org/wiki/Bahan. http://alviescoot.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-kayu-dan-jenisnya.html http://www.sarana-bangunan.com/2013/01/macam-macam-ukuran-kayu-dan-kegunaannya.html http://brainly.co.id/tugas/1996761 https://id.wikipedia.org/wiki/Serbuk_gergaji


(31)

94

http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-fungsi-bagian-bagian-akar.html http://www.jejaring.web.id/unsur-pokok-seni-rupa/

http://www.sarana bangunan.com/2013/01/macam-macam-ukuran-kayu-dan-kegunaannya.html


(1)

lampu, bola lampu, plastik, lem, benang, dan tali agel. Lampu hias yang diciptakan oleh Saf Handycraft bermacam-macam bentuk dan bermacam-macam bahan. Saf Handycraft mengkombinasikan limbah kayu dengan bahan lain agar agar bentuk yang dihasilkan mempunyai nilai jual yang tinggi.

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka peneliti menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:

1. Tentang limbah kayu:

1. Bagi Saf Handycraft diharapkan lampu hias memakai limbah lain seperti dari kulit binatang, tempurung kura-kura untuk dijadikan lampu hias.

2. Bagi Saf Handycraft diharapkan visual yang dihadirkan lebih menarik lagi seperti mengkombinasikan dengan bahan logam. 3. Bagi pengrajin disarankan untuk memberi penambahan variasi

pada objek lukisan agar menjadi lebih menarik.

4. Pemerintah diharapkan agar turut membantu pengrajin baik dalam penyediaan bahan limbah kayu maupun menyelenggarakan pameran-pameran dilingkungan pendidikan maupun masyarakat yang berguna sarana memperkenalkan kerajinan ini dan sebagai sarana dalam melestarikannya agar tetap ada.


(2)

2. Tentang bentuk:

a. Saf Handycraft diharapkan dalam menciptakan lampu hias bentuk lebih ditekankan kepada multi fungsi.

Saf Handycraft diharapkan mempunyai konsep dalam bentuk lampu hias agar lampu hias mempunyai daya tarik pada bulan-bulan tertentu


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Affendi, Yusuf, 1976. Dasar-dasar Desain. Bandung: FTSB ITB.

Bastomi, Suwaji, 1986, Seni Kriya Apresiasi dan Perkembangannya: Semarang IKIP Semarang Press.

Abidin, Zainal. 2002. Membuat Mainan Edukatif dari Limbah Kayu. Jakarta: AgroMedia Pustaka.

Arikunto, 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiwiwaramulja, Dwi. 2012. Penciptaan Ragam Hias Baru Berdasarkan Motif-Motif Tradisional Sumatera Utara. Jurnal Seni Rupa Vol. 9, No. 2, FBS-Unimed.

Daulat, Saragi. 2006. Nilai Keindahan Suatu Karya Seni. Jurnal Seni Rupa Unimed Vol 3 No 1. Medan.

Departemen Kehutanan. 1990. Keputusan Direktur Jenderal Pengusahaan Hutan No. 212/Kpts/IV-PHH/1990 Tentang Pedoman Teknis Penekanan dan Pemanfaatan Kayu Limbah Pemanenan. Jakarta. Dirjren Pengusahaan Hutan Depdikbud. 2003. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Edisi Ketiga. Jakarta: Balai

Pustaka.

Deptan. 1970. Limbah Kayu. Jakarta : Balai Pustaka.

Djelantik, AA M. 2004. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni Pertunjukan Indonesia.

Depdikbud. 2010. Kamus Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.Enget, dkk. 2008. Kriya Kayu. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Gie, The Liang. (1983), ‘’ Garis Besar Estetika’’ (Filsafat Keindahan), Super Sukses, Yogyakarta.

Graha, Oho. 1977 Pendidikan Seni Rupa 1. Jakarta: Depdikbud.

Hanggana, Sri. 2006. Prinsip Dasar Akuntansi Biaya. Mediatama. Surakarta. Iriawan, B. 1993. Pemanfaatan Limbah Industri Kayu Lapis dan Industri

Penggergajian Sebagai Bahan Baku Papan Partikel. Makalah Seminar Mahasiswa Kehutanan Indonesia III, Samarinda.


(4)

Janet, Wollf. 1993. The social Production Of Art. U.S.A: New York University. Kartika, 2007. Jurnal seni Rupa FBS UNIMED. VOL. 6 NO. 1 Juni 2009. Medan: Universitas Negeri Medan.

Kasmudjo, 2010. Teknik Jitu Memilih Kayu untuk Aneka Penggunaan. Yogyakarta: Cakrawala Media.

Khalis, Ibnu. 2012. Rumah Cantik dengan Aplikasi Lampu-lampu Eksotis. Jogjakarta: Harmoni.

Lodra, I Nyoman. 2002. Kerajinan Perak Suarti Sebagai Karya Tandingan Di Pasar Global. Tesis Program Studi Magister (S2) Kajian Budaya Universitas Udayana Denpasar.

Menurut Dirjen Aneka Industri dan Kerajinan. 1978. Pemanfaatan Limbah dan Ukir. Jakarta: Balai Pustaka.

Misgiya, dkk. 1999. Upaya Penciptaan Produk Souvenir Melalui Pemanfaatan Potongan-potongan Sisa Industri Mebel di Kecamatan Sunggal. Medan: Laporan Pengabdian Masyarakat (LPM) Medan.

Pramana G.S.,J. 2010. Pemanfaatan Limbah dan Daur Ulang Kayu, Materi Pengabdian Pada Masyarakat, Yogyakarta Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.

Raharjo, Timbul. 2009. Bisnis Seni Kerajinan Biton Londho Keranjingan. Yogyakarta: Program Pasca Sarjana ISI, Yogyakarta.

Ratniarsih, Ika dan Nur Aji Santoso. 2013. Pemanfaatan Limbah Potongan Kayu Jati Untuk Penyekat Ruang Non Permanen. Logat: Simposium Nasional Rapi XII-2013 FT UMS.

Ranti, Sharmi. 1990. Seni Interior Lampu. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan. Rasjoyo. 1995. Pendidikan Seni Rupa. Jakarta: Erlangga.

Shaman,1993. Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED. VOL.6 NO. 1 Juni 2009. Medan: Universitas Negeri Medan.

Sembiring, Dermawan. 2005. Wawasan Seni. Jurusan Pendidikan Seni Rupa FBS Unimed: Medan Unimed Press.

Setyadi, 2004. Membuat Lampu Hias Berornamen Alami, Jakarta: PT Kawan Pustaka.

Soedarso, SP. 1975. Prospek Pengembangan Desain Produk Dalam Industri Ditinjau Dari Segi Estetis.Yogyakarta: Paper, STSRI.


(5)

Soeri Surata, 1983. Sejarah Keramik di Indonesia. Dalam Majalah Sani, No. V November.

Sugiyono, 2014. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sumadiwangsa dan Widarmana, 1982. Bahan Baku Kayu dan Perekat untuk Pembuatan Papan Partikel. Majalah Kehutanan Indonesia No. 8 Tahun VII Jakarta.

Supranto. 2004. Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabet. Suryono. 2004. Tinjauan dan Definisi. Yogyakarta: Kanisius.

Van De Ven.1995. Jurnal Seni Rupa FBS UNIMED. VOL.6 NO. 1 Juni 2009. Medan: Universitas Negeri Medan.

Van Der Hoop, 1949. Ragam-Ragam Perhiasan Indonesia, Konninklijk Bataviaach Genootschap Van Kunsten En Wotenshappen.

Yudoseputro, Wiyoso. 1983. Seni Kerajinan Indonesia. Jakarta: Departemen Pendidikan dan kebudayaan.

Sumber dari internet

(http :// id. Wikipedia.org/wiki/Kayu)

http://alviescoot.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-kayu-dan-jenisnya.html http://sriutami.blogspot.com/2012/07/limbah.

https://erwinnote.wordpress.com/2011/09/21/definisi-dan-jenis-bahan-baku/ http://id.Wikipedia.org/Wiki/Limbah.

http://WWW.Kajian Pustaka.Com/2013/03/limbah-kayu.html. https://id.wikipedia.org/wiki/Bahan.

http://alviescoot.blogspot.co.id/2015/01/pengertian-kayu-dan-jenisnya.html http://www.sarana-bangunan.com/2013/01/macam-macam-ukuran-kayu-dan-kegunaannya.html

http://brainly.co.id/tugas/1996761


(6)

http://www.artikelsiana.com/2014/12/pengertian-fungsi-bagian-bagian-akar.html http://www.jejaring.web.id/unsur-pokok-seni-rupa/

http://www.sarana bangunan.com/2013/01/macam-macam-ukuran-kayu-dan-kegunaannya.html