Perawatan yang Bersifat Non-Invasif Perawatan yang Bersifat Invasif

Gambar 11. Penutupan tubulus dentin yang terbuka untuk mencegah rangsangan dari luar memicu rasa nyeri Chu CH. Dental Bulletin 2010;153:23

2.4.1 Perawatan yang Bersifat Non-Invasif

Berdasarkan teori hidrodinamik yang telah dipaparkan di atas, rata-rata kasus hipersensitif dentin bersifat reversible dan dapat ditangani dengan perawatan non- invasif yang sederhana. 16 Perawatan non-invasif tersebut bisa dilakukan sendiri oleh pasien di rumah, dan bisa pula dilakukan oleh dokter gigi. 14 Perawatan yang dilakukan yang dirumah meliputi penggunaan pasta gigi desensitisasi, obat kumur dan permen karet. Pasta gigi desensitisasi mengandung potassium nitrate, potassium chloride atau potassium citrate. Ion potassium dipercaya dapat berdifusi sepanjang tubulus dentin dan akan mengurangi rangsangan terhadap syaraf-syaraf intradental dengan cara mengubah potensial membran syaraf-syaraf tersebut. 14 Perawatan hipersensitif dentin yang dilakukan di klinik dokter gigi meliputi topikal aplikasi bahan desensitisasi seperti fluoride, potassium nitrate, calcium phosphates, dan oxalate, penambalan permukaan akar yang menyebabkan sensitivitas serta memberikan rekomendasi untuk menggunakan night guard atau retainer jika Universitas Sumatera Utara pasien mempunyai kebiasaan buruk seperti bruksism. 14 Saat ini telah dikembangkan pula bahan desensitisasi terbaru yaitu Pro-Argin yang mengandung arginine dan calcium carbonate, dan terbukti lebih efektif untuk menutup tubulus dentin yang terbuka pada pasien hipersensitif dentin. 3,8,13 Penjelasan lebih lanjut tentang mekanisme kerja dan cara pengaplikasian Pro-Argin akan dibahas pada bab berikutnya.

2.4.2 Perawatan yang Bersifat Invasif

Karena resesi gingiva dan terpaparnya permukaan akar gigi merupakan faktor utama terjadinya hipersensitif dentin, maka perlu dilakukan cangkok gingiva sebagai rencana perawatan, terutama pada resesi yang progresif. 7 Ketika terpaparnya permukaan akar yang sensitif juga diikuti dengan kehilangan permukaan akibat abrasi, erosi, dan abfraksi, maka dipertimbangkan pula pemberian bahan restorasi resin atau ionomer kaca glass ionomer. Restorasi tersebut akan mengembalikan kontur gigi dan menutup tubulus dentin yang terbuka. 2,7 Perawatan invasif lainnya adalah dengan laser. Terapi laser direkomendasikan oleh Kimura dkk untuk mengatasi hipersensitif dentin dengan tingkat keefektifan antara 5,2 dan 100, tergantung pada tipe laser yang digunakan. 2 Salah satunya adalah perawatan dengan menggunakan Neodymium:Yttrium-Aluminium-Garnet Laser atau laser Nd:YAG. Penyinaran dengan laser Nd:YAG akan menyatukan dentin dan mengurangi hipersensitif pada permukaan akar tanpa merusak permukaan dentin. 17 Universitas Sumatera Utara BAB 3 BAHAN DESENSITISASI PRO-ARGIN ® Perawatan hipersensitif dentin secara konvensional memang telah terbukti secara klinis, tetapi para ahli terus mencari perawatan yang lebih efektif yaitu perawatan dengan masa kerja lebih cepat dan tahan lama, karena perawatan non- invasif baik dilakukan di rumah maupun di klinik dokter gigi tidak selalu memberikan hasil akhir perawatan yang diinginkan. 8 Saat ini telah dikembangkan bahan desensitisasi terbaru yang disebut Pro-Argin atau Colgate ® Sensitive Pro- Relief TM Gambar 12. 8,13 Pada bab berikut ini akan dibahas tentang bahan dasar pasta Pro-Argin dan mekanisme kerjanya dalam mengatasi hipersensitif dentin. Gambar 12. Pasta desensitisasi Colgate Sensitive Pro-Relief Panagakos F,Schiff T,Guignon A. Am J Dent 2009; 22 Sp Is A : 5A Universitas Sumatera Utara

3.1 Bahan Dasar Pasta Pro-Argin