Penyajian Laporan Keuangan PEMBAHASAN

4. Menyajikan informasi yang dapat membantu para pemakai dalam menaksir kemampuan perusahaan memperoleh laba. 5. Menyajikan informasi lain yang sesuairelevan dengan keperluan para pemakainya.

B. Jenis Laporan Keuangan

Laporan keuangan perusahaan menurut Standar Akuntansi Keuangan SAK terdiri dari 3 tiga laporan keuangan utama, yaitu: a Neraca Nafarin 77 : 2013 menyatakan Neraca Balance Sheet adalah laporan berupa daftar yang disusun secara bersistem tentang aset, utang, dan modal sendiri dari suatu organisasi pada suatu saat tertentu. Suatu saat tertentu artinya saat penutupan buku dan penentuan sisanya ada tanggal tertentu. b Laporan Laba rugi Nafarin 76 : 2013 menyatakan Laporan laba rugi income statement adalah laporan berupa daftar yang disusun secara bersistem tentang dapatan revenue, beban expense, dan laba-rugi yang diperoleh perusahaan selama periode tertentu. c Laporan Arus Kas Syahyunan 2013 : 33 menyatakan laporan arus kas menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas dan kebutuhan perusahaan dalam memanfaatkan dana tersebut, yang diklasifikasikan sebagai aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

C. Penyajian Laporan Keuangan

Universitas Sumatera Utara Laporan keuangan disajikan untuk melihat kondisi keuangan pada setiap periode tertentu. Sebelum melihat Laporan Keuangan, ada beberapa kinerja perusahaan yang dijadikan dasar untuk menyusun Laporan Keuangan. Kinerja tersebut adalah sebagai berikut; 1.Produksi Tahun 2014, rata rata tingkat produktivitas tanaman di perkebunan Perseroan adalah 22,04 ton per hektar dibandingkan 20,70 ton per hektar pada 2013. Peningkatan produktivitas tanaman ini merupakan hasil program intensifikasi yang telah dilakukan perseroan sejak beberapa tahun sebelumnya. Produksi Tandan Buah Segar TBS dari perkebunan Perseroan mencapai 5,56 juta ton atau meningkat 8,6 dibandingkan produksi TBS Tahun 2013. Untuk menjaga kontinuitas produksi buah di masa mendatang, Perseroan juga telah melaksanakan program replanting atau penanaman kembali terhadap tanaman- tanaman yang telah memasuki usia tidak produktif atau telah berusia diatas 25 tahun. Peningkatan produktivitas tanaman mendukung pertumbuhan produksi minyak sawit mentah Crude Palm Oil CPO. Produksi CPO Perseroan sepanjang tahun 2014 mencapai 1,74 juta ton atau meningkat 13,3 dibandingkan produksi tahun 2013. Peningkatan produksi CPO ini selain karena naiknya produksi TBS Perseroan, juga didukung oleh peningkatan pembelian buah dari luar atau masyarakat. Sementara itu produksi inti sawit kernel juga meningkat 13,8 dari 328.141 ton pada tahun 2013 menjadi 373.265 ton pada tahun 2014. Tahun 2014, Perseroan juga telah mengoperasikan secara komersial pabrik pengolahan minyak Universitas Sumatera Utara sawit refinery yang menghasilkan produk hilir yaitu: RBDPO, olein, stearin dan PFAD. Produksi RBDPO mencapai 25.629 ton, olein 258.985 ton, stearin 68.665 ton, dan PFAD 18.761 ton. Produk hilir ini diekspor ke Cina dan Filipina. Gambar 3.1 : Produksi PT. Astra Agro Lestari, Tbk Sumber : www.idx.co.id 2. Kinerja keuangan Perseroan cukup memuaskan dimana laba yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Perusahaan mencapai Rp 2,50 triliun atau meningkat sebesar 39 dari tahun 2013. 3. Pendapatan Bersih Pada tahun buku yang berakhir tanggal 31 Desember 2014, Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 16,31 triliun, meningkat Rp 3,64 triliun atau 28,7 dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp 12,67 triliun. Peningkatan tersebut terutama disebabkan oleh kenaikan harga jual rata-rata CPO Perseroan sebesar 13,8, dari Rp 7.277 per kg di tahun 2013 menjadi sebesar Rp 8.282 per kg di tahun 2014, serta kenaikan volume penjualan CPO dan turunannya sebesar 9,6 dari 1,58 juta ton di tahun 2013 menjadi 1,73 juta ton di tahun 2014. 4. Laba Bruto Universitas Sumatera Utara Laba bruto Perseroan mengalami peningkatan sebesar 21,3, dari Rp 4,08 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp 4,95 triliun di tahun 2014. Peningkatan laba bruto terutama disebabkan oleh meningkatnya volume penjualan dan kenaikan harga jual ratarata CPO. Di sisi lain, margin laba bruto Perseroan mengalami penurunan dari 32,2 di tahun 2013 menjadi 30,4 di tahun 2014 karena peningkata pembelian TBS dari pihak ketiga dan beban produksi. 5. Laba yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Perseroan Pada tahun 2014, laba yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Perusahaan tercatat sebesar Rp 2,50 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 39 dari posisi tahun 2013 sebesar Rp 1,80 triliun. Peningkatan laba yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Perseroan terutama disebabkan karena meningkatnya laba bruto Perseroan dan penurunan kerugian selisih kurs. Pendapatan Komprehensif Lain Akun ini merupakan keuntungan kerugian aktuarial terkait perubahan asumsi perhitungan kewajiban imbalan kerja. Pada tahun 2014, Perseroan membukukan kerugian aktuarial sebesar Rp 36,63miliar, dimana pada tahun 2013, Perusahaan membukukan keuntungan sebesar Rp 33,16 miliar. 6. Total Laba Komprehensif Perseroan membukukan total laba komprehensif sebesar Rp 2,58 triliun atau mengalami peningkatan sebesar 33,5 dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 1,94 triliun. Universitas Sumatera Utara Gambar 3.2 : Produksi PT. Astra Agro Lestari, Tbk Sumber : www.idx.co.id 7. Aset Per 31 Desember 2014, Perseroan membukukan peningkatan aset sebesar 24,1 atau senilai Rp 3,60 triliun dari Rp 14,96 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp 18,56 triliun. Peningkatan ini terutama didorong oleh peningkatan kelompok aset tidak lancar sebesar Rp 2,88 triliun atau 21,7 dari tahun 2013 yang sebesar Rp 13,27 triliun menjadi Rp 16,15 triliun di tahun 2014. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh kenaikan tanaman perkebunan dan aset tetap. 8. Aset Lancar Pada akhir tahun buku 2014, aset lancar Perseroan mengalami kenaikan sebesar 42,1 atau senilai Rp 711,92 miliar dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp 1,69 triliun menjadi Rp 2,40 triliun. Kenaikan ini terutama karena meningkatnya persediaan dan pajak dibayar dimuka. 9. Aset Tidak Lancar Pada periode yang sama, aset tidak lancar Perseroan meningkat 21,7 atau senilai Rp 2,88 triliun dari Rp 13,27 triliun pada tahun 2013 menjadi Rp Universitas Sumatera Utara 16,15 triliun. Peningkatan ini terutama karena kenaikan aset tetap dan tanaman perkebunan Perseroan. 10. Liabilitas Total liabilitas Perseroan pada akhir tahun 2014 meningkat 43,1 atau senilai Rp 2,02 triliun menjadi Rp 6,72 triliun dibandingkan dengan tahun 2013 yang sebesar Rp 4,70 triliun. Peningkatan liabilitas Perseroan terutama karena kenaikan liabilitas jangka pendek. 11. Liabilitas Jangka Pendek Pada tahun 2014, liabilitas jangka pendek Perseroan meningkat sebesar 9,3 atau senilai Rp 351,69 miliar dari Rp 3,76 triliun di tahun 2013 menjadi Rp 4,11 triliun. Peningkatan ini terutama karena meningkatnyautang usaha dan utang pajak. 12. Liabilitas Jangka Panjang Peningkatan liabilitas jangka panjang Perseroanpada tahun 2014 seperti yang diungkapkan di atas terutama karena kenaikan pinjaman bank jangka panjang sebesar Rp 1,56 triliun atau 272,8 menjadi Rp 2,13 triliun dibandingkan tahun 2013 sebesar Rp 571,36 miliar. 13. Ekuitas Per 31 Desember 2014, ekuitas Perseroan meningkat 15,3 atau senilai Rp 1,57 triliun dari Rp 10,27 triliun tahun 2013 menjadi Rp 11,84 triliun. Peningkatan ekuitas terutama karena adanya peningkatan saldo laba yang belum dicadangkan sebesar Rp 1,52 triliun atau sebesar 17,1 dibandingkan tahun 2013 yang sebesar Rp 8,87 triliun menjadi Rp 10,39 triliun pada tahun 2014. Universitas Sumatera Utara Setelah melihat aktivitas perusahaan, maka dapat disajikan Laporan Keuangannya. Berikut adalah Laporan Keuangan PT Astra Agro Lestari Tbk. a. Laporan Neraca PT Astra Agro Lestari Tbk. per 31 Desember 2013 - 2014. Berikut ini Tabel laporan neraca PT Astra Agro Lestari Tbk. per 31 Desember 2013 - 2014. PT Astra Agro Lestari Tbk. Laporan Neraca Per 31 Desember 2013 – 2014 dalam jutaan rupiah Keterangan Tahun 2013 2014 Aset Lancar Kas dan Setara Kas 709.090 611.181 Piutang Usaha 3.923 33.206 Persediaan 802.708 1.278.120 Piutang lain-lain, bersih 16.631 14.245 Uang muka 85.453 96.996 Pajak dibayar dimuka 73.619 369.867 Total Aset Lancar 1.691.694 2.403.615 Aset Tidak Lancar Investasi pada pengendalian sesama entitas 8.382 29.213 Piutang jangka panjang 105.774 99.010 Aset pajak tangguhan, bersih 173.891 203.957 Tanaman perkebunan 4.973.865 6.006.852 Aset tetap 6.493.712 8.335.003 Goodwill 55.951 55.951 Perkebunan plasma 551.249 510.429 Tagihan restitusi pajak 486.367 510.558 Aset lain-lain 422.305 403.741 Total Aset Tidak Lancar 13.271.496 16.154.714 TOTAL ASET 14.963.190 18.558.329 Liabilitas Jangka Pendek Uang muka pelanggan 431.949 285.902 Utang usaha 719.632 922.942 Liabilitas lain-lain 29.170 23.244 Akrual 69.309 81.640 Utang pajak 317.463 442.658 Kewajiban imbalan kerja 40.161 55.394 Pinjaman bank jangka pendek 2.151.581 2.299.175 Universitas Sumatera Utara b. Laporan Laba Rugi PT Astra Agro Lestari Tbk. per 31 Desember 2013- 2014. Berikut ini Tabel laporan laba rugi PT Astra Agro Lestari Tbk. per 31 Desember 2013- 2014. PT Astra Agro Lestari Tbk. Laporan Laba Rugi Per 31 Desember 2013 - 2014 dalam jutaan rupiah Uraian Tahun 2013 2014 Pendapatan bersih 12.674.999 16.305.831 Beban pokok pendapatan 8.593.064 11.354.037 Laba bruto 4.081.935 4.951.794 Beban Usaha 1.476.864 1.261.804 Laba sebelum pajak penghasilan 2.605.071 3.689.990 Pajak penghasilan 701.983 1.068.715 Laba tahun berjalan 1.903.088 2.621.275 Sumber : www.idx.co.id, 2015Data Diolah

D. Rasio Keuangan 1 Pengertian Rasio Keuangan