Upaya Meningkatkan Motivasi Kerja Guru Melalui Peningkatan Budaya

kebosanan dan pekerjaan beruang-ulang. Kebanyakan orang cenderung mendapatkan sedikit kepuasan dalam melakukan pekerjaan yang sangat membosankan dan berulang. Karena orang jauh lebih puas dengan pekerjaan yang meyakinkan mereka memperoleh sukses dengan secara bebas melakukan kontrol atas cara mereka melakukan sesuatu.

C. Saran

Berdasarkan temuan penelitian, maka diajukan beberapa saran berikut untuk meningkatkan kinerja guru, yaitu: 1. Guru hendaknya: a Meningkatkan kinerjanya, membangun hubungan yang harmonis sesama guru, sehingga apabila salah seorang guru menghadapi kesulitan dapat didiskusikan dan diselesaikan secara bersama dan selalu berpikir positif terhadap kritik dan saran yang diberikan kepala sekolah dan rekan guru lainnya sehingga tercipta budaya yang baik dalam lingkungan sekolah. b Guru harus meningkatkan pengetahuan dan pemahaman tentang motivasi kerja, kepuasan kerja yang pada hakikatnya adalah kondisi internal seorang guru yang mendorongnya untuk mencapai sebuah prestasi atau keberhasilan dengan selalu aktif mengembangkan diri, menambah wawasan dan pengetahuan untuk mendukung pekerjaannya dalam pembelajaran, saling membagi pengalaman dan informasi baru mengenai hal-hal yang mendukung kegiatan PBM dan membangun empati dan solidaritas dengan sesama. 2. Kepala sekolah hendaknya: a Menjaga suasana sekolah yang baik dan kondusif dengan menciptakan kondisi saling menghargai, menghormati, antara guru dan kepala sekolah, antara guru dan warga sekolah serta mampu menciptakan rasa memiliki terhadap sekolah, serta dengan pemberian tugas yang jelas dan adil, hubungan imbalan dan hukum yang pasti, keikutsertaan dalam pengambilan keputusan, tekanan pada prestasi, tekanan pada pelatihan dan pengembangan, keamanan dalam melaksanakan tugas, keterbukaan pengakuan dan umpan balik, semangat guru dalam mengajar sehingga terwujudnya budaya sekolah yang baik. b Melibatkan guru dalam mencari solusi bagi permasalahan yang sedang dihadapi oleh sekolah serta memberikan kesempatan yang merata bagi guru untuk mengembangkan diri. c Meningkatkan motivasi kerja guru dengan berbagai macam strategi yang bisa diterapkan, karena guru yang memiliki motivasi dalam bekerja akan bersungguh-sungguh dalam melaksanakan tugasnya. d Memperhatikan hal-hal yang berkaitan dengan kepuasan kerja guru, seperti pekerjaan yang sesuai, gaji yang sesuai, rekan kerja dan lain-lain. 3. Bagi peneliti lain, perlu diadakan penelitian lebih lanjut tentang penelitian ini dengan variabel yang berbeda yang turut memberikan pengaruh terhadap kinerja guru, mengingat adanya keterbatasan dalam pelaksanaan penelitian dan hasil yang diperoleh belum maksimal. DAFTAR PUSTAKA Ambarita, Biner, dkk. 2014. Perilaku Organisasi. Alfabeta, Bandung. dan Wanapri Pangaribuan. 2013. Kemampuan Membaca dan Sikap Profesional dalam Peningkatan Mutu Pendidikan. Alfabeta. Bandung dan Paningkat Siburian. 2013. Manajemen Pendidikan dan Komunikasi. Alfabeta, Bandung. As’ad, 2004, Psikologi Industri, Edisi Keempat. Liberty, Yogyakarta Colquitt Jason A., Jeffery A. Lepine, Michael J. Wesson. 2009. Organizational Behavior. New York: Mcgraw- Hill. International edition. Departemen Pendidikan Nasional, 2005. Kamus Besar Bahasa Indonesia KBBI edisi ketiga. Balai Pustaka, Jakarta. Deal, T. E., Petterson, K. D. 1999. Shapping school culture: The hearth of leadership. Jossey-Bass Publishers, San Francisco. Husaini, Usman. 2008. Manajemen Teori, Praktik Riset Pendidikan. Bumi Aksara, Jakarta . 2013. Manajemen Teori, Praktik Riset Pendidikan ED. 4 . Bumi Aksara, Jakarta Hadisusanto,Dirto.dkk.1995. Pengantar Pendidikan. Yogyakarta:FIP-IKIP Hamzah B. Uno. 2008. Teori Motivasi, dan pengukurannya Analisis di Bidang Pendidikan. Bumi Aksara. Jakarta. Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. BPFELiberty. Yogyakarta Indrawijaya, Adam I. 1996. Perilaku Organisasi. Sinar Baru, Bandung. 125