24
dilarutkan. Air dalam kondisi asam memiliki sifat-sifat elektrik yang lebih dibandingkan air yang netral sehingga mampu mengekstrak lebih kuat.
Oleh karena itu, randement yang dihasilkan dari ekstraksi menggunakan aseton 60 dengan penambahan asam didapat randement yang lebih tinggi
dibanding dengan sampel pembanding aqudes.
3. pH
pH adalah derajat keasaman yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman atau kebasaan yang dimiliki oleh suatu larutan. Hasil
analisis pH dari ekstrak kulit manggis dapat dilihat pada Tabel 4.3. Tabel 4.3 Tabel Hasil Analisa pH
Sampel pH Pembanding aquades 4,15
c
Aseton 60 + HCl 1 3,78
a
Aseton 60 + Asam sitrat 3 3,90
ab
Aseton 60 + Asam asetat 3 3,95
b
Keterangan: Angka yang diikuti huruf yang sama menunjukkan tidak berbeda nyata pada taraf = 5.
Dari Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa jenis asam memberikan hasil yang bervariasi pada pengukuran pH ekstrak kulit manggis. Sampel
perlakuan aseton 60 dengan variasi asam HCl 1 tidak berbeda nyata dengan sampel perlakuan aseton 60 dengan variasi asam sitrat 3. Akan
tetapi berbeda nyata dengan sampel perlakuan aseton 60 dengan variasi asam asetat 3. Nilai pH tertinggi terdapat pada sampel pembanding
aquades sebesar 4,15; sedangkan nilai pH terendah adalah pada sampel yang diekstrak menggunakan perlakuan aseton 60 dengan variasi asam
HCl 1 yaitu sebesar 3,78. Sampel pembanding aquades memiliki pH yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan perlakuan lainnya. Hal ini disebabkan karena pada sampel pembanding aquades tidak dilakukan penambahan asam sehingga
hasil ekstraksinya cenderung memiliki pH yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan ketiga jenis perlakuan lainnya. Menurut Winarno
25
2002, unsur yang menyebabkan asam adalah adanya ion H atau ion
+
hidrogenium H O
. Anonim 2010 juga menyatakan bahwa, hidrogen
+ a
3
klorida HCl adalah asam monoprotik, yang berarti bahwa HCl dapat berdisosiasi melepaskan satu H
hanya sekali. Dalam larutan asam klorida,
+
H ini bergabung dengan molekul air membentuk ion hidronium H
O .
+ +
3
Dengan adanya ion hidrogenium H O
tersebut, maka sampel dengan
+ 3
perlakuan aseton 60 yang divariasi dengan asam klorida menjadi lebih asam daripada perlakuan lainnya. Robinson 1995 dalam Tensiska 2006
menyatakan bahwa, ekstraksi senyawa golongan flavonoid dianjurkan dilakukan pada suasana asam, karena asam dapat berfungsi mendenaturasi
membran sel tanaman, kemudian melarutkan pigmen antosianin sehingga dapat keluar dari sel.
4. Intensitas Warna