Jenis Data dan Sumber Data Teknik Pengumpulan Data

2. Membentuk fungsi biaya tunggal dalam metode koreksi kesalahan: C t = b 1 KURS t -KURS t + b 2 {KURS t -KURS t-1 – f t Z t -Z t-1 } 2 ……………….2 Berdasarkan data di atas C t adalah fungsi biaya kuadrat, KURS t adalah Nilai Tukar pada periode t, sedangkan Z t merupakan faktor variabel yang mempengaruhi Nilai Tukar dan dianggap dipengaruhi secara linier oleh Jumlah Uang Beredar, Suku Bunga BI rate, dan Ekspor. b 1 dan b 2 merupakan faktor baris yang memberikan bobot kepada Z t -Z t-1 . Komponen utama fungsi biaya tunggal diatas merupakan biaya ketidakseimbangan dan komponen kedua merupakan komponen biaya penyesuaian. Sedangkan b adalah operasi kelambanan waktu. Z t adalah faktor variabel yang mempengaruhi Nilai Tukar. 1. Meminimumkan fungsi biaya persamaan terhadap R t , maka akan diperoleh : KURS t = ε KURS t + 1-e KURS t-1 – 1-e f t 1-B Z t ………………………..3 2. Mensubtitusikan KURSt – KURSt-1 sehingga diperoleh : LnKURS t = β + β 1 LnJUB t + β 2 BI_RATE t + β 3 EKS t ...................................4 Keterangan : KURS t : Nilai Tukar Terhadap Dolar Amerika pada periode t. JUB t : Jumlah Uang Beredar periode t. BI_RATE t : Tingkat Suku Bunga Acuan periode t. EKS t : Ekspor periode t. β 1 β 2 β 3 β 4 : Koefisien Jangka Panjang. Sementara jangka pendek dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut : DLnKURS t = α 1 DLnJUB t + α 2 LnBI_RATE t + α 3 LnEKS t ……………......5 DLnKURS t = EKS t – αLnKURS t-1 - β - β 1 LnJUB t-1 + β 2 LnBI_RATE t1 + β 3 LnEKS t-1 + t …………………………………………………………………………………………. 6 Dari hasil parameterisasi persamaan jangka pendek dapat menghasilkan bentuk persamaan baru, persamaan tersebut dikembangkan dari persamaan yang sebelumnya untuk mengukur parameter jangka panjang dengan menggunakan regresi ekonometri dengan menggunakan model ECM : DLnKURS t = β + β 1 DLnJUB t + β 2 DLnBI_RATE t + β 3 DLnEKS t + β 4 DLnJUB t-1 + β 5 DLnBI_RATE t-1 + β 6 DLnEKS t-1 + ECT + t …………………….................................................................................................. 7 ECT = LnJUB t-1 + LnBI_RATE t-1 + LnEKS t1 ………………….........8 Keterangan : DLnKURS t :Nilai Tukar Rupiah Terhadap Dolar Amerika per triwulan DLnJUB t : Jumlah Uang Beredar miliyar rupiah. DLnBI_RATE t : Tingkat Suku Bunga Acuan persen. DLnEKS t : Ekspor miliyar rupiah. DLnJUB t-1 : Kelambanan Jumlah Uang Beredar. DLnBI_RATE t-1 : Kelambanan Tingkat Suku Bunga Acuan. DLnEKS t-1 : Kelambanan Ekpor. t : Residual. D : Perubahan. t : Periode Waktu. ECT : Error Correction Term. 1. Uji Akar Unit Unit Root Test. Konsep yang dipakai untuk menguji stasioner suatu data runtun waktu adalah uji akar unit. Apabila suatu data runtun waktu bersfat tidak stasioner, maka dapat dikatakan bahwa data tersebut tengah mengalami persoalan akar unit unit root problem. Keberadaan unit root problem bisa terlihat dengan cara membandingkan nilai T-statistik hasil regresi dengan nilai Test Augmented Dickey Fuller . Model persamaannya adalah sebagai berikut : ΔKURS t = a 1 + a 2 T + ΔKURS t-1 + a i ∑ ΔKURS t-1 + e t ………….....9 Dimana ΔKURS t-1 = ΔKURS t-1 - ΔKURS t-2 dan seterusnya, m = panjangnya time-lag berdasarkan I = 1,2…..m. hipotesis 0 masih tetap ̅ = 0 atau = 1, nilai T-statistik ADF sama dengan nilai T-statistik DF. 2. Uji Derajat Integrasi. Apabila pada uji akar unit diatas data runtun waktu yang diamati belum stasioner, maka langkah berikutnya adalah melakukan uji derajat integrasi untuk mengetahui pada derajat integrasi keberapa data akan stasioner. Uji derajat integrasi dilaksanakan dengan model : ΔKURS t = β 1 + ̅ΔKURS t-1 + a i ∑ ΔKURS t-1 + e t ………………...10