Tanah mempunyai beberapa karakteristik yang terbagi dalam tiga kelompok diantaranya adalah sifat fisik, sifat kimia dan sifat biologi. Sifat fisik
tanah antara lain adalah tekstur, permeabilitas, infiltrasi, dll. Setiap jenis tanah memiliki sifat fisik tanah yang berbeda. Usaha untuk memperbaiki kesuburan
tanah tidak hanya terhadap perbaikan sifat kimia dan biologi tanah tetapi juga perbaikan sifat fisik tanah. Perbaikan keadaan fisik tanah dapat dilakukan dengan
pengolahan tanah, perbaikan struktur tanah dan meningkatkan kandungan bahan organik tanah. Selain itu sifat fisik tanah sangat mempengaruhi pertumbuhan dan
produksi tanaman. Kondisi fisik tanah menentukan penetrasi akar dalam tanah, retensi air, drainase, aerasi dan nutrisi tanaman. Sifat fisik tanah juga
mempengaruhi sifat kimia dan biologi tanah Syamsuddin, 2012. Sifat
–sifat fisik tanah tergantung pada jumlah, ukuran, bentuk, susunan dan komposisi mineral dari partikel
–partikel tanah, macam dan jumlah bahan organik, volume dan bentuk pori
–porinya pada waktu tertentu. Beberapa sifat fisik tanah yang terpenting adalah tekstur, struktur, kerapatan density porositas,
konsistensi, warna dan suhu Hakim dkk, 1986.
a. Kerapatan Isi Bulk density
Kerapatan isi adalah berat persatuan volume tanah kering oven, biasanya ditetapkan sebagai gcm
3
. Contoh tanah yang digunakan untuk menetapkan berat jenis palsu harus diambil hati
–hati dari dalam tanah. Pengambilan contoh tanah tidak boleh merusak struktur asli tanah. Terganggunya struktur tanah dapat
mempengaruhi jumlah pori –pori tanah, demikian pula berat persatuan volume.
Empat atau lebih bongkah gumpal tanah biasanya diambil dari tiap horizon untuk memperoleh nilai rata
–rata Hakim dkk, 1986.
Universitas Sumatera Utara
Berat Spesifik Bulk density tanah menunjukkan perbandingan antara berat tanah kering dengan volume tanah termasuk volume pori
–pori tanah. Bulk density
= berat tanah kering g volume tanah cc
“Makin padat suatu tanah makin tinggi bulk densitynya, yang berarti makin sulit dilalui air dan ditembus akar tanaman
” Syamsuddin, 2012. Kerapatan massa tanah yang semakin rendah akan menyebabkan
tersedianya ruang pori untuk air dan udara, yang artinya porositas tanah juga semakin tinggi. Menurut Russell dan Cross 1974 jika akar tanaman yang sedang
mengalami pertumbuhan menemukan media padat berpori yang diameternya lebih kecil dari diameter akar, maka akar akan berkembang pertumbuhannya menekan
pori untuk memperbesar ruang pori atau tanaman tersebut memperkecil diameter akarnya sehingga lebih kecil dari pori tersebut. Makin banyak akar yang
menyebar maka akan semakin banyak pori yang dihasilkan sehingga porositas menjadi meningkat Kumalasari dkk, 2011.
Kerapatan isi gcm
3
Kriteria
0,90 Rendah
0,90 – 1,20
Sedang 1,20
– 1,40 Tinggi
1,40 Sangat Tinggi
Sumber : Lab Fisika tanah FP.UB 2006
b. Porositas Tanah
Ruang pori total adalah volume dari tanah yang ditempati oleh udara dan air. Persentase volume ruang pori total disebut Porositas. Ruang pori total pada
tanah pasir rendah tetapi mempunyai proporsi besar yang disusun daripada komposisi pori
–pori yang besar yang sangat efisien dalam pergerakan udara dan airnya. Persentase volume yang dapat terisi oleh pori
–pori kecil pada tanah pasir
Universitas Sumatera Utara
rendah yang menyebabkan kapasitas menahan airnya rendah. Sebaliknya tanah
–tanah permukaan dengan tekstur halus mempunyai ruang pori total lebih banyak dan proporsinya relatif besar yang disusun oleh pori
–pori kecil. Akibatnya tanha mempunyai kapasitas menahan air yang tinggi. Air dan udara bergerak
melalui tanah dengan perlahan –lahan, sebab disana terdapat sedikit pori yang
besar Foth, 1984.
Porositas adalah proporsi ruang pori total ruang kosong yang terdapat dalam satuan volume tanah yang dapat ditempati oleh air dan udara, sehingga
merupakan indikator kondisi drainase dan aerase tanah. Tanah yang poreus berarti tanah yang cukup mempunyai ruang pori untuk pergerakan air dan udara
masuk –keluar tanah secara leluasa, sebaliknya jika tanah tidak poreus
Hanafiah, 2005. Semakin besar nilai porositas total tanah menunjukkan pula daya simpan
air secara maksimum oleh tanah tersebut semakin besar pula. Kemampuan tanah dalam melewatkan air dan udara tidak selalu berkolerasi erat dengan nilai pori
totalnya, tetapi lebih dipengaruhi oleh persentase sebaran ukuran pori. Jika sebaran ukuran pori suatu tanah didominasi oleh pori berukuran besar pori
makro maka pada umumnya tanah tersebut mempunyai kemampuan menyimpan lengas yang rendah, tetapi tanah ini memiliki kemampuan melewatkan air dan
udara yang besar Arifin, 2011.
Porositas Kelas
100 Sangat Poros
80 – 60
Poros 60
– 50 Baik
50 – 40
Kurang Baik 40
– 30 Buruk
30 Sangat Buruk
Sumber : Sitorus dkk, 1980
Universitas Sumatera Utara
c. Permeabilitas Tanah