E.
Metode Perbaikan
1. Metode Perbaikan P2 Laburan Aspal Setempat a. Jenis kerusakan
1. Kerusakan tepi bahu jalan beraspal. 2. Retak kulit buaya dengan lebar 2 mm.
3. Retak melintang, retak diagonal dan retak memanjang dengan lebar retak 2 mm.
4. Terkelupas b. Langkah penanganan
1. Memobilisasi peralatan, pekerja, dan material ke lokasi. 2. Memberikan tanda pasa jalan yang akan diperbaiki.
3. Membersihkan daerah dengan air compressor. 4. Menebarkan pasir kasar atau agregat halus dengan tebal 5 mm di atas
permukaan yang rusak hingga rata. 5. Melakukan pemadatan dengan mesin pneumatic sampai diperoleh
permukaan yang rata dan mempunyai kepadatan optimal yaitu mencapai 95 .
6. Membersihkan tempat pekerjaan dari sisa bahan dan alat pengaman. 7. Demobilitas.
2. Metode Perbaikan P3 Melapisi Retak a. Jenis kerusakan
Lokasi-lokasi retak satu arah dengan lebar retakan 3 mm. b. Langkah penanganan
1. Memobilisasi peralatan, pekerja, dan material ke lokasi. 2. Memberikan tanda pasa jalan yang akan diperbaiki.
3. Membersihkan daerah dengan air compressor. 4. Membuat campuran aspal emulsi dan pasir kasa dengan
menggunakan Concrete Mixer dengan komposisi sebagai berikut : Pasir 20 Liter
aspal emulsi 6 Liter
5. Menyemprotkan tack coat dengan aspal emulsi jenis RC 0,2 ltm di daerah yang akan diperbaiki.
6. Menebarkan dan meratakan campuran aspak di atas permukaan yang terkena kerusakan hingga rata.
7. Melakukan kepadatan ringan 1–2 ton sampai diperoleh permukaan yangrata dan mempunyai kepadatan optimal yaitu
mencapai 95 . 8. Membersihkan tempat pekerjaan dari sisa bahan dan alat pengaman.
9. Demobilitas
✂
8
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka terdapat bebarapa hal yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Terdapat 12 jenis kerusakan dan nilai persentase pada ruas jalan Goa Selarong antara lain : Retak Buaya 1,891, Retak Kotak-kotak 0,037,
Cekungan 0,008, Amblas 0,025, Retak Pinggir 0,668, Retak Pinggir Turun Jalan Vertikal 0,071, Retak MemanjangMelintang 0,025,
Tambalan 0,248, Pengausan Agregat 0,241, Lubang 0,017, Patah Slip 0,074, dan Pelepasan Butir 0,579.
2. Nilai indeks kondisi perkerasan PCI rata rata ruas jalan Goa Selarong,
Guwosari adalah 83,95 yang termasuk dalam kategori Sangat Baik very good.
3. Pada station 1+200 sd 1+300 dengan nilai terendah yaitu 20 sangat
buruk very poor dan pada station 2+400 sd 4+000 dengan nilai tertinggi yaitu 100 sempurna excellent.
4. Metode Perawatan dan Perbaikan a. Metode Perawatan dan Perbaikan Kerusakan Fungsional digunakan
metode Perbaikan P2 dan P3 yang telah ditetapkan pada Manual Pemeliharaan Jalan.
b. Pelapisan Ulang Lapisan ulang pada perkerasan jalan dilakukan untuk satu atau lebih
alasan berikut : 1 Untuk menambah kekuatan pada konstruksi dan memperpanjang umur
pelayanan. 2 Untuk membetulkan atau memperbaiki bentuk permukaan dan
memperbaiki kualitas perlintasan dan drainase air permukaan. 3 Untuk memperbaiki ketahanan luncur pelapisan lama yang terkikis
oleh beban kendaraan.
✄ ☎
5. Korelasi atau hubungan antara Metode PCI Pavement Condition Index indeks kondisi perkerasan dengan Persentase kerusakan dapat disimpulkan
sebagai berikut : Pavement Condition Index PCI menggunakan 3 faktor yaitu : tipe
kerusakan, tingkat keparahan kerusakan dan jumlah atau kerapatan kerusakan .
6. Sistem Drainase yang buruk menjadi salah satu penyebab terjadinya kerusakan pada badan jalan
7. Metode PCI Pavement Condition Index tidak dapat dikorelasikan hanya dengan tingkat kerusakan saja
B. Saran
Untuk mempertajam dalam analisis ini, maka ada beberapa saran dari penulis agar lebih lanjut lebih maksimal yaitu sebagai berikut :
1. Perlu segera dilakukan penanganan kerusakan jalan untuk mengurangi tingkat kecelakaan dan memberikan rasa aman dan nyaman bagi
pengguna jalan. Selain itu agar kerusakan yang telah terjadi pada ruas jalan tidak menjadi lebih parah ,sehingga tidak menimbulkan kerusakan
yang lebih tinggi . 2. Melakukan survey kondisi perkerasan secara periodik sehingga informasi
kondisi perkerasan dapat berguna untuk prediksi kinerja dimasa yang akan datang, selain juga dapat digunakan sebagai masukan pengukuran
yang lebih detail. 3. Disarankan kepada instansi terkait untuk mengadakan program
pemeliharaanpreservasi untuk lokasi dan memperbaiki segmen-segmen yang sudah parah dan supaya tidak membayakan untuk penguna jalan .
4. Untuk segmen jalan dengan bentuk penanganan berupa pemeliharaan rutin sebaiknya tindakan pernbaikan harus dilakukan minimal 1 kali
dalam setahun.
80
DAFTAR PUSTAKA
Achmad, Azis, Fawzi., 2016.”Analisa Kerusakan Jalan dengan Metode Pavement Condotion Index PCI, Pemeliharaan dan Peningkatan dengan Metode
Analisa Komponen beserta Rencana Anggaran Biaya RAB Studi Kasus : Ruas Jalan Gatoto Subroto STA 5+000 – 8+0000 Gemolong Sragen”.
Munandar, Aris., 2014.“Analisa Kondisi Kerusakan Jalan Pada Lapisan Permukaan Studi Kasus : Jalan Adi Sucipto Sungai Raya Kubu Raya”
Departemen Pekerjaan Umum., 2006, Petunjuk Praktis Pemeliharaan Rutin Jalan Upr. 02.1 Pemeliharaan Rutin Perkerasan Jalan, Direktorat Jenderal Bina
Marga, Jakarta, Indonesia. Evelyn Bolla, Margareth., 2011”Perbandingan Metode Bina Marga Dan Metode
Pavement Condition Index PCI Dalam Penilaian ,Kondisi Pekerjaan jalan Studi Kasus Ruas Jalan Kaliurang ,Kota Malang”
H. Oglesby, Clarkson., 1999. “Teknik Jalan Raya” Stanford University. Hardiyatmo H.C., 2007, Pemeliharaan Jalan Raya, Gajah Mada University Press,
`Yokyakarta. Pekerjaan Umum Departemen., 2009, Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum
No. 630KPTSM2009 tanggal 31 Desember 2009, Jakarta,Indonesia. Pekerjaan Umum Departemen., 1983, Tata cara perencanaan geometrik jalan kota
No. 03MNB1983, Direktorat Jenderal Bina Marga, Jakarta, Indonesia. Shahin, M. Y., 1994, Pavement Management for Airpor, Road, and Parking Lots,
Chapman Hall, New York. Sukirman, S., 1992, Perkerasan Lentur Jalan Raya, Badan Penerbit Nova,
Bandung,Indonesia.