Tingkat Kerusakan Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index dan Metode Present Serviceability.

(1)

TINGKAT KERUSAKAN JALAN MENGGUNAKAN

METODE PAVEMENT CONDITION INDEX DAN

METODE PRESENT SERVICEABILITY INDEX

AYU PRANEDYA USMANY NRP: 1121034

Pembimbing: Tan Lie Ing, S.T., M.T.

ABSTRAK

Jalur perekonomian barang dan jasa yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa di Indonesia yang ramai digunakan oleh pengguna jalan khususnya transportasi darat dan juga sebagai jalur arus mudik lebaran ialah Jalur Pantai Utara (Pantura). Beberapa titik jalur Pantura, Jawa Barat yang mendapat perhatian khusus misalnya di titik lokasi Karawang-Cikampek-Pamanukan, Pamanukan-Sewo-Lohbener.

Penelitian ini bertujuan untuk mengklasifikasikan jenis dan tingkat kerusakan perkerasan jalan, mengevaluasi tingkat kondisi perkerasan fungsional, dan membandingkan nilai kondisi perkerasan jalan tersebut berdasarkan metode

Pavement Condition Index dan metode Present Serviceability Index.

Hasil yang didapat dari analisis pada kerusakan arah Cikampek-Pamanukan mempunyai nilai PCI yaitu 94,5% dan pada arah Pamanukan-Cikampek nilai PCI yaitu 96,62% dengan kondisi rating memuaskan. Nilai PSI untuk ruas jalan Cikampek-Pamanukan yaitu 4,995 dan pada arah Pamanukan-Cikampek nilai PSI yaitu 5,002. Penilaian dengan metode PCI dan metode PSI ternyata menghasilkan rating yang relatif sama, yaitu kondisi ruas jalan tersebut dalam kondisi sangat baik atau memuaskan.


(2)

THE LEVEL OF ROAD RIDE ABILITY USING

PAVEMENT CONDITION INDEX AND PRESENT

SERVICEABILITY INDEX

AYU PRANEDYA USMANY NRP: 1121034

Supervisor: Tan Lie Ing, S.T., M.T.

ABSTRACT

The line of the economy of goods and services which is located in the north coast of the Island of Java in Indonesia used a lot by users especially land transportation and also as the Mudik Lebaran current line is north coast line (Pantura). Some point of the Pantura line, West Java which get special attention for example in the location of Pamanukan Karawang-Cikampek, Pamanukan-Sewo-Lohbener.

This research aims to classify the type and degree of damage of road pavement, evaluate the level of functional pavement condition, and compare the value of the condition of the road roughness based on the method of Pavement Condition Index and methods Present Serviceability Index.

The results obtained from the analysis on the damage of the Cikampek-Pamanukan have PCI value of 94,5% and on the road of Cikampek-Pamanukan-Cikampek the PCI value is 96,62% with satisfactory rating conditions. The value of PSI Cikampek-Pamanukan is 4,995 and on Pamanukan-Cikampek PSI value is 5,002. The assessment with PCI and PSI method has value relatively the same rate, that is the condition of the roads is excellent or satisfying.


(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN ... ii

PERNYATAAN ORISINALITAS LAPORAN PENELITIAN ... iii

PERNYATAAN PUBLIKASI LAPORAN PENELITIAN ... iv

SURAT KETERANGAN TUGAS AKHIR ... v

SURAT KETERANGAN SELESAI TUGAS AKHIR ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

ABSTRACT ... x

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR NOTASI ... xvi

DAFTAR SINGKATAN ... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Inti Permasalahan ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Pembatasan Masalah ... 3

1.5 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Konstruksi Perkerasan ... 5

2.2 Perkerasan Lentur ... 5

2.3 Perkerasan Kaku ... 8

2.4 Perkerasan Komposit ... 9

2.5 Jenis-jenis Kerusakan Perkerasan Lentur ... 9

2.5.1 Retak Kulit Buaya (Alligator Cracks) ... 10

2.5.2 Kegemukan (Bleeding/Flushing) ... 11

2.5.3 Retak Blok (Block Cracks) ... 11

2.5.4 Benjol dan Turun (Bump and Sags) ... 12

2.5.5 Bergelombang (Corrugation) ... 13

2.5.6 Amblas (Depression) ... 14

2.5.7 Retak Pinggir (Edge Cracking) ... 15

2.5.8 Retak Reflektif Sambungan (Joint Reflection Cracks) .. 15

2.5.9 Jalur/Bahu Turun (Lane/Shoulder Drop-Off) ... 16

2.5.10 Retak Memanjang (Longitudinal Cracks) ... 17

2.5.11 Tambalan dan Tambalan Galian Utilitas (Patching and Util Cut Patching) ... 18

2.5.12 Agregat Licin (Polished Aggregate) ... 19

2.5.13 Lubang (Potholes) ... 20

2.5.14 Persilangan Jalan Rel (Raiload Crossing) ... 21

2.5.15 Alur (Rutting) ... 22


(4)

2.5.17 Retak Slip (Slippage Cracks) ... 23

2.5.18 Mengembang (Swell) ... 24

2.5.19 Pelapukan dan Butiran Lepas (Weathering and Raveling) ... 25

2.6 Metode Pavement Condition Index ... 26

2.6.1 Pengertian dan Istilah pada Metode PCI ... 28

2.6.2 Alat yang Digunakan ... 34

2.7 Metode Present Serviceability Index ... 35

2.8 Metode Pavement Distress Index ... 37

BAB III METODE PENELITIAN... 38

3.1 Diagram Alir Penelitian... 38

3.2 Lokasi Penelitian ... 39

3.3 Prosedur Analisis Data Metode PCI ... 39

3.4 Prosedur Analisis Data Metode PSI ... 42

3.4.1 Rutting Depth ... 42

3.4.2 Patching... 42

3.4.3 Cracking ... 43

BAB IV ANALISIS DATA ... 44

4.1 Metode Pavement Condition Index ... 44

4.1.1 Identifikasi Kerusakan ... 44

4.1.2 Data Survei Kondisi Jalan ... 47

4.1.3 Menghitung Nilai Kerapatan (Density) ... 50

4.1.4 Menghitung Nilai Deduct Value... 51

4.1.5 Penentuan Jumlah Pengurang Ijin Maksimum (m) ... 52

4.1.6 Penentuan Nilai Pengurang Terkoreksi Maksimum (Maximum CDV) ... 55

4.1.7 Menghitung Nilai Total Pavement Condition Index (PCI) ... 55

4.2 Metode Present Serviceability Index ... 59

4.3 Pembahasan ... 61

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 63

5.1 Simpulan ... 63

5.2 Saran ... 64

DAFTAR PUSTAKA ... 65


(5)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Susunan Perkerasan Lentur ... 6

Gambar 2.2 Susunan Perkerasan Kaku ... 9

Gambar 2.3 Susunan Perkerasan Komposit ... 9

Gambar 2.4 Retak Kulit Buaya (Alligator Cracking) ... 10

Gambar 2.5 Kegemukan (Bleeding/Flushing) ... 11

Gambar 2.6 Retak Blok (Block Cracks) ... 12

Gambar 2.7 Benjol dan Turun (Bump and Sags) ... 13

Gambar 2.8 Bergelombang (Corrugation) ... 14

Gambar 2.9 Amblas (Depression) ... 14

Gambar 2.10 Retak Pinggir (Edge Cracking) ... 15

Gambar 2.11 Retak Reflektif Sambungan (Joint Reflection Cracks) ... 16

Gambar 2.12 Jalur/Bahu Turun (Lane/Shoulder Drop-Off) ... 17

Gambar 2.13 Retak Memanjang (Longitudinal Cracks) ... 18

Gambar 2.14 Tambalan dan Tambalan Galian Utilitas (Patching and Utility Cut Patching) ... 19

Gambar 2.15 Agregat Licin (Polished Agregat) ... 20

Gambar 2.16 Lubang (Potholes) ... 21

Gambar 2.17 Persilangan Jalan Rel (Railroad Crossing) ... 21

Gambar 2.18 Alur (Rutting) ... 22

Gambar 2.19 Sungkur (Shoving) ... 23

Gambar 2.20 Retak Slip (Slippage Cracks) ... 24

Gambar 2.21 Mengembang (Swell) ... 24

Gambar 2.22 Pelapukan dan Butiran Lepas (Weathering and Raveling) .... 25

Gambar 2.23 Proses Pengembangan Distress Definitions and Deduct ... 27

Gambar 2.24 Hubungan PCI dengan Masa Layan dan Biaya Pemeliharaan ... 28

Gambar 2.25 Pemilihan Jumlah Minimum Unit Sampel yang Harus Disurvei ... 29

Gambar 2.26 Kurva Deduct Value untuk Alligator Cracking... 27

Gambar 2.27 Penyesuian Nilai Deduct Value ... 32

Gambar 2.28 Hubungan antara Corrected Deduct Value (CDV) dengan Total Deduct Value (TDV) ... 32

Gambar 2.29 Klasifikasi Penilaian ... 34

Gambar 2.30 Hubungan PSI terhadap Waktu/Akumulasi Lalu Lintas ... 37

Gambar 3.1 Bagan Alir Penelitian ... 38

Gambar 3.2 Peta Jalur Pantura ... 39

Gambar 3.3 Hubungan Antara Total Deduct Value (TDV) dan Corrected Deduct Value (CDV) ... 41

Gambar 4.1 Pembagian Potongan Unit Sampel ... 39

Gambar 4.2 Penentuan Nilai Deduct pada Jenis Kerusakan Alligator Cracking ... 66

Gambar 4.3 Penentuan Nilai Deduct pada Jenis Kerusakan Patching and Util Out Patch ... 67


(6)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tingkat Kerusakan Perkerasan Aspal, Identifikasi

Kerusakan Retak Kulit Buaya (Alligator Cracks) ... 10

Tabel 2.2 Tingkat Kerusakan Perkerasan Aspal, Identifikasi Kerusakan Kegemukan (Bleeding/Flushing)... 11

Tabel 2.3 Tingkat Kerusakan Perkerasan Aspal, Identifikasi Kerusakan Retak Blok (Block Cracks) ... 12

Tabel 2.4 Tingkat Kerusakan Perkerasan Aspal, Identifikasi Kerusakan Benjol Dan Turun (Bump And Sags) ... 12

Tabel 2.5 Tingkat Kerusakan Perkerasan Aspal, Identifikasi Kerusakan Bergelombang (Corrugation) ... 13

Tabel 2.6 Tingkat Kerusakan Perkerasan Aspal, Identifikasi Kerusakan Amblas (Depression) ... 14

Tabel 2.7 Tingkat Kerusakan Perkerasan Aspal, Identifikasi Kerusakan Retak Pinggir (Edge Cracking) ... 15

Tabel 2.8 Tingkat Kerusakan Perkerasan Aspal, Identifikasi Kerusakan Retak Reflektif Sambungan (Joint Reflection Cracks) ... 16

Tabel 2.9 Tingkat Kerusakan Perkerasan Aspal, Identifikasi Kerusakan Jalur/Bahu Turun (Lane/Shoulder Drop-Off) ... 17

Tabel 2.10 Tingkat Kerusakan Perkerasan Aspal, Identifikasi Kerusakan Retak Memanjang (Longitudinal Cracks) ... 17

Tabel 2.11 Tingkat Kerusakan Perkerasan Aspal, Identifikasi Kerusakan Tambalan Dan Tambalan Galian Utilitas (Patching And Utility Cut Patching) ... 19

Tabel 2.12 Tingkat Kerusakan Perkerasan Aspal, Identifikasi Kerusakan Agregat Licin (Polished Aggregate) ... 19

Tabel 2.13 Tingkat Kerusakan Perkerasan Aspal, Identifikasi Kerusakan Lubang (Potholes) ... 20

Tabel 2.14 Tingkat Kerusakan Perkerasan Aspal, Identifikasi Kerusakan Persilangan Jalan Rel (Railroad Crossing) ... 21

Tabel 2.15 Tingkat Kerusakan Perkerasan Aspal, Identifikasi Kerusakan Alur (Rutting) ... 22

Tabel 2.16 Tingkat Kerusakan Perkerasan Aspal, Identifikasi Kerusakan Sungkur (Shoving) ... 22

Tabel 2.17 Tingkat Kerusakan Perkerasan Aspal, Identifikasi Kerusakan Retak Slip (Slippage Cracks) ... 23

Tabel 2.18 Tingkat Kerusakan Perkerasan Aspal, Identifikasi Kerusakan Mengembang (Swell) ... 24

Tabel 2.19 Tingkat Kerusakan Perkerasan Aspal, Identifikasi Kerusakan Pelapukan dan Butiran Lepas (Weathering And Raveling) ... 25

Tabel 2.20 Survei Sheet Untuk Perkerasan Lentur ... 34

Tabel 2.21 Skala PSI (AASHTO, 1993) ... 36


(7)

Tabel 4.1 Pembagian Unit Sampel Arah Cikampek-Pamanukan Menurut

Stasioning ... 39

Tabel 4.2 Pembagian Unit Sampel Arah Pamanukan-Cikampek Menurut Stasioning ... 41

Tabel 4.3 Data Survei Kondisi Jalan Arah Cikampek-Pamanukan ... 43

Tabel 4.4 Data Survei Kondisi Jalan Arah Pamanukan-Cikampek ... 49

Tabel 4.5 Nilai Kerapatan (Density) Arah Cikampek-Pamanukan ... 55

Tabel 4.6 Nilai Kerapatan (Density) Arah Pamanukan-Cikampek ... 60

Tabel 4.7 Nilai Deduct Value Arah Cikampek-Pamanukan ... 64

Tabel 4.8 Nilai Deduct Value Arah Pamanukan – Cikampek ... 68

Tabel 4.9 Jumlah Pengurang Ijin Maksimum (m) Arah Cikampek-Pamanukan ... 72

Tabel 4.10 Jumlah Pengurang Ijin Maksimum (m) Arah Pamanukan-Cikampek ... 73

Tabel 4.11 Hasil Iterasi CDV untuk Unit Sampel 2 Arah Cikampek-Pamanukan ... 74

Tabel 4.12 Nilai PCI Unit Sampel Arah Cikampek-Pamanukan ... 74

Tabel 4.13 Nilai PCI Unit Sampel Arah Pamanukan-Cikampek ... 77

Tabel 4.14 Nilai PSI Arah Ckampek-Pamanukan ... 78


(8)

DAFTAR NOTASI

Ad = Luas Total Jenis Kerusakan untuk Tiap Kerusakan (ft2)

As = Luas Total Unit Sampel (ft2)

C = Panjang Retak Utama Dalam ft per Luas 1000ft2

e = Kesalahan yang Diijinkan Dalam Estimasi dari Bagian PCI ft = Feet

H = High

HDVi = Highest Deduct Value, Nilai Deduct Value Terbesar pada Setiap

i = Interval Jarak Unit-Unit Sampel in = Inchi

L = Low

Ld = Panjang Total Jenis Kerusakan untuk Tiap Tingkat Kerusakan (ft)

M = Medium

mi = Allowable Number of Deduct Setiap Unit Sampel mm = Milimeter

N = Jumlah Total Unit Sampel Dalam Suatu Bagian Perkerasan

n = Jumlah Unit Sampel Minimum

s = Standar Deviasi dari PCI Antara Unit Sampel di Dalam Bagiannya

[Shahin, 1994]

P = Tambalan Aspal dalam ft2 per Luas 1000ft2 PCI (s) = Pavement Condition Index untuk tiap Unit

SV = Slope Variance Rata-rata Arah Memanjang (kemiringan terukur lebih dari 1ft)


(9)

DAFTAR SINGKATAN

CDV = Corrected Deduct Value (Nilai Pengurang Terkoreksi) PCI = Pavement Condition Index (Indeks Konsisi Perkerasan) TDV = Total Deduct Value (Total Nilai Pengurang)


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran L1.1 Data Survei Kondisi Jalan Arah Cikampek-Pamanukan .... 68

Lampiran L2.1 Data Survei Kondisi Jalan Arah Pamanukan-Cikampek .... 74

Lampiran L3.1 Nilai Kerapatan (Density) Arah Cikampek-Pamanukan ... 80

Lampiran L4.1 Nilai Kerapatan (Density) Arah Pamanukan-Cikampek ... 85

Lampiran L5.1 Nilai Deduct Value Arah Cikampek-Pamanukan ... 89

Lampiran L6.1 Nilai Deduct Value Arah Pamanukan-Cikampek ... 94

Lampiran L7.1 Nilai PSI Arah Cikampek-Pamanukan ... 98

Lampiran L8.1 Nilai PSI Arah Pamanukan-Cikampek... 106

Lampiran L9.1 Contoh Perhitungan Metode PCI km. Jkt.134+400 Arah Cikampek-Pamanukan ... 114


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jalan raya merupakan prasarana transportasi darat yang memegang peranan penting dalam sektor perhubungan, terutama dalam hal kesinambungan distribusi barang dan jasa maupun orang. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 38 tahun 2004 tentang prasarana jalan, menyebutkan bahwa jalan mempunyai peranan penting dalam mewujudkan perkembangan kehidupan bangsa. Dengan demikian jalan raya sangat dibutuhkan oleh masyarakat di dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari, seperti halnya pada transportasi darat.

Salah satu jalur perekonomian barang dan jasa yang terletak di pesisir utara Pulau Jawa di Indonesia yang ramai digunakan oleh pengguna jalan khususnya transportasi darat dan juga sebagai jalur arus mudik lebaran ialah Jalur Pantai Utara (Pantura). Dari data yang dihimpun setiap tahunnya Jalur Pantura arus lalu lintas di daerah tersebut mengalami peningkatan. Misalnya, data yang dihimpun oleh informasi status pantura (2013) rata-rata volume kendaraan yang melewati jalur Pantura mencapai 20.000 sampai 70.000 kendaraan setiap harinya dan terus meningkat dari tahun ke tahun dengan pertumbuhan lalu lintas rata-rata mencapai 3%. Bahkan ditambah lagi dengan proporsi lalu lintas truk yang semakin meningkat, sehubungan proporsi truk pada tahun 2007 adalah sekitar 19% sedangkan pada tahun 2012 menjadi 46%. Dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan proporsi truk sebesar 2,5 kali lipat dalam kurun waktu 5 tahun terakhir. Batubara, 2006, mengatakan bahwa dengan adanya kejadian tersebut mengakibatkan cepat terjadinya kerusakan-kerusakan yang disebabkan karena beban lalu lintas yang berlebih (overloaded). Beberapa titik jalur Pantura, Jawa Barat yang mendapat perhatian khusus misalnya di titik lokasi Karawang-Cikampek-Pamanukan, Pamanukan-Sewo-Lohbener. Kerusakan terparah antara lain terjadi di ruas Subang-Karawang Pamanukan (km.Jkt 128+400) yang rata-rata perkerasan menggunakan perkerasan lentur (flexible pavement) dan perkerasan kaku (rigid pavement) atau yang biasa dikenal dengan beton.


(12)

Penelitian-penelitian terdahulu yang pernah dilakukan, yaitu Mardianus, 2013,

Studi Penanganan Jalan Berdasarkan Tingkat Kerusakan Perkerasan Jalan Studi Kasus: Jalan Kuala Dua Kabupaten Kubu Raya” mengatakan bahwa jenis kondisi kerusakan yang banyak terjadi, yaitu jenis kerusakan lubang yang dikarenakan campuran material lapisan permukaan jelek dan tipis sehingga ikatan atara aspal dan agregat mudah lepas akibat pengaruh cuaca serta sistem drainase yang kurang baik bahkan tidak berfungsi sehingga kerusakan retak-retak tidak segera ditangani akan menjadi rusak lubang. Wiyono Sugeng, 2009, “Prediksi Kerusakan Pada Perkerasan Jalan Lentur” menyatakan bahwa sejak dibukanya jalan untuk menerima beban lalu lintas, tingkat pelayanan jalan akan mengalami penurunan sampai pada batas minimal yang dapat diterima baik secara struktural maupun fungsional. Kondisi fungsional/tingkat pelayanan dari perkerasan biasanya diukur dalam nilai PSI (Present Serviceability Index) pada waktu tertentu. PSI dihitung sebagai fungsi dari alur (rutting), tambalan (patching) serta ketidakrataan arah memanjang (Slope Variance/longitudinal unevennes). Muhaimin Hasbi, 2009,

Studi Penanganan Kerusakan Jalan Dengan Metode PCI dan PDI” menyatakan

bahwa kondisi pertigaan Jalan Jenderal Gatot Subroto dan Jalan Ciremai sampai BSM memiliki nilai PCI dan PDI yang relatif sama. Dari kedua metode tersebut dihasilkan solusi penanganan kerusakan jalan yang sama, yaitu pemeliharaan rutin.

Suwardo dan Sugiharto,2004, mengemukakan agar dapat mampu melayani pertumbuhan lalu lintas selama umur rencana pemeliharaan jalan baik secara rutin maupun berkala perlu dilakukan. Untuk mempertahankan keamanan dan kenyamanan jalan bagi penggunanya serta menjaga daya tahan/keawetan sampai umur rencana salah satu cara penanganannya ialah melakukan analisis kondisi kerusakan jalan pada ruas Cikampek sampai dengan Pamanukan.

Analisis yang digunakan dengan menggunakan dua metode yaitu, Indeks Kondisi Perkerasan atau Metode Pavement Condition Index (PCI) yang dikembangkan oleh U. S. Army Corps of Engineer, Shahin, 1996, dan Indeks Permukaan atau Metode Present Serviceability Index (PSI). Kemudian membandingkan kedua metode tersebut untuk penentuan nilai tingkat kerusakan jalan serta mencari solusi perbaikan pada kerusakan jalan. Sebagai pendekatan, diperlukannya penelitian awal terhadap kondisi permukaan jalan yaitu dengan


(13)

melakukan survei visual yang berarti dengan cara melihat dan menganalisis kerusakan jalan dengan berdasarkan jenis dan tingkat kerusakan sebagai dasar acuan dalam melakukan kegiatan perbaikan dan pemeliharaan.

1.2 Inti Permasalahan

Permasalahan dalam penelitian ini adalah membandingkan kedua metode untuk mengetahui sejauh mana tingkat kerusakan jalan yang diakibatkan beban kendaraan yang tinggi yang menyebabkan beban berlebih. Oleh sebab itu diperlukan penelitian awal terhadap kondisi permukaan jalan yaitu dengan melakukan survei visual yang berarti dengan cara melihat dan menganalisis kerusakan jalan tersebut berdasarkan jenis dan tingkat kerusakan sebagai dasar acuan dalam melakukan kegiatan perbaikan dan pemeliharaan.

Pemilihan bentuk pemeliharaan jalan yang tepat dilakukan dengan melakukan penilaian terhadap kondisi permukaan jalan didasarkan pada jenis kerusakan yang ditetapkan secara visual. Ada beberapa metode pendekatan yang dapat digunakan dalam melakukan penilaian kondisi jalan, dimana dua diantaranya adalah Metode PCI dan Metode PSI.

Dengan demikian, dalam penilaian kondisi permukaan jalan tersebut yang diterapkan di Indonesia dapat memberikan informasi yang baik mengenai kondisi perkerasan dan penanganannya yang diperlukan pada bagian tertentu segmen jalan atau pada keseluruhan jalan.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Mengklasifikasikan jenis dan tingkat kerusakan perkerasan jalan. 2. Mengevaluasi tingkat kondisi perkerasan fungsional.

3. Membandingkan nilai kondisi perkerasan jalan tersebut berdasarkan metode

Pavement Condition Index (PCI) dan metode Present Serviceability Index


(14)

1.4 Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Metode analisis yang digunakan adalah metode Indeks Kondisi Perkerasan atau

Pavement Condition Index (PCI) dan metode Indeks Permukaan atau Present Serviceability Index (PSI).

2. Data yang digunakan didapat melalui survei visual yaitu berupa data panjang, lebar, luasan, kedalaman tiap jenis kerusakan.

3. Lokasi studi penelitian di ruas Cikampek-Pamanukan jalur Pantura, Jawa Barat, km. JKT. 134 – km. JKT.144.

1.5 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Tugas Akhir mengenai Analisis Nilai Tingkat Kerusakan

Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index Dan Metode Present Serviceability Index Pada Ruas Cikampek-Pamanukan Jalur Pantura, Jawa Barat

dibagi dalam beberapa sub bab, yaitu Bab I Pendahulan berisi tentang latar belakang, inti permasalahan, tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka berisi tentang uraian dasar atau literatur mengenai perkerasan jalan, evaluasi tingkat kerusakan jalan, dan klasifikasi jenis kerusakan jalan. Bab III Metode Penelitian berisi tentang tahapan kegiatan dalam penelitian ini dan metode yang akan digunakan dalam menganalisis tingkat kerusakan jalan. Analisis Data tentang hasil pengamatan survei dan analisis tingkat kerusakan jalan dibahas pada Bab IV. Bab V Simpulan dan Saran berisikan tentang simpulan dan saran dari hasil analisis data yang telah dilakukan.


(15)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat 14 tingkat kerusakan jalan pada arah Cikampek-Pamanukan dan arah Pamanukan-Cikampek antara lain yaitu retak kulit buaya, retak blok, retak pinggir, retak slip, retak reflektif sambungan, lubang, tambalan dan tambalan galian utilitas, kegemukan, pelapukan dan butiran lepas, benjol dan turun, mengembang, amblas, bergelombang, sungkur, pelapukan dan butiran lepas. 2. Nilai rata-rata PCI untuk arah Cikampek-Pamanukan adalah 94,5% dan nilai

rata-rata PCI untuk arah Pamanukan-Cikampek adalah 96,62%. Dari hasil nilai rata-rata tersebut berarti kondisi fungsional perkerasan adalah memuaskan (excellent).

3. Nilai rata-rata PSI untuk arah Cikampek-Pamanukan adalah 4,995 dan nilai rata-rata PSI untuk arah Pamanukan-Cikampek adalah 5,002. Dari hasil nilai rata-rata tersebut berarti kondisi fungsional perkerasan adalah sangat baik. 4. Analisis nilai tingkat kerusakan jalan ini menunjukkan bahwa penggunaan

metode PSI lebih mudah dan lebih objektif penggunaannya dibandingkan metode PCI. Hal dasar yang menjadi pembeda pada pembacaan ialah setingan jarak, dimana metode PCI dibagi menjadi 100m untuk panjang jalan 10.000km sedangkan metode PSI dibagi menjadi 38,1m untuk panjang jalan 10.000km.Dalam pembagian klasifikasi kerusakan jalan metode PCI memiliki 19 klasifikasi jenis kerusakan jalan, yaitu retak kulit buaya; kegemukan; retak blok; benjol dan turun; bergelombang; amblas; retak pinggir; retak reflektif sambungan; jalur/bahu turun; retak memanjang; tambalan dan tambalan galian utilitas; agregat licin; lubang; persilangan jalan rel; alur; sungkur; retak slip; mengembang dan pelapukan dan butiran lepas. Rating PCI dimulai dari 0-100. Metode PSI memiliki 4 jenis kerusakan, yaitu alur; retak; tambalan dan ketidakrataan memanjang. Rating PSI dimulai dari 0-5. Analisis


(16)

5.2 Saran

Dari hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan maka dapat disampaikan beberapa saran guna penanganan arah Cikampek-Pamanukan dan arah Pamanukan-Cikampek, Jawa Barat antara lain:

1. Diperlukan pengamatan dan pemantauan kerusakan jalan secara rutin atau berkala sehingga apabila terjadi kerusakan dikemudian hari tidak bertambah luas dan dapat segera ditangani.

2. Perlu dilakukan studi tentang penilaian tingkat kondisi kerusakan jalan dengan metode PCI dan PSI secara rutin setiap tahunnya.


(17)

DAFTAR PUSTAKA

1. American Association of State Highways and Transportation Officials, 1993, “Guide for Design of Pavement Structures 1993”, American

Association of State Highways and Transportation Officials, Washington DC, USA.

2. American Association od State Highway and Officials (AASHO), (1962), “The AASHO Road Test, Report 5, Pavement Research”, National Academy

of Science, National Research Council, Washington D. C., USA

3. ASTM D 6433 “Standard Practice for Roads and Parking Lots Pavement Condition Index Surveys” USA: ASTM International, West Conshohocken.

4. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, 2007, “Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan”.

5. Federal Highway Administration, 2003, “Distress Identifications Manual for the Long-Term Pavement Performance Program”, USA.

6. Federal Highway Administration, 2006, “Geotechnical Aspects of Pavements”, Reference Manual/Participant Workbook, Publication No. FHWA NHI-05-037, U.S. Departement of Transportation Federal Highway Administration.

7. Galehouse, L. et al., 2003, “Principles of Pavement Preservation Definitions, Benefits, Issues, and Barries”. USA: FHWA.

8. Hardiatmo, C. H., 2011, “Perancangan Perkerasan Jalan dan Penyelidikan Tanah”, Gadjah Mada University Press.

9. Hasbi, M., 2009, “Studi Penanganan Kerusakan Jalan Dengan Metode PCI dan PDI”, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

10. Hein, D. and Burak R., 2007, “Development of A Pavement Condition Rating Procedure For Interlocking Concrete Pavements”, Report prepared

for the Transportation Association of Canada.

11. Janisch, D., 2003, “An Overview of Mn/DOT’s Pavement Condition Rating


(18)

12. Lukman, P. A., 2014, “Evaluasi Pekerasan Lentur Memakai Metode Pavement Condition Index (PCI) Berdasarkan Data Alat Hawkeye”, Studi

Kasus: Jalan Lingkar Nagrek Jawa Barat, Sistem dan Teknik Jalan Raya ITB, Bandung.

13. Mardianus, 2013, “Studi Penanganan Jalan Berdasarkan Tingkat Kerusakan Perkerasan Jalan”, Studi Kasus: Jalan Kuala Dua Kabupaten Kubu Raya, Jurnal Teknik Sipil Untan, Juni 2013, Vol 13 No. 1.

14. O’Flaherty, C. A., 2011, “Highways, The Location, Design, Construction and Maintenance of Road Pavement”, 4ed., Butterwoth, Heinnemann.

15. Shahin, M. Y., (1996), “Pavement for Airports, Roads, Parking Lost”,

Chapman and Hall, Dept. BC., New York.

16. Sugeng, W., 2009, “Prediksi Kerusakan Pada Perkerasan Jalan Lentur”,

Uir Press, Pekanbaru.

17. Sukirman, S., 1992, “Perkerasan Lentur Jalan Raya”, Penerbit Nova,

Bandung.

18. Sukirman, S., 2010, “Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur”, Penerbit

Nova, Bandung.

19. Suwardo and Sugiharto, 2004, “Tingkat Kerataan Jalan Berdasarkan Alat Rolling Straight Edge Untuk Mengestimasi Pelayanan Jalan”, Universitas

Gadjah Mada: Yogyakarta.

20. U.S. Army Corps Engineers – USACE, 1997, “Roads and Parking Lots

Concrete Pavement Distress Manual”; USA.

21. Veld, L. M., 2015, “Evaluasi Kondisi Fungsional Perkerasan Kaku Menggunakan Kriteria Kerusakan Pavement Condition Index (PCI)”, Studi Kasus: Jalan Frontage Utara Tol Seksi IV Makassar, Sistem dan Teknik Jalan Raya ITB, Bandung.

22. Washington State Department of Transportation, 1995, WSDOT Pavement Guide, Volume 2, Pavement Notes, For Design, Evaluation and Rehabilitaion.

23. Yani, A., et al., 2012, “Evaluasi Jenis Dan Tingkat Kerusakan Dengan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI)”, Studi Kasus:


(19)

Jalan Arifin Ahmad, Dumai 13+000-19+800, Prosiding Seminar Nasional Industri dan Teknologi, 26 Desember 2012, hal 59-64.

24. Yoder, E. J. And Witczak, M.W., 1975, “Principles of Pavement Design”,


(1)

4 Universitas Kristen Maranatha 1.4Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Metode analisis yang digunakan adalah metode Indeks Kondisi Perkerasan atau Pavement Condition Index (PCI) dan metode Indeks Permukaan atau Present Serviceability Index (PSI).

2. Data yang digunakan didapat melalui survei visual yaitu berupa data panjang, lebar, luasan, kedalaman tiap jenis kerusakan.

3. Lokasi studi penelitian di ruas Cikampek-Pamanukan jalur Pantura, Jawa Barat, km. JKT. 134 – km. JKT.144.

1.5Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Tugas Akhir mengenai Analisis Nilai Tingkat Kerusakan Jalan Menggunakan Metode Pavement Condition Index Dan Metode Present Serviceability Index Pada Ruas Cikampek-Pamanukan Jalur Pantura, Jawa Barat dibagi dalam beberapa sub bab, yaitu Bab I Pendahulan berisi tentang latar belakang, inti permasalahan, tujuan penelitian, pembatasan masalah, dan sistematika penulisan. Bab II Tinjauan Pustaka berisi tentang uraian dasar atau literatur mengenai perkerasan jalan, evaluasi tingkat kerusakan jalan, dan klasifikasi jenis kerusakan jalan. Bab III Metode Penelitian berisi tentang tahapan kegiatan dalam penelitian ini dan metode yang akan digunakan dalam menganalisis tingkat kerusakan jalan. Analisis Data tentang hasil pengamatan survei dan analisis tingkat kerusakan jalan dibahas pada Bab IV. Bab V Simpulan dan Saran berisikan tentang simpulan dan saran dari hasil analisis data yang telah dilakukan.


(2)

63 Universitas Kristen Maranatha

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat 14 tingkat kerusakan jalan pada arah Cikampek-Pamanukan dan arah Pamanukan-Cikampek antara lain yaitu retak kulit buaya, retak blok, retak pinggir, retak slip, retak reflektif sambungan, lubang, tambalan dan tambalan galian utilitas, kegemukan, pelapukan dan butiran lepas, benjol dan turun, mengembang, amblas, bergelombang, sungkur, pelapukan dan butiran lepas. 2. Nilai rata-rata PCI untuk arah Cikampek-Pamanukan adalah 94,5% dan nilai

rata-rata PCI untuk arah Pamanukan-Cikampek adalah 96,62%. Dari hasil nilai rata-rata tersebut berarti kondisi fungsional perkerasan adalah memuaskan (excellent).

3. Nilai rata-rata PSI untuk arah Cikampek-Pamanukan adalah 4,995 dan nilai rata-rata PSI untuk arah Pamanukan-Cikampek adalah 5,002. Dari hasil nilai rata-rata tersebut berarti kondisi fungsional perkerasan adalah sangat baik. 4. Analisis nilai tingkat kerusakan jalan ini menunjukkan bahwa penggunaan

metode PSI lebih mudah dan lebih objektif penggunaannya dibandingkan metode PCI. Hal dasar yang menjadi pembeda pada pembacaan ialah setingan jarak, dimana metode PCI dibagi menjadi 100m untuk panjang jalan 10.000km sedangkan metode PSI dibagi menjadi 38,1m untuk panjang jalan 10.000km.Dalam pembagian klasifikasi kerusakan jalan metode PCI memiliki 19 klasifikasi jenis kerusakan jalan, yaitu retak kulit buaya; kegemukan; retak blok; benjol dan turun; bergelombang; amblas; retak pinggir; retak reflektif sambungan; jalur/bahu turun; retak memanjang; tambalan dan tambalan galian utilitas; agregat licin; lubang; persilangan jalan rel; alur; sungkur; retak slip; mengembang dan pelapukan dan butiran lepas. Rating PCI dimulai dari 0-100. Metode PSI memiliki 4 jenis kerusakan, yaitu alur; retak; tambalan dan ketidakrataan memanjang. Rating PSI dimulai dari 0-5. Analisis


(3)

64 Universitas Kristen Maranatha 5.2Saran

Dari hasil penelitian, pembahasan, dan simpulan maka dapat disampaikan beberapa saran guna penanganan arah Cikampek-Pamanukan dan arah Pamanukan-Cikampek, Jawa Barat antara lain:

1. Diperlukan pengamatan dan pemantauan kerusakan jalan secara rutin atau berkala sehingga apabila terjadi kerusakan dikemudian hari tidak bertambah luas dan dapat segera ditangani.

2. Perlu dilakukan studi tentang penilaian tingkat kondisi kerusakan jalan dengan metode PCI dan PSI secara rutin setiap tahunnya.


(4)

65 Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR PUSTAKA

1. American Association of State Highways and Transportation Officials, 1993, “Guide for Design of Pavement Structures 1993”, American Association of State Highways and Transportation Officials, Washington DC, USA.

2. American Association od State Highway and Officials (AASHO), (1962), “The AASHO Road Test, Report 5, Pavement Research”, National Academy of Science, National Research Council, Washington D. C., USA

3. ASTM D 6433 “Standard Practice for Roads and Parking Lots Pavement Condition Index Surveys” USA: ASTM International, West Conshohocken. 4. Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Bina Marga, 2007,

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2004 Tentang Jalan”.

5. Federal Highway Administration, 2003, “Distress Identifications Manual for the Long-Term Pavement Performance Program”, USA.

6. Federal Highway Administration, 2006, “Geotechnical Aspects of Pavements”, Reference Manual/Participant Workbook, Publication No. FHWA NHI-05-037, U.S. Departement of Transportation Federal Highway Administration.

7. Galehouse, L. et al., 2003, “Principles of Pavement Preservation Definitions, Benefits, Issues, and Barries”. USA: FHWA.

8. Hardiatmo, C. H., 2011, “Perancangan Perkerasan Jalan dan Penyelidikan Tanah”, Gadjah Mada University Press.

9. Hasbi, M., 2009, “Studi Penanganan Kerusakan Jalan Dengan Metode PCI dan PDI”, Universitas Kristen Maranatha, Bandung.

10. Hein, D. and Burak R., 2007, “Development of A Pavement Condition Rating Procedure For Interlocking Concrete Pavements”, Report prepared for the Transportation Association of Canada.

11. Janisch, D., 2003, “An Overview of Mn/DOT’s Pavement Condition Rating Procedures and Indices”.


(5)

66 Universitas Kristen Maranatha 12. Lukman, P. A., 2014, “Evaluasi Pekerasan Lentur Memakai Metode Pavement Condition Index (PCI) Berdasarkan Data Alat Hawkeye”, Studi Kasus: Jalan Lingkar Nagrek Jawa Barat, Sistem dan Teknik Jalan Raya ITB, Bandung.

13. Mardianus, 2013, “Studi Penanganan Jalan Berdasarkan Tingkat Kerusakan Perkerasan Jalan”, Studi Kasus: Jalan Kuala Dua Kabupaten Kubu Raya, Jurnal Teknik Sipil Untan, Juni 2013, Vol 13 No. 1.

14. O’Flaherty, C. A., 2011, “Highways, The Location, Design, Construction

and Maintenance of Road Pavement”, 4ed., Butterwoth, Heinnemann. 15. Shahin, M. Y., (1996), “Pavement for Airports, Roads, Parking Lost”,

Chapman and Hall, Dept. BC., New York.

16. Sugeng, W., 2009, “Prediksi Kerusakan Pada Perkerasan Jalan Lentur”, Uir Press, Pekanbaru.

17. Sukirman, S., 1992, “Perkerasan Lentur Jalan Raya”, Penerbit Nova, Bandung.

18. Sukirman, S., 2010, “Perencanaan Tebal Perkerasan Lentur”, Penerbit Nova, Bandung.

19. Suwardo and Sugiharto, 2004, “Tingkat Kerataan Jalan Berdasarkan Alat Rolling Straight Edge Untuk Mengestimasi Pelayanan Jalan”, Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta.

20. U.S. Army Corps Engineers – USACE, 1997, “Roads and Parking Lots Concrete Pavement Distress Manual”; USA.

21. Veld, L. M., 2015, “Evaluasi Kondisi Fungsional Perkerasan Kaku Menggunakan Kriteria Kerusakan Pavement Condition Index (PCI)”, Studi Kasus: Jalan Frontage Utara Tol Seksi IV Makassar, Sistem dan Teknik Jalan Raya ITB, Bandung.

22. Washington State Department of Transportation, 1995, WSDOT Pavement Guide, Volume 2, Pavement Notes, For Design, Evaluation and Rehabilitaion.

23. Yani, A., et al., 2012, “Evaluasi Jenis Dan Tingkat Kerusakan Dengan Menggunakan Metode Pavement Condition Index (PCI)”, Studi Kasus:


(6)

67 Universitas Kristen Maranatha Jalan Arifin Ahmad, Dumai 13+000-19+800, Prosiding Seminar Nasional Industri dan Teknologi, 26 Desember 2012, hal 59-64.

24. Yoder, E. J. And Witczak, M.W., 1975, “Principles of Pavement Design”, 2-Edition, John Willey & Son, Inc. New York.