38
BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN
5.1 Hasil Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan
Dengan mengklasifikasikan masing-masing dari faktor sosial ekonomi yaitu umur, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman dan modal kemudian membandingkan
fakor-faktor tersebut dengan tingkat pendapatan nelayan maka pengaruh nyata atau tidaknya antara faktor sosial ekonomi terhadap pendapatan nelayan dapat dilihat dan
dijelaskan. Jumlah anggota keluarga yang besar seharusnya memberikan dorongan yang kuat
untuk berusahanya secara intensif dengan menerapkan teknologi baru sehingga akan meningkatkan pendapatan nelayan Soekartawi dkk, 1993.
Berdasarkan teori di atas maka dapat di duga bahwa meningkatknya pendapatan nelayan dipengaruhi oleh jumlah anggota keluarga, semakin banyak jumlah anggota
keluarga maka akan semakin tinggi pendapatan. Adapun faktor sosial ekonomi umur, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman,
modal berdasarkan klasifikasi masing-masing yang mempengaruhi tingkat pendapatan nelayan di Desa Percut Sei Tuan Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten
Deli Serdang dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 9. Faktor Sosial Umur yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di Desa Percut Sei Tuan
No Klasifikasi
Umur tahun
Jumlah Orang
Persentase Jumlah
Pendapatan Rp
Rata-rata Pendapatan
Rp
1 25 – 35
7 23,3
5.731.944,45 818.849,20 2
36 – 45 16
53,4 10.871.000,03
679.437,50 3
46 – 55 7
23,3 5.118.027,79 731.146,82
Total 30
100 21.720.972,27
2.229.433,52
Sumber : Lampiran 5 Dari tabel 9, dapat dilihat jumlah nelayan dengan klasifikasi umur antara 25 – 35
tahun berjumlah 7 orang atau 23,3 dengan jumlah pendapatan Rp 5.731.944,45 dengan rata-rata pendapatannya 818.849,20 dan nelayan dengan klasifikasi umur
antara 36 – 45 tahun berjumlah 16 orang atau 53,4 dengan jumlah pendapatan Rp 10.871.000,03 dengan rata-rata 679.437,50 sedangkan nelayan dengan klasifikasi
umur antara 46 – 55 berjumlah 7 orang atau 23,3 dengan tingkat pendapatan Rp 5.118.027,79 dengan rata-rata 731.146,82 Dari tabel 9 dapat diketahui bahwa
jumlah nelayan dengan klasifikasi umur antara 36 – 45 tahun adalah yang paling dominan diantara nelayan sampel dengan persentase 53,4. Dan bila dilihat dari rata-
ratanya pendapatan nelayan dapat disimpulkan bahwa tingkat pendapatan tidak dipengaruhi nyata oleh umur nelayan karena penambahan umur nelayan tidak
menjadikan pendapatan nelayan meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 10. Faktor Sosial Jumlah Tanggungan Keluarga yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di Desa Percut Sei Tuan
No Klasifikasi
Jumlah Tanggungan
Keluarga orang
Jumlah orang
Persenatase Jumlah
Pendapatan Rp
Rata-rata Pendapatan
Rp
1 1 – 2
7 23,4
4.880.805,58 697.257,94
2 3 – 4
19 63,3
14.700.166,69 773.692,98
3 5
4 13,4
2.140.000,00 535.000,00
Total 30
100 21.720.972,22 2.005.950,92
Sumber : Lampiran 5 Dari tabel 10, dapat dilihat jumlah nelayan dengan klasifikasi jumlah tanggungan
keluarga antara 1 – 2 orang berjumlah 7 orang atau 23,4 dengan jumlah pendapatan Rp 4.880.805,58 dengan rata-rata 697.257,94 dan nelayan dengan klasifikasi jumlah
tanggungan keluarga antara 3 – 4 orang berjumlah 19 orang atau 63,3 dengan jumlah pendapatan Rp.14.700.166,69 dengan rata-rata 773.692,98 sedangkan nelayan
dengan klasifikasi jumlah tanggungan keluarga 5 berjumlah 4 orang atau 13,4 dengan tingkat pendapatan Rp. 2.140.000,00 dengan rata-rata 535.000,00 Dari tabel
10 dapat diketahui bahwa jumlah nelayan dengan klasifikasi jumlah tanggungan keluarga antara 3 – 4 orang adalah yang paling dominan diantara nelayan sampel
dengan persentase 63,3. Dan bila dilihat dari rata-ratanya pendapatan nelayan dapat disimpulkan bahwa tingkat pendapatan tidak dipengaruhi nyata oleh jumlah
tanggungan keluarga nelayan karena semakin banyaknya jumlah tanggungan keluarga nelayan tidak menjadikan pendapatan nelayan meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 11. Faktor Sosial Pengalaman yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di Desa Percut Sei Tuan
No Klasifikasi
Pengalaman Tahun
Jumlah orang
Persentase Jumlah
Pendapatan Rp
Rata-rata Pendapatan
Rp
1 8 – 19
11 36,6
6.447.916,69 586.147,24
2 20 – 31
12 40
8.807.638,90 733.969,99
3 32 – 42
7 23,4
6.465.416,68 923.630,95
Total 30
100 21.720.972,22 2.243.748,18
Sumber :Lampiran 5 Dari tabel 11, dapat dilihat jumlah nelayan dengan klasifikasi pengalaman antara
8 – 19 tahun berjumlah 11 orang atau 36,6 dari total responden, dengan jumlah pendapatan Rp. 6.447.916.69 dan nelayan dengan klasifikasi pengalaman antara 20 –
31 tahun berjumlah 12 orang atau 40 dengan jumlah pendapatan Rp.8.807.638.90 sedangkan nelayan dengan klasifikasi pengalaman antara 32 – 42 berjumlah 7 orang
atau 23,4 dengan tingkat pendapatan Rp. 6.465.416.68. Dari tabel 11 dapat diketahui bahwa jumlah nelayan dengan klasifikasi pengalaman antara 20 – 31 tahun
adalah yang paling dominan diantara nelayan sampel dengan persentase 40. Dan bila dilihat dari rata-ratanya dapat disimpulkan bahwa tingkat pendapatan nelayan
dipengaruhi nyata oleh pengalaman nelayan karena semakin banyak pengalaman nelayan dalam melaut menjadikan pendapatan nelayan meningkat.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 12. Faktor Ekonomi Modal yang Mempengaruhi Pendapatan Nelayan di Desa Percut Sei Tuan
No Klasifikasi
Modal Nelayan Rp
Jumlah orang
Persentase Pendapatan
Rp Rata-rata
Pendapatan Rp
1 169.083 –
209.749 18
60 10.652.722,23 591.817,90
2 210.000 –
250.666 4
13,4 3.355.916,68
838.979,17 3
251.000 – 291.083
8 26,6
7.712.333,36 964.041,67
Total 30
100 21.720972,22
2.394.838,74
Sumber : Lampiran 5 Dari tabel 12, dapat dilihat jumlah nelayan dengan klasifikasi modal antara
Rp. 169.083 – Rp. 209.749 berjumlah 18 orang atau 60 dengan jumlah pendapatan sebanyak Rp. 10.652.722.23 dan nelayan dengan klasifikasi modal antara
Rp. 210.000 – Rp. 250.666 berjumlah 4 orang atau 13,4 dengan jumlah pendapatan sebanyak Rp. 3.355.916.68 sedangkan nelayan dengan klasifikasi modal antara
Rp. 251.000 – Rp. 291.083 berjumlah 8 orang atau 26,6 dengan jumlah pendapatan sebanyak Rp. 7.712.333.36. Dari tabel 11 dapat diketahui bahwa jumlah nelayan
dengan klasifikasi modal antara Rp. 169.083 – Rp. 209.749 adalah yang paling dominan diantara nelayan sampel dengan persentase 60. Dan bila dilihat dari rata-
ratanya dapat disimpulkan bahwa tingkat pendapatan nelayan dipengaruhi nyata oleh modal nelayan karena semakin besarnya modal nelayan dalam melaut menjadikan
pendapatan nelayan meningkat. Pendapatan nelayan merupakan variabel terikat Y sedangkan variabel bebas pada
faktor sosial ekonomi terdiri dari empat variabel yaitu umur X
1
, jumlah tanggungan keluarga X
2
, pengalaman X
3
, dan modal X
4
. Pengaruh faktor sosial ekonomi
Universitas Sumatera Utara
umur, jumlah tanggungan keluarga, pengalaman, dan modal tersebut akan diuji dengan menggunakan Metode Analisis Regresi Linear Berganda dengan
menggunakan alat bantu SPSS versi 17 dengan persamaan sebagai berikut: � = �
�
+ �
�
�
�
+ �
�
�
�
+ �
�
�
�
+ �
�
�
�
Keterangan: Y
= Pendapatan Nelayan Rp a
= Konstanta a
1
,a
2
,a
3,
a
4
= Koefisien Regresi X
1
= Umur Tahun X
2
= Jumlah Tanggungan Keluarga Jiwa X
3
= Pengalaman Tahun X
4
= Modal Rp •
Dengan menggunakan uji linier berganda
Tabel 13. Hasil Analisis Regresi Linear Berganda Pengaruh Faktor Sosial Ekonomi Terhadap Pendapatan Nelayan
Variabel Koefisien
t Hitung Signifikan
Konstanta -17122.372
-.100 .921
Umur X
1
-6342.244 -1.837
.078 Jumlah Tanggungan Keluarga
X
2
-14203.792 -.588
.562 Pengalaman X
3
13470.552 4.844
.000 Modal X
4
3.365 6.931
.000 Sumber data diolah pada lampiran 5
Y= -4.867.380,182 – 93.938,947 – 160.307,378 + 82.266,808 + 0,060 X
4
Keterangan R
2
= 0,779 F hitung : 22.039
T tabel : 1,706 Siginifikansi Uji F : 0,000
F tabel : 2,76
Universitas Sumatera Utara
Y = Pendapatan Nelayan Rp
X
1
= Umur Tahun X
2
= Jumlah Tanggungan Keluarga Jiwa X
3
= Pengalaman Tahun X
4
= Modal Rp Berdasarkan Tabel 13 di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
1. Uji Koefisien Determinasi R
2
Nilai R
2
sebesar 0,779. Koefisien indeks determinasi tersebut menunjukkan informasi bahwa 77,9 pendapatan nelayan dapat dijelaskan oleh variabel umur,
jumlah tanggungan keluarga, pengalaman, dan modal. Dengan kata lain sebesar 77,9 keempat variabel bebas tersebut mempengaruhi pendapatan nelayan.
Sedangkan sisanya 22,1 dipengaruhi variabel lain yang tidak dimasukkan ke dalam model.
2. Dengan Menggunakan Uji Serempak uji F Nilai F hitung 22.039 dan nilai F tabel 2,76. Apabila nilai F hitung F tabel maka H
1
diterima dan sebaliknya apabila F hitung ≤ F tabel maka H
diterima. Dari tabel dapat diperoleh hasil F hitung dan F tabel yaitu 22.039 2,76 maka H
1
diterima. Artinya bahwa variabel bebas yakni umur X
1
, jumlah tanggungan keluarga X
2
, pengalaman X
3
, dan modal X
4
secara serempak berpengaruh nyata terhadap pendapatan nelayan Y. Nilai signifikansi
α yaitu 0,000 0,05.
3. Dengan Menggunakan Uji Parsial uji t
Universitas Sumatera Utara
a. Variabel umur X
1
diperoleh t-hitung = -1.837 dan t-tabel = 1,706 sehingga t- hitung -1,837 t-tabel 1,706 maka H
diterima. Artinya bahwa umur pada nelayan tidak berpengaruh nyata secara parsial terhadap pendapatan nelayan.
Hal ini dikarenakan nelayan memiliki umur yang beragam dan produktif namun besar kecilnya umur yang dimiliki tidak mempengaruhi pendapatan
yang mereka terima. Tanda koefisien negatif pada umur pendapatan nelayan memberikan arti bahwa pengaruh antara umur dan pendapatan nelayan
bersifat negatif. b.
Variabel jumlah tanggungan keluarga X
2
diperoleh t-hitung = -588 dan t- tabel = 1,706 sehingga t-hitung -588 t-tabel 1,706 maka H
diterima. Artinya bahwa jumlah tanggungan keluarga pada nelayan tidak berpengaruh
nyata secara parsial terhadap pendapatan nelayan. Hal ini dikarenakan besar kecilnya jumlah tanggungan keluarga yang dimiliki oleh nelayan tidak
mempengaruhi besar kecilnya pendapatan yang mereka terima. Tanda koefisien negatif pada jumlah tanggungan keluarga nelayan memberikan arti
bahwa pengaruh antara jumlah tanggungan keluarga dan pendapatan nelayan bersifat negatif.
c. Variabel pengalaman X
3
diperoleh t-hitung = 4,844 dan t-tabel = 1,706 sehingga t-hitung 4,844 t-tabel 1,706 maka H
1
diterima. Artinya bahwa pengalaman pada nelayan berpengaruh nyata secara parsial terhadap
pendapatan nelayan. Hal ini dikarenakan pengalaman dalam melaut cukup mempengaruhi pendapatan yang mereka terima, dikarenakan nelayan semakin
mengerti dalam memasarkan hasil tangkapan dan menentukan harga jual.
Universitas Sumatera Utara
Tingginya pengalaman nelayan dalam melaut membuat nelayan lebih mengerti cara mengatasi masalah yang dihadapi nelayan ketika melaut, seperti
cara mengatasi mesin yang rusak, cara mengahadapi badai, cara melewati ombak yang besar. Nelayan yang mempunyai banyak pengalaman lebih
mengetahui waktu yang tepat untuk pergi melaut, mengetahui banyak cara dalam mendapatkan hasil laut, mengetahui lokasi ikan berkumpul sehingga
hasil laut yang didapat semakin banyak. Tanda koefisien positif pada pengalaman pendapatan nelayan memberikan arti bahwa pengaruh antara
pengalaman dan pendapatan nelayan bersifat positif. d.
Variabel modal X
4
diperoleh t-hitung = 6.931 dan t-tabel = 1,706 sehingga t- hitung 6.931 t-tabel 1,706 maka H
1
diterima. Artinya bahwa modal pada nelayan berpengaruh nyata secara parsial terhadap pendapatan nelayan. Hal
ini dikarenakan besar kecilnya modal yang dikeluarkan oleh nelayan dapat mempengaruhi produktifitas mereka dalam mendapatkan hasil tangkapan
mereka, hal tersebut dapat mempengaruhi pendapatan yang akan mereka terima. Tanda koefisien positif pada modal pendapatan nelayan memberikan
arti bahwa pengaruh antara modal dan pendapatan nelayan bersifat positif.
5.2 Hasil Tingkat Pendapatan Nelayan di Daerah Penelitian