3.4 Variabel dan Definisi Operasional 3.4.1 Variabel Penelitian
Adapun variabel-variabel penelitian ini adalah: 1.
Variabel bebas : Wanita edentulus dan wanita bergigi.
2. Variabel terikat : Pengukuran ketinggian maxillary alveolar ridge pada
radiograf panoramik.
3.4.2 Definisi Operasional
Definisi operasional dari variabel tersebut adalah :
No Variabel
Definisi Operasional Cara
Pengukuran Hasil
Pengukuran Skala
1 Radiografi
Panoramik Teknik radiografi
yang menghasilkan satu gambaran
tomografi struktur wajah termasuk
lengkung gigi maksila dan mandibula
beserta struktur pendukungnya
Frommer H.H et al, 2011.
- -
-
2 Ketinggian
Maxillary Alveolar
Ridge Jarak antara garis
infraorbita dan alveolar crest
Panchbhai, 2013. Komput erisasi Dalam
satuan milimeter
mm Rasio
3 Wanita
Edentulus Wanita dengan
rahang tidak bergigi seluruhnya dan telah
menopause Putra, 2015.
Kuesioner Wanita
edentulus Nominal
4 Wanita
Bergigi Wanita dengan
rahang bergigi seluruhnya dan belum
menopause Putra, 2015.
Kuesioner Wanita
bergigi Nominal
Universitas Sumatera Utara
3.5 Alat dan Bahan Penelitian Alat
1. Pesawat radiografi panoramik merk Instrumentarium type OC 200 D 1-4-1
2. Software CliniView versi 10. 1. 2
3. Kaca mulut
4. Pinset
5. Sonde
6. Nierbekken
7. Alat tulis
8. Sensor
Bahan
1. Lembar pencatatan
2. Alkohol 70
3. Kapas
3.6 Prosedur Penelitian
1. Pengambilan sampel dilakukan di Instalasi Prostodonsia Fakultas
Kedokteran Gigi Universitas Sumatera Utara. 2.
Peneliti melakukan pemeriksaan intra oral pada sampel dengan menggunakan alat kaca mulut, pinset dan sonde.
3. Peneliti memberikan lembar kuesioner kepada sampel. Kuesioner berisi
pertanyaan mengenai usia dan riwayat penyakit sistemik yang bermanifestasi terhadap tulang.
4. Sampel dipilih sesuai kriteria inklusi, hasil dari pemeriksaan intraoral dan
lembar kuesioner. 5.
Meminta kesediaan sampel untuk mengikuti penelitian dengan memberi lembar persetujuan atau inform consent.
6. Melakukan radiografi panoramik terhadap sampel.
7. Hasil radiografi diamati dan diukur oleh peneliti dengan cara:
• Membuka software CliniView versi 10. 1. 2.
Universitas Sumatera Utara
• Tekan search untuk membuka foto panoramik yang akan diamati.
• Tekan image dan create copy untuk menghasilkan suatu foto panoramik
yang sama dengan aslinya. •
Tekan contrast brightness untuk memperjelas keberadaan alveolar ridge supaya lebih jelas dan terang.
• Tekan drawing toolbar line untuk membuat garis lurus vertikal dan
garis lurus horizontal pada bagian yang akan diperiksa. Garis lurus ditarik secara horizontal pada infraorbital garis O dan pada zigomatik garis Z.
• Tekan measurement length dan garis lurus ditarik secara vertikal dari
garisan O ke alveolar crest pada midline, premolar pertama dan molar pertama pada regio kanan dan kiri garis A, B, C.
• Hasil pengukuran akan keluar secara otomatis.
8. Mencatat hasil pengukuran maxillary alveolar ridge.
9. Analisis data dari hasil kelompok bergigi dan tidak bergigi.
Gambar 7. Pengukuran ketinggian maxillary alveolar ridge pada wanita bergigi. Garis O- garis infraorbital; garis Z–garis zigomatik; garis A, B, C–garis O ke alveolar
crest 1,2 mm dari cementoenamel junction pada midline rahang atau titik tengah kedua insisif sentral A, distal premolar pertama B dan distal molar
pertama C
pada regio kanan dan kiri arsip pribadi
Universitas Sumatera Utara
Gambar 8. Pengukuran ketinggian maxillary alveolar ridge pada wanita edentulus.Garis O- garis infraorbital; garis Z-garis zigomatik; garis A, B, C-garis O ke alveolar
crest pada midline rahang berpedoman pada septum nasi, foramen nasopalatina dan anterior nasal spine A, titik premolar pada mesial foramen infraorbita
B dan titik molar pada titik inferior processus zygomaticus C pada regio kanan dan kiri arsip pribadi
3.7 Pengolahan dan Analisis Data