commit to user
20
BAB III PEMBAHASAN
A. Gambaran Obyek Penelitian
1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT Air Mancur adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam usaha pembuatan jamu-jamu tradisional. Pada awal
berdirinya, PT Air Mancur hanya merupakan usaha industri yang masih terbatas pada skala rumah tangga home industry. Usaha ini
dirintis oleh tiga orang sahabat yang terdiri dari LW. Santoso, Kimun Ongkosandjojo, dan Rudi Hendroatmojo pada tanggal 23 Maret 1963
di Pucangsawit, Jebres, Surakarta dengan jumlah karyawan 11 orang. Pada tahap awal, semua kegiatan produksinya mulai dari
sortasi, pembersihan
bahan, penggilingan
sampai dengan
pengemasan masih
dilakukan secara
tradisional dengan
menggunakan tenaga manusia. Produk yang dihasilkan tersebut kemudian dipasarkan ke Jakarta dengan nama produksi “Jamu Air
Mancur”. Ide nama Air Mancur didapat saat LW. Santoso memasarkan produk di Jakarta, beliau melihat air mancur di Jalan
Thamrin, dan produksinya tersebut diberi nama jamu Air Mancur. Usaha jamu ini semakin menunjukkan perkembangan sehingga
semakin dirasakan adanya keterbatasan-keterbatasan dalam upaya memenuhi permintaan pasar.
commit to user
21
Dalam perkembangannya selama 9 bulan terlihat adanya kemajuan dengan permintaan yang semakin meningkat sehingga
pada tanggal 23 Desember 1963 perusahaan ini berubah statusnya menjadi sebuah perseroan terbatas. Kemudian pada tanggal 1
Januari 1964
seluruh kegiatan
produksi dipindahkan
dari Pucangsawit ke Desa Cubluk, Wonogiri. Di tempat yang baru ini,
produksi semakin diperbesar dan jumlah tenaga kerja mencapai 50 orang, sedangkan peralatannya sedikit demi sedikit diganti dengan
mesin. Dalam kurun waktu 1964 sampai dengan tahun 1966
perusahaan mengalami masa-masa krisis. Pada saat itu upaya mencari dan memperluas pasar banyak menemui hambatan.
Keadaan ini semakin parah lagi dengan meletusnya peristiwa G 30 SPKI yang hamper melumpuhkan aktifitas perusahaan. Setelah
keadaan kembali normal, perusahaan sedikit demi sedikit membenahi aktifitasnya sehingga usaha pembuatan jamu kembali
berjalan normal. Untuk menunjang produksinya, maka perusahaan mengadakan
perluasan pabrik dan mendatangkan peralatan yang baru sehingga perusahaan dapat berkembang lebih mantap. Untuk itu pada tanggal
5 Oktober 1969 diresmikan pabrik baru di Jalan Pelem 51 Wonogiri, dengan jumlah karyawan 68 orang. Kemajuan yang dicapai semakin
commit to user
22
pesat pada tahun 1970 jumlah karyawan sudah mencapai 200 orang dan pada tahun 1973 meningkat menjadi 1000 orang. Pada tahun
1973 terjadi perluasan pabrik di atas tanah seluas 2 Ha yang terletak di sebelah utara Desa Palur, tepatnya di Tegalrejo Dagen, Jaten,
Karanganyar. Pabrik ini diresmikan pada tanggal 24 Februari 1974 dengan jumlah karyawan 1400 orang. Kegiatan yang dilakukan di
unit ini antara lain adalah produksi, penelitian dan pengembangan, serta pemasaran. Pada tahun 1976 ada perluasan lagi di Jajar,
Surakarta yang diresmikan oleh Depkes RI pada tanggal 10 Desember 1976. Pabrik ini digunakan untuk kegiatan logistik dan
laboratorium pembantu PT Air Mancur. Pada tahun 1977 dibangun sebuah pabrik lagi di Jetis, Karanganyar yang digunakan untuk
memproduksi produk kosmetika. Pertengahan tahun 1977 sebuah pabrik didirikan di Celep, Karanganyar, pabrik tersebut digunakan
untuk gudang bahan simpilsia dan pengepakan jamu yang diproduksi di unit Palur. Saat ini ada 4 divisi di PT Air Mancur dengan lokasi
pabrik yang berbeda, yaitu : 1. Divisi jamu dengan lokasi pabrik di Palur dan Celep pada
bulan Mei 2004 unit produksi di Jajar dimerger menjadi satu lokasi di Palur.
2. Divisi ekstraksi dengan lokasi pabrik di Klampisan, Wonogiri.
commit to user
23
3. Divisi makanan dan minuman dengan lokasi pabrik di Pelem, Wonogiri.
4. Divisi kosmetika dengan lokasi pabrik di Jetis, Karanganyar. Jamu produksi PT Air Mancur juga telah merambah pasaran
ekspor seperti ke Singapura, Malaysia dan Thailand. Pengakuan Internasional diperoleh ketika tahun 1987 PT Air Mancur menerima
penghargaan “The GoldStar American Award for The Commercial Expansion Asia” volume penjualan tertinggi yang dicapainya.
2. Lokasi Perusahaan