Bagaimana penentuan urutan narasumber yang anda tulis dalam berita? Bagaimana kedekatan wartawan dengan narasumber?

Dalam kasus lain, misal liputan pergelaran, dua tokoh tersebut memang sudah cukup akrab dengan wartawan. Langganan yang saya maksud yaitu sering menjadi narasumber. Namun dalam hal Radya Pustaka, kaitannya dengan narasumber, memang dua tokoh itu,termasuk hal baru berkomentar....

23. Berdasarkan hasil wawancara kemarin,

Bagaimana penentuan urutan narasumber yang anda tulis dalam berita? Ada urutannya juga ya ternyata, hmm, selama ini saya tidak terlalu memikirkan soal itu. Menurut saya, bisa dari yang paling berkompeten, A1, dilanjutkan dengan narasumber yang levelnya di bawahnya. Misal kasus Radya Pustaka, kita bisa wawancara ke seniman yang pertama kali bicara ke media, bahwa wayang itu ternyata palsu. Apa buktinya, ciri-ciri fisiknya, indikasi ke mana yang asli. Kemudian bisa dilanjutkan ke pihak museum, tanggapannya dengan tuduhan itu. Bisa ke pemkot, rencana ke depan, apakah perlu diinventarisasi kah, dibiarkan saja kah. Mengapa pihak museum justru ditempatkan pada level kedua, padahal bida dikatakan komite museum itu yang ngurusi museum setiap hari jadi tahu tentang koleksi-koleksinya? Kalau materi wawancara soal bagaimana cara mengelola museum, berapa jumlah koleksi, berapa tamu per tahunnya, apa program untuk memperbanyak tamu, maka narasumber pertama yang dimintai keterangan adalah pihak museum. Namun karena pokok permasalahan di ini adalah soal kasus pemalsuan, maka yang pertama di mintai keterangan adalah orang yang menuduh adanya wayang palsu. 24. Anda menyukai seputar kebudayaan tidak? Mengapa? Saya suka. Kita tidak bisa hidup tanpa budaya. Budaya berpakaian yang sudah berlangsung dari nenek moyang kita, tetap kita jalani hingga kini. Dan masih banyak budaya-budaya lainnya. Sedang kontemporer, saat ada agenda budaya, saya jarang melewatkannya, ada SIPA, SIEM, batik karnaval, saya suka melihatnya. 25. Di antara budaya, politik, hukum, ekonomi, dan bidang lainnya, mana yang lebih Anda suka? Mengapa? Saya lebih suka humaniora, seperti yang saya alami saat ini tugas saat ini. Saya di hal mingguan, menulis tentang komunitas-komunitas, hobi-hobi,

Dokumen yang terkait

PENUTUP Content Detail KASUS DUGAAN KORUPSI PERUMAHAN GRIYA LAWU ASRI (Analisis Framing Pemberitaan Kasus Dugaan Korupsi Bupati Karanganyar Rina Iriani terhadap Perumahan Griya Lawu Asri di Surat Kabar Harian SOLOPOS Edisi Maret - Agustus 2010).

0 5 86

PEMBERITAAN DUGAAN PEMALSUAN KOLEKSIMUSEUM RADYA PUSTAKA SOLO DI SURAT PEMBERITAAN DUGAAN PEMALSUAN KOLEKSI MUSEUM RADYA PUSTAKA SOLO DI SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS (Analisis Framing Pemberitaan Surat Kabar Harian SOLOPOS Terkait dengan Dugaan Pemalsuan Ko

0 2 15

PENDAHULUAN PEMBERITAAN DUGAAN PEMALSUAN KOLEKSI MUSEUM RADYA PUSTAKA SOLO DI SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS (Analisis Framing Pemberitaan Surat Kabar Harian SOLOPOS Terkait dengan Dugaan Pemalsuan Koleksi Wayang Kulit di Museum Radya Pustaka Solo).

0 4 32

REFERENSI PADA JAGAD JAWA DALAM SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS Referensi Pada Jagad Jawa Dalam Surat Kabar Harian Solopos.

0 6 11

REFERENSI PADA JAGAD JAWA DALAM SURAT KABAR HARIAN SOLOPOS Referensi Pada Jagad Jawa Dalam Surat Kabar Harian Solopos.

0 3 16

CITRA UMS DALAM HARIAN CITRA UMS DALAM HARIAN SOLOPOS DAN JOGLOSEMAR (Analisis Framing Pemberitaan Harian Solopos dan Joglosemar dalam Kasus Dugaan Terorisme di UMS).

0 1 18

PENDAHULUAN CITRA UMS DALAM HARIAN SOLOPOS DAN JOGLOSEMAR (Analisis Framing Pemberitaan Harian Solopos dan Joglosemar dalam Kasus Dugaan Terorisme di UMS).

0 5 44

DAFTAR PUSTAKA CITRA UMS DALAM HARIAN SOLOPOS DAN JOGLOSEMAR (Analisis Framing Pemberitaan Harian Solopos dan Joglosemar dalam Kasus Dugaan Terorisme di UMS).

0 2 4

CITRA UMS DALAM HARIAN CITRA UMS DALAM HARIAN SOLOPOS DAN JOGLOSEMAR (Analisis Framing Pemberitaan Harian Solopos dan Joglosemar dalam Kasus Dugaan Terorisme di UMS).

0 2 18

ANALISIS FRAMING PEMBERITAAN CIVIL VIOLENCE FPI DI MEDIA MASSA ( Studi Analisis Framing Media Surat Kabar Harian Solopos Terhadap Pemberitaan Civil Violence FPI di Gandekan Solo ).

0 0 11