122
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Perkoperasian adalah suatu badan usaha bersama yang bergerak dalam bidang
perekonomian lemah yang bergabung secara sukarela dan atas dasar persamaan hak, kewajiban melakukan suatu usaha yang bertujuan untuk
memenuhi kebutuhan –kebutuhan anggotanya. Koperasi memiliki tujuan,
berdasarkan bunyi Pasal 3 Undang-Undang Perkoperasian bahwa tujuan koperasi Indonesia antara lain untuk memajukan kesejahteraan anggotanya,
untuk memajukan kesejahteraan masyarakat, turut serta dalam membangun tatanan perekonomian Indonesia. Koperasi juga memiliki peran yang penting
untuk Indonesia, Undang-Undang Perkoperasian Pasal 4 menguraikan peran koperasi Indonesia sebagai antara lain Membangun dan mengembangkan
potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonommi dan sosialnya.
Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat, memperkokoh perekonomian rakyat sebagaai dasar
kekuatan dan ketahanan perekonomian nassional dengan koperasi sebagai sokogurunya,
berusaha untuk
mewujudkan dan
mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas
kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
Universitas Sumatera Utara
2. Penerapan dari Pasal 33 ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia sangat dirasakan oleh masyarakat sebagai subjek hukum, Pasal 33 ayat 1 pun telah terimplementasi, tersirat maupun tersurat didalam banyak
Undang-undang di Indonesia dan juga terkhususnya dibidang Perkoperasian. Penerapan dari Pasal 33 ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia dibidang Perkoperasian antara lain Pasal 1 Undang-Undang Perkoperasian tidak hanya mengimplementasikan Pasal 33 ayat 1 Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 namun mencatutkan secara tersurat makna utama dari Pasal 33 tersebut yaitu asas kekeluargaan.
Penerapan Pasal 33 ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 telah memberikan pemahaman pengaturan perkoperasian dengan
pengertiandefinisi koperasi telah memberikan pemahaman secara jelas. khususnya terkait dengan definisi koperasi sebagai subyek hukum yang
berstatus badan hukum. Pasal 33 ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 telah tersirat didalam pengelolaan koperasi. Hal ini tercermin didalam fungsi pengelolaan koperasi itu sendiri. Fungsi
koperasi adalah untuk mempromosikan ekonomi anggota, artinya koperasi sebagai bagian integral dari usaha anggota bertugas meningkatkan kemajuan
ekonomi anggotanya . 3.
Perubahan Undang-Undang terkadang membawa perubahan paradigma koperasi. Undang-Undang yang mengatur koperasi adalah Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian. Undang-Undang tersebut membawa perubahan mendasar pada Koperasi karena menyebabkan koperasi
sudah tidak lagi menganut prinsip asas kekeluargaan sebagaimana dimaksud
Universitas Sumatera Utara
dalam Pasal 33 ayat 1 Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Atas dasar tersebutlah, Mahkamah Konstitusi mengabulkan
permohonan dari Gerakan Koperasi Jawa Timur untuk membatalkan Undang- Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian. Aspek usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan merupakan sebuah intisari dari Pasal 33 ayat 1 Undang-Undang Dasar Republik Indonesia, yang mengutamakan
kepentingan bersama masyarakat, tanpa mengabaikan kepentingan individu orang-perorang. Aspek usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan adalah
hasil pemikiran yang bertujuan untuk mengatasi ketimpangan struktural ekonomi. Aspek usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan memiliki
pengaruh dan peran yang sangat besar dalam pembatalan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012, setelah beberapa kali diajukannya permohonan
terhadap Mahkamah Konstitusi pada tahun 2013 akhirnya Mahkamah Konstitusi memutuskan untuk membatalkan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2012 dikarenakan tidak sejalan dengan Pasal 33 ayat 1 Undang- Undang Dasar Republik Indonesia Tahun 1945 dan menghasilkan Putusan
Mahkamah Konstitusi No. 28PUU-XI2013.
B. Saran