Definisi Operasional Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

skor rendah dalam komunikasi interpersonal dan ketiga siswa tersebut dijadikan subjek penelitian.

D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian

Menurut Arikunto 2010:161 variabel adalah objek penelitian, atau yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Menurut Hatch dan Fardhy dalam Sugiyono, 2010:60 secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lainnya atau satu objek dengan objek lainnya. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel bebas independen dan variabel terikat dependen, yaitu : a. Variabel bebas independen adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu teknik assertive training. b. Variabel terikat dependen adalah variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah komunikasi interpersonal.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional komunikasi interpersonal dalam penelitian ini adalah proses komunikasi yang terjadi antara dua orang atau lebih secara langsung dan terjadi timbal balik secara langsung pula meliputi keterbukaan opennes, empati empathy, sikap mendukung supportiveness, rasa positif positiveness dan kesetaraan atau kesamaan equality yang dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Keterbukaan openess, yaitu kemauan bersedia membuka diri, memiliki reaksi terhadap orang lain, dan menerima masukankritik dari orang lain 2. Empati empathy, yaitu merasakan apa yang dirasakan orang lain. 3. Dukungan supportiveness, yaitu memiliki keterpedulian dan perhatian terhadap orang lain. 4. Rasa positif positivenes, seseorang harus memiliki perasaan positif terhadap dirinya, mendorong orang lain lebih aktif berpartisipasi, danmenciptakan situasi komunikasi kondusif untuk interaksi yang efektif. 5. Kesetaraan atau kesamaan equality, yaitu pengakuan secara diam- diam bahwa kedua belah pihak menghargai, berguna, dan mempunyai sesuatu yang penting untuk disumbangkan serta mengkomunikasikan penghargaan dan rasa hormat pada perbedaan pendapat dan keyakinan. Individu dikatakan memiliki perilaku komunikasi interpersonal yang efektif apabila ia mampu menerapkan ciri-ciri dari keefektifan komunikasi interpersonal tersebut diatas dalam proses komunikasinya. Oleh karena itu, komunikasi interpersonal menjadi tidak efektif apabila individu-individu yang terlibat dalam proses komunikasi tidak memiliki; keterbukaan opennes artinya individu tersebut tidak mau membuka diri, tidak mau menerima kritik dan saran dari orang lain dan tidak memiliki reaksi terhadap orang lain, empati empathy artinya individu tersebut tidak dapat ikut merasakan apa yang dirasakan orang lain saat berkomunikasi, sikap mendukung supportivenes artinya tidak memiliki keterpedulian dan perhatian terhadap orang lain, rasa positif positivenes artinya saat berkomunikasi tidak memiliki rasa positif terhadap dirinya sendiri dan orang lain serta lingkungan sekitarnya dan kesetaraan equality yaitu merasa dirinya tidak sama atau sederajkat dengan lawan bicara. Sedangkan assertive training atau latihan asertif adalah prosedur latihan yang diberikan untuk membantu peningkatan kemampuan mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan dan dipikirkan pada orang lain namun tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan orang lain. Adapun yang menjadi dasar pembuatan indikator dalam penelitian ini yang nantinya akan dipecah lagi menjadi deskriptor adalah ciri-ciri komunikasi interpersonal, yaitu : a. Keterbukaan opennes b. empati empathy c. sikap mendukung supportiveness d. rasa positif positiveness e. kesetaraan atau kesamaan equality.

E. Teknik Pengumpulan Data

Dokumen yang terkait

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN LOMPAT KANGKANG DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN VIDEO DAN METODE BAGIAN PADA SISWA KELAS VII F SMP NEGERI 4 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

12 141 54

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MENGGUNAKAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS X SMA MUHAMMADIYAH 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 12 65

HUBUNGAN PENGUASAAN KOSAKATA DAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS X SMA NEGERI 9 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

17 86 102

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA INDAH MELALUI TEKNIK PEMODELAN PADA SISWA KELAS VII-A SMP MUHAMMADIYAH BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 62

MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL MENGGUNAKAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS VII MTS NEGERI 2 BANDAR LAMPUNG TAHUN AJARAN 2012/2013

2 23 58

HUBUNGAN INTENSITAS KOMUNIKASI INTERPERSONAL SISWA DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI DI KELAS XI SMA MUHAMMADIYAH 2 KARANG TENGAH TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 4 57

UPAYA MENGURANGI KONSEP DIRI NEGATIF DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS X SMA PGRI 1 TUMIJAJAR TAHUN PELAJARAN 2014/2015

0 8 83

HUBUNGAN ANTARA PERCAYA DIRI DENGAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 8 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

4 47 92

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGUNGKAPKAN PENDAPAT DENGAN MENGGUNAKAN TEKNIK ASSERTIVE TRAINING PADA SISWA KELAS XII DI SMA PGRI 1 TUMIJAJAR TAHUN PELAJARAN 2015/2016

1 50 74

PENGGUNAAN LAYANAN BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KOMUNIKASI INTERPERSONAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 01 BANDAR LAMPUNG TAHUN PELAJARAN 2015/2016

1 5 93