Kegunaan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian

3. Untuk mengetahui pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat paksa terhadap pelunasan tunggakan pajak pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Bandung Cicadas.

1.4 Kegunaan Penelitian

a. Kegunaan Praktis 1. Bagi KPP Pratama Bandung Cicadas memberikan informasi mengenai pengaruh penagihan tunggakan pajak dengan surat paksa terhadap pelunasan tunggakan pajak oleh wajib pajak. 2. Bagi Seksi Penagihan KPP Pratama Bandung Cicadas memberikan informasi tentang efisiensi surat paksa dalam pelunasan pajak, sehingga dapat digunakan secara intensif di lapangan. b. Kegunaan Akademis 1. Bagi Pengembangan Ilmu Manajemen, memberikan referensi tentang keterkaitan antara pemberian surat paksa dengan pelunasan tunggakan pajak. 2. Bagi Peneliti lain, sebagai bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin mengkaji dalam bidang yang sama. 3. Bagi Peneliti, sebagai uji kemampuan dalam menerapkan teori- teori yang diperoleh di perkuliahan terkait dengan pemberian surat paksa dengan pelunasan tunggakan pajak.

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian dimana penulis memperoleh serta mengumpulkan data dan informasi yang diperlukan yaitu pada Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Bandung Cicadas. Waktu penelitian yang dilakukan penulis dapat dilihat pada tabel 1.2 dibawah ini. Tabel 1.2 Waktu Penelitian No. Keterangan Bulan Maret April Mei Juni I II III IV I II III IV I II III IV I II III 1 Persiapan Pendahuluan 2 Penulisan Usulan Penelitian 3 Pengumpulan Data 4 Pengolahan Data 5 Penulisan Laporan 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Pengertian Pajak

Untuk dapat memahami mengenai pentingnya pemungutan pajak dan alasan yang mendasari mengapa wajib pajak diharuskan melunasi tunggakan pajak, tentunya perlu dipahami dulu apa yang dimaksud dengan pajak. Pengertian pajak menurut Prof. Dr. Rochmat Soemitro, SH yang dikutip dari Mardiasmo 2009:1 sebagai berikut : “Pajak adalah iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-undang yang dapat dipaksakan dengan tiada mendapat jasa timbal kontrprestasi yang langsung dapat ditunjukkan dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum.” Dalam Undang-undang Nomor 28 Tahun 2007 pengertian pajak didefinisikan: “Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan undang-undang, dengan tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk pengeluaran negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat. Dari definisi-definisi tersebut, terlihat beberapa unsur dan ciri yang melekat pada pengertian pajak, yaitu : 1. Iuran dari rakyat kepada negara. Yang berhak memungut pajak hanyalah negara , iuran tersebut berupa uang bukan barang.