Operasional Variabel Metode Penelitian

tersebut dan menganalisisnya secara kuantitatif serta melakukan uji hipotesis yang telah ditetapkan

3.2.2 Operasional Variabel

Operasional variabel diperlukaan untuk menentukan jenis, indikator, serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian. Adapun definisi operasional menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supono 2002:69 menjelaskan bahwa: “Definisi operasional adalah penentuan construct sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. Definisi operasional menjelaskan cara tertentu dapat digunakan oleh peneliti dalam mengoperasionalkan construct, sehingga memungkinkan bagi peneliti yang lain untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara yang sama atau mengembangkan cara pengukuran construct yang lebih baik.” Variabel itu sendiri dalam konteks penelitian menurut Sugiyono 2010:58 sebagai berikut: “Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya.” Penelitian “Analisis Strategi Pemeriksaan Pajak terhadap Kepatuhan Formal Wajib Pajak di Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Kota Bandung ”, maka variabel-variabel yang diteliti dapat dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Variabel Bebas Independent variabel X Sugiyono 2010:59 mendefinisikan variabel bebas adalah sebagai berikut: “Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependent terikat ”. Dalam hal ini variabel bebas yang akan berkaitan dengan masalah yang akan diteliti adalah data yang menjadi variabel bebas variabel X yaitu Pelaksanaan Strategi Pemeriksaan Pajak. Dalam operasionalisasi variabel ini diukur oleh instrument pengukur dalam bentuk kuesioner. 2. Variabel Terikat Dependent variabel Y Menurut Sugiyono 2010:59 variabel dependent atau variabel terikat yaitu: “Variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat, karena adanya variabel bebas ”. Data yang menjadi variabel terikat variabel Y adalah Kepatuhan Formal Wajib Pajak. Adapun operasionalisasi setiap variabel adalah sebagai berikut Tabel 3.2 Operasional Variabel VARIABEL KONSEP INDIKATOR SKALA Nomor Kuesioner Strategi Pemeriksaan Strategi adalah sebagai rencana komprehensif untuk mencapai tujuan organisasi. Strategy is a comprehensive plan for accomplishing an organization’s goals Griffin, dalam Ernie Tisnawati sule Kurniawan saefullah 131-2008 Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari,mengumpulkan, mengelola data dan atau keterangan lainnya untuk  Mengumpulkan dan mempelajari Berkas Wajib Pajak Data Internal dan Eksternal  Identifikasi Wajib Pajak Tax Payer Profile  Analisis Kuantitatif dan Kualitatif  Mengidentifikasi masalah dan Menentukan cakupan ruang lingkuppemeriksaan 1-26 menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban perpajakan dan untuk tujuan lain dalam rangka melaksanakan ketentuan peraturan perundang – undangan perpajakan Mardiasmo 2009:50  Menyusun program pemeriksaan dan menentukan buku- buku dan dokumen yang akan dipinjam  Menyediakan sarana dan prasarana pemeriksaan  Pemeriksaan di Tempat Wajib Pajak  Melakukan Penilaian Atas Sistem Pengendalian Intern SPI  Menyesuaikan Cakupan dan Program Pemeriksaan  Melakukan Pemeriksaan Buku, Catatan, dan Dokumen  Melakukan Konfirmasi Kepada Pihak Ketiga  Memberitahukan Hasil Pemeriksaan Kepada Wajib Pajak  Melakukan Pembahasan Akhir Hasil Pemeriksaan ORDINAL Kepatuhan Formal Wajib Pajak Kepatuhan Wajib Pajak dalam mendaftarkan diri, kepatuhan untuk melaporkan kembali surat pemberitahuan, kepatuhan dalam perhitungan dan pembayaran pajak terutang, dan kepatuhan dalam pembayaran tunggakan Chaizi Nasucha, dalam Siti Kurnia Rahayu 2010:138  Menyampaikan SPT Tahunan PPh Tepat Waktu  Menyampaikan SPT Tahunan PPh Terlambat Lewat Waktu Permohonan Perpanjangan Penyampaian SPT  Menyampaikan SPT Tahunan PPh Pembetulan ORDINAL 27-33 Dalam operasionalisasi untuk variabel Pelaksanaan Strategi Pemeriksaan dan Kepatuhan Formal Wajib Pajakmenggunakan skala ordinal. Pengertian dari skala ordinal menurut Nur Indriantoro dan Bambang 2002:98 bahwa skala ordinal adalah: “Skala pengukuran yang tidak hanya menyatakan katagori, tetapi juga menyatakan peringkat construct diukur.” Berdasarkan pengertian diatas, maka skala yang digunakan adalah skala ordinal dengan tujuan untuk memberikan informasi berupa nilai pada jawaban. Variabel-variabel tersebut diukur oleh instrument pengukur dalam bentuk kuesioner berskala ordinal. Untuk setiap pilihan jawaban diberi skor, maka responden harus menggambarkan, mendukung pernyataan item positif atau tidak mendukung pernyataan item negative. Pada jawaban kuesioner diberikan skor pertanyaan yang memiliki jawaban positif dan pertanyaan yang memiliki jawaban negatif. Pertanyaan positif bertujuan untuk mengetahui jawaban yang sesuai dengan kebenaran, sedangkan jawaban negatif bertujuan untuk mengkroscek apakah responden menjawab secara konsisten dan benar-benar menjawab kuesioner. Pemberian skor atas pilihan jawaban untuk kuesioner yang diajukan adalah sebagai berikut: Tabel 3.3 Scoring Untuk Jawaban Kuesioner Positif Jawaban Responden Skor A 5 B 4 C 3 D 2 E 1 Sumber: Sugiyono 2010:94 Untuk pertanyaan negatif, tingkat jawabannya terdapat pada tabel 3.4 dibawah ini: Tabel 3.4 Scoring Untuk Jawaban Kuesioner Negatif Jawaban Responden Skor A 1 B 2 C 3 D 4 E 5 Sumber: Sugiyono 2010:94 3.2.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data 3.2.3.1 Sumber Data

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Kewajiban Kepemilikan NPWP, Kepatuhan Wajib Pajak, Pemeriksaan Pajak, dan Penagihan Pajak Terhadap Penerimaan Pajak (Studi Empiris Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama di Wilayah Medan/Sumatera Utara I)

30 203 130

Analisis Data Terhadap Kepatuhan Wajib Pajak Badan Dalam Melaporkan Surat Pemberitahuan (SPT) Tahunan Di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Medan Polonia

3 68 66

Kesadaran Dan Kepatuhan Wajib Pajak Dalam Membayar Pajak Bumi Dan Bangunan (PBB) Sektor Perkotaan (Studi Di Kelurahan Tegal Sari Mandala II, Kecamatan Medan Denai)

5 92 143

Pelaksanaan Kegiatan Ekstensifikasi Dalam Rangka Meningkatkan Jumlah Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Petisah

0 40 76

Pengaruh Reformasi Administrasi Perpajakan Terhadap Tingkat Kepatuhan Wajib Pajak Di KPP Pratama Waingapu (Penyuluhan Pajak Sebagai Variabel Moderating)

0 49 128

Analisis pengaruh kesadaran dan kepatuhan wajib pajak terhadap kinerja kantor pelayanan pajak (KPP) dengan pelayanan wajib pajak sebagai variabel intervening di kpp medan timur

9 52 93

Pelaksanaan Kegiatan Ekstensifikasi Dalam Rangka Meningkatkan Jumlah Wajib Pajak Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Barat

7 67 72

The Influence of Taxpayers Conciousness, Tax Sevices and Taxpayers Compliance on Tax Revenue Performance (Survey on The Individual Taxpayer in South Tangerang)

0 4 136

Analisis Kualitas Pelayanan Pajak Dan Sosialisasi Perpajakan Terhadap Kepatuhan Formal Wajib Pajak Orang Pribadi Pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Cianjur

2 38 124

Analisis pengaruh persepsi penyandraan (gijzeling) wajib pajak terhadap kepatuhan wajib pajak

0 9 79