Dari beberapa pendapat diatas tentang belajar, pada dasarnya mengacu pada suatu tujuan yaitu belajar merupakan proses perubahan bagi individu yang
belajar, proses perubahan tersebut dalam bentuk tingkah laku yang diperoleh dari latihan, pengalaman yang mengarah pada perubahan tingkah laku yang
lebih baik atau ada juga yang mengarah pada perubahan tingkah laku yang lebih buruk.
Selanjutnya faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Nurfuadi 2012: 54 adalah sebagai berikut:
1.
Faktor intern
a.
Faktor Jasmaniah kesehatan, cacat tubuh.
b. Faktor Psikologis intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, dan kesiapan.
c.
Faktor Kelelahan
2.
Faktor ekstern
a. Faktor Keluarga cara orang tua mendidik, relasi antara anggota
keluarga, suasana rumah, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, latar belakang kebudayaan.
b. Faktor Sekolah metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan
siswa, relasi siswa dengan siswa, disiplin sekular alat pelajaran, waktu sekolah, keadaan gedung, metode belajar, tugas rumah.
c. Faktor Masyarakat kegiatan siswa dalam masyarakat, mass media,
teman bergaul, bentuk kehidupan, masyarakat.
b. Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu usaha yang sengaja melibatkan dan menggunakan pengetahuan profesional yang dimiliki guru untuk mencapai tujuan
kurikulum. Jadi, pembelajaran adalah suatu aktifitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu
tujuan, yaitu tercapainya tujuan kurikulum Nurfuadi, 2012: 134.
Rogers dalam Dimiyati dan Mudjiono 2006: 17 mengemukakan saran tentang langkah-langkah pembelajaran yang perlu dilakukan oleh guru. Saran
pembelajaran itu meliput hal berikut: a.
Guru memberi kepercayaan kepada kelas agar memilih belajar secara terstruktur.
b. Guru dan siswa membuat kontrak belajar.
c. Guru menggunakan metode inkuiri, atau belajar menemukan discovery
learning. d.
Guru menggunakan metode simulasi. e.
Guru mengadakan latihan kepekaan agar siswa mampu berpartisipasi dengan kelompok lain.
f. Guru bertindak sebagai fasilitator belajar.
g. Sebaiknya guru menggunakan pengajaran terprogram, agar tercipta peluang
bagi siswa untuk timbulnya kreativitas. Berdasarkan pendapat diatas, pembelajaran adalah upaya seseorang yang
tujuannya ialah membantu orang belajar, artinya pembelajaran bukan hanya mengajar akan tetapi seseorang dalam melakukan kegiatan agar mengerti
suatu hal dan dapat menerapkan apa yang telah ia pelajari. Untuk pembelajaran yang efektif ditandai dengan terjadinya proses belajar dalam diri
siswa.
c. Pembelajaran Geografi
Menurut IGI dalam seminar lokakarya geografi tahun 1988 dalam Sumadi
2003:4 bahwa geografi adalah ilmu yang mempejari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan
kewilayahan dalam konteks keruangan. Berdasarkan pendapat tersebut, yang menjadi objek kajian geografi adalah permukaan bumi yang terdiri dari
atmosfer lapisan udara, litosfer lapisan batuan kulit bumi, hidrosfer lapisa,
air, perairan, dan biosfer lapisan kehidupan yang ditinjau dari susut pandang kewilayahan atau kelingkungan yang menunjukkan adanya
persamaan dan perbedaan akibat dari adanya relasi keruangan unsure-unsur geografi yang membentuknya.
Pembelajaran mengacu pada segala kegiatan yang dirancang untuk mendukung proses belajar mengajar yang ditandai dengan adanya perubahan
prilaku individu sesuai dengan tujuan pembelajaran. Dengan demikian pembelajaran geografi adalah pembelajaran tentang aspek-aspek keruangan
permukaan bumi yang merupakan keseluruhan gejala alam dan kehidupan umat manusia.
B. KOMPETENSI GURU
Kompetensi dalam bahasa indonesia merupakan serapan dari bahasa inggris, competence yang berarti kecakapan dan kemampuan. Echols dan Shadily dalam
Jamal Ma’mur 2009:37 kompetensi adalah kumpulan pengetahuan, perilaku, dan keterampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran
dan keterampilan yang harus dimiliki guru untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pendidikan. Kompetensi diperoleh melalui pendidikan, pelatihan, dan
belajar mandiri dengan memanfaatkan sumber belajar.
Menurut Mulyasa dalam Jamal Ma’mur, 2009: 37, kompetensi guru merupakan
perpaduan antara kemampuan personal, keilmuan, teknologi, sosial, dan spiritual