Basis Data Data Landasan Teori

1. Pilih jumlah klaster k 2. Inisialisasi k pusat klaster ini bisa dilakukan dengan berbagai cara. Yang paling sering dilakukan adalah dengan cara random. Pusat-pusat klaster diberi nilai awal dengan angka-angka random. 3. Tempatkan setiap dataobyek ke klaster terdekat. Kedekatan dua obyek ditentukan berdasar jarak kedua obyek tersebut. Demikian kedekatan suatu data ke klaster tertentu diotentikan jarak antara data dengan pusat klaster. Dalam tahap ini perlu dihitung jarak tiap data ke tiap pusat klaster. Dalam tahap ini perlu dihitung jarak tiap data ke tiap pusat klaster. Jarak paling dekat antara satu data dengan satu klaster tertentu akan menentukan suatu data masuk dalam klaster mana. 4. Hitung kembali pusat klaster dengan keanggotaan klaster yang sekarang. Pusat klaster adalah rata-rata dari semua data obyek dalam klaster tertentu. Jika dikehendaki bisa juga memakai median dari klaster tersebut. Jadi rata-rata mean bukan satu-satunya ukuran yang bisa dipakai. 5. Tugaskan lagi setiap obyek dengan memakai pusat klaster yang baru. Jika pusat klaster sudah tidak berubah lagi, maka proses pengklasteran selesai. Atau, kembali lagi ke langkah nomor 3 sampai pusat klaster tidak berubah lagi.

II.2.7 Alat-alat Pemodelan Sistem

III.2.6.1 Diagram Konteks Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem dan output dari sistem. Ia akan membuat gambaran tentang keseluruhan sistem. Sistem dibatasi oleh boundary dapat digambarkan dengan garis putus. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks [8]. III.2.6.2 Data Flow Diagram DFD Diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk menggambarkan pembagian sistem ke modul yang lebih kecil. Salah satu keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai atau user yang kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang akan dikerjakan [8]. Simbol-simbol yang digunakan dalam pembuatan DFD ini adalah sebagai berikut: Tabel II.1 Daftar simbol DFD No Simbol Nama Keterangan 1 External Entity External entity entitas luar dapat berupa orangunit terkait yang berinteraksi dengan sistem tetapi diluar sistem. 2 Process Process proses merupakan apa yang dikerjakan oleh sistem. 3 Data store Penyimpanan data yang ada pada sistem. 4 Data Flow Aliran data atau informasi yang mengalirkan informasi yang menghubungkan komponen dari sistem. III.2.6.3 Kamus Data Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam sistem secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan proses [8]. III.2.6.4 Normalisasi Normalisasi adalah tekik perancangan yang banyak digunakan sebagai pemandu dalam merancang basis data relasional. Pada dasarnya, normalisasi adalah proses dua langkah yang meletakkan data dalam bentuk tabulasi dengan menghilangkan kelompok berulang lalu menghilangkan data yang terduplikasi dari tabel relasional www.utexas.edu. Adapun bentuk-bentuk normal adalah sebagai berikut [3]: 1. Bentuk normal pertama 1NF Sebuah tabel reasional secara definisi selalu berada dalam bentuk normal pertama. Semua nilai pada kolom-kolomnya adalah atomic. Ini berarti kolom- kolom tidak mempunyai nilai berulang. 2. Bentuk normal kedua 2NF Bentuk normal kedua menyatakan bahwa tabel dengan kunci utama gabungan hanya dapat berada pada 1NF, tetapi tidak pada 2NF. Proses pengubahan tabel 1NF ke 2NF adalah sebagai berikut : a. Tentukan sembarang kolom penentu selain kunci gabungan dan kolom- kolom yang ditentukannya. b. Buat dan beri nama tabel baru untuk masing-masing penentu dan kolom- kolom yang ditentukannya. c. Pindahkan kolom-kolom yang ditentukan dari tabel asal ke tabel baru. Penentuan akan menjadi kunci utama pada tabel baru. d. Hapus kolom yang baru dipindahkan dari tabel asal, kecuali penentu yang akan berfungsi sebagai kunci tamu. e. Tabel asal bisa diberi nama baru. 3. Bentuk normal ketiga 3NF Bentuk normal ketiga mengharuskan semua kolom pada tabel relasional tergantung hanya pada tabel utama. Proses pengubahan tabel menjadi 3NF adalah sebagai berikut: a. Tentukan semua penentu selain kunci utama dan kolom yang ditentukannya. b. Buat dan beri nama tabel baru untuk masing-masing penentu dan kolom yang ditentukannya. c. Pindahkan kolom yang ditentukan dari tabel asal ke tabel baru. Penentuan menjadi kunci utama tabel baru.