PENERAPAN PEDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DI SMK NEGERI 1 CILAKU CIANJUR.

(1)

Feri Muhammad Nurgalih, 2013

Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA DI SMK NEGERI 1 CILAKU CIANJUR

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Dari Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Teknik Bangunan

oleh :

FERI M NURGALIH

0607546

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS PENDIDIKAN TEKNOLOGI DAN KEJURUAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR

SISWA DI SMK NEGERI 1 CILAKU CIANJUR

Oleh

Feri Muhammad Nurgalih

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Feri Muhammad Nurgalih 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Oktober 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.


(3)

Feri Muhammad Nurgalih, 2013

Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu LEMBAR PENGESAHAN

FERI M. NURGALIH 0607546

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING (CTL) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

DI SMK NEGERI 1 CILAKU CIANJUR

Bandung, September 2013 DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I

Drs. Suryana Deha NIP. 19470808 197302 1 001

Pembimbing II

Drs.Anto Rianto Hermawan NIP. 19640429 199302 1 001

Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Teknik Sipil S1

FPTK UPI Bandung

Drs. Sukadi, MPd. MT. NIP. 19640910 199101 1 002


(4)

ABSTRAK

Feri M Nurgalih. (0607546). Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And

Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1

Cilaku Cianjur

Masalah yang melatarbelakangi penelitian ini adalah nilai rata-rata mata pelajaran RAB di SMKN 1 Cilaku Cianjur tidak memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Salah satu upaya untuk mengatasi masalah tersebut dengan variasi berbagai model. Salah satunya menerapkan model pembelajaraan

Contextual Teaching And Learning (CTL) dengan asumsi hasil belajar siswa

dapat meningkat dan dapat mencapai kompetensi yang telah ditetapkan. Tujuan penelitian ini adalah : 1) Mendapatkan penerapan model pembelajaran dalam kegiatan belajar mengajar pada pembelajaran RAB; 2) Mengetahui hasil belajar siswa dengan model pembelajaran CTL. 3) Mengetahui keaktivan belajar siswa dengan model pembelajaran CTL. Metode penelitian yang digunakan adalah metode quasi eksperimen dengan desain Preetest-Postest Desain. Sampel yang digunakan adalah siswa-siswi kelas XII TGB1 dan XII TGB2 di SMKN 1 Cilaku Cianjur. Instrumen yang digunakan dalam pengumpulan data dilakukan melalui tes hasil belajar dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching And

Learning (CTL) lebih baik dibandingkan model pembelajaran latihan biasa.

Terdapat peningkatan hasil belajar siswa antara kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran CTL dan kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran biasa.


(5)

Feri Muhammad Nurgalih, 2013

Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu ABSTRACT

Feri M. Nurgalih (0607546) application of Re-purposed Contextual Teaching And Learning (CTL) to improve the Learning Outcomes of students in SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

Problem aspects influenced the research is the average value of subjects in RAB does not meet the criteria. One of the attempts to resolve the issue with a variety of different models. One of them applying Contextual Teaching And Learning (CTL) assuming the student learning outcomes can be improved and can achieve a predetermined competencies. The purpose of this research was: 1) apply a model of learning in teaching and learning activities in learning RAB; 2) know the results of student learning with a learning model for CTL. 3) Know student learning liveliness learning model with CTL. The research method used was quasi experiment method with the design Pretest-Design Posttest. The sample used is from the students of class XII TGB1 and XII TGB2 in SMKN 1 Cilaku Cianjur. Instruments used in data collection was done through test results of study and observation. The results showed that student learning outcomes by applying Contextual learning model of Teaching And Learning (CTL) is better than the usual practice of learning model. There is an increase in student learning outcomes between class experiments using model of learning and classroom control CTL uses ordinary learning model.


(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMA KASIH ABSTRAK

DAFTAR ISI DAFTAR TABEL

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan Penelitian ... 3

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan Penelitian ... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori ... 6

2.1.1. Pengertian balajar dan pembelajaran ... 6

2.1.2. Model Pembelajaran... 6

2.1.3. Pembelajaran CTL ... 7

2.1.4. Pengertian Hasil Belajar ... 10

2.2 Hipotesis ... 14

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1.Lokasi dan Subjek Sample Penelitian ... 15

3.2.Desain Penelitian ... 15

3.3.Metode Penelitian ... 16

3.4.Definisi Operasional ... 16

3.5.Variabel Penelitian ... 16

3.6.Data dan Sumber Data ... 17

3.7.Paradigma Penelitian ... 17

3.8.Prosedur Penelitian ... 18

3.9.Instrumen Penelitian ... 20

3.10. Teknik Analisis Data ... 24

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Deskripsi Data ………... 27

4.2. Analisis Data ………... 29

4.2.1. Analisis Data Pretest ……….... 29

4.2.2. Analisis Data Posttest ……….. 32


(7)

Feri Muhammad Nurgalih, 2013

Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan ………... 40 5.2. Saran ………... 41

DAFTAR PUSTAKA DAFTAR LAMPIRAN


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses untuk membantu manusia dalam

mengembangkan dirinya dan untuk meningkatkan harkat dan martabat manusia menuju kearah yang lebih baik. Pendidikan merupakan sarana untuk meningkatkan sumber daya manusia. Dengan pendidikan setiap manusia dapat memiliki pengetahuan serta wawasan yang luas. Pendidikan bisa didapat melalui pendidikan formal seperti sekolah ataupun pendidikan non-formal seperti lembaga-lembaga keahlian.

Tujuan pendidikan menurut Bloom (1956) dibagi ke dalam tiga domain, yaitu: 1. Cognitive Domain (Ranah Kognitif), yang berisi perilaku-perilaku yang

menekankan aspek intelektual, seperti pengetahuan, pengertian, dan keterampilan berpikir.

2. Affective Domain (Ranah Afektif) berisi perilaku-perilaku yang menekankan

aspek perasaan dan emosi, seperti minat, sikap, apresiasi, dan cara penyesuaian diri.

3. Psychomotor Domain (Ranah Psikomotor) berisi perilaku-perilaku yang

menekankan aspek keterampilan motorik seperti tulisan tangan, mengetik, berenang, dan mengoperasikan mesin.

Pembelajaran adalah membelajarkan siswa menggunakan asas pendidikan. Pembelajaran merupakan proses komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik atau murid. Pembelajaran memerlukan suatu metode yang tepat. Ketidaktepatan metode yang digunakan saat proses pembelajaran dapat menghambat tujuan pendidikan yang diinginkan.

Salah satu cara pemerintah mewujudkan tercapainya pembangunan nasional dalam bidang pendidikan adalah dengan mendirikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Sekolah Menengah Kejuruan merupakan lembaga pendidikan formal


(9)

2

2

Feri Muhammad Nurgalih, 2013

Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

setingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) yang menyiapkan anak didiknya menjadi tenaga kerja sesuai dengan keahliannya. Guru berperan penting dalam mencipakan suasana kelas yang kondusif, aman serta nyaman dalam belajar. Pemilihan model pembelajaran haruslah sesuai dengan karakteristik materi yang akan disampaikan.

Sebuah pendekatan pengajaran yang berkonsep pengetahuan dan keterampilan datang dari menemukan sendiri bukan dari apa kata guru yaitu model pembelajaran

Contextual Teaching And Learning atau disingkat CTL. Melalui Pendekatan CTL

maka siswa dalam proses pembelajaran ditekankan secara penuh untuk dapat mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sehari-hari.

SMK Negeri 1 Cilaku adalah sekolah menengah teknologi dan industri yang terbesar di Cianjur. Sejak awal berdiri tahun 1963 hingga saat ini; sekolah ini telah banyak mencetak tenaga kerja terampil tingkat menengah di bidang Teknik Gambar Bangunan; Teknik Listrik; Teknik Mesin; danTeknik Mekanik Otomotif.

Rencana Anggaran Biaya merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) khususnya pada program keahlian Gambar Bangunan. Mata pelajaran ini menjadi salah satu mata pelajaran penting yang harus dikuasai siswa. Namun pada kenyataannya siswa kurang begitu memahi mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya. Permasalahan tersebut dapat diminimalisir dengan model pembelajaran yang telah dijelaskan diatas.

Berdasarkan latar belakang tersebut peneliti mencoba menerapkan pendekatan

Contekstual Teaching and Learning. Pemilihan pendekatan CTL berdasar karena

dengan pendekatan ini memberi pengalaman yang menghubungkan materi yang diterima di sekolah dengan situasidunianyata. Dengan demikian judul skripsi yang diajukan adalah sebagai berikut: “Penerapan Pendekatan Contekstual Teaching and


(10)

3

3

Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa di SMKN 1 Cilaku

Cianjur”

1.2 Identifikasi dan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka diidentifikasi beberapa masalah antara lain:

1. Siswa cukup kesulitan memahami materi pelajaran Rencana Anggaran Biaya

2. Hasil belajar mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya belum mencapai

hasil yang diharapkan.

3. Kurangnya partisipasi siswa dalam kegiatan pembelajaran mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya.

Sehubungan dengan latar belakang masalah tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah penerapan pendekatan CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa?

2. Bagaimana keaktivan siswa di kelas saat mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya dengan pendekatan CTL berlangsung?

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis batasi permasalahan dalam penelitian ini, yakni variabel pendekatan CTL dan variabel hasil belajar mata mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya dengan sub pokok bahasan menghitung volume bangunan.


(11)

4

4

Feri Muhammad Nurgalih, 2013

Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 1.4 TujuanPenelitian

Tujuan Penelitian adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui apakah dengan penerapan pendekatan CTL dapat

meningkatkan hasil belajar siswa.

2. Mengetahui keaktivan siswa ketika mata pelajaran Rencana Anggaran

dengan menerapkan pendekatan CTL berlangsung. 1.5 Manfaat Penelitian

a. Bagi siswa, membantu mempermudah siswa mengingat, memahami dan menerima pelajaran. Dalam belajar tidak hanya sekedar menghafal tetapi siswa dapat mengkonstruksikan pengetahuan di benak mereka. b. Bagi guru mempermudah memimpin, menuntun dalam memudahkan

siswa mengingat dan memahami pelajaran.

1.6 Sistematika Penulisan Penelitian

Sistematika penulisan skripsi ini terdiri dari 3 bagian yaitu :bagian awal, bagian utama ,dan bagian akhir, komponen dari masing-masing bagian tersebut adalah sebagai berikut :

Bagian awal memuat halaman sampul depan, halaman judul, halaman persetujuan dosen pembimbing, halaman pengesahan,halaman motto dan persembahan, halaman kata pengantar, halaman daftar isi, halaman daftar tabel, halaman daftar gambar, halaman daftar lampiran, arti lambing dan singkatan, dan intisari.

Bagian utama skripsi berisi bab-bab:


(12)

5

5

Dalam bab pendahuluan materinya berupa latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metode dan sistematika penulisan laporan penelitian.

II. Landasan Teori

Bab landasan teori menguraikan teori-teori yang mendasari pembahasan. III. Analisis dan Perancangan

Bab ini menguraikan tentang gambaran obyek penelitian, analisis semua permasalahan yang ada, dimana masalah-masalah yang muncul akan diselesaikan melalui penelitian.

IV. Hasil dan Pembahasan

Pada bab ini, dipaparkan hasil-hasil dari tahapan penelitian, dari tahapan alisis, desain, hasil testing dan implementasinya, berupa penjelasan teoritik, baik secara kualitatif, kuantitatif, atau secara statistik. Kecuali itu, sebaiknya hasil penelitian juga dibandingkan denganhasil penelitian terdahulu yang sejenis atau keadaan sebelumnya.

V. Penutup

Berisi kesimpulan dan saran.

Bagian akhir dari skripsi berisi daftar pustaka dan daftar lampiran (jikaada)

A. Daftar Pustaka

Daftar pustaka memuat semua pustaka yang dijadikan acuan dalam penulisan skripsi yaitu semua sumber yang dikutip.

B. Daftar Lampiran

Daftar lampiran berisi tabel yang panjang, surat keterangan, instrument penelitian, listing program, peraturan-peraturan dan sebagainya yang berfungsi melengkapi laporan penelitian.


(13)

Feri Muhammad Nurgalih, 2013

Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Lokasi dan Subjek Sample Penelitian

Penelitian pada skripsi ini dilakukan di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

yang beralamat di Jalan Raya Cibeber Km. 7 Kubangsari Cianjur 43285 Cianjur Jawa Barat. Sample pada penelitian ini adalah siswa kelas XII-GB SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur dengan jumlah siswa 64 siswa. Penarikan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik cluster sampling. Teknik cluster sampling adalah teknik penarikan sampel dari populasi yang cukup besar sehingga dibuat beberapa kelas atau kelompok. Teknik tersebut sangat cocok untuk digunakan dalam penelitian ini, karena populasi yang ada telah dikelompok-kelompokkan berdasarkan kelas. Dengan demikian, analisis sampel ini bukan individu, tetapi kelompok, yaitu berupa kelas yang terdiri dari beberapa individu.

3.2. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian Nonequivalent Control

Design. Pada desain penelitian ini dua kelompok sampel, yaitu kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol. Kemudian baik kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol diberikan pretest dan postest. Secara umum desain penelitian dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1.

Desain Penelitian

Pretes Perlakuan Postes

O1 X1 O2

O1 X2 O2

Keterangan: O1 : Pretes


(14)

16

X1 : Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) pada kelas eksperimen

X2 : Model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol

3.3. Metode Penelitian

Dalam sebuah penelitian, dibutuhkan suatu metode yang sistematis untuk

memecahkan masalahnya, hal ini diharapkan dapat menentukan teknik pengumpulan data yang relevan dalam pemecahan masalah tersebut. Menurut Sugiyono (2011: 3) yang mengatakan bahwa ”Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan

kegunaan tertentu”.

Dalam penelitian ini digunakan metode Eksperimen semu (quasi eksperimen).

Menurut Sugiyono (2011:107), “bahwa metode penelitian kuasi eksperimen dapat

diartikan sebagai metode penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan

tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan”.

3.4.Definisi Operasional

Agar dalam pemahaman penulisan ini tidak terjadi kerancuan makna atau

salah persepsi, maka di pandang perlu dalam penulisan ini dicantumkan definisi permasalahan yang diangkat:

Contextual Teaching and Learning (CTL) merupakan proses pembelajaran

yang bertujuan membantu siswa untuk memahami makna materi ajar dengan mengaitkannya terhadap konteks kehidupan mereka sehari-hari. Serta mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota masyarakat.

3.5.Variabel Penelitian

Variabel yang menjadi objek dalam penelitian ini terdiri dari dua buah variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat.


(15)

17

Feri Muhammad Nurgalih, 2013

Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

1.Variabel bebas adalah Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (X),

2. Variabel terikat adalah Hasil belajar (Y).

Gambar 3.1 Hubungan Antar Variabel

3.6.Data dan Sumber Data

a. Data

Menurut Arikunto (2006): “Data adalah segala fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil

pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.” Berdasarkan definisi

tersebut, data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data langsung berupa jawaban-jawaban yang diperoleh melalui tes dari para responden pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya.

b. Sumber data

Menurut Arikunto (2006), pengertian sumber data adalah subjek dari mana data yang diperoleh. Apabila peneliti menggunakan kuisioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya, maka sumber data disebut responden. Berdasarkan pengertian di atas, maka dalam penelitian ini yang menjadi sumber data adalah siswa Program Keahlian Teknik Bangunan di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur.

3.7.Paradigma Penelitian

Paradigma penelitian dapat dikatakan sebagai kerangka berfikir penelitian terhadap penelitian tersebut. Dengan paradigm tesebut penelitian dapat

Variabel X Model pembelajaran

Contextual Teaching and Learning (CTL)

Variabel Y Hasil Belajar


(16)

18

menjelaskan hal yang penting serta menjelaskan apa yang harus dikerjakan serta memecahkan masalah pada penelitian.

Gambar 3.2. Diagram Alur Proses Penelitian 3.8. Prosedur Penelitian

Penelitian dilaksanakan melalui tiga tahap, yaitu: (1) tahap persiapan, (2) tahap pelaksanaan, dan (3) Pengolahan dan analisis data. Secara garis besar kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Tahap Persiapan

Pada tahap ini dilakukan dua kegiatan yaitu penyusunan perangkat pembelajaran serta pengembangan instrumen penelitian. Untuk menyusun perangkat pembelajaran, maka beberapa hal perlu diperhatikan antara lain materi

Pendekatan Contextual Teaching

and Learning terhadap Hasil belajar

Penentuan Subyek

Penentuan Sampel

Kelompok Eksperimen

Kelompok Kontrol

Pretes

Pengolahan dan analisis data

Pembelajaran Konvensional Pendekatan CTL Postes

Observasi pelaksanaan model

Kesimpulan

Identifikasi Masalah

Pengolahan dan analisis data


(17)

19

Feri Muhammad Nurgalih, 2013

Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

pelajaran yang akan dikaji, serta strategi pembelajaran yang akan diterapkan. Oleh karena itu dilakukan studi literatur tentang :

1. Tujuan pembelajaran dan analisis konsep mengenai konsep ilmu bangunan gedung.

2. Analisis terhadap indikator , dikaitkan dengan tujuan pembelajaran.

3. Analisis terhadap strategi pendekatan CTL untuk menentukan langkah-langkah pembelajaran.

Sedangkan pengembangan instrumen meliputi langkah-langkah sebagai berikut:

a. Penyusunan instrumen b. Uji coba instrumen. c. Revisi instrumen.

b. Tahap Pelaksanaan

Tahap ini merupakan tahap pengumpulan data. Pada tahap ini dilakukan implementasi terhadap model pembelajaran, beberapa kegiatan yang dilakukan pada tahap ini antara lain:

1. Pemberian pretes untuk mengetahui penguasaan konsep sebelum mengikuti pembelajaran.

2. Implementasi pendekatan Contextual Teaching and Learning pada kelas eksperimen, sementara pada kelas kontrol sebagai kelas pembanding dilakukan model pembelajaran konvensional.

3. Observasi terhadap pendekatan Contextual Teaching and Learning. 4. Pengisian angket oleh siswa untuk melengkapi data yang telah diperoleh. 5. Pemberian postes untuk melihat peningkatan penguasaan konsep siswa

setelah mengikuti pembelajaran.

c. Tahap Analisis Data

Pada tahap ini peneliti melakukan pengolahan data dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Menskor pretes dan postes data penguasaan konsep. 2. Menghitung gain ternormalisasi data penguasaan konsep.


(18)

20

3. Menghitung data aktivitas dan respon siswa dengan menggunakan skala Likert.

4. Mengolah data

3.9. Instrumen Penelitian 3.9.1 Tes

Tes ini digunakan untuk mengukur penguasaan konsep siswa melalui pembelajaran. Pre-test dari tes ini digunakan untuk melihat kondisi awal subyek penelitian, homogenitas dan normalitas sampel penelitian. Pengaruh penerapan model pada kelas eksperimen didasarkan atas besarnya gain antara postes dan pretes. Perbandingan gain antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol dilihat berdasarkan rerata gain ternormalisasi secara keseluruhan. Untuk mengukur penguasaan konsep ini maka tes dikembangkan sesuai dengan kompetensi dasar. Tes yang digunakan berupa tes pilihanganda (multiple choice test).

Sebelum melakukan tes dilakukan, terlebih dahulu dilakukan pengujian soal. Adapun pengujiannya sebagai berikut :

a. Validitas Tes

Validitas adalah suatu konsep yang berkaitan dengan sejauhbmana tes telah mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebuah tes dikatakan valid apabila tes

tersebut mengukur apa yang hendak diukur. Dalam bahasa Indonesia “valid” disebut dengan istilah “ sahih”. Validitas butir soal digunakan untuk mengetahui dukungan suatu butir soal terhadap skor total. Untuk menguji validitas setiap butir soal, skor-skor yang ada pada butir soal yang dimaksud dikorelasikan dengan skor total. Sebuah soal akan memiliki validitas yang tinggi jika skor soal tersebut memiliki dukungan yang besar terhadap skor total. Dukungan setiap butir soal dinyatakan dalam bentuk korelasi, sehingga untuk mendapatkan validitas suatu butir soal digunakan rumus korelasi.

Perhitungan dilakukan dengan menggunakan rumus korelasi product


(19)

21

Feri Muhammad Nurgalih, 2013

Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

2 2



2 2

) ( ) ( ) )( ( Y Y N X X N Y X XY N rxy          

 (Arikunto, 2010:213)

Keterangan:

rxy: koefesien korelasi antara variabel X dan variabel Y,dua variabel yang dikorelasikan.

X : Skor item Y : Skor total

N : jumlah siswa

Interpretasi besarnya koefesien korelasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.2.

Kategori Validitas Butir Soal

Batasan Kategori

0,80< rxy 1,00 Sangat tinggi (sangat baik) 0,60<

xy

r ≤ 0,80 tinggi (baik)

0,40<

xy

r ≤ 0,60 cukup(sedang)

0,20<

xy

r ≤ 0,40 rendah (kurang)

0,00<

xy

r ≤ 0,20 sangat rendah (sangat kurang)

Kemudian untuk mengetahui signifikansi korelasi dilakukan uji-t dengan rumus berikut : (Sudjana,2005)

2 1 2 xy xy r N r t    Keterangan:

t : Daya pembeda dari uji t N: Jumlah subjek


(20)

22

Uji instrument dari 30 butir soal diperoleh soal yang valid berjumlah 20 butir soal .

a. Reliabilitas

Reliabilitas adalah kestabilan skor yang diperoleh ketika diuji ulang dengan tes yang sama pada situasi yang berbeda atau dari satu pengukuran ke pengukuran lainnya. Suatu tes dapat dikatakan memiliki taraf reliabilitas yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap yang dihitung dengan koefesien reliabilitas. Menghitung reliabilitas soal dengan rumus Spearman Brown (Arikunto, 2010:223).       2 1 2 1 2 1 2 1 11 1 2 r r r

dimana: r : koefesien reliabilitas yang telah disesuaikan 11

2 1 2 1

r : Koefesien antara skor-skor setiap belahan tes

Harga dari

2 1 2 1

r dapat ditentukan dengan menggunakan rumus korelasi product moment Pearson. Interpretasi derajar reliabilitas suatu tes menurut Arikunto (2010:319) adalah sebagai berikut:

Tabel.3.3.

Kategori Reliabilitas Butir soal

Batasan Kategori

0,80< 11

r ≤ 1,00 sangat tinggi (sangat baik) 0,60<

11

r ≤ 0,80 tinggi (baik) 0,40<

11

r ≤ 0,60 cukup(sedang) 0,20<

11

r ≤ 0,40 rendah (kurang)

11

r ≤ 0,20 sangat rendah (sangat kurang)

Hasil perhitungan menggunakan Microsoft Excel, diperoleh nilai koefisien reliabilitas sebesar 0,729. Berdasarkan tabel 3.3 di atas, dapat disimpulkan bahwa reliabilitas instrumen yang digunakan termasuk kategori reliabilitas tinggi.


(21)

23

Feri Muhammad Nurgalih, 2013

Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Daya Pembeda

Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal untuk membedakan antara siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut Indeks diskriminasi (D). Rumus untuk menentukan indeks diskriminasi adalah:

B A B B

A

A P P

J B J B

D    (Arikunto, 2006:213)

Keterangan:

JA : Banyaknya peserta kelompok atas

JB : Banyaknya peserta kelompok bawah

BA: Banyaknya kelompok atas yang menjawab benar

BB: Banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar

PA: proporsi kelompok atas yang menjawab benar

PB : proporsi kelompok bawah yang menjawab benar

Kategori daya pembeda adalah sebagai berikut:

Tabel.3.4.

Interpretasi Daya Pembeda Butir Soal

Nilai DP Kategori

Negatif Soal dibuang

0,00 ≤ D ≤ 0,20 jelek

0,20 < D ≤ 0,40 cukup

0,40 < D ≤ 0,70 baik

0,70 < D ≤ 1,00 baik sekali

c. Tingkat Kesukaran

Tingkat kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal. Besarnya indeks kesukaran berkisar antara 0,00 sampai 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar,


(22)

24

sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soal tersebut terlalu mudah. Indeks kesukaran diberi simbol P (proporsi) yang dihitung dengan rumus:

JS B

P (Arikunto, 2006: 208) Keterangan:

P : Indeks kesukaran

B : Banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS : Jumlah seluruh siswa peserta tes

Klasifikasi untuk indeks kesukaran adalah sebagai berikut:

Tabel 3.5.

Kategori Tingkat Kesukaran Butir Soal

Batasan Kategori

0,00 ≤ P < 0,30 soal sukar

0,30 ≤ P < 0,70 soal sedang

0,70 ≤ P < 1,00 soal mudah

Hasil perhitungan indeks kesukaran menggunakan Microsoft Excel,, diperoleh lima butir soal yang mudah, 19 butir soal yang sedang, enam butir soal yang sukar.

3.9.2 Lembar Observasi

Instrumen ini dimaksudkan untuk mengobservasi kegiatan siswa dan keterlaksanaan model Contextual Teaching and Learning berlangsung dalam pembelajaran identifikasi bangunan gedung. Data observasi digunakan untuk menginventarisasi data tentang respon siswa terhadap pembelajaran, keaktifan siswa, serta interaksi yang terjadi antara siswa dengan guru maupun siswa dengan siswa lainnya, sehingga hal-hal yang tidak teramati oleh peneliti dapat dikemukakan.


(23)

25

Feri Muhammad Nurgalih, 2013

Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu 3.10.1 Pengolahan data Tes

a. Menghitung rata-rata nilai tes awal (pre-tes) dan tes akhir (pos-tes)

Dengan rumus :

b. Menghitung Variansi dan simpangan baku masing-masing perubah Dengan rumus :

c. Uji normalitas

Uji normalitas untuk data-data yang dikumpulkan menggunakan uji Chi-Kuadrat (Ruseffendi, 1998).

e e f

f

f0 2

2 ( )

)

(  

dimana : f : Frekuensi observasi 0

f : Frekuensi ekspektasi e

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Kuadrat. Uji normalitas ini dilakukan terhadap skor pretes, postes, dan gain ternormalisasi dari dua kelompok siswa (eksperimen dan kontrol).

Kriteria :

Data dikatakan berdistribusi normal jika:2hitung <2tabel

d. Uji Homogenitas

Uji ini dilakukan untuk melihat sama tidaknya varians-varians dua buah peubah bebas, dengan menggunakan uji statistik F.

kecil besar S S

F 2

2

 dengan S2: varians (Sudjana, 2005 : 250)

e. Uji Kesamaan Dua Rerata

Uji kesamaan dua rata-rata dipakai untuk membandingkan antara dua keadaan, yaitu keadaan nilai rata-rata pretes siswa pada kelas eksperimen dengan


(24)

26

siswa pada kelas kontrol, keadaan nilai rata-rata postes siswa pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol, dan uji kesamaan rata-rata untuk N- Gain.

Jika data berdistribusi normal dan homogen maka digunakan uji statistik dengan rumus (Sudjana, 2005 : 239):

       2 1 2 1 1 1 n n S x x

t dan

S2 =

2 ) 1 ( ) 1 ( 2 1 2 2 2 1 1     n n S n S n dimana:

x : rata-rata Gain kelas eksperimen 1

x : rata-rata Gain kelas kontrol. 2

n1 : Jumlah sampel kelas eksperimen

n2 : Jumlah sampel kelas kontrol

S : jumlah subyek penelitian

Apabila data yang diperoleh berdistribusi normal tetapi tidak homogen, pengujian data postes menggunakan rumus (Sudjana, 2005:241) :

              y y x x n S n S Y X t 2 2

Rumusan hipotesis yang akan diuji dengan uji kesamaan dua rata-rata adalah sebagai berikut:

Ho : I = 2  Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

dari Model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar siswa.

Ha : 1 ≠2  Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari

Model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar siswa.


(25)

Feri Muhammad Nurgalih, 2013

Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian “Penerapan

Pendekatan Contextual Teaching and Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMKN 1 Cilaku Cianjur”, dapat disimpulkan sebagai berikut

a. Pembelajaran dengan menggunakan model CTL pada mata pelajaran

Rencana Anggaran Biaya lebih baik dibandingkan pembelajaran dengan menggunakan model latihan biasa. Ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang dicapai menunjukan kelas eksperimen mendapatkan nilai lebih tinggi dari kelas control. Dengan menggunakan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa yang dapat melampaui nilai minimum mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya serta terdapat peningkatan hasil belajar siswa antara pembelajaran yang menggunakan model latihan biasa dan model CTL

b. Model pembelajaran CTL menekankan siswa lebih aktif untuk

melaksanakan diskusi kelompok serta melakukan mempresentasikan hasil diskusi dihadapan siswa lain. Dengan kata lain pembelajaran CTL membantu siswa kerjasama tim dalam menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama dan interaksi siswa dengan guru maupun interaksi siswa dengan siswa.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka beberapa saran yang dapat dikemukakan diantaranya sebagai berikut:

a. Untuk sekolah, diharapkan lebih memperhatikan model pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dengan kebutuhan siswa dan perkembangan dunia pendidikan khususnya yang berpengaruh kepada keberhasilan pembelajaran.


(26)

41

b. Untuk guru, model pembelajaran CTL dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Karena dengan model pembelajaran ini, siswa didorong untuk lebih aktiv di dalam kelas. c. Untuk siswa, diharapkan siswa dapat lebih aktif khususnya pembelajaran

yang berorientasi kepada tugas praktik menggambar

d. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut mengenai model penelitian CTL lain misalnya pada pokok bahasan lain dengan sampel penelitian yang berbeda.


(27)

Feri Muhammad Nurgalih, 2013

Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Bandono. (2008). Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning

(CTL)[Online]. Tersedia: http//Bandono.web.id/2008/03/07/Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). diakses tanggal 18 September 2011

Bloom, B. S. ed. et al. (1956). Taxonomy of Educational Objectives: Handbook 1, Cognitive

Domain. New York: David McKay.

Darsono, Max. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Semarang : CV. IKIP Semarang Press. Dimyati.(2005).Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Depdikbud.

Hake, Richard R.(1999). Analyzing change/gain scores. [Online] Tersedia :

http//www.physics.indiana.edu~sdiAnalyzingChange-Gain.pdf

Johnson, Elaine B.(2011) Contextual Teaching and Learning : Bandung: Mizan Media Utama

Krisna.(2009) Pengertian Pembelajaran. [Online].

Tersedia:http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-ciri-ciri-pembelajaran/.html. diakses tanggal 18 September 2011

Hamalik, O. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara.

Nur, Mohamad.(2001). Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual. UNESA.

Nurhadi. (2002). Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah. Direktorat Pendidikan Lanjutan pertama

Sanjaya, Wina.(2005). Pembelajaran Dalam implementasi KBK. Jakarta : Prenada Media Sanjaya, Wina.(2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Jakarta:

Prenada Media Group

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sudjana, Nana. (2006). Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Tim Penyusun. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Depdiknas UPI.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.


(28)

Wikipedia. Pengertian Belajar. [Online]


(1)

Feri Muhammad Nurgalih, 2013

Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

3.10.1 Pengolahan data Tes

a. Menghitung rata-rata nilai tes awal (pre-tes) dan tes akhir (pos-tes) Dengan rumus :

b. Menghitung Variansi dan simpangan baku masing-masing perubah Dengan rumus :

c. Uji normalitas

Uji normalitas untuk data-data yang dikumpulkan menggunakan uji Chi-Kuadrat (Ruseffendi, 1998).

e e

f f

f0 2

2 ( )

)

(  

dimana : f : Frekuensi observasi 0 f : Frekuensi ekspektasi e

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data kedua kelompok sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan uji Chi-Kuadrat. Uji normalitas ini dilakukan terhadap skor pretes, postes, dan gain ternormalisasi dari dua kelompok siswa (eksperimen dan kontrol).

Kriteria :

Data dikatakan berdistribusi normal jika:2hitung <2tabel

d. Uji Homogenitas

Uji ini dilakukan untuk melihat sama tidaknya varians-varians dua buah peubah bebas, dengan menggunakan uji statistik F.

kecil besar

S S

F 2

2

 dengan S2: varians (Sudjana, 2005 : 250)

e. Uji Kesamaan Dua Rerata

Uji kesamaan dua rata-rata dipakai untuk membandingkan antara dua keadaan, yaitu keadaan nilai rata-rata pretes siswa pada kelas eksperimen dengan


(2)

26

Feri Muhammad Nurgalih, 2013

Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

siswa pada kelas kontrol, keadaan nilai rata-rata postes siswa pada kelas eksperimen dengan kelas kontrol, dan uji kesamaan rata-rata untuk N- Gain.

Jika data berdistribusi normal dan homogen maka digunakan uji statistik dengan rumus (Sudjana, 2005 : 239):

       2 1 2 1 1 1 n n S x x

t dan

S2 =

2 ) 1 ( ) 1 ( 2 1 2 2 2 1 1     n n S n S n dimana:

x : rata-rata Gain kelas eksperimen 1 x : rata-rata Gain kelas kontrol. 2

n1 : Jumlah sampel kelas eksperimen

n2 : Jumlah sampel kelas kontrol

S : jumlah subyek penelitian

Apabila data yang diperoleh berdistribusi normal tetapi tidak homogen, pengujian data postes menggunakan rumus (Sudjana, 2005:241) :

              y y x x n S n S Y X t 2 2

Rumusan hipotesis yang akan diuji dengan uji kesamaan dua rata-rata adalah sebagai berikut:

Ho : I = 2  Tidak terdapat pengaruh positif dan signifikan

dari Model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar siswa.

Ha : 1 ≠2  Terdapat pengaruh positif dan signifikan dari

Model pembelajaran CTL terhadap hasil belajar siswa.


(3)

Feri Muhammad Nurgalih, 2013

Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada penelitian “Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMKN 1 Cilaku Cianjur”, dapat disimpulkan sebagai berikut

a. Pembelajaran dengan menggunakan model CTL pada mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya lebih baik dibandingkan pembelajaran dengan menggunakan model latihan biasa. Ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa yang dicapai menunjukan kelas eksperimen mendapatkan nilai lebih tinggi dari kelas control. Dengan menggunakan model pembelajaran CTL dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa yang dapat melampaui nilai minimum mata pelajaran Rencana Anggaran Biaya serta terdapat peningkatan hasil belajar siswa antara pembelajaran yang menggunakan model latihan biasa dan model CTL b. Model pembelajaran CTL menekankan siswa lebih aktif untuk

melaksanakan diskusi kelompok serta melakukan mempresentasikan hasil diskusi dihadapan siswa lain. Dengan kata lain pembelajaran CTL membantu siswa kerjasama tim dalam menyelesaikan sebuah masalah, menyelesaikan tugas, atau mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan bersama dan interaksi siswa dengan guru maupun interaksi siswa dengan siswa.

5.2.Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang diperoleh, maka beberapa saran yang dapat dikemukakan diantaranya sebagai berikut:

a. Untuk sekolah, diharapkan lebih memperhatikan model pembelajaran yang sesuai untuk diterapkan dengan kebutuhan siswa dan perkembangan dunia pendidikan khususnya yang berpengaruh kepada keberhasilan pembelajaran.


(4)

41

Feri Muhammad Nurgalih, 2013

Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu

b. Untuk guru, model pembelajaran CTL dapat dijadikan sebagai alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Karena dengan model pembelajaran ini, siswa didorong untuk lebih aktiv di dalam kelas. c. Untuk siswa, diharapkan siswa dapat lebih aktif khususnya pembelajaran

yang berorientasi kepada tugas praktik menggambar

d. Diharapkan ada penelitian lebih lanjut mengenai model penelitian CTL lain misalnya pada pokok bahasan lain dengan sampel penelitian yang berbeda.


(5)

Feri Muhammad Nurgalih, 2013

Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2006). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara.

Bandono. (2008). Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL)[Online]. Tersedia: http//Bandono.web.id/2008/03/07/Menyusun Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL). diakses tanggal 18 September 2011

Bloom, B. S. ed. et al. (1956). Taxonomy of Educational Objectives: Handbook 1, Cognitive Domain. New York: David McKay.

Darsono, Max. (2000). Belajar dan Pembelajaran. Semarang : CV. IKIP Semarang Press. Dimyati.(2005).Belajar dan Pembelajaran.Jakarta: Depdikbud.

Hake, Richard R.(1999). Analyzing change/gain scores. [Online] Tersedia : http//www.physics.indiana.edu~sdiAnalyzingChange-Gain.pdf

Johnson, Elaine B.(2011) Contextual Teaching and Learning : Bandung: Mizan Media Utama

Krisna.(2009) Pengertian Pembelajaran. [Online].

Tersedia:http://krisna1.blog.uns.ac.id/2009/10/19/pengertian-dan-ciri-ciri-pembelajaran/.html. diakses tanggal 18 September 2011

Hamalik, O. (2006). Proses Belajar Mengajar. Bandung : Bumi Aksara.

Nur, Mohamad.(2001). Pengajaran dan Pembelajaran Kontekstual. UNESA.

Nurhadi. (2002). Pendekatan Kontekstual. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar Menengah. Direktorat Pendidikan Lanjutan pertama

Sanjaya, Wina.(2005). Pembelajaran Dalam implementasi KBK. Jakarta : Prenada Media Sanjaya, Wina.(2007). Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Jakarta:

Prenada Media Group

Sudjana. (2005). Metoda Statistika. Bandung : Tarsito.

Sudjana, Nana. (2006). Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Tim Penyusun. (2012). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: Depdiknas UPI.

Trianto. (2009). Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.


(6)

Feri Muhammad Nurgalih, 2013

Penerapan Pedekatan Contextual Teaching And Learning (CTL) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Di SMK Negeri 1 Cilaku Cianjur

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu| perpustakaan.upi.edu Wikipedia. Pengertian Belajar. [Online]


Dokumen yang terkait

Penerapan Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching And Learning (Ctl) Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS

0 5 205

Pengaruh pendekatan contextual teaching and learning (CTL) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep bunyi

2 12 149

PENGARUH PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA KONSEP ZAT DAN WUJUDNYA TERINTEGRASI NILAI KEAGAMAAN (Eksperimen di MTs Al-Khairiyah,Citeureup-Bogor)

1 33 61

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Pada Konsep Sumber Energi Gerak melalui Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ( Penelitian Tindakan Kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok)

0 14 135

Peningkatan hasil belajar siswa pada konsep sumber energi gerak melalui pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL): penelitian tindakan kelas di MI Muhammadiyah 2 Kukusan Depok

2 3 135

Penagruh pendekatan contextual teaching laering (CTL) terhadap hasil bejaran biologi siswa kuasi Ekperimen di SMPN 1 Cisauk

0 7 208

Pengaruh Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) Terhadap Hasil Belajar Kimia Siswa Pada Konsep Koloid

0 10 0

Penerapan pendekatan pembelajaran contextual teaching and learnig/CTL untuk meningkatkan hasil belajar PKN pada siswa kelas IV MI Miftahussa’adah Kota Tangerang

0 10 158

“Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning Untuk Meningkatkan Aktivitas Belajar Matematika di Kelas IV MIN Parung

0 7 169

Upaya meningkatkan hasil belajar IPA pada konsep perkembangbiakan tumbuhan melalui pendekatan kontekstual: penelitian tindakan kelas di MI Hidayatul Athfal Gunungsindur

0 19 141