Keterampilan Berpikir Kritis EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGINTERPRETASI SUATU PERNYATAAN DAN KEMAMPUAN UNTUK MEMBERIKAN ALASAN PADA MATERI LAJU REAKSI
diajukan harus dapat mendukung kesimpulan dan pada akhirnya alasan tersebut dapat diterima sebelum mem-
buat keputusan akhir. 3
Inference Ketika alasan yang telah dikemukakan benar, apakah
hal tersebut dapat diterima dan dapat mendukung ke- simpulan
4 Situation
Ketika proses berpikir terjadi, hal tersebut dipengaruhi oleh situasi atau keadaan baik keadaan lingkungan,
fisik, maupun sosial. 5
Clarity Ketika mengungkapkan suatu pikiran atau pendapat,
diperlukan kejelasan untuk membuat orang lain me- mahami apa yang diungkapkan
6 Overview
Suatu proses untuk meninjau kembali apa yang telah kita temukan, putuskan, pertimbangkan, pelajari, dan
simpulkan.
Langholz Smaldino dalam Gelven Stewart 2001 menyatakan bahwa berpikir
kritis tidak dapat dikembangkan dalam waktu yang singkat. Diperlukan pembelajaran yang secara berkesinambungan mengembangkan kemampuan berpikir kritis. Potts
Bonnie 1994 mengungkapkan beberapa tanda pengajaran yang mengembangkan kemampuan berpikir kritis antara lain:
a. Meningkatkan interaksi antar siswa saat belajar. Belajar dalam kelompok dapat membantu meningkatkan interaksi antar anggota.
b. Mengajukan pertanyaan terbuka, yang tidak membutuhkan satu jawaban benar. Rustaman 2005 menyatakan bahwa menggunakan pertanyaan
yang efektif berarti mendorong siswa berpikir dan bernalar, sehingga belajar menjadi berpusat pada diri siswa.
c. Memberikan waktu yang cukup kepada siswa untuk merefleksikan pertanyaan yang ditanyakan atau masalah yang diajukan.
Hassoubah 2004, menyatakan bahwa salah satu cara meningkatkan kemampuan berpikir kritis adalah melalui diskusi, karena dengan diskusi, kita dapat mengungkap
argumen, mendengarkan argumen orang lain dan mengevalusi argumen, ini semua merupakan proses berpikir kritis. Selanjutnya Zohar Dori 1994 menyatakan
bahwa siswa yang sebelumnya tidak pernah berpartisipasi dalam diskusi, secara suka rela mengangkat tangan pada kelas diskusi saat kegiatan belajar Teaching Critical
and Scientific Thinking TCS Project berlangsung. Menurut Ennis 1985 terdapat 12 indikator keterampilan berpikir kritis yang di-
kelompokkan dalam lima kelompok keterampilan berpikir. Kelima kelompok ke- terampilan tersebut adalah: memberikan penjelasan sederhana elementary cla-
rification, membangun keterampilan dasar basic support, menyimpulkan inter- ference, membuat penjelasan lebih lanjut advance clarification, serta strategi dan
taktik strategy and tactics.
Tabel 3. Keterampilan Berpikir Kritis Menurut Ennis No
Kelompok Indikator
Sub Indikator
1
Memberikan penjelasan
sederhana Memfokuskan
pertanyaan a.
Mengidentifikasi atau merumus- kan sebuah pertanyaan
b. Mengidentifikasi atau merumus-
kan kriteria untuk memper- timbangkan jawaban yang
mungkin
c. Menjaga kondisi berpikir
Menganalisis argumen
a. Mengidentifikasi kesimpulan
b. Mengidentifikasi kalimat-
kalimat pertanyaan c.
Mengidentifikasi kalimat- kalimat bukan bukan pertanyaan
d. Mengidentifikasi dan menangani
ketidaktepatan e.
Melihat struktur dari suatu argumen
f. Membuat ringkasan
Bertanya dan men- jawab pertanyaan
a. Menyebutkan contoh
b. Mengapa? Apa ide utamamu?
Apa yang anda maksud..? Apa yang membuat perbedaan....?
2
Membangun keterampilan
dasar Mempertimbangkan
apakah sumber dapat dipercaya
atau tidak a.
Mempertimbangkan keahlian b.
Mempertimbangkan kemenarik- an konflik
c. Mempertimbangkan kesesuaian
sumber d.
Mempertimbangkan reputasi e.
Mempertimbangkan penggunaan prosedur yang tepat
f. Mempertimbangkan resiko untuk
reputasi g.
Kemampuan untuk memberikan alasan
h. Kebiasaan berhati-hati.
Mengobservasi dan mempertimbangkan
laporan observasi a.
Melibatkan sedikit dugaan b.
Menggunakan waktu yang singkat antara observasi dan
laporan. c.
Melaporkan hasil observasi d.
Merekam hasil observasi e.
Menggunakan bukti-bukti yang benar
f. Menggunakan akses yang baik
g. Menggunakan teknologi
h. Mempertanggungjawaban hasil
observasi.
3 Menyimpulkan
Mendeduksi dan mempertimbangkan
hasil deduksi a.
Siklus logika-Euler b.
Mengkondisikan logika c.
Menginterpretasi suatu pernyataan
Menginduksi dan mempertimbangkan
hasil induksi a.
Mengemukakan hal yang umum b.
Mengemukakan kesimpulan dan hipotesis
E.
Kerangka Pemikiran
Pembelajaran inkuiri terbimbing, adalah pembelajaran yang mana siswa diberikan kesempatan untuk menganalisis hasil dan mengambil kesimpulan secara mandiri,
Membuat dan menentukan hasil
pertimbangan a.
Membuat dan menentukan hasil pertimbangan sesuai latar
belakang fakta-fakta b.
Membuat dan menentukan hasil pertimbangan berdasarkan
akibat c.
Menerapkan konsep yang dapat diterima
d. Membuat dan menentukan hasil
pertimbangan keseimbangan masalah.
4
Memberikan penjelasan
lanjut Mendefinisikan
istilah dan mempertimbangkan
suatu definisi a.
Membuat bentuk definisi sinonim, klasifikasi, rentang
ekivalen, rasional, contoh, bukan contoh
b. Strategi membuat definisi
c. Membuat isi definisi.
Mengidentifikasi asumsi-asumsi
a. Penjelasan bukan pernyataan
b. Mengkonstruksi argumen
5
Mengatur strategi dan
taktik Menentukan suatu
tindakan a.
Mengungkap masalah b.
Memilih kriteria untuk mempertimbangkan solusi yang
mungkin c.
Merumuskan solusi alternatif d.
Menentukan tindakan sementara e.
Mengulang kembali f.
Mengamati penerapannya Berinteraksi
denganorang lain a.
Menggunakan argumen b.
Menggunakan strategi logika c.
Menggunakan strategi retorika d.
Menunjukkan posisi, orasi, atau tulisan
sedangkan topik, pertanyaan dan bahan penunjang ditentukan oleh guru. Pembel- ajaran inkuiri terbimbing terdiri dari 5 tahap. Tahap pertama yaitu tahap mengajukan
pertanyaan atau permasalahan. Pada tahap ini guru memberikan permasalahan agar siswa mampu menemukan sendiri arah dan tindakan-tindakan yang harus dilakukan
untuk memecahkan permasalahan yang diberikan oleh guru. Tahap kedua yaitu tahap merumuskan hipotesis. Pada tahap ini, guru memberikan kesempatan kepada siswa
untuk merumuskan hipotesis secara bebas dari permasalahan yang diberikan ber- dasarkan pengetahuan awal mereka. Tahap ketiga yaitu tahap mengumpulkan data.
Pada tahap ini, guru membimbing siswa untuk mengumpulkan data yang dapat di- peroleh dari melakukan percobaan atau telaah literatur. Pada tahap ini siswa diharap-
kan mampu mengumpulkan data semaksimal mungkin untuk mendukung jawaban hipotesis yang dituliskan.
Tahap keempat yaitu tahap menganalisis data. Pada tahap ini guru membimbing
siswa menganalis data dari hasil percobaan yang telah dilakukan atau telaah literatur, siswa berdiskusi dalam kelompoknya untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang
terdapat pada LKS. Pada tahap ini, bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa berpikir rasional bahwa kebenaran jawaban bukan hanya berdasarkan
argumentasi tetapi didukung oleh data yang ditemukan dan dapat dipertanggung- jawabkan. Tahap kelima yaitu tahap membuat kesimpulan. Pada tahap ini, guru
membimbing siswa membuat kesimpulan berdasarkan hasil percobaan dan analisis data yang telah diperoleh. Tahap ini diharapkan mampu membantu siswa dalam
upaya mengembangkan kemampuan dalam menyelesaikan masalah yang diberikan, sampai pada akhirnya kemampuan mereka berkembang secara utuh.
Dalam proses pembelajaran inkuiri terbimbing, siswa diajak mencari tahu jawaban terhadap pertanyaan ilmiah yang diajukan. Sehingga guru dapat melatihkan ke-
terampilan menginterpretasi suatu pernyataan dan kemampuan untuk memberikan alasan kepada siswa sebagai salah satu komponen dalam keterampilan berpikir kritis.
Keterampilan berpikir kritis dimaksudkan untuk melatih dan mengembangkan ke- terampilan intelektual atau kemampuan berfikir siswa. Selain itu juga mengembang-
kan sikap-sikap ilmiah dan kemampuan siswa untuk menemukan dan mengembang- kan fakta, konsep, dan prinsip ilmu atau pengetahuan.
Dengan berpikir apabila pembelajaran inkuiri terbimbing diterapkan pada pembel-
ajaran kimia di kelas diharapkan siswa dapat meningkatkan keterampilan berpikir kritis khususnya keterampilan menginterpretasi suatu pernyataan dan kemampuan
untuk memberikan alasan.