Latar Belakang SINTESIS SUPERKONDUKTOR Bi-2223 TANPA DOPING Pb (BSCCO-2223) DENGAN KADAR Ca = 2,10 PADA BERBAGAI SUHU SINTERING (SYNTHESIS OF Bi-2223 SUPERCONDUCTOR WITHOUT DOPING Pb (BSCCO-2223) WITH LEVELS OF Ca = 2,10 AT VARIOUS TEMPERATURE OF SINTERIN

diperoleh ukuran kristal superkonduktor BSCCO-2223 semakin besar dengan fraksi volume yang besar. Handayani 2012 pada penelitiannya menunjukkan bahwa kadar Ca = 2,10 merupakan persentase terbaik dalam sintesis superkonduktor BSCCO-2223 yang ditandai fraksi volume dan derajat orientasi yang tinggi serta impuritas yang rendah. Pada penelitian ini akan dilakukan sintesis superkonduktor BSCCO-2223 tanpa doping Pb BSCCO-2223 pada kadar Ca = 2,10 dengan variasi suhu sintering: 840ºC, 845ºC, 850ºC, dan 855ºC. Hasil yang diperoleh dikarakterisasi menggunakan X-Ray Diffraction XRD dan Scanning Electron Microscopy SEM.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Berapa suhu sintering yang relatif paling baik dalam pembentukan fase BSCCO-2223? 2. Bagaimana tingkat kemurnian fase BSCCO-2223 yang terbentuk dengan menganalisis data XRD untuk menghitung nilai fraksi volume, impuritas dan derajat orientasi?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah: 1. Sintesis bahan superkonduktor BSCCO-2223 dilakukan dengan metode reaksi padatan solid state reaction methode. 2. Kalsinasi dilakukan pada suhu 800ºC selama 10 jam. 3. Variasi suhu sintering yang dilakukan: 840ºC, 845ºC, 850ºC, dan 855ºC selama 20 jam dengan kadar Ca = 2,10. 4. Hasil yang diperoleh dikarakterisasi menggunakan XRD dan SEM.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah: 1. Menentukan suhu sintering yang relatif paling baik dalam pembentukan fase bahan superkonduktor BSCCO-2223. 2. Mengetahui tingkat kemurnian fase BSCCO-2223 yang terbentuk dengan menganalisis data XRD untuk menghitung nilai fraksi volume, impuritas dan derajat orientasi.

E. Manfaat Penelitian

Diharapkan hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai: 1. Bahan acuan untuk melakukan penelitian lebih lanjut, khususnya BSCCO- 2223. 2. Dapat menjadi tambahan referensi di Jurusan Fisika khususnya bidang Material, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Lampung. II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sejarah Superkonduktor

Bahan superkonduktor pertama kali ditemukan pada tahun 1911 oleh seorang fisikawan Belanda dari Universitas Leiden yaitu Heike Kamerlingh Onnes. Pada tanggal 10 Juli 1908, Onnes mencairkan helium dengan cara mendinginkan hingga suhu 4 K atau -269ºC. Kemudian Onnes pada tahun 1911 mulai mempelajari sifat-sifat listrik dari logam pada suhu yang sangat dingin. Pada saat itu diketahui bahwa hambatan dari suatu logam akan menurun ketika didinginkan di bawah suhu ruang, tetapi belum ada yang dapat mengetahui berapa batas bawah hambatan yang dicapai ketika suhu logam mendekati 0 K atau nol mutlak Widodo, 2010. Beberapa ilmuwan lainnya, William Kelvin memperkirakan bahwa elektron yang mengalir dalam konduktor akan berhenti ketika suhu mencapai nol mutlak. Sedangkan ilmuwan yang lain termasuk Onnes memperkirakan bahwa hambatan akan menghilang pada suhu mencapai nol mutlak. Untuk mengetahui yang sebenarnya terjadi, kemudian Onnes mengalirkan arus pada kawat merkuri yang sangat murni. Sambil menurunkan suhunya, Onnes mengukur hambatannya. Ketika pada suhu 4,2 K, Onnes melihat hambatannya tiba-tiba menjadi hilang tetapi arusnya mengalir melalui kawat merkuri terus-menerus.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PELONGGARAN KEBIJAKAN LOAN TO VALUE (LTV) TERHADAP ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY DI BURSA EFEK INDONESIA: PENDEKATAN EVENT STUDY (Analysis of Policy Easing of Loan To Value (LTV) Against Abnormal Return and Trading Volume Activity I

0 24 7

SINTESIS BAHAN SUPERKONDUKTOR BSCCO-2223 TANPA DOPING Pb PADA BERBAGAI KADAR CaCO3

2 13 51

Variasi Kadar CaCO3 dalam Pembentukan Fase Bahan Superkonduktor BSCCO-2223 dengan Doping Pb (BPSCCO-2223)

0 23 44

VARIASI SUHU SINTERING DALAM SINTESIS SUPERKONDUKTOR Bi-2212 DENGAN DOPING Pb (BPSCCO-2212) PADA KADAR Ca=1,10 (VARIATION OF SINTERING TEMPERATURE IN THE SYNTESIS OF Bi-2212 SUPERCONDUCTOR WITH Pb DOPANT (BPSCCO-2212) ON THE CONTENT OF Ca=1,10)

7 68 53

PEMBENTUKAN FASE BAHAN SUPERKONDUKTOR Bi-2223 DENGAN DOPING Pb (BPSCCO-2223) PADA KADAR Ca = 2,10 DENGAN VARIASI SUHU SINTERING (PHASE FORMATION OF BSCCO-2223 SUPERCONDUCTING MATERIALS WITH Pb DOPING (BPSCCO-2223) ON THE LEVEL OF Ca = 2,10 WITH VARIATION

5 37 47

SINTESIS DAN KARAKTERISASI MICROSUPER KONDUKTOR BSCCO FASA 2223 DENGAN DOPING SN DAN PB.

2 13 16

EFEK DOPING Pb RENDAH PADA SUPERKONDUKTOR SISTEM BSCCO–2223 | Santosa | Jurnal Materi dan Pembelajaran Fisika 7717 16531 2 PB

0 0 4

KARAKTERISASI SUPERKONDUKTOR BSCCO-2223 YANG DISINTESIS DENGAN METODE REAKSI PADATAN

0 0 15

PENGARUH VARIASI PERLAKUAN DOPING Pb PADA Bi DALAM SINTESIS SUPERKONDUKTOR BSCCO TERHADAP EFEK MEISSNER DAN SUHU KRITIS

0 0 37

Analisa Pengaruh Pengumuman Right Issue Terhadap Capital Gain dan Trading Volume Activity Pada Perusahaan Non Manufaktur Di Bursa Efek Jakarta.

0 0 13