menghasilkan pencapaian yang diinginkan Robbins dan Judge, 2008:253. Auditor dalam melaksanakan proses audit mengharapkan hasil kinerja yang baik
dan dengan kinerja tersebut seorang auditor akan menghasilkan pencapaian berupa audit yang berkualitas yang dapat memberikan hasil yang dapat diandalkan
oleh para pemangku kepentingan. Adanya tingkat kompleksitas dalam setiap penugasan audit dapat menjadi penghambat dalam usaha yang dilakukannya dan
akan berdampak pula pada hasil kinerja dan pencapaian yang diharapkan auditor sehingga semakin tinggi kompleksitas audit yang dihadapi auditor akan
berpengaruh negatif terhadap kualitas audit.
b. Pengaruh
Time Budget Pressure Terhadap Kualitas Audit
Hipotesis kedua dari penelitian ini ditolak karena antara variabel time budget pressure dengan kualitas audit menunjukkan hubungan negatif yang tidak
signifikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tidak adanya pengaruh yang nyata antara time budget pressure dan kualitas audit. Distribusi frekuensi variabel
time budget pressure dalam penelitian ini menunjukkan mayoritas responden yang berjumlah 50 dari 55 orang menganggap bahwa time budget pressure yang
mereka terima adalah rendah, sedangkan 2 orang merasa time budget pressure yang mereka terima sedang, dan 3 lainnya merasa time budget pressure yang
mereka terima sangat rendah, hal ini merupakan indikasi awal adanya hubungan negatif antara time budget pressure dengan rata-rata kualitas audit yang tinggi,
namun hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian yang dilakukan Setyorini 2011 dan Kurnia 2014 yang menyatakan bahwa peningkatan time
budget pressure yang diberikan oleh pihak manajemen dapat mendorong auditor
untuk terus meningkatkan efisiensi waktu sehingga dikhawatirkan auditor melakukan penyimpangan dalam proses audit yang mengakibatkan penurunan
kualitas audit. Hasil yang menunjukkan kecenderungan peningkatan tekanan anggaran waktu yang mengakibatkan penurunan kualitas audit tidak diterima.
Teori harapan beranggapan bahwa motivasi ditentukan oleh pemahaman seseorang terhadap hubungan antara usaha dengan kinerja dan oleh keinginan atau
dambaan terhadap hasil outcomes yang dikaitkan dengan berbagai tingkat kinerja. Dalam bentuk yang lebih praktis, teori harapan mengatakan bahwa
penerima kerja akan termotivasi untuk mengerahkan usaha yang tinggi ketika mereka yakin bahwa usaha tersebut akan menghasilkan penilaian kerja yang baik,
dalam hal ini auditor responden mungkin telah memiliki motivasi yang kuat terkait kinerja dan profesionalitas mereka. Hal ini terlihat pada frekuensi etika
profesi audit yang tinggi pada diri auditor sehingga pengaruh time budget pressure menjadi tidak signifikan. Penilaian kerja yang baik akan menghasilkan
penghargaan-penghargaan organisasional seperti bonus, kenaikan imbalan kerja, atau promosi Robbins dan Judge, 2008:253. Penghargaan-penghargaan tersebut
akan memuaskan tujuan pribadi para penerima kerja.
c. Pengaruh Etika Auditor Terhadap Kualitas Audit