Kegunaan Penelitian Kerangka Pemikiran

5 pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertambahan berat tubuh, konsumsi ransum, komposisi tubuh, dan efisiensi penggunaan ransum. Hasil penelitian Riyanti 1995 ditinjau dari pertambahan berat tubuh, bobot tubuh akhir dan aspek ekonomi, ternyata ayam jantan tipe medium lebih baik bila diberikan ransum dengan tingkat energi metabolis 3.000,00 kkalkg dan protein 22. Efisiensi protein bagi ayam jantan tipe medium belum banyak diteliti, sehingga nilai efisiensi protein yang optimum bagi ayam jantan tipe medium belum diketahui dengan pasti. Kenyataan di lapangan para peternak masih sering menggunakan ransum komersial broiler sebagai ransum ayam jantan tipe medium meskipun ransum khusus bagi ayam jantan medium telah diproduksi belum lama ini. Ransum ayam petelur memiliki kandungan energi metabolis 2.900,00 kkalkg dan protein 15, sedangkan energi metabolis yang dimiliki oleh ransum ayam jantan tipe medium sebesar 2.850,00 —2.950,00 kkalkg dan protein 22. Selain nutrien yang berbeda, ransum-ransum komersial tersebut mempunyai jenis, komposisi campuran bahan pakan, dan harga ransum yang berbeda. Harga ransum komersial untuk ayam jantan lebih murah jika dibandingkan dengan ransum komersial broiler yaitu Rp. 5.150,00 untuk ransum pejantan dan Rp. 5.500,00 —Rp. 5.600,00 ransum komersial broiler. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah ransum ayam jantan tipe medium akan memberikan hasil yang sama dengan pemberian ransum broiler. 6

E. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah 1. ada pengaruh pemberian ransum komersial BR-1, HP 611, dan CP-611 M terhadap penampilan ayam jantan tipe medium; 2. ransum CP-611 M merupakan ransum komersial terbaik pengaruhnya terhadap penampilan ayam jantan tipe medium. 7 II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Ayam Jantan Tipe Medium

Saat ini dikenal ada tiga tipe ayam, yaitu ayam tipe ringan diantaranya Babcock, Hyline, dan Kimber; tipe medium diantaranya Dekalb, Kimbrown, dan Hyline B11; dan tipe berat diantaranya Hubbard, Starbro, dan Jabro yang didasarkan atas bobot maksimum yang dapat dicapai oleh ayam tersebut. Tipe ringan mempunyai bobot tubuh dewasa tidak lebih dari 1.880 g; tipe medium tidak lebih dari 2.500 g; dan tipe berat tidak lebih dari 3.500 g Wahju, 1992. Jenis bibit ayam yang beredar di pasaran, antara lain ayam petelur layer, ayam pedaging broiler dan ayam yang mempunyai fungsi ganda dwiguna yaitu sebagai penghasil telur dan daging Nataatmaja, 1982. Ayam petelur atau disebut ayam tipe dwiguna selain sebagai ternak penghasil telur juga dapat dimanfaatkan sebagai ternak penghasil daging. Ayam yang biasa digunakan sebagai ternak penghasil telur adalah ayam betina, sedangkan ayam yang digunakan sebagai penghasil daging adalah ayam jantan. Dengan demikian, kemungkinan anak ayam jantan tipe medium sebagai ternak penghasil daging cukup besar Riyanti, 1995.