4
B. Kegunaan Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, tentang pemberian
ransum komersial yang terbaik terhadap konsumsi ransum, konsumsi energi, pertambahan berat tubuh, efisiensi protein, konversi ransum, Income Over Feed
Cost IOFC ayam jantan tipe medium.
D. Kerangka Pemikiran
Ayam jantan tipe medium sebagai ternak penghasil daging mempunyai kecepatan
pertumbuhan yang lebih besar jika dibandingkan dengan pertumbuhan ayam betina. Pertumbuhan adalah suatu penambahan jumlah protein dan mineral yang
tertimbun dalam tubuh. Menurut Daryanti 1982, pertumbuhan hewan dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain spesies, individu, jenis kelamin,
pemberian ransum yang cukup, dan jumlah konsumsi ransum. Proses pertumbuhan tersebut membutuhkan energi dan substansi penyusun sel atau
jaringan yang diperoleh ternak melalui ransum yang dikonsumsinya Wahju,1992. Berdasarkan hal di atas, dapat dikatakan bahwa ransum memiliki
pengaruh penting dalam proses pertumbuhan. Oleh sebab itu, diperlukan adanya pemilihan ransum yang tepat sesuai kebutuhan ayam jantan tipe medium guna
meningkatkan pertumbuhan. Budiarti 1983 menyatakan bahwa jenis ransum berpengaruh nyata terhadap
konsumsi ransum, pertambahan berat tubuh, dan konversi ransum pada ayam pedaging. Tingkat energi dan protein dalam berbagai ransum akan memberikan
5 pengaruh yang berbeda nyata terhadap pertambahan berat tubuh, konsumsi
ransum, komposisi tubuh, dan efisiensi penggunaan ransum. Hasil penelitian Riyanti 1995 ditinjau dari pertambahan berat tubuh, bobot tubuh akhir dan aspek
ekonomi, ternyata ayam jantan tipe medium lebih baik bila diberikan ransum dengan tingkat energi metabolis 3.000,00 kkalkg dan protein 22. Efisiensi
protein bagi ayam jantan tipe medium belum banyak diteliti, sehingga nilai efisiensi protein yang optimum bagi ayam jantan tipe medium belum diketahui
dengan pasti. Kenyataan di lapangan para peternak masih sering menggunakan ransum
komersial broiler sebagai ransum ayam jantan tipe medium meskipun ransum khusus bagi ayam jantan medium telah diproduksi belum lama ini. Ransum ayam
petelur memiliki kandungan energi metabolis 2.900,00 kkalkg dan protein 15, sedangkan energi metabolis yang dimiliki oleh ransum ayam jantan tipe medium
sebesar 2.850,00 —2.950,00 kkalkg dan protein 22. Selain nutrien yang
berbeda, ransum-ransum komersial tersebut mempunyai jenis, komposisi campuran bahan pakan, dan harga ransum yang berbeda. Harga ransum komersial
untuk ayam jantan lebih murah jika dibandingkan dengan ransum komersial broiler yaitu Rp. 5.150,00 untuk ransum pejantan dan Rp. 5.500,00
—Rp. 5.600,00 ransum komersial broiler. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk
mengetahui apakah ransum ayam jantan tipe medium akan memberikan hasil yang sama dengan pemberian ransum broiler.