2. Shooting pada bagian mesio bukal diatas tanduk pulpa.
3. Shooting pada 100x untuk melihat pembentukan tebal dentin tertier.
4. Shooting pada 3000x untuk melihat tipe tubulus dentin tertier.
5. Shooting pada 6000x untuk melihat pembentukan kristal pada tubulus dentin
tertier, diameter tubulus dentin tertier dan margin dinding tubulus dentin tertier.
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Penelitian ini dilakukan pada gigi molar pertama bawah permanen yang sudah dicabut dari penyirih suku Karo di Pancur Batu Medan, jumlah sampel penelitian
sebanyak 10 gigi. Jumlah sampel yang diperoleh sedikit karena gigi yang dicabut pada puskesmas tidak disimpan, juga dikarenakan tidak adanya data mengenai umur,
frekuensi menyirih, dan lamanya menyirih. Data yang diperoleh dari sampel gigi penyirih ini adalah gigi yang atrisi dan ada stein sirih pada gigi.
Penelitian ini dilakukan untuk melihat mikrostruktur dentin tertier. Teknik pembuatan spesimen dilakukan dengan memotong gigi dari arah vertikal dari oklusal
ke 13 servikal dengan menggunakan disc bur dan mikromotor. Spesimen diperoleh dengan melakukan pemotongan secara horizontal pada 13 servikal dari arah bukal ke
palatal sesuai ukuran 1x1x0.5cm yaitu panjang gigi 1cm, lebar gigi 1cm dan tebal gigi 0.5cm.
Mikrostruktur dentin tertier dilihat dengan menggunakan alat Scanning Electron Microscope HITACHI MT3030 untuk mendapatkan data mengenai tebal
dentin tertier, tipe tubulus dentin tertier, diameter tubulus dentin tertier, ada tidaknya pembentukan kristal pada tubulus dentin tertier dan tipe margin tubulus dentin tertier
dengan pembesaran 100x, 3000x dan 6000x. Pengamatan dilakukan pada daerah mesio bukal tanduk pulpa. Pembesaran 100x dilakukan untuk melihat tebal dentin
tertier, pada daerah pengamatan dilakukan pembesaran 3000x untuk mendapatkan data tipe tubulus dentin tertier, dan pembesaran 6000x untuk mendapatkan diameter
tubulus dentin tertier, tipe margin tubulus dentin tertier dan ada tidaknya pembentukan kristal.
4.1 Tebal Dentin Tertier Pada Gigi Molar Pertama Bawah Permanen Penyirih Suku Karo di Pancur Batu Medan
Tabel 1. Hasil Pengukuran Ketebalan Dentin Tertier Pada Gigi Molar Pertama
Bawah Permanen Penyirih Suku Karo di Pancur Batu Medan Spesimen
Tebal Dentin Tertier µm x ± SD µm
1 321
317,9 ± 178,6 2
240
3 129
4 431
5 230
6 765
7 222
8 196
9 303
10 342
Tabel 1 menunjukkan tebal dentin tertier sebesar 129 µm sampai 765 µm, dari seluruh sampel yang diteliti nilai rata-rata tebal dentin tertier 317.9 ± 178.6 µm.
4.2 Diameter Tubulus Dentin Tertier Pada Gigi Molar Pertama Bawah Permanen Penyirih Suku Karo di Pancur Batu Medan
Tabel 2. Hasil Pengukuran Diameter Tubulus Dentin Tertier Pada Gigi Molar
Pertama Bawah Permanen Penyirih Suku Karo di Pancur Batu Medan Spesimen
Diameter Tubulus Dentin nm x ± SD µm
1 901
750.4 ± 262.3
2 990
3 158
4 901
5 856
6 885
7 450
8 949
9 743
10 671
Tabel 2 menunjukkan diameter tubulus dentin tertier sebesar 158 nm sampai 990nm, dari seluruh sampel yang diteliti nilai rata-rata diameter tubulus dentin tertier
750.4 ± 262.3 nm.
4.3 Pembentukan Kristal Pada Tubulus Dentin Tertier Gigi Molar Pertama Bawah Permanen Penyirih Suku Karo di Pancur Batu Medan
Tabel 3. Hasil Pengamatan Pembentukan Kristal Pada Tubulus Dentin Tertier Pada
Gigi Molar Pertama Bawah Permanen Penyirih Suku Karo di Pancur Batu Medan
Pembentukan Kristal N
Total Kristal +
10 100
Kristal -
Tabel 3 menunjukkan seluruh sampel yang diteliti menunjukkan pembentukan kristal sebanyak 100.
4.4 Tipe Margin Tubulus Dentin Pada Dentin Tertier Gigi Molar Pertama Bawah Permanen Penyirih Suku Karo di Pancur Batu Medan
Tabel 4. Hasil Pengamatan Tipe Margin Tubulus Dentin Pada Dentin Tertier Pada
Gigi Molar Pertama Bawah Permanen Penyirih Suku Karo di Pancur Batu Medan
Margin Tubulus Dentin N
Total Regular
Irregular 10
100
Tabel 4 menunjukkan seluruh sampel yang diteliti menunjukkan tipe margin tubulus dentin irregular sebanyak 100 dan tidak dijumpai tipe margin tubulus
dentin regular.
4.5 Tipe Tubulus Dentin Yang Terbentuk Pada Dentin Tertier Gigi Molar Pertama Bawah Permanen Penyirih Suku Karo di Pancur Batu Medan
Tabel 5. Hasil Pengamatan Tipe Tubulus Dentin Pada Dentin Tertier Pada Gigi Molar
Pertama Bawah Permanen Penyirih Suku Karo di Pancur Batu Medan Tipe Tubulus Dentin
N Total
Tubulus Sedikit 6
60 Irregular
1 10
Osteodentin Kombinasi
3 30
Tabel 5 menunjukkan pada seluruh sampel yang diteliti tipe tubulus dentin yang paling banyak terbentuk adalah tipe tubulus sedikit sebanyak 60, tipe
kombinasi sebanyak 30, tipe irregular sebanyak 10 dan tidak dijumpai tipe osteodentin.
Hasil Scanning Electron Microscope SEM Dentin Tertier :
1. Tebal Dentin Tertier
Gambar 16. Tebal dentin tertier 321µm 100x Dokumentasi
2. Tipe Tubulus Dentin
Gambar 17. Tubulus dentin tipe Tubulus Sedikit 3000x Dokumentasi
Gambar 18. Tubulus dentin tipe Kombinasi 3000x Dokumentasi
Gambar 19. Tubulus dentin tipe Irregular 3000x Dokumentasi
3. Diameter Tubulus Dentin, Pembentukan Kristal dan Margin Tubulus
Dentin
Gambar 20. Diameter Tubulus Dentin 158nm
Kristal + Margin Tubulus Dentin Tipe Irregular
6000x Dokumentasi
BAB 5 PEMBAHASAN