Rancangan Penelitian Tempat dan Waktu Populasi dan Sampel Besar Sampel Variabel Penelitian Alat dan Bahan Penelitian Definisi Operasional

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian dengan desain pengukuran deskriptif dengan menggunakan alat Scanning Electron Microscope SEM untuk melihat mikrostruktur dentin tertier gigi molar pertama bawah permanen penyirih suku Karo di Pancur Batu Medan.

3.2 Tempat dan Waktu

Penelitian ini dilaksanakan di Fakultas Kedokteran Gigi dan Lab Uji Terpadu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan September - Desember 2014.

3.3 Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah gigi yang sudah dicabut dari perempuan penyirih suku Karo Pancur Batu Medan. Sampel penelitian merupakan gigi yang mengalami atrisi dan terdapat stein sirih. Gigi yang diambil adalah gigi molar pertama bawah permanen.

3.4 Kriteria Sampel

Kriteria pemilihan sampel dapat dibagi atas : kriteria inklusi dan eksklusi.

3.4.1 Kriteria Inklusi

1. Gigi molar pertama bawah permanen 2. Atrisi 3. Stein Sirih

3.4.2 Kriteria Eksklusi

1. Gigi yang hanya tinggal radiks 2. Gigi yang fraktur 3. Gigi dengan karies 4. Gigi yang sudah ditambal

3.5 Besar Sampel

Dalam penelitian ini sampel yang digunakan berjumlah 10 gigi molar pertama bawah permanen penyirih. Dimana gigi dibelah dua pada bahagian oklusal dan bagian bukal digunakan sebagai sampel. Kemudian total 10 spesimen gigi diamati dengan metode Scanning Electron Microscope SEM.

3.6 Variabel Penelitian

Variabel Terkendali ● Suku ● Atrisi ● Stein Sirih

3.7 Alat dan Bahan Penelitian

Alat dan Bahan : 1. Formalin 10 2. Dental lathe 3. Inverted cone diamond bur 4. Mikromotor 5. Rubber bowl dan spatula 6. Dental stone 7. Disc bur 8. Silicone carbide stone 9. Glass slide 10. Fine Coat Ion Sputter 11. Scanning Electron Microscope Variabel Tergantung • Dentin tertier Variabel Bebas • Gigi Variabel Tidak Terkendali • Diet ● Lama menyirih • Oral hygiene ● Frekuensi menyirih • Force penguyahan • Penyakit sistemik Gambar 13. Gambar mesin sputtering dan SEM 1

3.8 Definisi Operasional

Definisi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menyirih adalah suatu proses mengunyah campuran bahan yang umumnya terdiri dari daun sirih, kapur, gambir, dan pinang. Kebiasaan ini merupakan tradisi yang dilakukan secara turun temurun dan berkaitan erat dengan adat istiadat serta kebiasaan masyarakat setempat. 2. Atrisi gigi adalah suatu istilah yang digunakan untuk menyatakan hilangnya substansi gigi akibat gesekan mekanis yang terjadi antara gigi dengan gigi yang berantagonis dalam proses pengunyahan. Terjadinya atrisi gigi akibat kebiasaan menyirih terutama dipengaruhi oleh komposisi menyirih yang bersifat kasar dan keras. 3. Dentin tertier adalah lapisan dentin yang dibentuk pada batas antara dentin dan pulpa. Pembentukan lapisan ini hanya terjadi pada area terbatas di bawah stimulus. Struktur dentin ini bervariasi mulai dari yang regular seperti dentin primer dan sekunder hingga variasi irreguleritas bahkan dapat terbentuk jaringan abnormal dengan sedikit tubulus, banyak daerah interglobuler, dan terdapat odontoblas. 4. Tebal dentin tertier adalah jarak antara perbatasan dentin-pulpa ke deposit dentin yang terbentuk di dalam pulpa yang dapat diukur dengan SEM. Tebal lapisan dentin tertier akan bertambah seiring dengan injuri yang terjadi diatas permukaan gigi tersebut. Gambar 14 Gambar 14. Pengukuran tebal pembentukan dentin tertier Dokumentasi 5. Diameter tubulus dentin tertier adalah jarak antar dinding dalam satu tubulus yang telah mengalami pembentukan kristal. Deposit-deposit yang berada dalam tubulus dentin tertier terbentuk dari kristal-kristal yang menjadikan struktur tubulus dentin irregular. Gambar 15 Gambar 15. Pengukuran diameter tubulus dentin Tertier Dokumentasi. 6. SEM Scanning Electron Microscope adalah alat yang digunakan untuk melihat struktur permukaan sampel dengan perbesaran sampai dengan 1,000,000x. Peralatan ini dapat digunakan untuk melihat mikrostruktur daripada dentin tertier.

3.9 Prosedur Kerja I.