Pendekatan Penelitian Metode Penelitian Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

3.1.1. Pendekatan Penelitian

Pada penelitian ini, pendekatan yang digunakan adalah kuantitatif, menurut Sugiyono 2008 penelitian kuantitatif adalah penelitian yang berupa angka- angka dan analisa penggunaan statistik dan berlandaskan pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian.

3.1.2. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional. metode korelasi adalah penelitian yang mencari hubungan diantara variabel- variabel yang diteliti. Penelitian korelasi bertujuan untuk meneliti sejauh mana variabel pada satu faktor berkaitan dengan variasi faktor lainnya Hasan, 2002.

3.1.3. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

Menurut Sevilla dkk 1993 variabel adalah suatu karakteristik yang mempunyai dua atau lebih nilai atau sifat yang satu sama lain terpisah. Adapun variabel-variabel dalam penelitian ini adalah: Variabel Terikat Dependent Variabel yaitu : - Kepuasan Hidup Variabel Bebas Independent Variabel yaitu: - Religiusitas Ada beberapa hal yang perlu didefinisikan secara operasional, operasional ialah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah konsep- konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang menggambarkan perilaku atau gejala yang dapat diamati dan yang dapat diuji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain yang berdasarkan konsep-konsep teori pada bab sebelumnya maka penulis merumuskan definisi yang merupakan pengertian secara operasional mengenai variabel yang dipakai dalam penelitian, yaitu: 1. Kepuasan hidup adalah suatu gamabaran perasaan seseorang yang mempunyai semangat hidup, merasa tenteram dan bahagia serta mampu menyesuaikan dengan berbagai perubahan kondisi dirinya maupun lingkungannya, sehingga dapat berarti bagi dirinya maupun orang lain. Aspek yang menjadi definisi kepuasan hidup berasal dari Neugarten dalam Fauziah, 2000 yaitu: menikmati aktivitas keseharian menyenangi aktivitas, menikmati aktivitas, dapat melihat kehidupan sebagai sesuatu yang berharga memiliki arti hidup, keberhasilan dalam hidup, suasanan hati yang positif dan optimis, kepuasan dengan kualitas dan kuantitas dari hubungan sosial memiliki hubungan yang hangat dengan orang lain, senang berhubungan dengan orang lain, konsep diri yang positif menerima sebagai asfek diri, memiliki sikap positif terhadap diri sendiri. 2. Religiusitas adalah sesuatu yang lebih menitik beratkan pada masalah prilaku, sosial, dan merupakan sebuah doktrin dari setiap agama atau golongan. Karena doktrin yang dimiliki oleh setiap agama wajib diikuti oleh setiap pengikutnya. Adapun beberapa hal yang didefinisikan secara operasional, religiusitas adalah skor yang diperoleh dari pengukuran religiusitas yang dikemukakan oleh John E Fetzer 1999. Adapun indikator religiusitas yang akan diteliti adalah sebagai berikut: a. Merasakan pengalaman beragama sehari-hari daily spiritual experience b. Kebermaknaan hidup dengan beragama Meaning c. Ekspresi keagamaan sebagai sebuah nilai value d. Keyakinan belief e. Memaafkan forgiveness f. Melatih diri dalam agama private religious practice g. Penggunaan agama sebagai coping religiousspiritual coping h. Dukungan penganut sesama agama religious support, i. Keberagamaan religiousspiritual history, j. Komitmen beragama commitment, k. Mengikuti organisasi atau kegiatan keagamaan organizational religiousness l. Pilihan agama religious preference

3.2. Pengambilan Sampel

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA LANJUT USIA

0 9 2

HUBUNGAN ANTARA VOLUME OKSIGEN MAXIMUM (VO2max) DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANJUT USIA Hubungan Antara Volume Oksigen Maximum (Vo2max) Dengan Kualitas Hidup Pada Lanjut Usia.

1 3 14

HUBUNGAN ANTARA VOLUME OKSIGEN MAXIMUM (VO2max) DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANJUT USIA Hubungan Antara Volume Oksigen Maximum (Vo2max) Dengan Kualitas Hidup Pada Lanjut Usia.

0 1 16

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI Hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup lanjut usia pada penderita hipertensi di Kelurahan gayam kabupaten sukoharjo.

0 3 14

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI Hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup lanjut usia pada penderita hipertensi di Kelurahan gayam kabupaten sukoharjo.

0 2 15

KEBERMAKNAAN HIDUP PADA LANJUT USIA Kebermaknaan Hidup Pada Lanjut Usia.

0 1 15

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEAKTIFAN LANJUT USIA (LANSIA) DALAM MENGIKUTI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEAKTIFAN LANJUT USIA (LANSIA) DALAM MENGIKUTI KEGIATAN DI POSYANDU LANSIA DESA GONILAN KECAMATAN KARTASURA.

0 0 15

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN KEBERMAKNAAN HIDUPPADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN WALISONGO Hubungan Religiusitas Dengan Kebermaknaan Hidup Pada Santriwati Pondok Pesantren Walisongo Desawado Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA LANJUT USIA SKRIPSI MAHARANI BUDI PRASTIWI

0 0 16

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DAN KECEMASAN HIDUP WANITA LANJUT USIA KATOLIK DI KABUPATEN PURWOREJO SKRIPSI

0 0 112