Pengertian Kepuasan Hidup Kepuasan Hidup

BAB II LANDASAN TEORI

2.1. Kepuasan Hidup

2.1.1 Pengertian Kepuasan Hidup

Menurut kamus Psikologi J.P Chaplin 1989 Satisfaction atau kepuasan adalah satu keadaan kesenangan dan kesejahteraan, disebabkan karena orang telah mencapai satu tujuan atau sasaran. Menurut kamus Oxford University Press 2000 Satisfaction adalah the good feeling that you have when you have achieved something or when something you wanted to happen does happen; something that gives you this feeling. Menurut Santrock 2002 kepuasan hidup life satisfaction adalah kesejahteraan psikologi secara umum atau kepuasan terhadap kehidupan secara keseluruhan. Kepuasan hidup digunakan secara luas sebagai indeks kesejahteraan psikologis pada orang-orang dewasa lanjut. Pendapatan, kesehatan, suatu gaya hidup yang aktif, serta jaringan pertemanan dan keluarga berkaitan dengan kepuasan hidup orang-orang dewasa lanjut melalui cara yang dapat diduga. Santrock, 2002. Menurut teori Aktivitas Aktivity Theory, semakin orang dewasa lanjut aktif dan terlibat, semakin kecil kemungkinan menjadi renta dan semakin besar kemungkinan mereka merasa puas dengan kehidupannya. Menurut Locke dalam Munandar, 2001 perasaan-perasaan yang berhubungan dengan kepuasan atau ketidakpuasan cenderung mencerminkan pengalaman-pengalaman pada waktu sekarang dan lampau dari pada harapan-harapan untuk masa yang akan datang. Neugarten dalam Fauziah, 2000 menyatakan t erjadinya penurunan pada orang lanjut usia ditandai dengan penurunan aktivitas, dan menurunnya berbagai keterikatan sosial maupun psikologis Alston dan Doodley dalam Hurlock, 1996 megatakan bahwa kepuasan hidup merupakan kemampuan seseorang untuk menikmati pengalaman- pengalamannya, yang disertai tingkat kegembiraan. Sesuai dengan uraian tersebut di atas penulis berasumsi bahwa kepuasan hidupb orang lanjut usia asalah suatau gambaran perasaan seseorang yang mempunyai semangat hidup, merasa tenteram dan bahagia serta mampu untuk menyesuaikan dengan berbagai perubahan kondosi dirinya meupun lingkungannya, sehingga dapar berarti bagi dirinya maupun orang lain. 2.1.2. Indikator Kepuasan Hidup Lansia Menurut konsep teori Neugarten dalam Setianingsih, 1995 ada beberapa indikator kepuasan hidup orang lanjut usia sebagai berikut: 1 Menganggap hidupnya penuh arti dan menerima dengan tulus kondisi kehidupannya. 2 Merasa telah berhasil dalam mencapai cita-citanya atau sebagian besar tujuan hidupnya. 3 Berpegang teguh pada gambaran diri yang positif. 4 Mampu memelihara sikap yang optimis dan suasana hati yang bahagia. 5 Dapat merasakan senangan karena kegiatan yang dilakukan sehari-hari di lingkungannya. 6 Mendapat dukungan sosial dari masyarakat. Aspek yang menjadi definisi kepuasan hidup yang berasal dari Neugarten dalam Fauziah, 2000 yaitu: 1. Menikmati aktivitas keseharian, mencakup aktivitas sehari-hari. Lansia menghabiskan waktu untuk melakukan aktivitas yang berhubungan dengan keluarga, lingkungan tempat tinggal, serta aktivitas yang lainnya. 2. Dapat melihat kehidupan sebagai sesuatu yang berharga. Anggapan bahwa hidup seseorang bermakna dapat berarti merasa berguna, memiliki tujuan, memiliki sikap positif terhadap situasi hidup masa kini. 3. Suasana hati yang positif dan optimis. Suasana hati adalah aspek dari kepuasan hidup yang banyak memegang peranan penting menyatakan bahwa efek positif kebahagiaan adalah optimisme tanpa perlu dihubungkan dengan aktivitas atau aspek kehidupan, lingkungan keadaan seseorang berkaitan dengan kehidupan. 4. Kepuasan dengan kualitas dan kuantitas dari hubungan sosial. Sebagai manusia yang hidup ditengah manusia lain pengaruh hubungan sosial pada masa tua tidak bisa diabaikan dalam membahas kepuasan hidup, ikatan sosial yang lebih banyak menunjukkan fungsional yang lebih sedikit. 5. Konsep diri yang positif Konsep diri adalah anggapan, penghayatan, dan penilaian tentang diri, ditandai dengan tingginya derajat penghargaan diri seseorang dari penilaian diri yang positif menentukan kepuasan hidup manusia.

2. 1. 3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Hidup

Dalam penelitian yang dilakukan Fauziah, 2000 kepuasan hidup orang lanjut usia ditinjau dari beberapa aspek, yaitu: 1. Jenis aktivitas, Lanjut usia merasa senang dengan aktivitas yang mereka lakukan, menganggap hidupnya penuh dengan arti dan menerima dengan tulus kondisi hidupnya. 2. Jenis kelamin, Stewart dan Shapiro dalam Fauziah, 2000, mengatakan bahwa apabila mengalami kegagalan, pria tidak terlalu negatif dalam mengevaluasi dirinya dan mempunyai kemampuan memimpin yang lebih baik daripada wanita. Wanita yang berkewajiban menjalankan tugas-tugas di rumah tidak mengenal pensiun, sehingga kurang mendapatkan kesempatan untuk mencari hiburan. Shaffer dkk mengatakan, bahwa pria lebih mandiri dan kompetitif. Dengan adanya perbedaan tersebut maka menjadikan kepuasan hidup orang lanjut usia pria lebih tinggi dari pada wanita. 3. Religiusitas, Moberg dalam Fauziah, 2000 mengatakan bahwa keyakinan terhadap Tuhan akan meringankan penderitaan saat orang merasa sedih, kesepian dan putus asa serta mereka dapat memperoleh kekuatan darinya. Orang lanjut usia yang kurang religius, mempunyai tingkat kepuasan hidup yang lebih rendah, sedangkan yang religiusitasnya terbina dengan baik menunjukkan tingkat kepuasan hidup yang lebih tinggi.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA LANJUT USIA

0 9 2

HUBUNGAN ANTARA VOLUME OKSIGEN MAXIMUM (VO2max) DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANJUT USIA Hubungan Antara Volume Oksigen Maximum (Vo2max) Dengan Kualitas Hidup Pada Lanjut Usia.

1 3 14

HUBUNGAN ANTARA VOLUME OKSIGEN MAXIMUM (VO2max) DENGAN KUALITAS HIDUP PADA LANJUT USIA Hubungan Antara Volume Oksigen Maximum (Vo2max) Dengan Kualitas Hidup Pada Lanjut Usia.

0 1 16

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI Hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup lanjut usia pada penderita hipertensi di Kelurahan gayam kabupaten sukoharjo.

0 3 14

HUBUNGAN DUKUNGAN SOSIAL DENGAN KUALITAS HIDUP LANJUT USIA PADA PENDERITA HIPERTENSI DI Hubungan dukungan sosial dengan kualitas hidup lanjut usia pada penderita hipertensi di Kelurahan gayam kabupaten sukoharjo.

0 2 15

KEBERMAKNAAN HIDUP PADA LANJUT USIA Kebermaknaan Hidup Pada Lanjut Usia.

0 1 15

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEAKTIFAN LANJUT USIA (LANSIA) DALAM MENGIKUTI HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DENGAN KEAKTIFAN LANJUT USIA (LANSIA) DALAM MENGIKUTI KEGIATAN DI POSYANDU LANSIA DESA GONILAN KECAMATAN KARTASURA.

0 0 15

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DENGAN KEBERMAKNAAN HIDUPPADA SANTRIWATI PONDOK PESANTREN WALISONGO Hubungan Religiusitas Dengan Kebermaknaan Hidup Pada Santriwati Pondok Pesantren Walisongo Desawado Kecamatan Kedungtuban Kabupaten Blora.

0 1 15

HUBUNGAN ANTARA KONSEP DIRI DENGAN KEPUASAN HIDUP PADA LANJUT USIA SKRIPSI MAHARANI BUDI PRASTIWI

0 0 16

HUBUNGAN RELIGIUSITAS DAN KECEMASAN HIDUP WANITA LANJUT USIA KATOLIK DI KABUPATEN PURWOREJO SKRIPSI

0 0 112