Pengamatan Struktur Hifa Abnormal Fusarium sp., pada Tanaman Anggrek setelah Uji Antagonisme Kesimpulan

Gambar 4. Uji antagonis bakteri kitinolitik a BK14, terhadap Fusarium sp. 4, pada Phalaenopsis sp., dan b LK08 terhadap Fusarium sp. 1, pada Vanda sp., dengan masa inkubasi 10 hari pada suhu 30 o C. Shahidi et al., 1999 mengatakan bahwa kitin merupakan polimer alami kedua yang paling banyak tersedia di alam setelah selulosa, merupakan polimer aminoglukan dari N-asetil-D-glukosamin yang tidak larut air. Mikroorganisme kitinolitik mempunyai aktivitas antagonisme yang kuat terhadap fungi patogen dengan mekanisme hiperparasitismenya dan antibiotiknya sehingga efektif dalam menghambat pertumbuhan fungi patogen tanaman dengan mendegradasi dinding selnya. Beberapa enzim kitinolitiknya toksik pada fungi patogen penyebab penyakit tanaman budidaya tetapi tidak pada mikroorganisme lain dalam tanah dan tumbuhan inang Kloepper et al., 1989. Menurut Oku 1994, peranan kitinase dalam pertahanan tanaman terhadap serangan patogen terjadi melalui dua cara, yaitu: 1 menghambat pertumbuhan fungi dengan secara langsung menghidrolisis dinding miselia dan 2 melalui pelepasaan elisitor endogen oleh aktivitas kitinase yang kemudian memicu reaksi ketahanan sistematik pada inang.

3.3 Pengamatan Struktur Hifa Abnormal Fusarium sp., pada Tanaman Anggrek setelah Uji Antagonisme

Dari uji antagonis yang dilakukan dengan menggunakan Fusarium sp., yang berasal dari tanaman anggrek yang diduga terserang fungi dengan sepuluh isolat bakteri kitinolitik, ternyata hifa Fusarium sp. 1, Fusarium sp. 3, dan Fusarium sp. 5, melilit atau keriting dan lisis, sedangkan pada Fusarium sp. 2, hifanya menyatu seperti menggulung-gulung dan pada Fusarium sp. 4, hifanya melilit atau keriting, lisis dan menyatu seperti menggulung-gulung. Berdasarkan pada aktivitas hidrolitik dari β-1,3-glukanase dan hubungannya dengan infeksi patogen, β-1,3-glukanase dinyatakan sebagai komponen penting dalam mekanisme pertahanan melawan patogen. Glukanase terlibat dalam mobilisasi β-glukan saat sumber karbon dan energi telah habis, berperan sebagai enzim autolitik De la Cruz Universitas Sumatera Utara et al., 1995b. Keanekaragaman, spesifitas organ dan perkembangan dan pola ekspresi yang berbeda menunjukkan bahwa β-1,3-glukanase memiliki fungsi biologis dalam pertumbuhan dan perkembangan tanaman dalam mekanisme pertahanan pada tanaman Jin et al., 1999. Gambar. 5 berikut ini merupakan bentuk-bentuk hifa abnormal fungi patogen yang terdapat pada tanaman anggrek: a b c d Gambar 5. Bentuk hifa abnormal Fusarium sp. 1, Fusarium sp. 2, Fusarium sp. 3, Fusarium sp. 4, dan Fusarium sp. 5, a menggulung, b lisis, c menyatu, d melilit masa inkubasi 10 hari perbesaran 400. Universitas Sumatera Utara BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN`

4.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan dapat diambil kesimpulan bahwa BK15 memiliki efektivitas penghambatan paling tinggi yaitu pada Fusarium sp. 5, dengan jari- jari zona hambat sebesar 2,82 cm. Sedangkan BK13 memiliki efektivitas penghambatan paling rendah yang terdapat pada Fusarium sp. 2, dengan jari-jari zona hambat sebesar 0,42 cm. Untuk hifa abnormal dalam pengamatan mikroskopik Fusarium sp., yang ada pada Cattelya sp., Phalaenopsis sp., dan Vanda sp., mengalami lisis, menggulung dan melilit setelah dilakukan uji antagonis.

4.2 Saran