Kondisi Ekonomi Indonesia PEMBAHASAN

Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah adalah provinsi dengan penduduk terbanyak di Indonesia, yaitu sebesar 43.021.826 orang, 37.476.011 orang dan 32380.687 orang untuk provinsi Jawa Tengah. Berdasarkan provinsi, DKI Jakarta adalah provinsi dengan tingkat kepadatan penduduk terbanyak yaitu sebesar 14.440 orang per km 2 , dan provinsi Papua adalah provinsi yang tingkat kepadatan penduduknya terendah, yaitu sebesar 8 orang per km 2 . Sementara laju pertumbuhan penduduk terendah adalah laju pertumbuhan provinsi Jawa Tengah yaitu sebesar 0,37 persen, diikuti oleh provinsi Jawa Timur sebesar 0,76 persen, Kalimantan Barat 0,91 persen, 1,04 persen laju pertumbuhan Yogyakarta, dan Suamtera Utara sebesar 1,10 persen. Sedangkan provinsi dengan laju pertumbuhan tertinggi yaitu provinsi Papua sebesar 5,39 persen, Kepulauan Riau sebesar 4, 95 persen, dan diikuti oleh provinsi Kalimantan Timur sebesar 3,81 persen, Papua Barat 3,71 persen, Riau 3,58 persen, Kepulauan Bangka Belitung 3,14 persen, Maluku 2,80 persen, Banten 2,78 persen, Sulawesi Barat 2,68 persen, Jambi 2,56 persen.

4.3 Kondisi Ekonomi Indonesia

Pertumbuhan ekonomi Indonesia secara nasional mengalami peningkatan pada tahun 2011-2013. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen dibandingkan tahun 2012. Nilai Produk Domestik Bruto PDB atas dasar harga konstan paa tahun 2013 mencapai Rp.2.770,3 triliun, naik Rp.151,4 triliun pada tahun 2012 Rp.2618,9 triliun. Jika diliht berdasarkan harga berlaku, PDB tahun 2013 naik sebesar Rp.854,6 triliun, yaitu dari Rp.8.229,4 triliun pada tahun 2012 menjadi Rp.9.084,0 triliun. Sektor-sektor ekonomi juga mengalami Universitas Sumatera Utara pertumbuhan meskipun pertumbuhan sektor bervariasi. Pertumbuhan sektor ekonomi dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 4.2 Nilai PDB Menurut Lapangan UsahaTahun 2011-2013, Laju Pertumbuhan dan Sumber Pertumbuhan Tahun 2013 Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku triliun Rupiah Atas Dasar Harga Konstan 2000 triliun Rupiah Laju Pertumbuhan 2013 persen Sumber Pertumbuhan 2013 persen 2011 2012 20013 2011 2012 2013 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1. Pertanian, Peternakan, Kehutanan dan Perikanan 1091,4 1193,5 1311,0 315,0 328,3 339,9 3,54 0,45 2. Pertambangan dan Penggalian 877,0 970,8 1020,8 190,1 193,1 195,7 1,34 0,10 3. Industri Pengolahan 1806,1 1972,5 2152,6 633,8 670,2 707,5 5,56 1,42 4. Listrik, Gas dan Air Bersih 55,9 62,2 70,1 18,9 20,1 21,2 5,58 0,04 5. Konstruksi 753,6 844,1 907,3 159,1 170,9 182,1 6,57 0,43 6. Perdagangan, Hotel, dan Restoran 1023,7 1148,7 1301,5 437,5 473,1 501,2 5,93 1,07 7. Pengangkutan dan Komunikasi 491,3 549,1 636,9 241,3 265,4 292,4 10,19 1,03 8. Keuangan, Real Estat, dan Jasa Perusahaan 535,2 598,5 683,0 236,2 253,0 272,1 7,56 0,73 9. Jasa-jasa 785,0 890,0 1000,8 232,7 244,8 258,2 5,48 0,51 Produk Domestik BrutoPDB 7419,2 8229,4 9084,0 2464,6 2618,9 2770,3 5,78 5,78 PDB Tanpa Migas 8795,9 7588,3 8416,0 2322,7 24818 2637,0 6,25 _ sumber: Data Diolah Pertumbuhan tertinggi pada tahun 2013 terjadi pada sektor Pengangkutan dan Komunkasi yang mencapai 10,19 persen, diikuti oleh sektor Keuangan sebesar, Real Estat dan Jasa Perusahaan sebesar 7,56 persen, sektor Konstruksi sebesar 6,57 persen, sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 5,93 persen, Universitas Sumatera Utara Listrik, Gas dan Air Bersih sebesar 5,58 persen, sektor Industri dan Pengolahan5,56 persen, sektor Jasa-jasa 5,46 persen, Pertanian sebesar 3,54 persen, dan sektor Pertambangan dan Penggalian 1,34 persen. Sedangkan pertumbuhan sektor tanpa Migas pada tahun 2013 sebesar 6,25 persen dan lebih tinggi dibanding nilai pertumbuhan ekonomi yaitu sebesar 5,78 persen. Sektor Industri Pengolahan memberikan kontribusi besar terhadap total pertumbuhan PDB, dengan sumber pertumbuhan sebesar 1,42 persen, yang diikuti oleh sektor Perdaangan, Hotel dan Restoran yaitu sebesar 1,07 persen, sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 1,03 persen. Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik BPS, besaran PDB berdasarkan harga berlaku mencapai Rp.9.040,0 triliun, sedangkan atas dasar harga konstan tahun 2000 mencapai Rp.2.770,3 triliun. Secara triwulan IV-2013 PDB Indonesia mengalami penurunan sebesar 1,42 persen jika dibandingkan dengan PDB triwulan III-2013, akan tetapi mengalami peningkatan bila dibading dengan PDB triwulan IV-2012 sebesar 5,72 persen. Penurunan ini disebabkan karena penurunan kontribusi dari sektor pertanian yaitu sebesar 22,84 persen, sementara sektor lainnya mengalami pertumbuhan yang positif yaitu Sektor Listrik, Gas dan Air Bersih tumbuh sebesar 6,10 persen, Sektor Konstruksi tumbuh sebesar 4,45 persen, Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 2,36 persen, Sektor Industri Pengolahan tumbuh sebesar 1,72 persen, Sektor Pertambangan dan Penggalian tumbuh sebesar 1,72 persen, Sektor jasa-jasa mengalami pertumbuhan sebesar 1,62 persen, Sektor Perdagangan, Hotel Universitas Sumatera Utara dan Restoran sebesar 1,44 persen, 0,50 persen pada Sektor keuangan, Real Estate dan Jasa Perusahaan. Berdasarkan wilayah Pualu Jawa dengan tiga provinsi terbesarnya yaitu DKI Jakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat memberikan sumbangan sebesar 57,78 persen dari PDB tahun 2013. Secara kuantitatif kegiatan-kegiatan sektor sekunder dan tersier masih terkonsentari di wilayah ini, sementara sektor primer terkonsentarasi di luar Jawa.

4.4 Perkembangan Indeks Pembangunan Manusia di Indonesia