Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri

Mendapatkan penerimaan Negara merupakan hal yang paling utama walaupun belum satu-satunya. Dari berbagai alasan pengenaan pajak, kebijakan pajak di Indonesia akhir-akhir ini sebelum reformasi 1983 telah banyak terpengaruh oleh suatu keinginan untuk mencapai tujuan ekonomi dan sosial sambil meningkatkan pemerataan hukum pajak keseluruhan lapisan masyarakat. Demikian juga untuk tujuan pemulihan kehidupan ekonomi untuk bangkit dan mengentaskan diri dari krisis moneter tentu memerlukan suatu pengorbanan penerimaan pajak yang bertolak belakang dengan keinginan menambah penerimaan pajak. Pajak yang didefenisikan oleh Rochmat Soemitro adalah gejala masyarakat, artinya pajak hanya ada di dalam masyarakat.Masyarakat adalah kumpulan manusia yang ada pada suatu waktu berkumpul untuk tujuan tertentu.Masyarakat terdiri dari individu, individu mempunyai hidup sendiri dan kepentingan sendiri.Yang dapat dibedakan dari hidup masyarakat dan kepentingan masyarakat.Namun individu tidak mungkin hidup tanpa adanya masyarakat.Negara adalah masyarakat yang mempunyai tujuan tertentu.Kelangsungan hidup Negara juga berarti kelangsungan hidup masyarakat dan kepentingan masyarakat.Untuk kelangsungan hidup masing-masing diperlukan biaya.Biaya hidup individu, menjadi beban dari individu yang bersangkutan dan berasal dari penghasilannya sendiri.Biaya hidup Negara adalah untuk kelangsunganalat-alat Negara, administrasi Negara, lembaga Negara, dan seterusnya dan harus di biayai dari penghasilan Negara Suandy, 2011. Salah satu penghasilan Negara adalah berasal dari rakyatnya melalui pungutan pajak, disamping minyak dan gas bumi yang merupakan hasil kekayaan alam.Penghasilan itu untuk membiayai kepentingan umum, seperti kesehatan rakyat, pendidikan, kesejahteraan, dan sebagainya. Jadi, di mana ada kepentingan masyarakat, di sana timbul pungutan pajak sehingga pajak adalah senyawa dengan kepentingan umum. Reformasi perpajakan nasional tax reform tahun 1983 bertujuan untuk meningkatkan penerimaan Negara dari sektor pajak. Undang-undang pajak baru menganut self assessment system yaitu suatu sistem pemungutan pajak dengan memberikan kepercayaan kepada Wajib Pajak untuk menghitung, memperhitungkan, membayar dan melaporkan sendiri pajak terutang, sedangkan fiskus hanya melayani dan mengawasi Wajib Pajak. Sistem ini telah dilaksanakan secara efektif pada tahun 1984 atas dasar perombakan perundang-undangan perpajakan tahun 1983. Dengan mengubah sistem pemungutan tersebut diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk melunasi kewajiban membayar pajak.Dengan sistem self assessment yang dianut dalam sistem perpajakan Indonesia sekarang ini menuntut Direktorat Jenderal Pajak untuk selalu melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap Wajib Pajak.Pengawasan merupakan aktivitas penting dalam manajemen pemerintahan.Pengawasan bukan dimaksudkan untuk mencari kesalahan, tetapi untuk menemukan penyimpangan atas pelaksanaan suatu pekerjaan, sehingga bisa dilakukan tindakan korektif. Dengan tindakan korektif, maka pekerjaan yang dilakukan akan sesuai dengan rencana. Salah satu bentuk pengawasan tersebut adalah melalui pemeriksaan. Di dalam pasal 29 Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009, telah diatur kewenangan kepada Direktorat Jenderal Pajak untuk melakukan pemeriksaan pajak yang merupakan instrument untuk menentukan kepatuhan baik formal maupun material yang tujuan utamanaya adalah untuk menguji kepatuhan dan meningkatkan pemenuhan perpajakan Tax Complience. Walaupun Direktorat Jenderal Pajak diberikan kewenangan untuk melaksanakan pemeriksaan, undang-undang tersebut juga mengatur batasan agar pemeriksaan tidak dilakukan secara sewenang-wenang. Ketentuan yang perlu diperhatikan yang berkaitan dengan Tata Cara Pemeriksaan Pajak, yaitu : 1. Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor SE-28PJ2013 Tentang Kebijakan Pemeriksaan. 2. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17PMK.032013 Tentang Tata Cara Pemeriksaan. 3. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor : Per-23PJ2013 Tentang Standar Pemeriksaan. 4. Surat Edaran Direktorat Jenderal Pajak Nomor SE-65PJ2013 TentangPedoman Penggunaan Metode Dan Teknik Pemeriksaan. Dalam sitem self assessment, pemeriksaan pajak tidak dilakukan terhadap semua Surat Pemberitahuan SPT. Kriteria Surat Pemberitahuan SPT yang dilakukan pemeriksaan pajak adalah terhadap Wajib Pajak yang Surat Pemberitahuannya menyatakan lebih bayar. Surat Pemberitahuan SPT adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan perhitungan dan pembayaran pajak yang terutang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan Mardiasmo, 2011. Disamping itu pemeriksaan juga dilakukan terhadap Wajib Pajak kriteria tertentu dan Wajib Pajak yang tingkat kepatuhannya dianggap rendah. Dengan kuasa pasal 17C Undang-Undang Nomor 6 tahun 1983 tentang Ketentuan Umum dan Tata Cara Perpajakan, sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 tahun 2009, pemeriksaan terhadap Wajib Pajak yang Surat Pemberitahuannya menyatakan lebih bayar akan dikurangi jumlahnya, sehingga pemeriksaan dapat lebih diarahkan kepada Wajib Pajak yang tingkat kepatuhannya rendah tersebut atau Wajib Pajak yang memenuhi kriteria tertentu. Praktik Kerja Lapangan Mandiri PKLM adalah metode latihan operasional dimana penulis dilatih secara langsung untuk meningkatkan pengetahuan dan mengembangkan keterampilan etika pekerjaan, sikap, tugas, tanggung jawab serta kesempatan utuk menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan secara khusus, selain itu penulis juga ingin mengetahui seberapa besar tingkat kepatuhan Wajib Pajak dalam memenuhi kewajiban perpajakannya. Kemudian penulis ingin mengetahui kinerja Kantor Pelayanan Pajak KPP Pratama Medan Timur dalam melakukan pemeriksaan dan pengaruh pemeriksaan tersebut terhadap peningkatan kepatuhan Wajib Pajak dan penerimaan pajak.Dari permasalahan tersebut penulis tertarik untuk melakukan Praktik Kerja Lapangan Mandiri dengan judul “TINJAUAN ATAS PERANAN PELAKSANAAN PEMERIKSAAN PAJAK PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK KPP PRATAMA MEDAN TIMUR ”.

B. Tujuan dan Manfaat Praktik Kerja Lapangan Mandiri