Hambatan yang Dihadapi Tinjauan Proses Pembuktian Kebenaran Dasar Penguasaan Tanah Dalam Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Ex-Hukum Adat (Studi Di Kantor Pertanahan Kota Medan)

Henny Suryani : Tinjauan Proses Pembuktian Kebenaran Dasar Penguasaan Tanah Dalam Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Ex-Hukum Adat Studi Di Kantor Pertanahan Kota Medan, 2008. USU Repository © 2009 mengantisipasi maksud buruk pihak yang ingin mengambil keuntungan dari situasi yang ada. BAB IV HAMBATAN-HAMBATAN

A. Hambatan yang Dihadapi

Hakikat pengumpulan dan pengolahan data yuridis merupakan prosedural dalam pendaftaran tanah yang dapat memberikan kepastian hukum secara yuridis kepada pemegang sertifikat hak atas tanah sepanjang mengenai hubungan keperdataannya dengan data fisik bersangkutan berdasarkan alat bukti tertulis yang disampaikan pemohon kepada Kantor Pertanahan atau keterangan saksi. 34 34 S. Chandra, Perlindungan Hukum Terhadap Pemegang Sertifikat Hak Atas Tanah, Pustaka Bangsa Press, Jakarta, 2006, hal. 44 Henny Suryani : Tinjauan Proses Pembuktian Kebenaran Dasar Penguasaan Tanah Dalam Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Ex-Hukum Adat Studi Di Kantor Pertanahan Kota Medan, 2008. USU Repository © 2009 Dalam prosedur pengumpulan dan pengolahan data yuridis ini dilakukan penelitian atas alas hak yang dimajukan oleh pemohon. Penelitian ini dikenal sebagai examiner of title. Tujuan ditelitinya alas hak ini ternyata akan memperkokoh data yuridis dan data teknis nantinya. 35 Karena itu, maka penelitian data yuridis menjadi faktor penentu dalam pemberian kepastian hukum secara yuridis kepada pemegangnya. Namun kegiatan tersebut menurut ketentuan yang berlaku bahwa Kantor Pertanahan hanya boleh memeriksa kebenaran data yuridis secara formil, dengan pengertian bahwa Kantor Pertanahan menurut peraturan perundang- undangan tidak punya wewenang melakukan pemeriksaan dan penelitian data yuridis secara materil. Hasil penelitian data yuridis terhadap alat bukti tanah hak adat merupakan salah satu dasar dalam pertimbangan penerbitan Surat Keputusan hak atas tanah oleh Kantor Pertanahan yaitu melalui penegasan hak atau pengakuan hak. 36 35 Muhammad Yamin, Problematika Mewujudkan Jaminan Kepastian Hukum Atas Tanah Dalam Pendaftaran Tanah, Pidato Pengukuhan Jabatan Guru Besar, USU, Medan, tanggal 2 September 2006. 36 S. Chandra., Op. cit., hal. 45 Dan selain itu juga terhadap alat bukti tanah hak adat yang menjadi dasar penerbitan Surat Keputusan hak atas tanah di Kantor Pertanahan dilaksanakan melalui proses yang berbeda, yakni: Henny Suryani : Tinjauan Proses Pembuktian Kebenaran Dasar Penguasaan Tanah Dalam Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Ex-Hukum Adat Studi Di Kantor Pertanahan Kota Medan, 2008. USU Repository © 2009 a. Alat bukti hak atas tanah lengkap, dilaksanakan oleh Kepanitiaan di Seksi Pengukuran dan Pendaftaran Tanah, tanpa melalui pengumuman, dibuatkan surat penegasan haknya. b. Alat bukti hak atas tanah tidak lengkap, dilaksanakan oleh Kepanitiaan di Seksi Pengukuran dan Pendaftaran Tanah, dengan melalui pengumuman dibuatkan surat pengakuan haknya. 37 Sebagai akibat pengaturan demikian, maka akan terbuka kesempatan bagi pemohon yang tidak beritikad baik yang memanipulasi alas hak atas tanah. Hal inilah yang mengakibatkan pemeriksaan dan penelitian data yuridis bidang tanah yang dilakukan tidak dapat memberikan jaminan kebenaran. Dan hal ini telah diantisipasi dengan sistem pendaftaran tanah yang digunakan di Indonesia yakni sistem negatif bertendensi positif. Sistem ini memberi makna sebagai berikut: 38 1 Negara tidak menjamin kebenaran data 100. 2 Pengumpulan data dilakukan dengan secermat-cermatnya sehingga di dapatkan data yang akurat. 3 Data yang diperoleh sedemikian rupa diuji kebenarannya oleh Panitia AjudikasiKepala Kantor Pertanahan. 4 Data yang dikumpulkan itu diumumkan untuk menjaring pendapat publik tentang kebenaran data dan tujuan pendaftarannya. 37 Ibid, hal. 46 38 Tampil Anshari Siregar., Op. cit., hal. 235. Henny Suryani : Tinjauan Proses Pembuktian Kebenaran Dasar Penguasaan Tanah Dalam Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Ex-Hukum Adat Studi Di Kantor Pertanahan Kota Medan, 2008. USU Repository © 2009 5 Dibuka peluang bagi publik untuk mengajukan keberatangugatan atas data dan tujuan pendaftaran tanah yang bersangkutan. Menurut pejabat Kantor Pertanahan Kota Medan, hambatan yang sering dihadapi dalam pemeriksaan dan penelitian data yuridis bidang tanah dengan hak Grant Sultan adalah berkaitan dengan ahli waris dari pihak yang namanya tercantum dalam Grant Sultan yang bersangkutan. Dalam memeriksa dan meneliti kebenaran data yuridis bidang tanah yang bersangkutan, Kantor Pertanahan hanya memeriksa berdasarkan alat bukti tertulis yang diserahkan oleh pihak pemohon dan oleh karena itu mengenai kebenaran data para ahli waris juga hanya didasarkan kepada alat bukti yang ada yang mana sulit untuk ditelusuri dikarenakan kemungkinan ahli waris dari pihak yang namanya tercantum dalam Grant Sultan dimaksud telah bercabang-cabang. Dan ada kemungkinan dimanipulasinya bukti-bukti yang diperlukan. Hal ini dapat menimbulkan sengketa yang pada akhirnya menghambat proses pendaftaran tanah dan bahkan yang lebih ekstrim lagi sertifikat yang telah dikeluarkan dapat dibatalkan. Dan selain itu juga, hambatan yang sering terjadi adalah berkenaan dengan masalah batas bidang tanah. Hal ini dikarenakan kebanyakan tanah- tanah hak adat tidak dipasang tanda-tanda batasnya dan tidak dipergunakan sehingga dikuasai oleh orang lain dan pada saat pengukuran terjadilah sengketa menyangkut batas bidang tanah. 39 Henny Suryani : Tinjauan Proses Pembuktian Kebenaran Dasar Penguasaan Tanah Dalam Pendaftaran Konversi Hak Atas Tanah Ex-Hukum Adat Studi Di Kantor Pertanahan Kota Medan, 2008. USU Repository © 2009

B. Upaya Penyelesaian