Muhammad Idris Nasution : Penentuan Jumlah Amoniak Dan Total Padatan Tersuspensi Pada Pengolahan Air Limbah PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008.
USU Repository © 2009
mesin penggilingan dimasukkan ke mesin pelletiser atau mesin dengan pisau berputar. Di sini bahan mengalami proses pembutiran. Seusai proses pembutiran, bahan
mengalami perlakuan kimiawi. Larutan asam fosfat atau asam amino digunakan untuk merendamnya. Terakhir bahan dikeringkan dan diikuti proses seperti pada karet
spesifikasi teknis yang dibuat dari bahan lateks. Tim penulis, 2007
2.3 Pencemaran Lingkungan
Sejak setengah abad terakhir ini, masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat populer dan banyak dibahas dalam berbagai kalangan
masyarakat. Masalah pencemaran perlu mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak untuk menanggulangi akibat buruk yang terjadi karena pencemaran.
Pencemaran suatu lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal ini struktur maupun
fungsinya terganggu. Ketidakseimbangan struktur dan fungsi daur materi tidak hanya terjadi karena proses alam saja tetapi juga karena kegiatan manusia untuk pemenuhan
kebutuhan yang pada akhirnya banyak menimbulkan pencemaran lingkungan. Berdasarkan pada kadar zat pencemaran dan waktu kontak antara zat pencemar
dan lingkungan sekitarnya, WHO telah menetapkan empat tingkatan pencemaran, yaitu :
1. Pencemaran tingkat pertama : adalah pencemaran yang tidak menimbulkan
kerugian pada manusia jika dilihat kadar zat pencemar yang hadir dan waktu kontaknya dengan lingkungan.
Muhammad Idris Nasution : Penentuan Jumlah Amoniak Dan Total Padatan Tersuspensi Pada Pengolahan Air Limbah PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008.
USU Repository © 2009
2. Pencemaran tingkat kedua : adalah pencemaran yang mulai mengakibatkan
iritasi gangguan pada alat panca indera, serta telah menimbulkan gangguan pada ekosistem lainnya.
3. Pencemaran tingkat ketiga : adalah pencemaran yang sudah mengakibatkan
reaksi pada tubuh dan menyebabkan sakit yang kronis. 4.
Pencemaran tingkat keempat : adalah suatu pencemaran dimana kadar zat pencemar sudah sedemikian besarnya sehingga menimbulkan gangguan sakit
dan bahkan kematian. Wiryowidagdo,1994
2.4 Pencemaran air
Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup No. 02MENKLH1988, yang dimaksud dengan pencemaran adalah Masuk
atau dimasukkannya makhluk hidup, zat, energi, dan atau komponen lain ke dalam airudara, dan atau berubahnya tatanan komposisi airudara oleh kegiatan
manusia atau proses alam, sehingga kualitas udaraair menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Untuk mencegah terjadinya pencemaran lingkungan oleh berbagai aktivitas tersebut maka perlu dilakukan pengendalian terhadap pencemaran lingkungan dengan
menetapkan baku mutu lingkungan, termasuk baku mutu air pada sumber air, baku mutu limbah cair, dan sebagainya. Dalam hal ini baku mutu air pada sumber air adalah
batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar terdapat di dalam air, tetapi air tersebut tetap dapat digunakan sesuai dengan kriterianya. baku mutu limbah
cair adalah batas kadar yang diperkenankan bagi zat atau bahan pencemar untuk
Muhammad Idris Nasution : Penentuan Jumlah Amoniak Dan Total Padatan Tersuspensi Pada Pengolahan Air Limbah PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008.
USU Repository © 2009
dibuang dari sumber pencemar ke dalam air pada sumber air sehingga tidak mengakibatkan dilampauinya baku mutu cair.
Menurut peruntukkannya, air pada sumber air dapat dikategorikan menjadi empat golongan, yaitu :
1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara langsung
tanpa diolah terlebih dahulu. 2.
Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku untuk diolah sebagai air minum dan keperluan rumah tangga lainnya.
3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan dan
peternakan 4.
Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian dan dapat digunakan untuk usaha perkotaan, industri, dan listrik tenaga air.
Pencemaran air adalah penyimpangan sifat-sifat air dari keadaan normal bukan dari kemurniannya. Air yang terdapat di alam ini tidak pernah terdapat dalam bentuk
murni, namun bukan berarti bahwa semua air sudah tercemar. Air permukaan dan air sumur pada umumnya mengandung bahan-bahan metal terlarut, seperti Na, Mg, Ca,
dan Fe. Air yang mengandung komponen-komponen tersebut dalam jumlah tinggi disebut air sadah.
Adanya benda-benda asing yang mengakibatkan air tersebut tidak dapat digunakan sesuai dengan peruntukkannya secara normal disebut dengan pencemaran
air. Karena kebutuhan makhluk hidup akan air sangat bervariasi, maka batas pencemaran untuk berbagai jenis air juga berbeda. Sebagai contoh, air kali di
pegunungan yang belum tercemar tidak dapat digunakan langsung sebagai air minum karena belum memenuhi persyaratan untuk dikategorikan sebagai air minum.
Muhammad Idris Nasution : Penentuan Jumlah Amoniak Dan Total Padatan Tersuspensi Pada Pengolahan Air Limbah PT. Bridgestone Sumatera Rubber Estate Dolok Merangir, 2008.
USU Repository © 2009
Kristanto, 2002
2.5 Sumber Limbah Cair