9 Dengan demikian definisi operasional merupakan penetapan dari
indikator-indikator yang akan dipelajari dan dianalisa, sehingga nantinya dapat diperoleh gambaran yang jelas, diantaranya sebagai berikut:
1. Kondisi Permasalahan Pembangunan Daerah Identifikasi
Masalah
Program pembangunan yang dirumuskan melalui musrenbang harus dapat menjawab permasalahan pembangunan daerah yang sedang
dihadapi. Permasalahan pembangunan daerah Kabupaten Dompu dijabarkan dalam Rencana Pembangunan Jangkah Menengah Daerah
RPJMD yang berlaku.
2. Pelaksanaan Musrenbang
Musrenbang merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam perencanaan pembangunan. musrenbang menjadi lebih
bermakna karena menjadi media utama konsultasi publik bagi segenap pelaku kepentingan untuk menyelaraskan prioritas
pembangunan dan sasaran pembangunan daerah; dalam pelaksanaan Musrenbang Kabupaten Dompu dilaksanakan melalaui tiga tahap
pelaksanaan musrenbang yakni, Musrenbangdeskel, Musrenbangkec, Musrenbang Kabupaten RKPD dan pelaksanaan Musrenbang
memiliki landasan hukum penjelasan singkat sebagai berikut:
a Landasan Hukum
Landasan hukum pelaksanaan Musrenbang pada suatu daerah termasuk di daerah Kabupaten Dompu dapat mengacu pada
10 peraturan hukum yang lebih tinggi. Ada banyak peraturan yang
dapat dijadikan landasan hukum pelaksanaan musrenbang daerah kabupaten Dompu, sebagaimana dalam aturan yang berlaku Surat
Edaran Bersama Menteri Dalam Negeri dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Tahun 2010 tentang petunjuk teknis
Pelaksanaan Musrenbang.
b Musrenbang Tingkat DesaKelurahan
Musrenbang tingkat Desa adalah Masyarakat desa yang mulai dari Ketua RTRW, Tokoh-tokoh Masyarakat tokoh agama dan
tokoh adat, Lembaga Swadaya Masyarakat LSM, Kelompok Tani, Kelompok Nelayan, Pemuda, dan berbagai lapisan
masyarakat desa yang memiliki kebutuhan riil dapat berpartisipasi dalam melakukan formulasikan kebijakan pembangunan bersama
pemerintahan desa. Hasil dari formulasi kebijakan tersebut dapat dijadikan sebagai acuan atau dokumen pembangunan desa yang
akan diajukan
kepada Pemerintahan
Kabupaten melalui
Musrenbang tingkat Kecamatan.
c Musrenbang Tingkat Kecamatan
Musrenbang Tingkat Kecamatan adalah musyawarah perencanaan pembangunan yang bertujuan untuk menghimpun dan
menyeleksi program pembangunan diberbagai desa yang ada di Kecamatan tersebut. Delegasi dari setiap desa dapat mengajukan
program yang telah disepakati dari musyawarah pembangunan
11 tingkat desa. Pemerintahan Kecamatan yang bertugas sebagai
fasilitator dapat memberikan arahan yang profesional kepada setiap delegasi dari pemerintah desa dan perwakilan masyarakat desa.
Program yang disepakati harus berdasarkan atas analisis yang objektif sehingga keputusan yang diambil sesuai dengan sasaran
dan ditindak lanjuti pada pelaksanaan Musrenbang Kabupaten RKPD.
d Musrenbang Tingkat Kabupaten RKPD
Musrenbang tingkat
Kabupaten adalah
musyawarah pembangunan yang dilakukan dengan tujuan untuk menghimpun
apa yang menjadi hasil dari musrenbang tingkat desa dan tingkat Kecamatan. Pemerintahan daerah harus bisa memastikan
keterwakilan yang lebih baik dari seluruh pemangku kepentingan. Dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan tentang alokasi
sumber daya anggaran. Dalam hal ini pemerintahan daerah harus membentuk prosedur musrenbang dalam bentuk perda tentang
partisipasi dan transparansi dalam proses penyusunan anggaran yang menekankan pada kewajiban keterwakilan masyarakt dalam
Musrenbang.
3. Hasil Pelaksanaan Musrenbang