RUMUSAN MASALAH TUJUAN PENELITIAN MANFAAT PENELITIAN DEFINISI KONSEPTUAL

10 pemberdayaan masyarakat agar nantinya kesejahteraan masyarakat bisa tewujud nantinya. Dari gambaran kondisi masyarakat desa Gejugan, daerah pesisir di daerah peneliti melakukan penelitian, maka dalam skripsi mengadakan penelitian dengan judul Kebijakan Pemerintah Daerah Dalam Pemberdayaan Masyarakat Nelayan di Daerah Pesisir Studi di Desa Gejugan, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo. Penelitian dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana kebijakan pemerintah daerah Dinas Perikanan dan Kelautan kabupaten Probolinggo untuk mengentaskan kemiskinan yang terjadi di daerah pesisir melalui pemberdayaan masyarakat.

B. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan diatas, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut: 1. Bagaimana kebijakan pemerintah daerah oleh Dinas Perikanan dan Kelautan dalam pemberdayaan masyarakat nelayan di daerah pesisir di desa Gejugan, kecamatan Pajarakan, kabupaten Probolinggo? 2. Bagaimana dampak kebijakan pemberdayaan pemerintah daerah oleh Dinas Perikanan dan Kelautan terhadap pekembangan ekonomi masyarakat nelayan di desa Gejugan, kecamatan Pajarakan, kabupaten Probolinggo?

C. TUJUAN PENELITIAN

Setiap penelitian pada dasarnya mempunyai tujuan yang ingin dicapai, yang dimaksud untuk memberikan arah kepada setiap penyusun dalam menjalankan 11 tugasnya. Berdasarkan perumusan masalah yang telah dikemukakan, maka tujuan makalah adalah: 1. Mengetahui kebijakan pemerintah daerah oleh Dinas Perikanan dan Kelautan dalam pemberdayaan masyarakat Nelayan di daerah pesisir di desa Gejugan, kecamatan Pajarakan, kabupaten Probolinggo. 2. Mengetahui dampak kebijakan pemberdayaan pemerintah daerah oleh Dinas Perikanan dan Kelautan terhadap pekembangan ekonomi masyarakat nelayan di desa Gejugan, kecamatan Pajarakan, kabupaten Probolinggo.

D. MANFAAT PENELITIAN

1. Manfaat Teoritis Memberikan wacana dan refrensi khususnya untuk Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik FISIP khususnya jurusan Ilmu pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Malang yang hendak melakukan penelitian lebih lanjut dengan topik yang sama. 2. Manfaat Praktis Dapat dipergunakan sebagai masukan serta bahan pertimbangan bagi siapa saja yang memiliki minat untuk meneliti tentang pemberdayaan masyarakat nelayan.

E. DEFINISI KONSEPTUAL

Definisi konseptual mengurai tentang beberapa istilah atau konsep yang terkait pada penelitian yang dilakukan. Adapun konsep-konsep yang dibuat dalam penelitian ini agar berfokus sesuai dengan tujuan yang dicapai oleh peneliti, sehingga batasan-batasan tidak keluar dari konteksnya, sebagai berikut: 12 1. Kebijakan Istilah kebijakan seringkali pengunaanya dikaitkan dengan istilah program, keputusan, dan ketentuan-ketentuan. Bagi sebagian mungkin membingungkan mendengar kaitan istilah-istilah tersebut, namun dalam prinsipnya sama. Menurut edi suharto, kebijakan policy adalah sebuah instrument pemerintahan, bukan saja dalam arti goverment yang menyangkut aparatur negara, melainkan governance yang menyentuh pengelolaan pada sumber daya publik. Kebijakan pada intinya merupakan keputusan-keputusan atau pilihan-pilihan tindakan yang secara langsung mengatur pengelolaan dan pendistribusian sumber daya alam, finansial dan manusia demi kepentingan publik, yakni rakyat banyak, penduduk, masyarakat, atau warga negara. Kebijakan merupakan hasil dari adanya sinergi, kompromi, atau bahkan kompetisi antara berbagai gagasan, teori, ideologi, dan kepentingan-kepentingan yang mewakili sistem politik suatu negara. 9 2. Pemerintah daerah Pemerintah daerah merupakan kepanjangan tangan dari pemerintah pusat. Pemerintahan Pusat berdasarkan Ketentuan Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Pusat selanjutnya disebut Pemerintah adalah Presiden Republik Indonesia yang memegang kekuasaan 9 Suharto, edi. 2008. Kebijakan sosial sebagai kebijakan publik. Bandung: Alfabeta. 13 pemerintah Negara Republik Indonesia sebagai mana dimaksud dalam Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Dalam undang-undang otonomi daerah no 32 Tahun 2004 tentang pemerintahan daerah telah dijelaskan bahwa yang dimaksud pemerntah daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah dan DPRD menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia dimaksud dengan Undang-Undang 1945. 10 3. Pemberdayaan masyarakat Menurut Mardiasmo, pemberdayaan masyarakat adalah suatu kegiatan memfasilitasi, mendorong, dan melakukan pendampingan terhadap masyarakat agar mereka mampu mengenali dan menilai dirinya, serta memiliki kemampuan untuk merencanakan, melaksanakan, dan mengendalikan kegiatan mereka sesuai dengan kepentingan dan aspirasinya. 11 Robinson 1994 menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses pribadi dan sosial, suatu pembebasan kemampuan pribadi, kompetensi, kreatifitas dan kebebasan bertindak. 12 Pemberdayaan masyarakat nelayan diartikan sebagai usaha- usaha sadar yang bersifat terencana, sistematik, dan berkesinambungan untuk membangun kemandirian sosial, ekonomi, dan politikmasyarakat nelayan dengan 10 UU Otonomi Daerah No. 32 Tahun 2004 pasal 1 ayat 2, diakses tanggal 29 november 2012 11 Mardiasmo. 2002. Otonomi dan Manajemen Pemerintahan Daerah. Yogyakarta: Penerbit Andi 12 http:www.sarjanaku.com201109pemberdayaan-masyarakat-pengertian.html, diakses tanggal 29 november 2012 14 mengelola potensi sumberdaya yang mereka miliki untuk mencapai kesejahteraan sosial yang bersifat kemajuan. 4. Masyarakat Nelayan Masyarakat nelayan adalah masyarakat yang hidup, tumbuh, dan berkembang di wilayah pesisir, yakni suatu kawasan transisi antara wilayah darat dan laut. Sebagai suatu sistem, masyarakat nelayan terdiri dari kategori-kategori sosial yang membentuk kesatuan sosial. Mereka juga memiliki sistem nilai dan simbol-simbol kebudayaan sebagai referensi perilaku mereka sehari- hari. Faktor kebudayaan ini menjadi pembeda masyarakat nelayan dari kelompok lainnya. Sebagian besar masyarakat pesisir, baik langsung maupun tidak langsung, mengantungkan kelangsungan hidupnya dari mengelola potensi sumberdaya perikanan. Mereka menjadi komponen Untuk memperoleh utama konstruksi masyarakat maritim Indonesia. 13

F. DEFINISI OPERASIONAL

Dokumen yang terkait

Pemberdayaan Perempuan Dalam Pembangunan Masyarakat Pesisir Pantai (Studi Pada Desa Kuala Lama Kecamatan Pantai Cermin Kabupaten Serdang Bedagai)

9 121 115

Beberapa Masalah Sosial Ekonomi Dalam Pemberdayaan Masyarakat Pesisir Di Tapanuli Tengah

0 58 88

Evaluasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Di Desa Percut Kecamatan Percut Sei Tuan Kabupaten Deli Serdang

6 80 92

Respon Masyarakat Pesisir Terhadap Program Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Potensi Alam Lokal (Studi Deskriptif Program Bina Desa kelompok perempuan di Desa Bogak Kecamatan Tanjung Tiram Kabupaten Batubara Provinsi Sumatera Utara)

0 41 97

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PESISIR (Studi Pada Petani Rumput Laut di Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara)

6 28 29

IMPLEMENTASI KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA (PPMD) KABUPATEN BULUNGAN (Studi di Kecamatan Tanjung Palas Tengah Kabupaten Bulungan)

3 21 28

PERAN DINAS PERIKANAN DAN KELAUTAN DALAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT NELAYAN DI KABUPATEN PROBOLINGGO

31 162 32

EVALUASI PELAKSANAAN PROGRAM PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT PESISIR DALAM UPAYA PENINGKATAN PENDAPATAN NELAYAN (Studi Kasus Di Desa Blitok, Kecamatan Bungatan, Kabupaten Situbondo)

0 3 14

KEBIJAKAN PEMERINTAH DAERAH DALAM MEMBANGUN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI ERA OTONOMI DAERAH ( Studi Kasus di Kabupaten Sragen )

0 2 28

SISTEM TEBASAN PADI DI DESA SELOGUDIG WETAN KECAMATAN PAJARAKAN KABUPATEN PROBOLINGGO

1 4 9