SUMATERA AIR ASIA TRAINING CENTER
WILLIAM SUSANTO 090406029
40 ikuti oleh wujud abstrak yang mengikuti benda yang dipakai sebagai bentuk dasar
perancangan.
3.4 Studi Banding Proyek Dengan Tema Sejenis
Berikut studi banding proyek dengan tema yang sejenis dengan :
3.4.1 Museum of Fruit
Salah satu perancanga yang menggunakan metafora sebagai konsep rancangannya adalah Itsukp Hazegawa.Tema ini tampak pada salah satu karyannya yaitu Museum Of Fruit di
Jepang tepatnya di kota Yamashi. Bangunan ini didirikan pada tahun 1996, berfungsi sebagai museum dan green house dengan material baja dan kaca. Berlokasi sekitar 30 km dari Gunung
Fuji, Museum of Fruit berada pada salah satu daerah gempa bumi yang paling aktif di dunia. Pusat pengetahuan ini memiliki 3 struktur shell yang terrbuat dari baja dengan tinggi sampai 20
m dan bentang 50 m yang dihubungkan oleh bangunan bawah tanah. Gambar 3.1
Sebagian dari dome ini dilapisi kaca dan terbentuk dari baja yang berbentuk pipa. Dimensi typical adalah 40 m dengan bentang 20 m.Kompleks bangunan ini terdiri
dari tiga massa utama, yaitu : Fruit Plaza,Green house, dan workshop. Ketiga massa ini diatas menyebar seolah 0 olah berupa bibit yang disebar di sebuah lahan.
Kehadiran metafora terlihat pada bangunan yang menjadi obyek kasus, yaitu Museum of Fruit. Pada bangunan ini, sang perancang menhadirkan sifat
– sifat buah Gambar 3.1 Site Plan Museum of Fruit
Universitas Sumatera Utara
SUMATERA AIR ASIA TRAINING CENTER
WILLIAM SUSANTO 090406029
41 dan bibit dalam bentuk bangunan. Sehingga dapat dikatakan bahwa bangunan
Museum of Fruit ini merupaka perumpamaan Arsitektur. Gambar 3.2 sd gambar 3.3
Sebagai sebasaran bibit dan buah. Buah hanya bentuk buah atau bibit yang dimunculkan pada bentuk arsitektural bangunan ini, tapijuga sifat
– sifatnya . Hal inilah yang membuat bangunan ini dikatakan memiliki tema metafora dan
bukannya analogi atau mimesis. Terlebih lagi bentuk dan sifat buah atau bibit yang diambil tersebut sesuai dengan fungsi bangunanya yaitu sebagai Museum buah
– buahan. Jado dalam pencapaian ide bentuknya, Isuko Hazegawa mentransfer sifat
– ifat buah dan bibit ke dalam bangunan.
Bangunan ini menggunakan tema metafora dengan kategori combine metaphor. Bangunan Museum of Fruit menggunakan konsep penyebaran bibit dalam
menerapkan idenya sekaligus juga menerapkan bentuk fisik dari tumbuhan dan buah –
buahan. Pada museum of Fruit, perancang menstransfer sifat – sifat dan bentuk dari
bibit dan buah- buahan serta tumbuh – tumbuhan yang lain. Itsuko Hazegawa
berusaha menampilkan metafora dan kekuatan serta perbedaan buah – buahan,
sebuah landscape purba yang tersembunyi dalam jiwa manusia. Buah – buahan
tampak pada museum, sementara kekayaan hubungan budaya dan sejarah antara manusia dan buahbisa disimbolkan dengan cara menyebarkan lahan bibit dan menjadi
makmur dalam lingkungan tertentu serta pencampurannya bias dilihat sebagai metafora hidup berdampingan dengan damai pada daerah yang bermacam
– macam Gambar 3.2 Museum of Fruit
Gambar 3.3 MaketMuseum of Fruit
Universitas Sumatera Utara
SUMATERA AIR ASIA TRAINING CENTER
WILLIAM SUSANTO 090406029
42 di dunia, simbiosis manusia dan binatang, dan pemeliharaan alam. Tampilan
keeluruhan bangunan merupakan “ new age village “ Gambar 3.4
3.4.2 Sydney Opera House