Rabbani Muslimah Center (Arsitektur Metafora)

(1)

RABBANI MUSLIMAH CENTER

(ARSITEKTUR METAFORA)

LAPORAN PERANCANGAN

TKA 490-STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2012/2013

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh

RABITA AKBARI SITOMPUL

080406040

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2013


(2)

RABBANI MUSLIMAH CENTER

(ARSITEKTUR METAFORA)

LAPORAN PERANCANGAN

TKA 490-STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER B TAHUN AJARAN 2012/2013

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar

Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh

RABITA AKBARI SITOMPUL

080406040

DEPARTEMEN ARSITEKTUR

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2013


(3)

RABBANI MUSLIMAH CENTER

(ARSITEKTUR METAFORA)

Oleh

RABITA AKBARI SITOMPUL

080406040

Medan,

Disetujui Oleh :

Pembimbing I

Pembimbing II

Wahyuni Zahrah ST, MS

Ir. Dwi Lindarto H, MT

NIP. 197308192000042001

NIP. 196307161998021001

Ketua Departemen Arsitektur

Ir. N. Vinky Rahman, MT

NIP. 196606221997021001


(4)

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR

(SHP2A)

Nama : Rabita Akbari Sitompul NIM : 080406040

Judul Proyek Akhir : Rabbani Muslimah Center Tema Proyek Akhir : Arsitektur Metafora Rekapitulasi Nilai :

Nilai

A

B+

B

C+

C

D

E

Dengan ini mahasiswa bersangkutan dinyatakan :

No STATUS Waktu

Pengumpulan Laporan

Paraf Pembimbing

I

Paraf Pembimbing

II

Koordinator TKA-490

1 LULUS

LANGSUNG

2 LULUS

MELENGKAPI

3 PERBAIKAN

TANPA SIDANG

4 PERBAIKAN

DENGAN SIDANG 5 TIDAK LULUS

Medan, Oktober 2013

Ketua Departemen Arsitektur

Koordinator TKA-490

Ir. N. Vinky Rahman, MT

Ir. Basaria Talarosha, MT

NIP. 196606221997021001

NIP. 19650109195012001


(5)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan seluruh proses penyusunan Laporan Tugas Akhir ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur, Departemen Arsitektur Universitas Sumatera Utara.

Selama proses hingga selesainya laporan ini, penulis tidak terlepas dari berbagai pihak yang turut andil dalam menyukseskannya. Oleh sebab itu, pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

o Ibu Wahyuni Zahrah ST, MS sebagai Dosen Pembimbing I atas bimbingan,

dukungan dan semangat yang sangat berarti dan selalu memberikan motivasi dari awal hingga akhir.

o Bapak Ir. Dwi Lindarto H, MT selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.

o Bapak Prof. Ir. M.Nawawiy Loebis, M.Phil. Ph.D selaku dosen penguji yang

telah banyak memberikan masukan, saran, dan kritik.

o Kedua orangtua saya, kakak dan adik atas dukungannya.

o Teman-teman stambuk 2008 Arsitektur USU. Terutama Wenny, Marlina,

Rizka dan Yudha yang telah membantu persiapan tugas akhir. Juga kepada Kak Ayu dan Kak Dewi yang selalu mendengarkan dan memberi saran.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh sebab itu, kritik dan saran yang sifatnya membangun sangat diharapkan untuk kelengkapan dan terwujudnya kesempurnaan sebagaimana dimaksud.

Akhir kata, Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penulisan laporan ini. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya di lingkungan Departemen Arsitektur USU.

Medan, Oktober 2013


(6)

ii DAFTAR ISI

Kata Pengantar ... i

Daftar Isi ... ii

Daftar Gambar ... vi

Daftar Tabel ... x

Abstrak ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Maksud dan Tujuan ... 7

1.3. Masalah Perancangan ... 8

1.4. Pendekatan ... 8

1.5. Batasan dan Lingkup Perencanaan ... 9

1.6. Asumsi-Asumsi ... 9

1.7. Kerangka Berpikir ... 10

1.8. Sistematika Laporan ... 11

BAB II DESKRIPSI PROYEK ... 12

2.1. Terminologi Judul ... 12

2.1.1. Arti Kata... 12

2.1.2. Pengertian ... 13

2.2. Sejarah Rabbani ... 13

2.2.1. Sejarah Perusahaan ... 13

2.2.2. Visi dan Misi Perusahaan ... 15

2.2.3. Struktur Organisasi Perusahaan ... 16

2.2.4. Deskripsi Tugas ... 17

2.3. Deskripsi Umum Proyek ... 18

2.4. Lokasi ... 18

2.4.1. Kriteria Pemilihan Lokasi ... 18

2.4.2. Analisa Pemilihan Lokasi ... 22

2.4.3. Penilaian Alternatif Lokasi... 24

2.5. Tinjauan Fungsi ... 26

2.5.1. Deskripsi Pengguna... 26

2.5.2. Deskripsi Perilaku ... 27


(7)

iii

2.6. Studi Banding Proyek Sejenis ... 31

2.6.1. Prada Building, Tokyo, Japan ... 31

2.6.2. Chanel Tower, Ginza, Japan ... 34

2.6.3. LVMH Tower, USA ... 36

2.6.4. The Foundation Louis Vuitton ... 38

2.6.5. Christian Dior Building, Tokyo, Japan ... 42

2.6.6. Louis Vuitton, Tokyo, Japan... 43

2.6.7. Rabbani Rawamangun ... 44

2.6.8. Salma-Rumah Kecantikan dan Kebugaran Muslimah ... 46

2.6.9. Moz5 Salon Muslimah ... 47

2.6.10. Kesimpulan ... 47

BAB III ELABORASI TEMA ... 48

1.1. Pengertian ... 48

1.1.1. Pengertian Arsitektur ... 48

1.1.2. Pengertian Metafora ... 49

1.1.3. Pengertian Arsitektur Metafora ... 51

1.2. Interpretasi Tema Terhadap Proyek... 54

1.3. Studi Banding Tema Sejenis ... 54

1.3.1. Museum of Fruit, Yamanashi, Japan ... 54

1.3.2. Notre Dame du Haut-Le Corbusier ... 57

1.3.3. The Dancing House – Frank O. Gehry ... 60

1.3.4. Kesimpulan ... 62

BAB IV ANALISA PERANCANGAN ... 63

4.1. Pengantar ... 63

4.2. Analisa Fisik Tapak ... 63

4.2.1. Analisa Lokasi ... 63

4.2.1.1. Gambaran Umum Kota Medan ... 64

4.2.2. Kondisi Eksisting Lahan ... 65

4.2.3. Lokasi Tapak Dalam Lingkungan Kawasan ... 65

4.2.4. Tata Guna Lahan Kawasan dan Sekitarnya ... 66

4.2.5. Batas-Batas Site ... 67

4.3. Analisa Potensi dan Kondisi Site ... 68

4.3.1. Analisa Sirkulasi ... 68


(8)

iv

4.3.3. Analisa View ... 71

4.3.3.1. View Keluar ... 71

4.3.3.2. View Kedalam ... 72

4.3.4. Analisa Iklim ... 73

4.3.5. Analisa Vegetasi ... 74

4.3.6. Analisa Kebisingan ... 75

4.3.7. Analisa Utilitas ... 75

4.3.8. Analisa Drainase ... 76

4.4. Analisa Non Fisik ... 77

4.4.1. Analisa Kegiatan ... 77

4.4.2. Analisa Jumlah Pengunjung ... 82

4.4.3. Besaran Ruang ... 84

a) Besaran Ruang Dalam ... 84

b) Besaran Ruang Luar ... 89

4.4.4. Analisa Bentuk Massa Bangunan ... 89

4.4.5. Sirkulasi ... 90

4.4.6. Analisa Struktur ... 92

4.4.7. Analisa Utilitas ... 94

BAB V KONSEP ... 101

5.1.Konsep Perancangan Tapak ... 101

5.1.1.Konsep Sirkulasi Ruang Luar ... 101

5.1.2.Konsep Ruang Luar ... 101

5.1.3. Konsep Ruang Dalam ... 102

5.1.Konsep Perancangan Tapak ... 105

BAB VI Hasil Perancangan ... 109

6.1. Site Plan ... 109

6.2. Ground Plan ... 110

6.3. Tampak Tapak ... 111

6.4. Potongan Tapak ... 112

6.5. Denah Lantai 2 ... 113

6.6. Denah Lantai 3-5 ... 114

6.7. Denah Lantai 6-7 ... 115

6.8. Denah Basement ... 116


(9)

v

6.10. Tampak Massa B dan Mesjid ... 118

6.11. Potongan ... 119

6.12. Rencana Pondasi ... 120

6.13. Rencana Pembalokan Basement ... 121

6.14. Rencana Pembalokan Lantai 1 ... 122

6.15. Rencana Pembalokan Lantai 3-5 ... 123

6.16. Rencana Pembalokan Lantai 6 dan Rencana Atap ... 124

6.17. Rencana Elektrikal Basement ... 125

6.18. Rencana Elektrikal Lantai 1-2 ... 126

6.19. Rencana Elektrikal Lantai 3-5 ... 127

6.20. Rencana Elektrikal Lantai 6-7 ... 128

6.21. Rencana Plumbing Basement ... 129

6.22. Rencana Plumbing Lantai 1-2 ... 130

6.23. Rencana Plumbing Lantai 3-5 ... 131

6.24. Rencana Plumbing Lantai 6-7 ... 132

6.25. Rencana AC Basement ... 133

6.26. Rencana AC Lantai 1-2 ... 134

6.27. Rencana AC Lantai 3-5 ... 135

6.28. Rencana AC Lantai 6-7 ... 136

6.29. Rencana Fire Protection Basement ... 137

6.30. Rencana Fire Protection Lantai 1-2 ... 138

6.31. Rencana Fire Protection Lantai 3-5 ... 139

6.32. Rencana Fire Protection Lantai 6-7 ... 140

6.33. Detail ... 143

6.34. Perspektif ... 146

6.35. Maket ... 147


(10)

vi DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Pola Persebaran Perumahan, Mesjid, Butik, Salon dan

Fitness Muslimah di Kota Medan ... 4

Gambar 1.2. Kerangka Berpikir ... 10

Gambar 2.1. Kawasan Perencanaan Kota Medan ... 21

Gambar 2.2. Alternatif Lokasi A ... 22

Gambar 2.3. Alternatif Lokasi B ... 23

Gambar 2.4. Alternatif Lokasi C... 24

Gambar 2.5. Fasad Prada Building pada Siang Hari ... 32

Gambar 2.6. Fasad Prada Building pada Malam Hari ... 32

Gambar 2.7.Interior Prada Building ... 32

Gambar 2.8. Detail Fasad ... 33

Gambar 2.9. Fasad yang Dibentuk oleh Struktur ... 33

Gambar 2.10. Entrance ... 33

Gambar 2.11. Beberapa Transformasi Fasad Chanel ... 34

Gambar 2.12. Detail Fasad ... 35

Gambar 2.13. LVMH Tower ... 36

Gambar 2.14. Konsep Desain LVMH Tower ... 37

Gambar 2.15. Logo Dior pada LVMH Tower... 38

Gambar 2.16. Fasad LVMH Tower ... 38

Gambar 2.17. The Foundation Louis Vuitton ... 38

Gambar 2.18 Desain Konstruksi ... 39

Gambar 2.19. Proses Pengerjaan The Foundation Louis Vuitton ... 40

Gambar 2.20. Tampilan 3D ... 41

Gambar 2.21. Transformasi Fasad ... 42

Gambar 2.22. Detail Fasad ... 42

Gambar 2.23. Fasad Bangunan ... 43

Gambar 2.24. Suasana Interior ... 43

Gambar 2.25. Fasad Rabbani Rawamangun ... 44

Gambar 2.26. Rabbani Rawamangun ... 44

Gambar 2.27. Interior Musholla ... 44

Gambar 2.28. Detail Fasad ... 45


(11)

vii

Gambar 2.30. Fasad Rumah Kecantikan Salma ... 46

Gambar 2.31. Interior Salma ... 46

Gambar 2.32. Moz5 Bintaro ... 47

Gambar 2.33. Moz5 Bogor ... 47

Gambar 3.1. Bird View Museum of Fruit ... 54

Gambar 3.2. Site Plan ... 54

Gambar 3.3.Sifat Buah dan Bibit Ditampilkan pada Museum Ini. ... 55

Gambar 3.4. Combine Methapore pada Museum of Fruit ... 55

Gambar 3.5. Fasad Fruit Plaza dan Interiornya ... 56

Gambar 3.6. Display Museum of Fruit ... 57

Gambar 3.7. Notre Dame du Haut ... 57

Gambar 3.8. Tampak Utara ... 58

Gambar 3.9. Tampak Selatan ... 58

Gambar 3.10. Potongan Notre Dame du Haut ... 58

Gambar 3.11. Berbagai Macam Interpretasi Terhadap Notre Dame du Haut... 59

Gambar 3.12. Denah Notre Dame du Haut ... 59

Gambar 3.13. Interior Notre Dame du Haut ... 60

Gambar 3.14. The Dancing House ... 61

Gambar 3.15. Sketsa Ide... 61

Gambar 3.16. Denah Nationale-Nederland Building (The Dancing House) ... 61

Gambar 4.1. (1) Peta Wilayah Indonesia (2) Peta Wilayah Sumatera (3) Peta Wilayah Medan (4) Peta Lokasi Site ... 63

Gambar 4.2. Tata Guna Lahan ... 66

Gambar 4.3. Analisa Batas-Batas Tapak ... 67

Gambar 4.4. Analisa Sirkulasi Kendaraan ... 68

Gambar 4.5. Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki ... 69

Gambar 4.6. Analisa Pencapaian ... 70

Gambar 4.7. Analisa View Keluar ... 71

Gambar 4.8. Analisa View Kedalam ... 72

Gambar 4.9. Analisa Iklim ... 73

Gambar 4.10. Analisa Vegetasi ... 74

Gambar 4.11. Vegetasi Eksisting di Jl.Gagak Hitam ... 74

Gambar 4.12. Analisa Kebisingan ... 75


(12)

viii

Gambar 4.14. Analisa Drainase... 76

Gambar 4.15. Jalur Drainase di Jl.Gagak Hitam ... 76

Gambar 4.16. Sistem Elektrikal... 100

Gambar 5.1. Entrance Tapak ... 101

Gambar 5.2. Konsep Ruang Luar ... 101

Gambar 5.3. Zoning Ruang Dalam Lantai 1 ... 102

Gambar 5.4. Zoning Ruang Dalam Lantai 2 ... 103

Gambar 5.5. Zoning Ruang Dalam Lantai 3 ... 103

Gambar 5.6. Zoning Ruang Dalam Lantai 4 ... 103

Gambar 5.7. Zoning Ruang Dalam Lantai 5 ... 104

Gambar 5.8. Zoning Ruang Dalam Lantai 6 ... 104

Gambar 5.9. Zoning Ruang Dalam Lantai 7 ... 104

Gambar 5.10. Zoning Ruang Dalam Lantai Basement ... 105

Gambar 5.11. Metafora Mutiara pada Desain... 106

Gambar 5.12. Metafora 7 Tingkatan Jannah... 106

Gambar 5.13. Penerapan Sungai pada Tapak... 107

Gambar 5.14. Cluster Buah pada Tapak ... 107

Gambar 5.15. Green Wall pada Bangunan ... 108

Gambar 5.16. Gazebo pada Tapak ... 108

Gambar 6.1. Site Plan ... 109

Gambar 6.2. Ground Plan ... 110

Gambar 6.3. Tampak Tapak ... 111

Gambar 6.4. Potongan Tapak ... 112

Gambar 6.5. Denah Lantai 2 ... 113

Gambar 6.6. Denah Lantai 3-5 ... 114

Gambar 6.7. Denah Lantai 6-7 ... 115

Gambar 6.8. Denah Basement ... 116

Gambar 6.9. Tampak Massa A ... 117

Gambar 6.10. Tampak Massa B dan Mesjid ... 118

Gambar 6.11. Potongan ... 119

Gambar 6.12. Rencana Pondasi ... 120

Gambar 6.13. Rencana Pembalokan Basement ... 121

Gambar 6.14. Rencana Pembalokan Lantai 1 ... 122


(13)

ix

Gambar 6.16. Rencana Pembalokan Lantai 6 dan Rencana Atap ... 124

Gambar 6.17. Rencana Elektrikal Basement ... 125

Gambar 6.18. Rencana Elektrikal Lantai 1-2 ... 126

Gambar 6.19. Rencana Elektrikal Lantai 3-5 ... 127

Gambar 6.20. Rencana Elektrikal Lantai 6-7 ... 128

Gambar 6.21. Rencana Plumbing Basement ... 129

Gambar 6.22. Rencana Plumbing Lantai 1-2 ... 130

Gambar 6.23. Rencana Plumbing Lantai 3-5 ... 131

Gambar 6.24. Rencana Plumbing Lantai 6-7 ... 132

Gambar 6.25. Rencana AC Basement ... 133

Gambar 6.26. Rencana AC Lantai 1-2 ... 134

Gambar 6.27. Rencana AC Lantai 3-5 ... 135

Gambar 6.28. Rencana AC Lantai 6-7 ... 136

Gambar 6.29. Rencana Fire Protection Basement ... 137

Gambar 6.30. Rencana Fire Protection Lantai 1-2 ... 138

Gambar 6.31. Rencana Fire Protection Lantai 3-5 ... 139

Gambar 6.32. Rencana Fire Protection Lantai 6-7 ... 140

Gambar 6.33. Detail ... 143

Gambar 6.34. Perspektif ... 146


(14)

x DAFTAR TABEL

Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Kota Medan Menurut Kecamatan dan Jenis

Kelamin Tahun 2010 ... 2

Tabel 1.2. Jumlah Penduduk Kota Medan Berdasarkan Agama Tahun 2010 .... 3

Tabel 1.3. Daftar Salon, Butik dan Fitness Muslimah di Kota Medan ... 5

Tabel 1.4. Tabel Penduduk Perempuan di Kota Medan Berdasarkan Umur Tahun 2010 ... 5

Tabel 1.5. Hasil Survei Responden ... 6

Tabel 2.1. Struktur Organisasi Rabbani ... 16

Tabel 2.2. Kriteria Lokasi ... 18

Tabel 2.3. RUTRK Kota Medan ... 20

Tabel 2.4. Penilaian Alternatif Lokasi ... 24

Tabel 2.5. Deskripsi Perilaku ... 27

Tabel 2.6. Kegiatan dan Kebutuhan Ruang ... 28

Tabel 4.1. Analisa Pengguna dan Kegiatan ... 77

Tabel 4.2. Data Jumlah Penduduk Kota Medan ... 82

Tabel 4.3. Data Penduduk Perempuan di Kota Medan Umur 10-60 Tahun ... 82

Tabel 4.4. Kebutuhan dan Besaran Ruang Dalam ... 84

Tabel 4.5. Perbandingan Bentuk Dasar Bangunan ... 90

Tabel 4.6. Jenis Sirkulasi... 91

Tabel 4.7. Tabel Struktur Bangunan ... 93

Tabel 4.8. Tabel Bahan Struktur ... 94

Tabel 4.9. Tinjauan Penggunaan Energi ... 95

Tabel 4.10. Tabel Pencegahan Aktif Kebakaran ... 97


(15)

xi

Abstract

In recent years, muslim women in Indonesia experience rapid growth from all aspect such as education, culture, character, fashion and others. This development bring forth a lifestyle for paying attention to their beauty, fashion, health and social activities in their environment. However, this requirement has not been fully accommodated by existing facilities especially in Medan. The construction of Rabbani Muslimah Center is expected to be a space that can accommodate all the requirements of muslim women in Medan. With emphasize on the spiritual value, Rabbani Muslimah Center is a design project that uses the metaphor of jannah or paradise, so that muslim women in this building are like angel of heaven who love each other.


(16)

xi

Abstract

In recent years, muslim women in Indonesia experience rapid growth from all aspect such as education, culture, character, fashion and others. This development bring forth a lifestyle for paying attention to their beauty, fashion, health and social activities in their environment. However, this requirement has not been fully accommodated by existing facilities especially in Medan. The construction of Rabbani Muslimah Center is expected to be a space that can accommodate all the requirements of muslim women in Medan. With emphasize on the spiritual value, Rabbani Muslimah Center is a design project that uses the metaphor of jannah or paradise, so that muslim women in this building are like angel of heaven who love each other.


(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Beberapa tahun belakangan terjadi perkembangan yang sangat pesat pada perempuan muslim Indonesia baik dari segi trend fashion, budaya, perfilman, dan karakter. Kemunculan figur-figur publik yang tampil dengan identitas diri sebagai seorang muslimah menyebabkan sebuah gelombang trend untuk menunjukkan identitas diri sebagai seorang muslimah di segala aspek kehidupan. Hal ini juga menyebabkan kebutuhan seorang wanita untuk merawat atau merilekskan tubuhnya semakin bertambah, karena adanya rasa kesadaran maupun keinginan untuk merawat kecantikan yang dimilikinya. Tetapi, dalam kenyataannya wadah yang tersedia untuk perawatan kecantikan luar dalam khusus wanita muslimah masih sangat kurang. Tempat-tempat seperti salon, butik, kolam renang yang diperuntukkan untuk muslimah meskipun sudah ada tetapi masih sangat sedikit dan belum bisa menampung kebutuhan yang ada saat ini. Demikian juga dengan wadah-wadah sosialisasi muslimah masih terasa sangat kurang. Padahal ikatan-ikatan atau organisasi khusus perempuan seperti Dharma Wanita, Hijabers Community dan Keputrian untuk tingkat SMP, SMA dan universitas sangat banyak terdapat di Medan. Sehingga diperlukan sebuah wadah yang dapat memenuhi kebutuhan perawatan kecantikan wanita muslimah secara total dan bisa menjadi pusat aktivitas ikatan-ikatan perempuan muslim yang ada di kota Medan.

Pada Rabbani Muslimah Centre ini konsep yang ditawarkan adalah suatu kumpulan perawatan kecantikan dan perawatan kesehatan dalam satu wadah yang sesuai dengan karakteristik wanita muslimah Indonesia. Dengan bertujuan dasar untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan kepada para wanita khususnya wanita muslimah di Medan untuk menjaga dan merawat kecantikan yang dimilikinya dengan hanya datang ke dalam satu tempat dan dapat menjadi pusat aktivitas ikatan-ikatan muslimah di kota Medan. Dimana Rabbani Muslimah Center ini akan menyediakan berbagai macam treatment untuk menjaga stamina (fitness center, sauna, kolam renang, dll) dan perawatan tubuh wanita muslimah (rambut, badan, wajah, dll), dan pusat perbelanjaan produk-produk Rabbani khususnya dan


(18)

brand-2 brand seperti Dian Pelangi, Zoya, Ishtar Butik. Kedai Mode Aisyah dan Fatahillah secara umum serta wadah untuk menampung kegiatan-kegiatan muslimah di kota Medan ( one stop beauty ).

Kota Medan sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara merupakan pusat pemerintahan, pendidikan, kebudayaan, perdagangan dan rekreasi. Luas wilayah kota Medan adalah 265,10 km2 yang terdiri dari 21 kecamatan dan 15 kelurahan. Berdasarkan data dari kantor Statistik Kota Medan, pada tahun 2010 jumlah penduduk kota Medan mencapai 2.109.339 jiwa. Lebih lengkapnya lihat tabel 1.1.

Tabel 1.1. Jumlah Penduduk Kota Medan Menurut Kecamatan dan Jenis Kelamin Tahun 2010

Kecamatan

(1)

Laki-Laki

(2)

Perempuan

(3)

Laki-laki +Perempuan

(4)

Sex Ratio

(5)

Medan Tuntungan 39.729 42.245 81.974 94

Medan Johor 60.912 62.557 123.469 97

Medan Amplas 58.320 59.456 117.776 98

Medan Denai 71.346 70.496 141.842 101

Medan Area 47.590 48.801 96.391 98

Medan Kota 35.258 37.603 72.861 94

Medan Maimun 19.402 20.517 39.919 95

Medan Polonia 25.897 26.655 52.552 97

Medan Baru 18.838 23.351 42.189 81

Medan Selayang 48.587 50.780 99.367 96

Medan Sunggal 55.164 57.262 112.426 96

Medan Helvetia 70.880 73.598 144.478 96

Medan Petisah 29.590 32.572 62.162 91

Medan Barat 34.596 36.117 70.713 96

Medan Timur 52.438 55.970 108.408 94


(19)

3

Medan Tembung 65.760 69.003 134.763 95

Medan Deli 84.671 82.521 167.192 103

Medan Labuhan 56.795 54.696 111.491 104

Medan Marelan 70.903 68.917 139.820 103

Medan Belawan 48.833 46.751 95.584 104

Medan 1.040.680 1.060.684 2.109.339 97

Sumber : Badan Pusat Statistik 2010

Dilihat dari tabel 1.1. dapat kita ketahui bahwa penduduk perempuan memiliki angka pertumbuhan yang lebih tinggi dibandingkan penduduk laki-laki dengan sex ratio sebesar 97 yang berarti perbandingan dalam 100 jiwa perempuan terdapat 97 jiwa laki-laki.

Tabel 1.2. Jumlah Penduduk Kota Medan Berdasarkan Agama Tahun 2010

Agama Angka (%)

Islam 67,83%

Katolik 2,89%

Protestan 18,13%

Budha 10,04%

Hindu 0,68%

Dan lain-lain 0,07%

Sumber : Badan Pusat Statistik 2010

Dari tabel 1.1. dan tabel 1.2. dapat kita simpulkan bahwa perempuan muslim di kota Medan berada dalam jumlah yang cukup besar sehingga diharapkan Rabbani Muslimah Center ini dapat menampung kebutuhan perawatan kecantikan, kebugaran, pusat shopping dan pusat aktivitas muslimah di kota Medan. Sementara itu, jumlah fasilitas salon, fitness center, dan butik khusus muslimah di kota Medan masih tergolong sedikit. Penyebaran fasilitas perawatan kecantikan muslimah di kota Medan masih terpusat pada jalan Setia Budi dan Dr. Mansyur. Hal ini di karenakan pada jalan-jalan tersebut akses masyarakat menuju lokasi sangat mudah dan berada di sekitar perumahan yang penduduknya mayoritas muslim. Lebih lengkap lihat gambar 1.1.


(20)

4 Gambar 1.1. Pola Persebaran Perumahan, Mesjid, Butik, Salon

dan Fitness Muslimah di Kota Medan

LEGENDA

: Mesjid : Butik : Fitness Center

: Perumahan : Salon

Ika Salon di Jl. Dr.Mansyur

Isthar Butik di Jl. Dr.Mansyur

Perumahan Setia Budi Raya

Perumahan Cempaka Garden Di Jl. Setiabudi Zoya di Jl. Setiabudi

Rabbani di Jl. Setiabudi

Anisya di Jl. Setiabudi

Mesjid Al-Muslimin di Jl. Setiabudi


(21)

5 Untuk lebih jelas melihat penyebaran fasilitas kecantikan muslimah di kota Medan lihat Tabel 1.3.

Tabel 1.3. Daftar Salon, Butik dan Fitness Muslimah di Kota Medan

Fungsi Nama Alamat

Salon 1. Salon Muslimah

2. Salon Cantik Muslimah 3. Salon Muslimah Balqis 4. Salon Muslimah Az-Zahra 5. Ika Salon

Jl. Brigjen Katamso Jl. Setiabudi

Jl.Setiabudi Jl.Dr. Mansyur Jl.SM.Raja Jl.Dr.Mansyur

Butik 1. Rabbani

2. Zoya

3. Kedai Mode Aisyah 4. Dian Pelangi 5. Ishtar Butik 6. Warung Muslimah 7. Fatahillah 8. Anisya Jl. Setiabudi Jl.SM.Raja Jl.Setiabudi Jl.Amaliun Jl.Iskandar Muda Jl.Dr.Mansyur Jl.SM.Raja Jl.Setiabudi Jl.Setiabudi Fitness dan Kolam Renang 1. Chantiq

2. Kolam Renang Muslimah

Jl.Setiabudi Jl.Kasuari

Untuk mengetahui pengguna fasilitas kecantikan muslimah, maka perlu diketahui penduduk perempuan di kota Medan yang berada dalam usia aktif. Lebih lengkap lihat tabel 1.4.

Tabel 1.4. Tabel Penduduk Perempuan di Kota Medan Berdasarkan Umur Tahun 2010

Golongan Umur (1)

Jiwa (2)

0-4 92.857


(22)

6

10-14 91.828

15-19 107.423

20-24 123.092

25-29 103.459

30-34 87.265

35-39 80.795

40-44 71.727

45-49 59.997

50-54 49.244

55-59 34.282

60-64 22.555

65-69 17.556

70-74 12.384

75+ 12.688

Total 1.060.684

Sumber : Badan Pusat Statistik 2010

Berdasarkan tabel 1.4. umur wanita yang tergolong aktif adalah berkisar dari umur 12 - 60 tahun karena umur dimana perempuan menginjak masa remaja pada usia 12 tahun dan umur pensiun pada usia 60 tahun. Untuk mengetahui tanggapan perempuan muslim di kota Medan mengenai beberapa fasilitas khusus muslimah dan sebuah pusat kecantikan, kebugaran dan busana khusus muslimah, maka penulis telah menyebarkan angket kepada 500 responden dibeberapa titik seperti ; SMA Negeri 2 Medan, SMA Negeri 4 Medan, USU, UMSU, Puskesmas Amplas, Klinik Bestari, dan lain-lain. Lebih lengkapnya lihat tabel 1.5.

Tabel 1.5. Hasil Survei Responden

Uji Survei Pelajar

(12-18 )

Mahasiswi (19-30 )

Pekerja/IRT (31-60 )

Total

1.Jumlah Butik Busana Muslim Sudah Memadai

Ya 52 73 40 165

Tidak 123 152 60 335

2.Jumlah Salon Muslimah Sudah Memadai

Ya 7 - 13 20


(23)

7 3.Jumlah Fitness

Muslimah Sudah Memadai

Ya - - 25 25

Tidak 175 225 75 475

4.Klinik Dokter Khusus Muslimah Sudah Memadai

Ya - 5 10 15

Tidak 175 220 90 485

5.Muslim Wedding Organizer Sudah Ada

Ya 9 38 63 110

Tidak 166 187 37 390

6.Kebutuhan Muslimah Center di Kota Medan

Ya 175 220 95 490

Tidak - 5 5 10

7.Brand Muslim Yang Dikenal Masyarakat

Rabbani 163 155 37 355

Zoya 10 49 46 105

DLL 2 21 17 40

8.Tingkat Kenyamanan Terhadap Fasilitas Khusus Muslimah

Ya 175 220 95 490

Tidak - 5 5 10

Berdasarkan tabel 1.5. diatas dapat diketahui:

a. 335 responden berpendapat butik muslim di kota Medan belum memadai, b. 480 responden berpendapat salon muslimah di kota Medan belum memadai. c. 475 responden berpendapat fitness muslimah di kota Medan belum memadai. d. 485 responden berpendapat klinik dokter khusus muslimah di kota Medan

belum memadai.

e. 390 responden berpendapat Wedding Organizer muslim di kota Medan belum memadai.

f. 490 responden berpendapat Rabbani Muslimah Center dibutuhkan. g. 355 responden berpendapat Rabbani adalah brand yang paling terkenal. h. 490 responden merasa nyaman dengan fasilitas khusus muslimah.

1.2. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan dilaksanakannya studi kasus proyek ini adalah :

o Memudahkan dan memberikan kenyamanan muslimah untuk mendapatkan

perawatan tubuh.

o Menghadirkan pusat olahraga khusus muslimah.


(24)

8

o Memberikan suatu tempat dengan sistem one stop beauty khusus muslimah

yang belum terdapat di kota Medan.

o Sebagai wadah pelepas stress (relaksasi) setelah beraktifitas rutin di kota

yang melelahkan.

1.3. Masalah Perancangan

Adapun rumusan masalah dalam perencanaan ini adalah:

o Bagaimana merancang pusat kecantikan, kebugaran, shopping dan aktifitas

muslimah agar setiap ruang, bentuk, dan bahan yang digunakan dapat berfungsi secara maksimal.

o Bagaimana memilih lokasi yang sesuai untuk dapat mewujudkan rancangan

bangunan yang memuat kegiatan- kegiatan yang diinginkan.

o Bagaimana pengolahan ruang dalam yang saling berintegrasi antar berbagai

fungsi dalam kegiatan yang berbeda.

o Bagaimana merencanakan pencapaian / aksesibilitas yang mudah.

o Bagaimana mewujudkan desain yang sesuai dan mampu mencerminkan

karakter kegiatan yang ditampung didalamnya sesuai dengan tema yang dipilih.

1.4. Pendekatan

Adapun pendekatan masalah yang dapat dilakukan untuk pemecahan masalah perancangan ini adalah:

o Pemilihan lokasi, lokasi yang dipilih yang berada di kawasan sub urban kota

Medan, dimana pada lokasi ini merupakan kawasan komersial dan hiburan.

o Survey, survey langsung ke lokasi dilakukan untuk mendapatkan data-data

yang akurat dari lokasi tersebut disertai dengan mengadakan studi literature sebagai penambah dari data- data yang didapat di lokasi tersebut.

o Literatur, mengambil data-data mengenai studi tentang kasus dan studi

tentang tema dari berbagai sumber bacaan untuk menjadi bahan acuan gambar perancangan.


(25)

9 1.5. Batasan dan Lingkup Perencanaan

Adapun batasan dalam proyek ini adalah bangunan sebagai wadah kegiatan yang dilakukan wanita muslimah di kota Medan dan organisasi-organisasi wanita.

Lingkup perencanaannya adalah:

o Perancangan Rabbani Muslimah Center ini mencakup kegiatan perawatan

kecantikan, kegiatan perawatan kebugaran/stamina, kegiatan restoran, kegiatan pertemuan, kegiatan event-event, kegiatan Event Organizer Walimah (Pernikahan), dan kegiatan belanja.

o Bangunan ini didesain dengan menggunakan unsur-unsur perancangan

arsitektur, antara lain aspek fisik dan perancangan khusus proyek bangunan, yang berkaitan dengan lingkungan tapak, massa bangunan, pembentukan ruang dan arus sirkulasi dalam dan luar bangunan pada lokasi tapak perancangan, dan selanjutnya akan siterapkan ke dalam perancangan bangunan, sehingga dapat meciptakan suatu bentuk yang indah, memiliki daya tarik bagi masyarakat, dan terutama menghasilkan banyak keuntungan.

1.6. Asumsi-Asumsi

Dengan mempertimbangkan bahwa kasus proyek ini bersifat fiktif, maka dibutuhkan asumsi-asumsi sebagai dasar perencanaan dan perancangan proyek, diantaranya :

o Kepemilikan bangunan diasumsikan sebagai milik swasta dengan penekanan

fungsi sebagai bangunan komersial.

o Kondisi tapak diasumsikan berupa lahan kosong dan layak untuk didirikan

bangunan dengan peruntukan lahan sesuai dengan RUTRK Kotamadya Medan.


(26)

10 1.7. Kerangka Berpikir

Ide: Rabbani Muslimah Center

Tema : Arsitektur Metafora

Gambar 1.2. Kerangka Berpikir

Latar Belakang

o Perkembangan trend fashion, kecantikan

dan aktivitas muslimah sekarang ini.

o Kota Medan belum memiliki gedung yang dapat dijadikan sebagai pusat aktivitas muslimah.

Maksud dan Tujuan

o Memudahkan dan memberikan kenyamanan muslimah untuk mendapatkan perawatan tubuh.

o Menghadirkan pusat olahraga

khusus muslimah.

o Memberikan fasilitas untuk penyelenggaraan event- event muslimah.

o Memberikan suatu tempat dengan sistem one stop beauty khusus muslimah yang belum terdapat di kota Medan.

Perumusan Masalah

o Bagaimana merancang pusat kecantikan,

kebugaran, shopping dan aktifitas muslimah agar setiap ruang, bentuk, dan bahan yang digunakan dapat berfungsi secara maksimal.

o Bagaimana memilih lokasi yang sesuai untuk

dapat mewujudkan rancangan bangunan yang memuat kegiatan- kegiatan yang diinginkan.

o Bagaimana pengolahan ruang dalam yang

saling berintegrasi antar berbagai fungsi dalam kegiatan yang berbeda.

o Bagaimana merencanakan pencapaian /

aksesibilitas yang mudah.

o Bagaimana mewujudkan desain yang sesuai

dan mampu mencerminkan karakter kegiatan yang ditampung didalamnya sesuai dengan tema yang dipilih.

Analisa

o Analisa Kondisi Tapak

o Analisa Fungsional o Analisa Teknologi

o Prinsip Tema dalan Desain

Pengumpulan Data

Survey Lokasi

o Pemilihan lahan yang

sesuai

o Kondisi lahan yang ada Survey Literatur

o Data RUTRK

o Data Arsitek

Konsep Perancangan

Konsep Dasar

o Konsep Perancangan Tapak

o Konsep Ruang Luar

o Konsep Ruang Dalam

o Konsep Bentukan Massa

Pra Perancangan

o Zoning Tapak

o Zoning Bangunan

o Pendekatan Teori Arsitektur

o Sistem Struktur

o Sistem utilitas

Desain

Tema

Arsitektur Metafora Penerapan konsep jannah melalui beberapa elemen yaitu: mutiara, 7 tingkatan jannah, sungai, buah, tanaman dan gazebo


(27)

11 1.8. Sistematika Laporan

Sistematika pembahasan ini meliputi:

Bab I. Pendahuluan

Menjelaskan secara garis besar apa yang menjadi dasar perumusan perancangan yang meliputi latar belakang, maksud dan tujuan, masalah perancangan, pendekatan, batasan dan lingkup perencanaan, asumsi-asumsi, kerangka berpikir, dan sistematika penulisan laporan.

Bab II. Deskripsi Proyek

Berisi terminologi judul, alternatif lokasi, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi, dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.

Bab III. Elaborasi Tema

Menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul, dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis.

Bab IV. Analisa

Berisi analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan, tema, dan kesimpulan.

Bab V. Konsep Perancangan

Berisi konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah.

Bab VI. Perancangan Arsitektur


(28)

12 BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1. Terminologi Judul

2.1.1. Arti Kata

a. Pengertian Rabbani

Pengertian rabbani dari berbagai sumber adalah sebagai berikut :

- Nama brand/merek dagang yang menjual pakaian muslim berupa pakaian pria, pakaian wanita, pakaian anak-anak, kerudung dan aksesoris lainnya. (www.rabbani.co.id)

- Rabbani yang artinya para pengabdi Allah yang bersedia mengajarkan dan diajarkan oleh Al-Quran. (Al-Quran Q.S. Ali Imron : 79)

- Rabbani menurut Ali bin Abi Thalib adalah : Generasi yang memberikan santapan rohani bagi manusia dengan ilmu (hikmah) dan mendidik mereka atas dasar ilmu. (www.buletin.muslim.or.id)

- Secara bahasa, Rabbani berarti orang yang memiliki daya nalar dan daya fikir, beradab, bersahabat serta ramah dalam pergaulan, ma’rifah kepada Allah, berpegang kepada agama Allah dan selalu taat kepada-Nya, suka mendidik manusia, berilmu, mengamalkan ilmunya serta mengajarkannya. (www.buletin.muslim.or.id)

b. Pengertian Muslimah

Pengertian muslimah dari berbagai sumber adalah sebagai berikut:

- Perempuan yang memeluk agama Islam. (Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka)

- Menurut Rasulullah SAW: “Sebaik-baik istri kalian adalah wanita yang apabila dipandang menyenangkan hati suaminya, apabila disuruh tidak membantah, dan apabila ditinggal pergi setia menjaga dirinya dan


(29)

13 harta suaminya.” (Asy-Syarif, Syaikh Muhammad. 2012. 40 Hadits Wanita. Jakarta : Aqwam)

- Menurut Fadlun Amir muslimah adalah wanita yang memeluk agama islam, berpegang teguh kepada ajaran Islam, serta mengakui, mengikrarkan dan menjalankan rukun iman dan rukun Islam. (www.buletin.muslim.or.id)

- Menurut Bukhari muslimah adalah wanita Islam yang menyebabkan saudara-saudaranya selamat dari lidah dan tangannya. (www.buletin.muslim.or.id)

c. Pengertian Center

- Center : Pusat, berarti tempat yang letaknya di bagian tengah, titik yang di tengah- tengah, pusar, pokok pangkal atau yang menjadi pumpunan. (Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka)

2.1.2. Pengertian

Dari penjabaran diatas, maka didapatkan pengertian dari Rabbani Muslimah Center adalah pusat dari kegiatan muslimah berdasarkan kepada ajaran agama Islam, Al-Quran dan hadist yang di kelola oleh brand Rabbani.

2.2. Sejarah Rabbani

2.2.1. Sejarah Perusahaan

Berdasarkan situs resmi Rabbani (www.rabbani.co.id) sejarah Rabbani berawal dari kepahitan dan kesulitan hidup yang luar biasa, pada tahun 1994 Bapak H. Amry Gunawan bersama istrinya Ibu Hj. Nia Kurnia mendirikan outlet busana muslim untuk memperkenalkan dan menjual busana muslim hasil rancangannya, outlet tersebut diberi nama Rabbani, didirikan di kawasan Sekeloa Bandung dengan ukuran 2x3 meter persegi. Rabbani diambil dari Al-Quran surat Ali Imron ayat 79 yang artinya para pengabdi Allah yang mau mengajarkan dan diajarkan Kitaballah.


(30)

14 Rabbani memiliki arti yang istimewa bagi Bapak H. Amry Gunawan dan Ibu Hj. Nia Kurnia karena keberadaannya dapat memberikan sumber penghasilan dan nafkah untuk kehidupan keluarga. Bagi Bapak H. Amry Gunawan dan Ibu Hj. Nia Kurnia keberadaan Rabbani diharapkan dapat memberikan kontribusi yang besar dalam syiar dan dakwah Islam bagi para muslimah agar memenuhi kewajibannya untuk menutupi auratnya.

Rabbani ingin merubah paradigma sebagian besar masyarakat pada waktu itu yang memandang bahwa wanita yang memakaii busana muslim itu kuno dan kampungan. Rabbani ingin menunjukkan bahwa wanita yang memakai busana muslim itu modern dan terhormat juga dapat tampil gaya, trendy namun sopan dan syar’i. Kendati demikian, Rabbani juga menghadapii tantangan yang sangat besar karena pada waktu itu wanita yang memakai busana muslim masih jarang serta belum menjadi trend. Namun, keadaan tersebut tidak dijadikan sebagai hambatan, bahkan dijadikan sebagaii tantangan untuk bisa mendobrak trend mode.

Pada waktu itu Rabbani memiliki potensi yang besar untuk dapat berkembang dan maju, karena pada waktu itu outlet yang khusus menjual busanan muslim masih jarang, sehingga belum ada pesaing dan persaingan yang tinggi. Pada awal berdirinya Rabbani memiliki satu karyawan untuk melayani konsumen, satu tahun kemudian pindah ke Jl. Dipati Ukur dengan kondisi outlet yang tidak jauh berbeda dari outlet sebelumnya, begitu pula dengan perkembangannya secara bisnis belum menunjukkan perubahan yang signifikan. Namun keadaan tersebut tidak menyurutkan motivasi dan perjuangan Bapak H. Amry Gunawan dan Ibu Hj. Nia Kurnia bahkan keadaan tersebut dijadikan cambuk untuk membakar dan menempa semangat perjuangan Bapak H. Amry Gunawan dan Ibu Hj. Nia Kurnia untuk menghasilkan produk dengan kualitas dan desain terbaik. Seiring dengan berjalannya waktu, dari tahun ke tahun, karena rancangan yang senantiasa inovatif dan berbeda dari yang lain, Rabbani mengalami perkembangan yang pesat.

Rabbani mulai diterima oleh masyarakat dan mulai memiliki pelanggan yang semakin banyak sehingga outlet yang berada di Jl. Dipati Ukur tidak mampu lagi menampung konsumen dan pelanggan yang membludak, akhirnya pada tahun 2001 Rabbani pindah ke outlet yang lebih luas dan representatif, yaitu ke Jl. Hasanudin No.26 Bandung. Pada pertengahan tahun 2007 Rabbani pindah lokasi ke Jl. Dipati Ukur No.44 Bandung.


(31)

15 Rabbani senantiasa mengembangkan strategi pemasarannya dan beradaptasi dengan perkembangan zaman, selain pindah outlet ke tempat yang lebih luas, Rabbani merubah nama dan motto nya dengan nama yang lebih familiar dan diterima oleh masyarakat luas, yaitu “Rabbani Kerudung Instant” dengan motto “Profesor Kerudung Indonesia”. Melalui motto dan spirit diatas, Rabbani senantiasa bermetamorfosis kearah yang lebih baik untuk menjadi juara kerudung dan icon mode syari’ah terbaik di dunia.

Selain perubahan nama, Rabbani mulai fokus dalam membidik segmentasi pasarnya, Rabbani membidik pasar untuk kalangan menengah. Sedangkan perkembangan dari aspek pemasarannya, Rabbani mengembangkan strategi pemasarannya, selain pemasaran langsung ke end user (konsumen), Rabbani membina network pemasaran yaitu membuka mitra dealer atau distributor tunggal per kota.kabupaten dan mengembangkan network pengembangan outlet/RESHARE

(Retail Oulet Syari’ah) Rabbani.

Sebagai upaya untuk mendukung kesuksesan pengembangan strategi pemasaran yang telah dibina serta untuk mengakomodasi permintaan pasar yang semakin besar, Rabbani mengembangkan dan menambah kapasitas produksinya dengan mendirikan lima buah pabrik garmen yang menyuplai seluruh produk Rabbani seperti kerudung sebagai produk utama, busana muslim seperti gamis, tunik, T-shirt muslimah, koko, kazko, manset dan lain-lain. Kelima pabrik tersebut bertempat di Bandung dengan kemampuan produksi 1 pcs kerudung/2 detik.

2.2.2. Visi dan Misi Perusahaan.

Visi perusahaan Rabbani adalah :

- Long Term Vision :

Berjumpa dengan Allah SWT di Syurga Firdaus - Middle Term Vision :

Menuju Dunia Berkerudung 2020 - Short Term Vision :


(32)

16 Misi perusahaan Rabbani adalah :

- Menjadi Produsen dan Market Leader Kerudung Instant Nomor Satu Di Dunia

- Mewarnai Fashion Dunia Dengan Nilai-Nilai Syari’ah.

2.2.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur organisasi merupakan landasan organisasi untuk menentukan pembagian tugas, tanggung jawab dan pelimpahan wewenang secara jelas sehingga koordinasi struktural dapat dilaksanakan dengan baik guna menunjang aktifitas perusahaan. Tanpa didukung oleh struktur organisasi teratur, tentunya perusahaan tidak dapat berjalan dengan lancar sebagaimana yang diharapkan. Secara garis besar, struktur organisasi juga dapat diartikan sebagai hubungan kerja antara bawahan dengan atasan dalam suatu perusahaan atau antara suatu bagian dengan bagian lain untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh perusahaan.

Struktur organisai yang digunakan dan berlaku di Rabbani adalah struktur organisasi yang berbentuk garis dimana garis otoritas ini dikomando langsung mulai dari top management dan low management. Jadi komando dari atasan bisa langsung diterima dan dilaksanakan oleh para bawahannya. Adapun struktur organisasi dapat dilihat pada tabel 2.1.

Tabel 2.1. Struktur Organisasi Rabbani

Sumber : Bagian Pemasaran Rabbani Grand Manajer

Manajer Produksi

Pelaksanaan Produksi

Quality Control dan Manajemen

Gudang

Manajemen Perusahaan Kreatif

Manajer Setting dan


(33)

17 2.2.4. Deskripsi Tugas

Melihat dan memperhatikan struktur organisasi yang ada maka deskripsi dari masing-masing jabatan diuraikan sebagai berikut :

a. Grand Manager

Grand Manager memiliki tugas dan wewenang dalam mengelola dan bertanggung jawab atas jabatan sistem pengendalian internal, memimpin dan mengurus perusahaan dan senantiasa berusaha meningkatkan efisiensi dan efektivitas perusahaan.

b. Manajer Produksi

Manajer Produksi bertanggung jawab dalam mengawasi dan mengorganisir seluruh kegiatan produksi dan membuat laporan produksi.

c. Pelaksanaan Produksi

Pelaksanaan Produksi memiliki tugas memproduksi barang sesuai permintaan bagian desain dan kreatif serta bertanggung jawab sepenuhnya atas kegiatan unit produksi yang sedang dilakukan.

d. Quality Control dan Administrasi Gudang

Quality Control dan Administrasi Gudang berwenang dalam mengecek apakah barang sudah sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan atau belum dan mencatat segala sesuatu yang berkaitan dengan administrasi gudang.

e. Kreatif Manajer

Kreatif Manajer bertanggung jawab atas seluruh desain dan membuat sesuatu yang berbeda dan unik untuk selanjutnya diserahkan kepada divisi Setting dan Desain untuk di layoutkan.

f. Setting dan Desain

Setting dan Desain berwenang atas mendesain produk sebelum dikerjakan oleh pelaksana produksi dan mencari desain baru yang sesuai dengan keinginan konsumen.

g. Manajemen Pemasaran

Manajemen Pemasaran bertanggung jawab atas menentukan kebijakan pemasaran dan mengontrol aktivitas pemasaran.


(34)

18 2.3. Deskripsi Umum Proyek

Adapun penjelasan deskripsi proyek secara umum adalah :

Judul Proyek : Rabbani Muslimah Center Tema Proyek : Arsitektur Metafora

Lokasi Proyek : Jl. Gagak Hitam

Batas Site :

o Utara : Lahan Kosong dan Ruko o Selatan : Lahan kosong

o Timur : Perumahan Setia Budi Indah o Barat : KFC dan Petronas

Luas Site : ± 1,2 Ha Status Proyek : Fiktif Pemilik Proyek : Swasta

2.4. Lokasi

Pada pembahasan ini akan diuraikan tentang tinjauan/deskripsi lokasi proyek.

2.4.1. Kriteria Pemilihan Lokasi

Untuk menentukan lokasi proyek, harus disesuaikan dengan keinginan dari owner dan calon pengunjung dan konsumen yang menjadi sasaran proyek ini. Poin kriteria lokasi dapat dilihat pada tabel 2.2.

Tabel 2.2. Kriteria Lokasi

No Pihak Kriteria Lokasi yang Diinginkan

1. Pemilik o Lahan luas. Cukup untuk program fungsional dan

fasilitas yang direncanakan.

o Kontur datar. Untuk memudahkan pembangunan. o View yang bagus dari dalam dan luar site.

o Harga Lahan seminimum mungkin. o Status tanah sertifikat.

o Berada dalam wilayah dengan sistem utilitas yang

memadai seperti air, listrik, telepon, drainase, dll.


(35)

19 dengan angkutan umum dan kendaraan pribadi.

o Jalan lebar > 10 m

o Berada di WPP yang sesuai dan termasuk dalam

wilayah pengembangan kota medan

o Lahan terhindar dari potensi bahaya yang mengancam

kesehatan dan keselamatan jiwa, serta memiliki akses untuk penyelamatan dalam keadaan darurat.

o Lahan terhindar dari gangguan-gangguan berikut :

a. Pencemaran air, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2001 tentang Pengelolaan Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran Air dan peraturan penggantinya.

b. Pencemaran udara, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara dan Peraturan Penggantinya.

c. Kebisingan, sesuai dengn Keputusan Menteri Negara Lingkungan hidup Nomor Kep. 48/MENLH/11/1996 Tentang Baku Mutu Kebisingan dan peraturan penggantinya.

2. Pengunjung/ Konsumen

o Lokasi mudah dicapai dengan angkutan umum dan

kendaraan pribadi

o Aman

o Tidak rawan macet o Menarik

o Jalan lebar o Nyaman

Setelah didapatkan tabel keinginan dari owner dan calon konsumen, maka kriteria tersebut dibandingkan dan disesuaikan dengan RUTRK (Rencana Umum Tata Ruang Kota) Medan yang menetapkan adanya lima Wilayah Pengembangan Pembangunan.Lebih lengkap lihat tabel 2.3.


(36)

20 WPP Cakupan

Kecamatan Pusat Pengembangan Peruntukan Lahan Program Pembangunan A M. Belawan

M. Marelan M. Labuhan

BELAWAN Pelabuhan,

Industri, Permukiman, Rekreasi, Maritim

Jalan baru, jaringan air minum, septic tank, sarana pendidikan dan permukiman.

B M.Deli TJ. MULIA Perkantoran,

Perdagangan, Rekreasi Indoor, Permukiman Jalan baru, jaringan air minum, pembuangan sampah, sarana pendidikan.

C M. Timur

M. Perjuangan M. Tembung M. Area M. Denai M. Amplas

AKSARA Permukiman,

Perdagangan, Rekreasi Sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana

pendidikan dan kesehatan. D M. Johor

M. Baru M. Kota M. Maimoon M Polonia

INTI KOTA CBD, Pusat Pemerintahan, Hutan Kota, Pusat Pendidikan, Perkantoran, Rekreasi Indoor, Permukiman Perumahan permanen, pembuangan sampah, sarana pendidikan.

E M. Barat M. Helvetia SEI SEKAMBING Permukiman, Perkantoran, Sambungan air minum,


(37)

21 Sumber : RUTRK Medan

Keberadaan kawasan perencanaan dapat dilihat pada gambar 2.1. Pada gambar 2.1. dapat kita lihat bahwa WPP yang sesuai dengan fungsi Rabbani Muslimah Center ini adalah WPP B, WPP C dan WPP E yang memiliki fungsi perencanaan perdagangan dan rekreasi.

Gambar 2.1. Kawasan Perencanaan Kota Medan Sumber : RUTRK Medan

M. Petisah M. Sunggal M. Selayang M. Tuntungan Perdagangan, Konservasi, Rekreasi, Lapangan Golf, Hutan Kota septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana

pendidikan dan kesehatan.

WPP A

Pelabuhan, Industri, Permukiman, Rekreasi, Maritim

WPP B

Perkantoran,

Perdagangan,Rekreasi Indoor, Permukiman

WPP C Permukiman,

Perdagangan, Rekreasi

WPP D

CBD, Pusat

Pemerintahan, Hutan Kota, Pusat Pendidikan, Perkantoran, Rekreasi Indoor, Permukiman

WPP E

Permukiman, Perkantoran, Perdagangan,

Konservasi, Rekreasi, Lapangan Golf, Hutan Kota


(38)

22 2.4.2. Analisa Pemilihan Lokasi

Pada perancangan Rabbani Muslimah Center ini

terdapat 3 alternatif tapak, antara lain:

1. Lokasi A

Beberapa karakter lokasi ini adalah sebagai berikut :

- Lokasi : Jl.Gagak Hitam, Kecamatan Medan Sunggal, Medan - Luas tapak: ± 1,2 Ha

- Batas tapak: Sebelah utara berbatasan dengan lahan kosong dan ruko, sebelah timur berbatasan dengan perumahan Setia Budi Indah, sebelah selatan berbatasan dengan lahan kosong dan sebelah barat berbatasan dengan KFC dan Petronas.

- Kontur : Datar - KDB : 60% - KLB : 4-6 lantai - GSB : 13,5 m

- Bangunan eksisting : Lahan Kosong

- Potensi lahan yaitu berada pada kawasan komersial dan rekreasi, memiliki jalur transportasi yang lancar dan baik, luas tapak mendukung dan memiliki jalur utilitas yang baik.


(39)

23 2. Lokasi B

Beberapa karakter lokasi ini adalah sebagai berikut :

- Lokasi : Jl. A.H.Nasution, Kecamatan Medan Johor, Medan. - Luas tapak: ± 1,2 ha

- Batas tapak: Sebelah utara berbatasan dengan lahan kosong, sebelah timur dan barat berbatasan dengan perumahan dan sebelah selatan berbatasan dengan Jl. A.H. Nasution.

- Kontur : Datar - KDB : 60% - KLB : 1-6 lantai - GSB : 11,5 m

- Bangunan eksisting : Lahan kosong

- Potensi lahan yaitu berada pada kawasan rekreasi dengan jalur transportasi yang lancar dan baik, luas tapak mendukung dan memiliki jalur utilitas yang baik.

3. Lokasi C

Beberapa karakter lokasi ini adalah sebagai berikut :

- Lokasi : Jl.Tengku Amir Hamzah, Kecamatan Medan Barat, Medan. - Luas tapak: ± 1,6 ha

- Batas tapak: Sebelah utara, barat dan timur berbatasan dengan perumahan, dan sebelah selatan berbatasan dengan Jl.Tengku Amir Hamzah.


(40)

24 - Kontur : Datar

- KDB : 60% - KLB : 4-6 lantai - GSB : 12 m

- Bangunan eksisting : Lahan kosong

- Potensi lahan yaitu berada pada kawasan komersial dan rekreasi dengan jalur transportasi yang lancar dan baik, luas tapak mendukung dan memiliki jalur utilitas yang baik.

2.4.3. Penilaian Alternatif Lokasi

Untuk menentukan lokasi yang paling tepat maka dilakukan penilaian terhadap setiap lokasi. Lebih lengkapnya lihat tabel 2.4.

Tabel 2.4. Penilaian Alternatif Lokasi

Kriteria Standart Alternatif A Alternatif B Alternatif C Kesesuaian

Tata guna lahan

Kawasan rekreasi dan perdagangan

Berada pada WPP E yang merupakan kawasan perdagangan, pemukiman dan rekreasi

3

Berada pada WPP D yang merupakan kawasan permukiman dan rekreasi

2

Berada pada WPP E yang merupakan kawasan perdagangan, pemukiman dan rekreasi

3 Gambar 2.4. Alternatif Lokasi C


(41)

25 Kondisi eksisting site Lahan kosong Dekat dengan pemukiman penduduk

3 3 3

Luas lahan Minimal 1 Ha 1,3 Ha 3 1,2 Ha 3 1,6 Ha 3 Pencapaian ke lokasi Mudah, dapat diakses dari seluruh penjuru kota Medan dengan kendaraan umum dan pribadi 3 Mudah, dapat diakses dari seluruh penjuru kota Medan dengan kendaraan umum dan pribadi 3 Mudah, dapat diakses dari seluruh penjuru kota Medan dengan kendaraan umum dan pribadi 3 Fungsi pendukung sekitar site Pertokoan Home Centra Pertamina Petronas KFC McDonalds 3 Perkantoran Mesjid 2 Pertokoan Griya Dome 2 Lebar jalan utama

Lebih dari 10 m 25 m 3 21 m 3 22 m 3

Total 18 16 17

Keterangan: 3 : Baik Sekali 2 : Baik 1 : Cukup Kesimpulan:

Berdasarkan perbandingan ketiga alternatif lokasi, maka diperoleh lokasi yang paling sesuai untuk perancangan Rabbani Muslimah Center adalah lokasi A, yaitu di Jl. Gagak Hitam, Kecamatan Medan Sunggal, Medan.


(42)

26 2.5. Tinjauan Fungsi

Berikut ini akan diuraikan tinjauan fungsi berupa pengguna, kegiatan, kebutuhan ruang dan persyaratan ruang.

2.5.1. Deskripsi Pengguna

Pengguna Rabbani Muslimah Center dapat dikategorikan dalam beberapa kelompok, yaitu :

o Pengunjung

Pengunjung Rabbani dan retail-retail pendukung lainnya.

o Konsumen

1. Konsumen Rabbani.

2. Konsumen Event Organizer Walimah.

3. Konsumen pusat kecantikan seperti salon, spa, sauna, relaksasi dan lain-lain.

4. Konsumen pusat kebugaran seperti fitness center dan kolam renang. 5. Konsumen food court dan restoran.

6. Konsumen Child Day Care.

7. Konsumen retail-retail pendukung. 8. Pengguna convention room.

o Pengelola

1. Owner. Pemilik proyek, dalam hal ini adalah Rabbani.

2. Manager. Bertanggung jawab dalam membentuk image dan pengembangan Rabbani Muslimah Center.

3. Staff Pengelola.

o Karyawan

1. Karyawan Rabbani.

2. Karyawan Event Organizer Walimah.

3. Karyawan pusat kecantikan seperti salon, spa, sauna, relaksasi dan lain-lain.

4. Karyawan pusat kebugaran seperti fitness center dan kolam renang. 5. Karyawan food court dan restoran.

6. Karyawan retail-retail pendukung. 7. Karyawan Child Day Care.


(43)

27

o Teknisi

Melakukan perawatan dan perbaikan pada mesin-mesin dan alat-alat elektronik di Rabbani Muslimah Center.

2.5.2. Deskripsi Perilaku

Perilaku dari pengguna fasilitas Rabbani Muslimah Center ini ditunjukkan pada tabel 2.5.

Tabel 2.5. Deskripsi Perilaku

No Pengguna Alur Kegiatan

1 Pengunjung

2 Konsumen

3 Pengelola

4 Karyawan

5 Teknisi

Datang Datang Datang Datang Datang

Parkir

Melihat Makan

Istirahat

Pulang

Parkir

Parkir

Parkir

Parkir

Mendaftar Melihat Istirahat Pelayanan

Menunggu Pulang

Resepsionis Kerja Pulang

Ganti Pakaian

Kerja Istirahat

Pulang Resepsionis Kerja Pulang

Ganti Pakaian


(44)

28 2.5.3. Deskripsi Kegiatan dan Kebutuhan Ruang

Kegiatan – kegiatan yang ada pada Rabbani Muslimah Center dan kebutuhan ruang ditunjukkan pada tabel 2.6.

Tabel 2.6. Kegiatan dan Kebutuhan Ruang

Fasilitas Pengguna Kegiatan Kebutuhan Ruang

Rabbani Pengunjung

Konsumen Karyawan Melihat-lihat produk Membeli produk Mencoba produk Transaksi Melayani pengunjung Menata produk Mengatur keluar-masuk produk dari pabrik

Etalase Kasir

R.Pas Pakaian Gudang

Pusat Kecantikan Konsumen

Karyawan Berganti pakaian Melakukan pengecekan awal Creambath Pangkas

Makeup dan kreasi jilbab Lulur/massage Spa Facial Mandi Susu Melayani pengunjung Melayani konsultasi Melakukan pengecekan awal Menyiapkan bahan Melakukan perawatan R.Ganti R.Loker R.Shower Toilet R.Tunggu Kasir R.Peralatan R.Sauna R.Spa R.Konsultasi R.Perawatan R.Istirahat Pegawai Kantor

Pusat Kebugaran Konsumen Berganti pakaian Latihan fitness Latihan aerobik Berenang Istirahat R.Loker R.Shower R.Istirahat R.Fitness Kolam Renang


(45)

29 Karyawan Mandi Melayani pengunjung Membantu pemakaian alat fitness Melatih aerobik Mengawasi kolam renang Melatih berenang R.Istirahat Gudang alat Toilet R.Pelatih R.Istirahat Pegawai Kantor

EO Walimah Konsumen

Karyawan Konsultasi Memilih paket pernikahan Memanajemen agenda pernikahan Melayani Konsumen R.Tunggu R.Konsultasi Toilet Kantor

Retail Pengunjung

Konsumen Karyawan Melihat-lihat produk Membeli produk Transaksi Etalase Kasir

Child Day Care Anak-anak

Karyawan Bermain Makan Membaca Tidur Menjaga anak-anak R.Bermain R.Makan Perpustakaan R.Tidur Kamar Mandi Kantor Food Court Pengunjung

Konsumen Karyawan Makan Duduk-duduk Mengobrol Istirahat Mencuci tangan Memesan makanan Melayani Konsumen Meracik makanan Mengantar makanan Transaksi Area makan Wastafel Area dapur Area pembayaran Kasir


(46)

30 Konsumen Karyawan Duduk-duduk Mengobrol Istirahat Mencuci tangan Memesan Makanan Meracik makanan Mengantar makanan Transaksi Wastafel Area dapur Area pembayaran Kasir R.Cuci Toilet

Convention Room Pengunjung Konsumen Karyawan Teknisi Duduk Menikmati rangkaian acara Makan Mengobrol Melayani pengunjung Menjaga stand makanan Menyiapkan peralatan Menjaga kebersihan Mengatur pencahayaan Mengatur sound

Mengatur slide show

Hall Toilet Wastafel Function room R.Rias pengantin R.Sound R.Keluarga

Mesjid Pengunjung

Konsumen Masyarakat Pengelola Karyawan Sholat Istirahat

Melakukan akad nikah

Area sholat R.Wudhu pria R.Wudhu wanita

Klinik Dokter Dokter Pegawai Konsumen Registrasi Menunggu Melakukan pemeriksaan Menerima Resep Membeli obat Meja registrasi R.Tunggu Toilet Wastafel Klinik Dokter Apotek Ruang Servis Pengunjung

Konsumen Karyawan

BAK/BAB

Menjaga keamanan Mengawasi area gedung

Pos Satpam R.Kontrol CCTV Gudang


(47)

31 Pengelola

Teknisi

Membersihkan gedung Mengatur arus listrik Mengatur utilitas Beristirahat

Janitor Toilet Wastafel

R.Genset+Travo Loading Dock R.Panel R.Septic Tank R.AC

R.Pompa R.Panel R.Karyawan Kantor Pengelola Pengelola

Tamu

Rapat

Bernegosiasi

Melakukan pengontrolan Mengatur manajemen

R.Pimpinan R.Sekretaris R.Tamu R.Rapat R.Karyawan Ka.Keuangan Ka.Operasional Ka.Humas Ka.Keamanan Ka.Pemeliharaan Bangunan Toilet

Wastafel

2.6. Studi Banding Proyek Sejenis

2.6.1. Prada Building, Tokyo, Japan

Dirancang oleh Herzog and De Meuron Architects pada tahun 2003 dengan konteks urban dan beraliran arsitektur post modern. Bangunan ini berlokasi di Tokyo, Jepang tepatnya di alamat 5-2-6- Minami, Aoyama. Merupakan bangunan komersial dengan sistem konstruksi stell dan struktur kaca sebagai fasad yang tepat digunakan pada daerah dengan iklim sejuk seperti kota Tokyo. Lihat tampak fasad pada gambar 2.5. dan gambar 2.6.


(48)

32

Prada Tokyo di distrik Aoyama yang modis adalah pendekatan radikal kedua perusahaan untuk arsitektur dengan fungsi bangunan fashion, mengikuti bangunan Rem Koolhaas di New York. Tujuannya adalah "untuk membentuk kembali konsep dan fungsi belanja, kesenangan dan komunikasi dan untuk mendorong hubungan antara konsumsi dan budaya.”

Jacques Herzog menggambarkan panel kaca tersebut sebagai "perangkat

optik interaktif”( lihat gambar 2.7.) Karena beberapa dari kaca melengkung tampak

bergerak saat orang-orang berjalan di sekitarnya. Yang menciptakan kesadaran unik antara bangunan dan kota. Grid juga disesuaikan dengan skala manusia sesuai kaidah arsitektur contohnya jendela display.

Gambar 2.5. Fasad Prada Building pada siang hari.

Sumber: www.archiplanet.org

Gambar 2.6. Fasad Prada Building pada malam hari.

Sumber: www.archiplanet.org

Gambar 2.7. Interior Prada Building Sumber: www.archiplanet.org


(49)

33 Prada Building di Aoyama menggunakan dinding kaca yang tidak biasa seperti tirai walling transparan (seperti di Renzo Piano Maison Hermes yang ada di distrik Ginza), tapi shell transparan secara struktural (lihat gambar 2.8.) Di dalam, inti struktural dan tabung morph mulus ke lift, tangga, kamar pas dan rak display, memberikan rasa ruang belanja yang terus menerus, dan sangat terintegrasi ke dalam arsitektur (lihat gambar 2.9.)

Bangunan Prada tepat berdiri di sudut lahan, menciptakan pintu masuk plaza kecil (lihat gambar 2.10.) Komentar Herzog pada kelangkaan ini: "Tokyo adalah kota di mana tidak ada satupun bangunan yang tidak berhubungan dengan lingkungan dan setiap bangunan mengisi seluruh lahannya. Kami mengambil kesempatan dengan menciptakan sedikit ruang di luar ruangan seperti di kota-kota Eropa. Kami juga menyesuaikan dengan penekanan khas Jepang pada bagian dalam dengan memberikan kebebasan untuk melihatnya.”

Gambar 2.8. Detail Fasad Sumber: www.archiplanet.org

Gambar 2.9. Fasad yang dibentuk oleh struktur. Sumber: www.archiplanet.org

Gambar 2.10. Entrance Sumber: www.archiplanet.org


(50)

34 2.6.2. Chanel Tower, Ginza, Japan

Proyek Chanel Ginza Façade di mulai pada tahun 2004 di Ginza, Japan. Dengan luas bangunan 1.701 m2 merekrut tim desain seperti Peter Marino Architect, New York City (architect); Tanteri + Associates, New York City (façade/curtain wall lighting design); R.A. Heintges & Associates, New York City (curtain wall consultant); SGF Associates in partnership with LED Effects, Rancho Cordova, California (custom LEDS and controls); Eckelt Glass GmbH, Steyr, Austria (curtain wall glass panel supplier); Josef Gartner GmbH, Gundelfingen, Germany (curtain wall fabricater). Menerapkan konsep fasad dengan sistem LED (lihat gambar 2.11.) yang membutuhkan eneergi listrik sebesar 76.8 watts per meter kuadrat. (led full on/bright white).

Gambar 2.11. Beberapa transformasi fasad Chanel Sumber: www.archiplanet.org


(51)

35 Selesai hanya dalam 14 bulan, pengerjaan konstruksi Chanel Ginza dipercepat dengan membagi struktur menjadi tiga komponen dan sekaligus mempercepat kerjaan pada setiap bagian. Terdiri dari 10 lantai dan luas lantai 6.098 meter persegi, menara ini di kenal sebagai bangunan retail perusahaan terbesar di dunia. Tiga lantai pertama dihuni oleh butik retail Chanel dengan konsep "mewah namun intim". Lantai empat dipegang oleh Hall Nexus, yang bekerja dibidang multi-entertain dan area tampilan yang akan digunakan untuk host konser dan pameran. Yang kelima sampai lantai sembilan berfungsi sebagai ruang kantor, dan lantai sepuluh dipegang oleh Restaurant Tokyo Beige, sebuah kolaborasi terkenal oleh chef Alain Ducasse. Atap teras ditawarkan pada pelanggan restoran yang lebih santai, Le Jardin de café Tweed.

Rovner terkenal dengan penggunaan gambar bergerak dari bentuk manusia sebagai unsur sentral tema artistik. Tercatat bahwa "Tweed, Tokyo" dan "Tweed, Osaka" mencerminkan gerak yang terus-menerus pada pejalan kaki yang melewati butik seolah difilmkan dari langit. Ketika animasi membawa ke kehidupan, kegiatan ini menjadi hidup dan menggoda keluar dari tweed, mulai dari sekering seluk-beluk arsitektur, tekstil, dan matematika masuk ke dalam ekspresi tunggal kemanusiaan.

Gambar 2.12. Detail Fasad Sumber: www.archiplanet.org

Iconic Chanel

Menara ini dilapisi stainless steel pada kaca untuk melambangkan quilting, ikon Chanel, dan semi-transparan pada siang hari dan transparan pada malam hari. Diprogram ke dalam layar besar menara LED, instalasi Rovner ini menghasilkan gambar yang menerawang pada façade Chanel. Marino mengatakan "inspirasi menciptakan tampilan LED besar berasal dari logo merek Chanel, yang kemudian menjadi bagian penting dari struktur.” (lihat gambar 2.12.)


(52)

36 Kolaborasi antara Rovner dan Marino ini adalah kali ketiga bagi mereka, diikuti proyek berikutnya yaitu Chanel Hong Kong pada bulan Desember 2005. Menurut Marino, kolaborasi dimulai ketika ia "melihat karyanya di Biennale Venesia, dan kemudian Jeu de Paume, dan bertanya apakah ia akan melakukan sebuah kerjasama pribadi." Tentang hubungan berkembang antara seni dan arsitektur, Marino percaya bahwa menjadi "lebih terintegrasi, bukan hanya 'seni' seperti patung di depan sebuah bangunan atau lukisan di dinding. Karya Rovner ini adalah contoh sempurna dari integrasi yang baru."

2.6.3.LVMH Tower, USA

Dirancang oleh arsitek Christian de Portzamparc dan Hillier Group, bangunan Louis Vuitton yang berjumlah 24 lantai ini menggunakan tema post modern. Berlokasi di 19 East57th Street, NY, USA dan dibuka untuk umum pada tanggal 8 Desember 1999.

Bangunan ini menempati lahan sempit antara gedung bank dan markas Chanel Amerika SA. Berbeda dengan yang lain, bangunan ini dibalut kaca (lihat gambar 2.13.) Sebelas lantai termasuk tanah menjadi milik Christian Dior, yang dirancang oleh Peter Marino, dengan strip logam di atasnya yang bertindak sebagai elemen penyatu. Tower ini sendiri memiliki sudut kompleks pada fasad yang dibagi menjadi dua bagian secara diagonal dengan sisi timur yang tepat memproyeksikan dan membungkuk di tengah, menghasilkan geometri yang telah digambarkan

Gambar 2.13. LVMH Tower Sumber: www.archiplanet.org


(53)

37 sebagai feminin, seperti jatuhnya rok di atas lutut, dan dimaksudkan oleh de Portzamparc sendiri menyerupai kelopak tebukanya bunga. Sebuah kubus kaca biru di tengah lipatan di lantai 10 menyerupai permata. Kaca di sisi Barat sebelah kiri berwarna hijau, dengan titik-titik fritted, di sisi kanan berwarna putih susu. Fasad juga menggunakan zat besi dan kaca (lihat gambar 2.14.)

Pada malam hari, bagian putih dari bangunan diterangi dalam warna hijau pucat dan ungu dan setengah lainnya surut, tabung neon di bagian bawah flip memberikan slash mengubah cahaya menjadi berwarna.

Fasad dengan tonjolan adalah interpretasi inovatif dari kebutuhan kemunduran dalam kode bangunan kota New York dengan kekosongan di bagian bawah dan lipatan bagian atas kembali ke luar secara prismatikmenyerupai bentuk wedding cake. Setiap bisnis dalam kelompok LVMH memiliki lantai sendiri didalam gedung.

KONSEP :

LMVH Tower menuai pujian dari kritikus arsitektur. Arsitektur menyebutnya "salah satu struktur yang paling serius dan signifikan di kota dalam beberapa tahun terakhir." Louise Huxtable, penulis di Wall Street Journal, menyebutnya "lambang terkontrol, keanggunan", terbaik pada bangunan di New York. Herbert Muschamp, menulis di The New York Times, menyebutnya “bangunan yang paling penting dengan semangat Art Deco ", Paul Goldberger, menulis di The New Yorker, menyebutnya" tepat untuk kota saat ini dan menakjubkan, bangunan liris ", namun dengan pengecualian dari "Room Magic" yang kecewa dengan interior, menyebut kantor "kusam, ruang datar". Kritikus arsitektur ini juga menyebut "ruang yang

Gambar 2.14. Konsep Desain LVMH Tower Sumber: www.archiplanet.org


(54)

38

besar" dan mengacu pada lift dan kantor sebagai "penjejalan”. Huxtable mencatat

bahwa lobi kecil itu dimaksudkan untuk tampak lebih besar dengan cara menyala panel kaca putih, tetapi bahwa penambahan dekorasi telah mengalahkan efek tersebut.

2.6.4. The Foundation Louis Vuitton

Bangunan milik Louis Vuitton ini di rancang oleh arsitek Frank Gehry dengan menggunakan gaya arsitektur art deco.

Gambar 2.15. Logo Dior pada LVMH Tower

Sumber: www.archiplanet.org

Gambar 2.16. Fasad LVMH Tower Sumber: www.archiplanet.org

Gambar 2.17. The Foundation Louis Vuitton Sumber: www.archiplanet.org


(55)

39 The Foundation Louis Vuitton adalah rumah baru untuk koleksi seni kontemporer LVMH Bernard Mogul Arnaud dengan konsep "kapal nyata di antara pohon-pohon." Proyek ini, terletak di pintu masuk utara Paris, Bois de Boulogne dekat Jardin d'Acclimatation. Bangunan dengan luas hampir 130.000 meter persegi dan tinggi 150 kaki dijadwalkan selesai pada tahun 2012. Meskipun carapace kaca melayang akan menyelimuti museum, model desain menunjukkan layar-layar yang terpisah pada berbagai titik untuk mengungkapkan bentuk "gunung es" yang membentuk inti bangunan (lihat gambar 2.18) Sejak tahun 2006, produsen bahan bangunan Lafarge telah bekerja sama dengan tim proyek bangunan prototipe desainer Desain Cogitech dan produsen beton pracetak Bonna Sabla untuk mewujudkan desain dengan Ductal beton Lafarge ultra-high performance (UHPC).

Di butuhkan beton 16.000 panel untuk dinding fasad eksterior, masing-masing dengan geometri sendiri yang dicocokkan dengan fasad kaca seluas 97.000 kaki persegi. Karena memproduksi panel secara individu agar pengerjaan teknis dan finansial berjalan lancar, Lafarge bermitra dengan Cogitech dan manajemen proyek konsorsium RABB / TESS untuk mengembangkan proses vacum-casting yang unik. Teknologi ini menggabungkan cetakan fleksibel yang mengambil setiap kelengkungan yang ditentukan oleh model 3-D sesuai geometri panel yang diinginkan. Dinamakan Moulage Sous Vide (MSV), dan dipatenkan oleh Lafarge pada tahun 2008 dan memenangkan dua penghargaan inovasi dari Federasi Industri Beton Perancis. Gambar 2.18. Desain Konstruksi


(56)

40 Menggunakan proses MSV, Bonna Sabla menghasilkan beberapa prototipe manufaktur sebanyak 400 panel dengan dimensi yang identik, tetapi lekukan benar-benar unik, yang dipasang pada model dengan skala yang benar-benar pertama kali di lokasi pembangunan pada bulan September 2010. Perusahaan mulai memproduksi 16.000 panel (lihat gambar 2.19.)

Gambar 2.19. Proses Pengerjaan The Foundation Louis Vuitton Sumber: www.archiplanet.org


(57)

41 "Tantangan utama kami terletak dalam menjaga cetakan cukup kaku sementara mempertahankan kelenturan yang diperlukan untuk menjamin ketepatan bentuk geometris sesuai dengan tuntutan dari manajer proyek," kata Patrick Mazzacane, Direktur Divisi UHPC di Bonna Sabla, dalam rilisnya. "Kami mengoptimalkan proses pencetakan vakum, agar dapat menggunakan ini selama fase industri manufaktur."

Setelah menjalani proses MSV, setiap panel Ductal di istirahatkan selama 20 jam kemudian dipetakan untuk menghasilkan laporan 3D (lihat gambar 2.20.) sesuai bentuknya dan memastikan berada dalam toleransi satu milimeter. 35 pound segmen berukuran sekitar 4,9 meter panjang nya, selebar 1,3 meter dan kurang dari satu inci tebalnya. Karena tidak ada dua panel yang sama, setiap panel diberi chip radio ID untuk memastikan masing-masing dapat di perhatikan selama proses instalasi dan untuk persiapan pemeliharaan dimasa depan.

Gambar 2.20. Tampilan 3D Sumber: www.archiplanet.org


(58)

42 2.6.5. Christian Dior Building, Tokyo, Japan

Arsitek Kazuyo Sejima dan Ryue Nishizawa menghadapi aturan bangunan yang kaku ketika mereka merancang toko Christian Dior di Tokyo, Jepang pada tahun 2003. Bangunan tidak bisa lebih tinggi dari 100 meter. Untuk memaksimalkan ruang, arsitek merancang bangunan dengan lantai dari ketinggian variabel. Lantai retail yang diselingi dengan spasi utilitarian. Dinding eksterior dibangun dari kaca akrilik dengan layar tembus (lihat gambar 2.21. dan gambar 2.22.)

Gambar 2.21. Transformasi Fasad Sumber: www.archiplanet.org

Gambar 2.22. Detail Fasad Sumber: www.archiplanet.org


(59)

43 2.6.6. Louis Vuitton, Tokyo, Japan

Louis Vuitton membuka flagship store baru di Tokyo, Jepang pada tahun 2010. Flagship store ini dirancang oleh UNStudio dan mengambil pendekatan yang ramah lingkungan dari desain dan konstruksi toko. Di dalam gedung Louis Vuitton yang berbentuk monogram daun (lihat gambar 2.23.) terdapat beberapa fasilitas seperti kafe, spa, toko buku, galeri pameran, dan retail (lihat gambar 2.24.)

Gambar 2.23. Fasad Bangunan Sumber: www.archiplanet.org

Gambar 2.24. Suasana Interior Sumber: www.archiplanet.org


(60)

44 2.6.7. Rabbani Rawamangun

Rabbani Rawamangun merupakan cabang dari perusahaan Rabbani yang terletak di Jakarta Timur. Dengan ketinggian lima lantai dan luas bangunan yang memadai, Rabbani Rawamangun menjadi toko Rabbani terbesar di Indonesia (lihat gambar 2.25 dan 2.26.)

Gambar 2.25. Fasad Rabbani Rawamangun Sumber : www.rabbani.co.id

Gedung ini membawa ciri khas dari semua toko Rabbani di Indonesia, yaitu :

o Warna : Dominasi pink tua dan ungu beserta gradasinya. o Memiliki mushola (lihat gambar 2.27.)

o Logo Rabbani (lihat gambar 2.28.)

o Ruang wudhu yang terpisah antara laki-laki dan perempuan o Halaman luar yang memadai untuk mengadakan bazaar o Desain eksterior dan interior yang modern, dan

Gambar 2.27. Interior Musholla Sumber : www.rabbani.co.id Gambar 2.26. Rabbani Rawamangun


(61)

45

o Mengutamakan waktu shalat

Gedung Rabbani ini berukuran 21 m x 15,5 m dengan fungsi lantai yang berbeda-beda. Lantai satu digunakan sebagai aula untuk berbagai kegiatan seperti pengajian, workshop, perlombaan, expo dan lain-lain (lihat gambar 2.29.) Lantai dua dan tiga untuk penjualan, lantai empat sebagai kantor dan lantai lima sebagai gudang.

Gambar 2.28. Detail Fasad Sumber : www.rabbani.co.id

Gambar 2.29. Denah Sumber : www.rabbani.co.id


(62)

46 2.6.8. Salma-Rumah Kecantikan dan Kebugaran Muslimah

Salma-Rumah Kecantikan dan Kebugaran Muslimah berlokasi di Jalan Pemuda no 14 Purwokerto (lihat gambar 2.30.) Salma khusus melayani muslimah (wanita islam) dan membatasi pelayanannya dengan tidak melayani hal-hal yang dilarang dalam islam seperti menyanggul (menyambung rambut), memasang bulu mata palsu, mencabut/mencukur alis dan tidak menyemir rambut dengan warna hitam. Seiring berjalannya waktu, pelanggan Salma semakin meningkat sehingga pada tahun 2008 Salma melakukan terobosan dengan membuka gedung baru dan memperluas fasilitas nya dibidang perawatan kecantikan tubuh dan wajah, kebugaran tubuh dan melayani event organizer pernikahan (lihat gambar 2.31.) Saat ini pelanggan Salma mencapai 2000 orang.

Gambar 2.30. Fasad Rumah Kecantikan Salma Sumber : www.salmarumahcantik.com

Gambar 2.31. Interior Salma Sumber : www.salmarumahcantik.com


(63)

47 2.6.9. Moz5 Salon Muslimah

Pada Mei 2002 berdiri Moz5 Salon Muslimah. Pelayanan Moz5 Salon Muslimah terdiri dari perawatan rambut (creambath, masker rambut, hairspa, gunting, coloring, rebonding, dll), perawatan tubuh (pijat, lulur, masker tubuh, sauna), perawatan wajah (termasuk perawatan mata dan telinga), manicure, pedicure, hingga refleksi, totok aura, dan rias pengantin. Moz5 Salon Muslimah juga dilengkapi dengan Butik dan Sanggar Senam Muslimah. Moz5 Salon Muslimah kini telah membuka cabang di Jakarta Utara, Jakarta Barat, Jakarta Timur, Jakarta Selatan, Tebet, Depok, Bintaro Jaya (lihat gambar 2.32.), Cibubur, Bogor (lihat gambar 2.33.), Palembang, Banjarmasin, Surabaya, Karawang dan Serang.

Gambar 2.32. Moz5 Bintaro Gambar 2.33. Moz5 Bogor Sumber : www.moz5salonmuslimah.com Sumber : www.moz5salonmuslimah.com

2.6.10. Kesimpulan

Setelah melakukan studi banding pada proyek sejenis, maka ada beberapa unsur yang perlu diperhatikan pada proses perancangan, seperti :

- Lokasi : Dari semua contoh diatas, maka lokasi proyek harus mudah dijangkau oleh customer dan berada pada tepi jalan.

- Fasiitas : Kelengkapan fasilitas yang ada pada bangunan juga perlu diperhatikan, antara lain fasilitas kecantikan,kebugaran, pernikahan dan lain-lain. Hal ini dipengaruhi oleh kebutuhan customer yang beraneka ragam.

- Tipologi Bangunan : Tipe bangunan yang dapat diambil dari contoh diatas adalah berada pada pusat perkotaan dan berada di dekat permukiman penduduk.

-Pendekatan Desain : Untuk menarik minat pengunjung, maka perancangan bangunan pada contoh diatas menghasilkan desain yang modern dan menarik bagi pengunjung.


(64)

48 BAB III

ELABORASI TEMA

1.1. Pengertian

1.1.1. Pengertian Arsitektur

Arsitektur adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Dalam artian yang lebih luas, arsitektur mencakup merancang keseluruhan lingkungan binaan, mulai dari level makro yaitu perencanaan kota, perancangan perkotaan, lansekap, hingga ke level mikro yaitu desain perabot dan desain produk. Arsitektur juga merujuk kepada hasil-hasil proses perancangan tersebut.

Arsitektur menurut kamus Oxford : art and science of building; design or style of building(s) adalah seni dan ilmu dalam merancang bangunan. Pameo mengatakan: Architecture is silent language (Arsitektur merupakan bahasa yang tidak terucapkan) namun dapat dimengerti para pemakainya. Buku De

Architectura merupakan karya tulis rujukan paling tua yang ditulis Vitruvius, dalam

buku itu diungkapkan bahwa bangunan yang baik haruslah memiliki aspek:

• Keindahan / Estetika (Venusitas) • Kekuatan (Firmitas)

• Kegunaan / Fungsi (Utilitas);

Arsitektur adalah penyeimbang dan pengatur antara ketiga unsur tersebut, dimana semua aspek memiliki porsi yang sama sehingga tidak boleh ada satu unsur yang melebihi unsur lainnya. Dalam definisi modern, arsitektur harus mencakup pertimbangan fungsi, estetika, dan psikologis. Namun, dapat dikatakan pula bahwa unsur fungsi itu sendiri didalamnya sudah mencakup baik unsur estetika maupun psikologis. Arsitektur adalah bidang multi-disiplin ilmu, termasuk di dalamnya adalah matematika, sains, seni, teknologi, humaniora, ekonomi,sosial, politik, sejarah, filsafat, dan sebagainya. Diperlukan kemampuan untuk menyerap berbagai disiplin ilmu ini dan mengaplikasikannya dalam suatu sistematika yang integral. Vitruvius menyatakan, "Arsitektur adalah ilmu yang timbul dari ilmu-ilmu lainnya, dan dilengkapi dengan proses belajar: dibantu dengan penilaian terhadap karya tersebut sebagai karya seni". Ia pun menekankan perlunya seorang arsitek memahami sosial,kedokteran,hukum,ekonomi,filsafat, dsb. Filsafat adalah salah satu yang


(1)

(2)


(3)


(4)

Gambar 6.35. Maket


(5)

DAFTAR PUSTAKA

A. S, Homby. 1984. Oxford Advanced Learner Dictionary Of Current English (p. 136). Oxford University Press. New York

Alwi, Hasan. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka Antoniades, Anthony C. 1990. Poetic of Architecture. Theory of Design. New York Asy-Syarif, Syaikh Muhammad. 2012. 40 Hadits Wanita. Jakarta : Aqwam

Badan Pusat Statistik Kota Medan (2011), Medan Dalam Angka 2010. Broadbent, Geoffrey. 1995. Design in Architecture.

D.K. Ching, Francis. 1999. Arsitektur Bentuk, Ruang dan Susunannya. Penerbit Erlangga. Jakarta

D.K. Ching, Francis. 1992. Grafik Arsitektur-II. Penerbit Erlangga. Jakarta

De Chiara, Yoseph.1990. Time Saver Standarts for Building Types. Mc.Graw Hill Book Company. New York

D. Rowland, T.N. Howe. 1999. Vitruvius. Ten Books on Architecture. Cambridge University Press. Cambridge

Hakim, Rustam. 2012. Komponen Perancangan Arsitektur Lansekap. Bumi Aksara. Jakarta

Harris, Charles W dan Nicholas T. Dines. 1998. Time Saver Standarts for Landscape Architecture. Mc. Graw Hill Publishing Company. New York Hasegawa, Itsuko. 1997. The Master Architects Series II Itsuko Hasegawa. Australia

:Image Publishing

Jenks, Charles. 1991. The Language of Post Modern Architecture. Wiley-Academy. Inggris.


(6)

Neufert, Ernst. 1996. Data Arsitek Jilid I Edisi 33. Terjemahan Sunarto Tjahjadi. Penerbit Erlangga. Jakarta

Neufert, Ernst, dan Sjamsu Amril. 1995. Data Arsitek Jilid 2 Edisi Kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta

R. E, Allen. 1984. The Oxford Dictionary Of Current English. Oxford University Press. New York.

Snyder, James C, Anthony J. Catanese. 1984. Pengantar Arsitektur. Erlangga. Jakarta

Yeang, Ken. 2007. Eco Skyscrapers. Image Publishing. Australia http://archiplanet.org. 26 Oktober 2012

http://basepro.wix.com/properti?_escaped_fragment_=to-rent. 26 Oktober 2012 http://buletin.muslim.or.id. 28 Oktober 2012

http://ndyteen.blogspot.com/2012/07/arsitektur-metafora-.html. 22 September 2012 http://googleearth.com/indonesia. 16 September 2012

http://gsky.com/green-walls/pro/cad-spec/. 6 Desember 2012 http://www.moz5salonmuslimah.com. 20September 2012

http://pengembangan-tekhnologi.blogspot.com/2011/10/4.html. 18 Desember 2012 http://www.rabbani.co.id/profil-rabbani.html. 22 September 2012

http://www.salmarumahcantik.com. 20 September 2012 http://wikipedia.com/metaphor/. 15 September 2012