Pengertian Pendidikan Islam Pendidikan Islam

anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan‖. 24 Menurut Ki Hajar Dewantara ―pendidikan adalah tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak. Yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi- tingginya‖. 25 Lebih jauh, Azumardi Azra mengemukakan ―pendidikan merupakan suatu proses penyiapan generasi muda untuk menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien‖ 26 . Pendidikan lebih sekedar pengajaran yang terakhir ini dapat dikatakan sebagai suatu proses transfer ilmu belaka, bukan transformasi nilai dan pembentukan kepribadian dengan segala aspek yang dicakupnya. Sedangkan menurut UU No. 20 Tahun 2003 pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara. 27 Dengan demikian, pengajaran hanya sekedar proses pemberian materi pelajaran kepada anak didik yang hanya akan membentuk para spesialis, yang terkurung pada bidangnya saja. Sedangkan pendidikan, lebih dari itu, di samping proses transfer ilmu dan keahlian, juga lebih menekankan pembentukan kesadaran dan kepribadian anak didik, sehingga menjadikan mereka dapat menyongsong kehidupannya di masa yang akan datang dengan lebih efektif dan efisien. 24 Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1993, Cet. VI, h. 11. 25 Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2006, h. 2- 4. 26 Azyumardi Azra, Pendidikan Islam Tradisi dan Modernisasi di Tengah Tantangan Milenium III, Jakarta: KENCANA, 2012, Cet. I, h. 4. 27 Anwar Arifin, Memahami Paradigma Baru Pendidikan Nasional dalam Undang-Undang SISDIKNAS, Jakarta: Detjen Kelembagaan Agama Islam Depag, 2003, Cet. II, h. 34. Mereka semua memiliki definisi tentang pendidikan yang berbeda- beda bahkan sebagian dari mereka ada yang mendefinisikan pendidikan dengan mengintegrasikan dalam perspektif agama yang dianut seperti Ahmad D. Marimba dalam bukunya Pengantar Filsafat Pendidikan Islam bahwa : Pendidikan merupakan Bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-ukuran Islam. Dengan pengertian yang lain sering kali beliau mengatakan kepribadian yang memiliki nalai-nilai agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam. 28 Pendidikan Islam menurut Prof. H. Muzayyin Arifin, M.Ed. adalah ―usaha yang diarahkan kepada pembentukan kepribadian anak yang sesuai dengan ajaran Islam atau suatu upaya dengan ajaran Islam, memikir, memutuskan dan berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, serta bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam. ‖ 29 Ahmad Tafsir mendefinisikan bahwa pendidikan Islam adalah ―bimbingan yang diberikan oleh seseorang kepada seseorang agar ia berkembang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam ‖. Dan bila disimgkat pendidikan Islam menurutnya yaitu ―bimbingan terhadap seseorang agar ia menjadi Muslim semaksimal mungkin‖. 30 Kemudian, Armai Arief mengartikan ―Pendidikan Islam adalah sebuah proses dalam membentuk manusia-manusia muslim yang mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mewujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai khalifah Allah SWT baik kepada Tuhannya, sesama manusia, dan sesama makhluk lainnnya‖. 31 28 Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam, Bandung : Al- Ma‘arif, 1962, h. 23. 29 Muzayyin Arifin, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, Cet. VI, h. 152. 30 Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam, Bandung: Remaja Rosdakarya Offset, 1994, Cet. II, h. 32. 31 Armai Arief, Pengantar Ilmu dan Metodologi Pendidikan Islam, Jakarta: Ciputat Press, 2002, Cet. I, h. 40-41. Sedangkan Zakiah Daradjat menjelaskan bahwa ―Pendidikan Islam adalah pembentukan kepribadian, pendidikan Islam ini telah banyak ditujukan kepada perbaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan sesuai dengan petunjuk ajaran Islam, karena itu pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga bersifat praktis atau pendidikan Islam adalah sekaligus pendidikan iman dan pendidikan amal‖. 32 Berangkat dari perbedaan definisi yang dikemukakan oleh para ilmuan dan praktisi pendidikan, dapat ditemukan sebuah kesamaan yang merupakan kesimpulan awal yang bersifat universal. Diungkapkan oleh Muhammad Natsir dalam tulisan ―ideology pendidikan Islam‖ bahwa yang dinamakan pendidikan ialah “suatu pimpinan jasmani dan rohani menuju kesempurnaan dan kelengkapan atau kemanusiaan dengan arti sesungguhnya”. 33 Dari beberapa definisi tentang pendidikan Islam di atas, maka dapat diambil beberapa pengertian tentang pendidikan Islam, yaitu : a Pendidikan Islam sebagai usaha bimbingan ditujukan untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan jasmani dan rohani menurut ajaran Islam. b Pendidikan Islam sebagai suatu usaha sadar untuk mengarahkan dan mengubah tingkah laku individu untuk mencapai pertumbuhan kepribadian yang sesuai dengan ajaran Islam dalam proses kependidikan melalui latihan-latihan akal pikiran kecerdasan, kejiwaan, keyakinan, kemauan dan perasaan, serta pancaindera dalam seluruh aspek kehidupan manusia. c Pendidikan Islam sebagai bimbingan secara sadar dan terus-menerus yang sesuai dengan kemampuan dasar fitrah dan kemampuan ajarnya pengaruh dari luar, secara individual maupun kelompok, sehingga manusia mampu memahami, menghayati dan mengamalkan ajaran Islam secara utuh dan benar. 32 M. Alisuf Sabri, Pengantar Ilmu Pendidikan, Jakarta: UIN Jakarta Press, 2005, Cet. I, h. 150. 33 Azyumardi Azra, op. cit,. h. 4.

b. Dasar-dasar Pendidikan Islam

Setiap usaha, kegiatan dan tindakan yang disengaja untuk mencapai suatu tujuan harus mempunyai landasan tempat berpijak yang baik dan kuat. 34 Agar pendidikan dapat melaksanakan fungsinya sebagai agent of culture dan bermanfaat bagi manusia itu sendiri, maka perlu acuan pokok yang mendasarinya. Karena pendidikan merupakan bagian yang terpenting dari kehidupan manusia, yang secara kodrati adalah insane pedagogic maka acuan yang menjadi acuan dasar bagi pendidikan adalah nilai yang tertinggi dari acuan hidup suatu masyarakat di mana pendidikan itu dilaksanakan. Oleh karena itu, pendidikan Islam sebagai usaha membentuk manusia, harus mempunyai landasan kemana semua kegiatan dan semua perumusan tujuan pendidikan Islam itu dihubungkan. Dalam menetapkan sumberlandasan pendidikan Islam, para pemikir Islam berbeda pendapat, diantaranya Abdul Fattah Jalal yang membagi sumber pendidikan Islam menjadi dua macam, yaitu : 1 Sumber Ilahi al- Qur‘an dan Al-Hadits; 2 Sumber Insaniyah, yaitu lewat proses ijtihad manusia. 35 Sedangkan menurut Zakiah Daradjat, landasan itu terdiri dari al- Qur‘an dan Sunnah Nabi Muhammad SAW yang dapat dikembangkan dengan ijtihad, al-Maslahah al-Mursalah, Istishan, Qiyas, dan sebagainya. 36 1 al-Qur’an Penurunan al- Qur‘an diawali dengan ayat-ayat yang mengandung konsep pendidikan, dapat menunjukkan bahwa tujuan al- Qur‘an yang terpenting adalah mendidik manusia melalui metode yang bernalar serta sarat dengan kegiatan meneliti, membaca, mempelajari, dan observasi 34 Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2012, Cet. XII, h.19. 35 Abdul Fattah Jalal, Azaz-azaz Pendidikan Islam, Bandung: CV. Diponegoro, 1988, h. 86- 87. 36 Zakiah Daradjat, dkk, loc.cit. ilmiah terhadap manusia sejak manusia masih dalam bentuk segumpal darah dalam rahim ibu. Sebagaimana firman Allah:      .     .    .    .      . “Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang Menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Mulia. Yang mengajar manusia dengan perantaran pena. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” QS. Al-‗Alaq: 1-5. 37 Dasar pelaksanaan pendidikan Islam, Allah berfirman:                              Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu Al Quran dengan perintah kami. sebelumnya kamu tidaklah mengetahui Apakah Al kitab Al Quran dan tidak pula mengetahui Apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan Dia siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba kami. dan Sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. QS. Asy-Syura: 52. Ayat ini menjelaskan bahwa al- Qur‘an diturunkan kepada umat manusia untuk memberi petunjuk ke arah jalan hidup yang lurus dalam arti memberi bimbingan dan petunjuk ke arah jalan yang diridhai Allah SWT. 38 37 Departemen Agama RI, op. cit., h. 597. 38 Zuhairini, dkk, Filsafat Pendidikan Islam, Jakarta: Bumi Aksara, 2009, Cet. V, h. 154.