RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I - 11
TABEL I I .5 SEBARAN ARAHAN KAWASAN LI NDUNG KOTA SURAKARTA TAHUN 2030
No. Arahan Pola Ruang Kaw asan
Lindung Bagian Wilayah Kota BWK
Kota Surakarta
BWK I BWK
I I BWK
I I I BWK
I V BWK V
BWK VI
1 Lindung Cagar Budaya
68.93 15.65
- -
- 10.09
94.67 2
Taman Pemakaman Umum TPU -
- 18.11
9.57 26.94
- 54.63
3 Ruang Terbuka Hijau
5.55 20.95
- -
23.41 6.55
56.46 4
Sempadan Sungai 54.85
26.60 57.00
42.29 100.49
21.51 302.74
Luas Kaw asan Lindung 129.33
63.19 75.12
51.86 150.84
38.16 508.49
Sumber : Bappeda Kota Surakarta, 2010.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I - 12
2 Potensi Pengembangan Wilayah
Terkait sistem pusat pelayanan dalam RTRW Kot a Surakarta 2007 – 2027 yang menetapkan bahwa Kot a
Surakarta terdiri dari enam bagian wilayah kota BWK maka sesuai dengan arahan dalam Peraturan Menteri
Pekerjaan
Umum Nomor
17 PRT M 2009 Tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah Kot a mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut :
a Kota Surakarta terdiri dari 1 Satu Pusat Kota yang
membawahi beberapa Sub Pusat Kota. b
Mempertimbangkan bahwa Kota Surakarta sudah dibagi menjadi 6 enam Bagian Wilayah Kota BWK ,
maka keberadaan ke-6 BWK tersebut dipertegas dengan penentuan pusat BWK nya sebagai Sub Pusat
Kota.
c Masing-masing
Sub Pusat
Kota tersebut
lebih diperjelas dengan pemberian arahan fungsi masing-
masing. d
Setiap Sub Pusat Kota dengan wilayah pelayanannya dibagi kembali menjadi beberapa Pusat Lingkungan.
TABEL I I .6 ARAHAN SUB PUSAT KOTA DAN FUNGSI SUB PUSAT
KOTA SURAKARTA TAHUN 2010 – 2030
1 I
930,63 1 KEC. JEBRES
92,11 Pariwisata Budaya
2 KEC. LAWEYAN 120,87
Perdagangan dan Jasa 3 KEC. PASAR KLIWON
424,60 Olah Raga RTH
4 KEC. SERENGAN 293,05
Keuangan
2 II
848,45 1 KEC. BANJARSARI
129,11 Pariwisata
2 KEC. LAWEYAN 719,34
Olah Raga RTH
3 III
800,44 1 KEC. BANJARSARI
800,44 Permukiman, Perdagangan Jasa
4 IV
629,38 1 KEC. BANJARSARI
114,99 Permukiman
5 V
671,66 1 KEC. BANJARSARI
24,39 Pariwisata
6 VI
523,51 1 KEC. BANJARSARI
399,46 Pemerintahan
2 KEC. JEBRES 48,32
Pariwisata Budaya 3 KEC. LAWEYAN
31,50 PerdaganganJasa
4 KEC. PASAR KLIWON 44,23
Keuangan
4.404,06
Sumber : Analisis, 2009
Sub Pusat Pelayanan Kota
KECAMATAN KELURAHAN
ARAHAN FUNGSI BWK L U A S
Ha No.
J U M L A H
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I - 13
TABEL I I .7 ARAHAN SEBARAN PENDUDUK KOTA SURAKARTA
1 I
138.544 145.629 153.524 162.403 2
II 107.513 113.011 119.138 126.028
3 III
115.704 121.621 128.214 135.629 4
IV 101.693 106.893 112.688 119.205
5 V
75.815 79.692 84.013 88.872 6
VI 69.335 72.881 76.832 81.276
608.604 639.726
674.408 713.412
Sumber : Analisis, 2009] ARAHAN DISTRIBUSI PENDUDUK JIWA
No.
2020
KOTA SURAKARTA Sub Pusat
Pelayanan Kota
2025 2030
2015
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I - 14
GAMBAR 2.2 PETA RENCANA STRUKTUR RUANG KOTA SURAKARTA
Sumber : Bappeda Kota Surakarta,2010
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I - 15
3 Wilayah Rawan Bencana
Potensi bencana di Kota Surakarta adalah bencana banjir sebagai akibat meluapnya Sungai Bengawan Solo.
Beberapa langkah perencanaan yang ditempuh oleh pemerintah kota Surakarta meliputi :
a Peningkatan Kualitas Lingkungan dan Peningkatan
Partisipasi Masyarakat b
Pembangunan Fasilitas Peringatan Dini early warning dan mekanisme tanggap darurat bencana banjir.
c Penepatan Jalur Pengungsian yang Aman
Di samping langkah-langkah tersebut di atas, beberapa upaya non struktural yang ditempuh adalah :
a Konservasi tanah dan air di DAS hulu untuk menekan
besarnya aliran
permukaan dan
mengendalikan besarnya debit puncak banjir serta pengendalian erosi
untuk mengurangi pendangkalan sedimentasi di dasar sungai.
b Pengelolaan dataran banjir flood plain management
berupa penataan ruang dan rekayasa di dataran banjir yang diatur dan menyesuaikan sedemikian rupa
sehingga risiko kerugian bencana yang timbul apabila tergenang banjir sekecil mungkin flood risk flood
damage management. c
Penataan ruang dan rekayasa di DAS hulu yang dengan
pertimbangan tertentu
kemungkinan ditetapkan menjadi kawasan budidaya sedemikian
rupa sehingga pembudidyaan pendayagunaan lahan tidak merusak kondisi hidroorologi DAS dan tidak
memperbesar debit dan masalah banjir. d
Penanggulangan banjir
flood fighting
untuk menekan besarnya bencana dan mengatasinya secara
darurat. Kegiatan ini merupakan bagian dari kegiatan satkorlak penanggulangan banjir, yang dilaksanakan
sebelum kej adian banjir meliputi perondaan dan pemberian peringatan dini kepada masyarakat yang
tinggal di daerah rawan banjir dataran banjir, pada saat kej adian banjir berupa upaya penyelamatan,
pengungsian penutupan tanggul yang bocor dan atau limpas, maupun kegiatan pasca banjir yang berupa
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I - 16
penanganan darurat perbaikan kerusakan akibat banjir.
e Penerapan sistem prakiraan dan peringatan dini untuk
menekan besarnya bencana bila banj ir benar-benar terjadi.
Upaya ini
untuk mendukung
kegiatan penanggulangan banjir.
f Flood proofing yang dilaksanakan sendiri baik oleh
perorangan, swasta
maupun oleh
kelompok masyarakat untuk mengatasi masalah banjir secara
lokal, misalnya di kompleks perumahan real estate, industri, antara lain, dengan membangun tanggul
keliling, polder dan pompa, serta rumah panggung. g
Peran masyarakat yang didukung penegakan hukum antara lain dalam menaati ketentuan menyangkut
tata ruang dan pola pembudidayaan dataran banjir dan DAS hulu, menghindarkan terjadinya penyempitan
dan pendangkalan alur sungai akibat sampah padat maupun bangunan hunian dan tanaman di daerah
sempadan sungai. h
Penetapan sempadan sungai yang didukung dengan penegakan hukum. Dasar hukum yang dapat dipakai
sebagai acuan adalah Peraturan Menteri PU No. 63 Tahun 1993 tentang Garis Sempadan Sungai, Daerah
Manfaat Sungai, Daerah Penguasaan Sungai dan Bekas Sungai. Pada setiap sungai harus ditetapkan
batas sempadannya yang diatur dengan Peraturan Daerah.
i Penyuluhan
dan pendidikan
masyarakat lewat
berbagai media menyangkut berbagai aspek dalam rangka meningkatkan pemahaman, kepedulian dan
perannya. j
Penanggulangan kemiskinan poverty alleviation . Masyarakat miskin di perkotaan banyak yang terpaksa
menghuni daerah sempadan sungai yang seharusnya bebas
hunian karena
sangat membahayakan
keselamatan jiwanya; demikian pula masyarakat petani lahan kering di DAS hulu pada umumnya miskin
sehingga kesulitan untuk melaksanakan pola bercocok tanam yang menunjang upaya konservasi tanah dan
air.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I - 17
GAMBAR 2.3 PETA DAERAH RAWAN BANJI R KOTA SURAKARTA
Sumber : SI PD Kota Surakarta, 2010.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I - 18
f. Demografi
Jumlah penduduk Kota Surakarta tahun 2010 tercatat sebanyak 499.337 jiwa. Sedangkan jumlah penduduk pada
tahun 2009 sebesar 525.505 jiwa, terjadi penurunan jumlah penduduk sebesar -28.865 j iwa atau mengalami penurunan
sebesar -5,46 . Menurut laporan BPS Data Sosial Ekonomi Nasional
SUSENAS 2011, laju pertumbuhan penduduk I ndonesia tahun 2009-2010 secara nasional termasuk kategori tinggi,
yaitu sebesar 1,4 , sedangkan laju pertumbuhan penduduk Provinsi
Jawa Tengah
sebesar 0,37 ,
sedangkan pertumbuhan penduduk Kota Surakarta sedikit lebih rendah
dibanding rata-rata nasional, tetapi j auh lebih tinggi dibanding laju pertumbuhan penduduk provinsi.
TABEL I I .8 PERTUMBUHAN PENDUDUK KOTA SURAKARTA
TAHUN 2005- 2009 Dalam Satuan Orang Jiw a Dan Persen
Tahun Jumlah Penduduk
Pertambahan Jiwa dari kurun waktu
sebelumnya Pertumbuhan
Penduduk
1 2
3 4
2006 512.898
-21.642 -4,05
2007 515.372
2.474 0,48
2008 522.935
7.563 1,47
2009 528.202
5.267 1,01
2010 499.377
-28.865 -5,46
Sumber : BPS Kota Surakarta Dalam Surakarta Dalam Angka 2007-2010
TABEL I I .9 SEBARAN DAN KEPADATAN PENDUDUK
KOTA SURAKARTA TAHUN 2009 – 2010
NO KEC
LUAS Km
2
JUMLAH PENDUDUK KEPADATAN PENDUDUK
2007 2008
2009 2010
2007 2008
2009 2010
1 LAWEYAN
8.64 109.447
109.930 110.555
111.163 12.667
12.723 12.796
12.866 2
SERENGAN 3.19
63.429 63.558
63.659 64.280
19.884 19.899
19.956 20.151
3 PS. KLIWON
4.82 87.508
87.980 88.044
88.994 18.155
18.272 18.266
18.463 4
JEBRES 12.58
143.289 142.292
143.319 144.393
11.390 11.311
11.393 11.478
5 BANJARSARI
14.81 161.247
162.093 175.272
177.208 10.888
10.945 11.835
11.965 44,04
564.920 565.853
580.849 586.839
12.827 12.849
13.189 13.307
Sumber : Data Monografi Kelurahan dalam BPS Kota Surakarta,2008-2011.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I - 19
Kepadatan penduduk I ndonesia tahun 2010 adalah 124 orang per km
2
. Kepadatan rata-rata 100 – 300 j iwa per km
2
termasuk kategori kepadatan sedang, sedangkan kepadatan penduduk Kota Surakarta rata-rata tahun 2007-2010 sebesar
13.043 orang per km
2
, termasuk kategori kepadatan tinggi. Namun demikian, apabila dikaitkan dengan ada kaitan antara
kemajuan suatu bangsa dengan laju pertumbuhan penduduk, termasuk derajat kesehatan, bangsa yang sudah maju
ditandai dengan laju pertumbuhan penduduk yang lebih kecil, angka harapan hidup yang lebih tinggi dan kualitas pelayanan
sosial yang lebih baik. Secara keseluruhan kualitas sumber daya manusia yang makin baik akan tercermin dalam
produktivitas yang makin tinggi RPJPN, 2005-2025; hal 37. Dari Tabel I I .10 komposisi kelompok umur penduduk kota
Surakarta usia 25 – 34 tahun - yaitu kelompok pencari kerja aktif - merupakan jumlah terbesar. Kondisi ini membawa
konsekuensi kebijakan perlunya penciptaan lapangan kerj a dan
peningkatan penyerapan
pencari kerja.
Upaya pengembangan kewirausahaan baru dan pengembangan
ekonomi kerakyatan menjadi pilihan potensial untuk menjadi fokus perencanaan pembangunan ketenagakerjaan Kot a
Surakarta.
TABEL I I .10 DATA PENDUDUK KOTA SURAKARTA
BERDASARKAN KELOMPOK UMUR TAHUN 2007 – 2010
No Kelompok
Umur 2007
2008 2009
2010
1. 0-4
36.464 35.323
34.496 36.387
2. 5-9
40.492 39.825
41.310 37.559
3. 10-14 0-14
44.096 35.317
40.815 38.034
4. 15-19
46.428 43.138
43.741 46.760
5. 20-24
48.972 57.833
54.427 48.073
6. 25-29
41.976 49.076
43.981 44.158
7. 30-34
42.824 41.487
37.659 41.088
8. 35-39
39.008 39.826
41.787 37.612
9. 40-44
37.948 38.642
41.298 37.217
10. 45-49
40.916 35.086
39.605 34.178
11. 50-54
29.044 30.815
35.477 30.235
12. 55-59
19.080 25.127
25.746 23.265
13. 60-64 15-64
13.780 17.543
14.575 14.633
14. 65
34.344 33.896
33.285 30.138
Jumlah
515.372 522.934
528.202 499.337
Sumber : BPS Kota Surakarta, 2008 - 2011.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I - 20
Dari gambaran
demografis di
atas permasalahan
pengendalian laju penduduk, dan keseimbangan penduduk tumbuh seimbang perlu diupayakan. Dengan demikian
program dan
kebijakan pembangunan
yang pro
kependudukan perlu diperhatikan.
2. Aspek Kesejahteraan
Masyarakat dan
Pemerataan Ekonomi
a. Pertumbuhan PDRB
PDRB didefinisikan sebagai jumlah nilai tambah yang dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah, atau
merupakan jumlah nilai barang dan jasa akhir yang dihasilkan oleh seluruh unit ekonomi. Penyajian PDRB dihitung
berdasarkan harga berlaku dan harga konstan. PDRB atas dasar harga berlaku menggambarkan nilai tambah barang dan
jasa yang dihitung menggunakan harga pada tahun berjalan. Nilai PDRB harga berlaku nominal menunjukkan kemampuan
sumber daya ekonomi yang dihasilkan oleh suatu daerah pergeseran dan struktur perekonomian daerah. Sedangkan
PDRB atas dasar harga konstan dapat mencerminkan perkembangan riil ekonomi secara keseluruhan dari tahun ke
tahun yang digambarkan melalui laju pertumbuhan ekonomi. Produk
Domestik Regional
Bruto PDRB
dapat mencerminkan kondisi dan pencapaian akt ivitas atau kinerj a
perekonomian daerah. Produk Domestik Regional Bruto PDRB menurut lapangan usaha adalah penghitungan PDRB
dengan pendekatan produksi dimana setiap sektor lapangan usaha dihitung nilai tambahnya selama kurun waktu satu
tahun. Jumlah nilai tambah seluruh sektor merupakan nilai PDRB daerah tersebut pada tahun yang bersangkutan.
Struktur perekonomian
suatu daerah
merupakan gambaran tentang komposisi perekonomian daerah yang
terdiri atas sembilan sektor ekonomi. St ruktur ekonomi sekaligus menunjukkan tinggi rendahnya kontribusi atau peran
seluruh sektor ekonomi terhadap pembentukan PDRB pada daerah tertentu.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I - 21
TABEL I I .11 NI LAI DAN KONTRI BUSI SEKTOR DALAM PDRB TAHUN 2 008 S.D. 20 12
ATAS DASAR HARGA KONSTAN ADHK TAHUN 2000 KOTA SURAKARTA
No Sektor
2008 2009
2010 2011
2012 Rpjuta
Rp juta Rpjuta
Rp juta Rp juta
1. Pertanian
2.866,18 0,06
2.900,41 0,06
2.908,82 0,06
2.911,12 0,05
2.916,13 0,05
2. Pertambangan
Penggalian 1.905,23
0,04 1.862,50
0,04 1.832,36
0,04 1.808,46
0,03 1.794,62
0,03
Primer 4.771,41
0,10 4.762,91
0,10 4.741,18
0,09 4.719,58
0,09 4.710,75
0,08
3. Industri
Pengolahan 1.200.606,83
26,39 1.235.952,77 25,65 1.277.210,09
25,02 1.312.943,72 24,26 1.364.647,13 23,76 4.
Listrik, Gas, dan Air Bersih
103.020,58 2,26
111.391,58 2,31
119.194,83 2,34
128.647,43 2,38
137.973,24 2,40
5. Konstruksi
583.069,88 12,82
625.624,26 12,99 671.926,81
13,17 717.164,22 13,25
764.946,73 13,32
Sekunder 1.886.697,29
41,47 1.972.968,61 40,95 2.068.331,73
40,52 2.158.755,37 39,89 2.267.567,10 39,49
6. Perdagangan,
Hotel dan Restoran
1.211.208,49 26,62
1.288.066,95 26,74 1.367.808,36 26,80 1.456.846,39 26,92
1.561.631,67 27,19 7.
Pengangkutan Komunikasi
449.973,94 9,89
484.827,89 10,06 514.407,73
10,08 549.761,82 10,16
578.923,43 10,08 8.
Keuangan, Sewa Jasa
Perusahaan 449.992,44
9,89 481.987,12 10,00
518.980,77 10,17
557.861,04 10,31 596.813,68 10,39
9. Jasa-jasa
546.699,38 12,02
585.264,16 12,15 629.616,47
12,34 683.868,74 12,64
732.943,33 12,76
Tersier 2.657.874,25
58,42 2.840.146,12 58,95 3.030.813,33
59,38 3.248.393,99 60,02 3.470.312,11 60,43 PDRB
4.549.342,95 100
4.817.877,63 100 5.103.886,24
100 5.411.868,94 100
5.742.409,96 100
Sumber : BPS Kota Surakarta, 2011.
Dari tabel I I .11, I I .12 dan I I .13 sumbangan terbesar dari sektor perdagangan, hotel, dan restoran 26 serta sektor
industri pengolahan
25 . Konsekuensi
kebij akan pembangunan berikutnya adalah memperkuat sektor industri
dan jasa untuk menumbuhkembangkan ekonomi berbasis usaha kerakyatan mikro, kecil, menengah dan koperasi,
serta memperkuat pencitraan kota Surakarta sebagai kota budaya
untuk menumbuhkembangkan
industri jasa,
perdagangan, dan pariwisata, sehingga lebih pro job dan pro growth.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I - 22
TABEL I I .12
PERKEMBANGAN KONTRI BUSI SEKTOR DALAM PDRB TAHUN 2008 S D. 2012 KOTA SURAKARTA
No Sektor
2008 2009
2010 2011
2012 HB
HK HB
HK HB
HK HB
HK HB
HK
1. Pertanian
0,06 0,06
0,06 0,06
0,06 0,06
0,05 0,05
0,05
0,05 2.
Pertambangan Penggalian
0,04 0,04
0,03 0,04
0,03 0,04
0,03 0,03
0,03
0,03
Primer
0,10
0,10
0,09
0,10
0,09
0,09
0,08
0,09
0,08
0,08
3. I ndustri
Pengolahan 23,27
26,39 21,98
25,65 20,94
25,02 20,4
24,26
19,93
23,76 4.
Listrik, Gas, dan Air Bersih
2,57 2,26
2,57 2,31
2,61 2,34
2,68 2,38
2,73
2,40 5.
Konstruksi 14,44
12,82 14,80
12,99 14,49
13,17 14,4
13,25
13,91
13,32
Sekunder
40,28
41,47
39,35
40,95
38,03
40,52
37,48
39,89
36,57
39,49
6. Perdagangan,
Hotel dan Restoran
25,12 26,62
25,04 26,74
25,72 26,80
25,5 26,92
25,48
27,19 7.
Pengangkutan Komunikasi
11,20 9,89
11,11 10,06
11,13 10,08
11,30 10,16
11,45
10,08 8.
Keuangan, Sewa Jasa
Perusahaan 10,93
9,89 10,99
10,00 11,30
10,17 11,70
10,31
12,19
10,39 9.
Jasa-jasa 12,38
12,02 13,42
12,15 13,74
12,34 14,00
12,64
14,24
12,76
Tersier
59,63
58,42
60,56
58,95
61,88
59,38
62,50
60,02
63,35
60,43
PDRB 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100
Sumber : BPS Kota Surakarta, 2011.
TABEL I I .13 PERKEMBANGAN SUMBANGAN SEKTOR EKONOMI TERHADAP PDRB
KOTA SURAKARTA TAHUN 2 0 08 - 200 9 dalam persen
No. Sektor Ekonomi
2008 2009
2010 2011
2012
1 2
3 4
5 6
7 1.
Pert anian 0.06
0.06 0.06
0.05
0.05
2. Pert ambangan dan Penggalian
0.04 0.03
0.03 0.03
0.03
SEKTOR PRI MER
0.10 0.09
0.09 0.08
0.08
3. I ndustri Pengolahan
23.27 22.17
20.94 20.40
19.93
4. Listrik, Gas, dan Air Bersih
2.57 2.63
2.61 2.68
2.73
5. Bangunan
14.44 14.93
14.49 14.40
13.91
SEKTOR SEKUNDER
40.28 39.73
38.03 37.48
36.57
6. Perdagangan, Hot el dan
Restoran 25.12
25.26 25.72
25.50
25.48
7. Pengangkutan dan Komunikasi
11.20 11.58
11.13 11.30
11.45
8. Keuangan, Persewaan dan Jasa
Perusahaan 10.93
10.88 11.30
11.70
12.19
9. Jasa-Jasa
12.38 12.46
13.74 14.00
14.24
SEKTOR TERSI ER
59.63 60.18
61.88 62.50
63.35 TOTAL PDRB
100.0 0 100.0 0
100.0 0 100.0 0
100.0 0
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Surakarta, 2011.
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I - 23
GAMBAR 2.4 KONTRI BUSI SEKTOR TERHADAP STRUKTUR PDRB
KOTA SURAKARTA TAHUN 2008- 2012
Dalam beberapa tahun terakhir terjadi pergeseran sektor basis dalam struktur perekonomian Kota Surakarta, tahun
2004-2006, sektor industri pengolahan mendominasi sektor basis Kota Surakarta dengan kontribusi rata-rata sebesar
26,54 , selanjutnya sejak tahun 2007-2009 kontribusi sektor perdagangan, hotel dan restoran mendominasi struktur
perekonomian Kota Surakarta dengan kontribusi rata-rat a sebesar
25,05 . Sedangkan
kontribusi sektor
primer kontribusinya sangat kecil dengan rata-rata sebesar 0,10 .
Data ini menunjukkan bergesernya sektor sekunder ke sektor tersier dalam struktur perekonomian Kota Surakarta dengan
perdagangan, hotel dan restoran sebagai sektor basis. b.
Laju I nflasi Tingkat inflasi merupakan indikator yang menggambarkan
perubahan positif I ndeks Harga Konsumen I HK. Angka inflasi menjadi indikator terhadap stabilitas harga. Angka inflasi yang
rendah diharapkan
dapat menjadi
daya tarik
bagi meningkatnya nilai investasi ke Kota Surakarta, yang
tercermin melalui biaya tenaga kerj a yang kompetitif dalam menekan biaya investasi cost of capital dan biaya produksi
barang dan jasa cost of production. Tingkat laju inflasi menjadi variabel pengontrol penting bagi beragam aktivitas
ekonomi, dari fungsi konsumsi daya beli, UMR upah minimum regional, investasi dan biaya produksi. Dengan
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2012 BAB I I - 24
tingkat laju inflasi yang rendah diharapkan dapat menjadi stimulan bagi perkembangan ekonomi di Kota Surakarta,
utamanya dikaitkan
dengan sektor
basis di
sektor perdagangan
dan jasa,
yang mampu
memicu bagi
peningkatan PAD melalui instrumen fiskal pajak dan retribusi daerah.
TABEL I I .14 NI LAI I NFLASI RATA- RATA TAHUN 2 007 S.D. 2011
KOTA SURAKARTA
Uraian 2007
2008 2009
2010 2011
Rata- rata pertumbuhan
I nflasi 3.28
6.96 2.63