Proyeksi Pendapatan Negara Jangka Menengah

3.2 Proyeksi Pendapatan Negara Jangka Menengah

Melihat tren perlambatan ekonomi global dan perkembangan harga komoditas dalam kurun waktu satu tahun terakhir maka proyeksi pertumbuhan ekonomi juga akan mengalami sedikit perlambatan. Namun demikian, dengan upaya dan kebijakan yang tepat maka pada tahun 2017-2019 diperkirakan ekonomi masih dapat tumbuh secara progresif dengan perkiraan pertumbuhan di tahun 2019 akan mencapai 6,1-7,4 persen. Dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi jangka menengah yang cukup tinggi tersebut, serta dukungan kebijakan-kebijakan yang efektif maka diharapkan pendapatan negara akan terus meningkat dan tumbuh rata-rata sebesar 12,3-14,3 persen sepanjang tahun 2017-2019.

Komposisi pendapatan negara pada tahun 2017-2019 sebagian besar masih berasal dari penerimaan perpajakan. Sementara itu, PNBP diperkirakan memberikan kontribusi rata-rata sebesar 10,8 persen. Mengingat pajak masih menjadi sumber utama pendapatan negara dalam APBN, Pemerintah berusaha untuk mempertahankan agar tax ratio tidak turun dan diusahakan semakin meningkat di tahun 2017-2019.

3.2.1 Penerimaan Perpajakan Jangka Menengah

Penerimaan perpajakan dalam jangka menengah tetap menjadi sumber utama pendapatan negara dengan kontribusi rata-rata sebesar 89,1 persen dari total pendapatan negara. Proyeksi penerimaan perpajakan tahun 2017-2019 dapat dilihat pada Grafik II.3.11.

II.3-16 Nota Keuangan dan APBN Perubahan Tahun 2016

Bab 3: Perubahan Kebijakan dan Target Pendapatan Negara dan Proyeksi Pendapatan Negara Jangka Menengah

Bagian II

GRAFIK II.3.11 PROYEKSI PENERIMAAN PERPAJAKAN, 2017-2019

(triliun rupiah)

Sumber: Kementerian Keuangan

Dalam rangka mendukung kesinambungan fiskal, arah kebijakan penerimaan perpajakan dalam jangka menengah tetap difokuskan pada upaya optimasi pendapatan perpajakan tanpa mengganggu iklim dunia investasi dan usaha.

Substansi kebijakan penerimaan perpajakan adalah mendorong optimalisasi penerimaan perpajakan dengan tetap menjaga iklim investasi untuk penguatan daya saing, pengendalian barang yang dapat menimbulkan eksternalitas, serta meredistribusi pendapatan.

Kebijakan penerimaan perpajakan jangka menengah, sebagai berikut:

1. Optimalisasi penerimaan perpajakan dengan mendorong peningkatan tax ratio berkisar 13,8-14,8 persen terhadap PDB, termasuk PNBP SDA Migas dan Pertambangan;

2. Upaya untuk meningkatkan tax ratio ditempuh dengan intensifikasi, ekstensifikasi, dan penegakan hukum antara lain melalui penagihan aktif, pemeriksaan, dan penyidikan serta melakukan terobosan kebijakan;

3. Optimalisasi pemeriksaan antara lain pada sektor unggulan dan transfer pricing;

4. Peningkatan kinerja audit bea cukai;

5. Peningkatkan pengawasan, penindakan, dan penyidikan;

6. Pemberian insentif fiskal untuk kegiatan ekonomi strategis dalam rangka penguatan daya saing;

7. Pengendalian konsumsi barang tertentu dan eksternalitas negatif. Dengan mempertimbangkan proyeksi asumsi dasar ekonomi makro dalam jangka menengah

dan kebijakan penerimaan perpajakan yang akan ditempuh, diharapkan penerimaan perpajakan dalam jangka menengah akan tumbuh rata-rata sebesar 10,9 persen per tahun. Sumber utama dari penerimaan perpajakan tersebut masih didorong oleh tumbuhnya pendapatan PPh sebesar rata-rata 12,3 persen per tahun, serta PPN dan PPnBM dengan tingkat pertumbuhan sebesar rata-rata 13,3 persen per tahun.

3.2.2 Penerimaan Negara Bukan Pajak Jangka Menengah

Dalam jangka menengah, PNBP akan didominasi oleh pendapatan dari K/L dan pendapatan dari pengelolaan sumber daya alam, terutama dari pertambangan umum. Oleh karena itu, perkembangan asumsi dasar ekonomi makro seperti nilai tukar rupiah dan harga komoditas

Nota Keuangan dan APBN Perubahan Tahun 2016 II.3-17

Bab 3: Perubahan Kebijakan dan Target Pendapatan Negara Bagian II

dan Proyeksi Pendapatan Negara Jangka Menengah

pertambangan umum, terutama batubara akan berpengaruh terhadap proyeksi PNBP jangka menengah. Di sisi lain, PNBP dari sektor migas pada jangka menengah diperkirakan lebih rendah dari tahun-tahun sebelumnya. Hal tersebut disebabkan adanya tren penurunan lifting minyak bumi yang diproyeksikan menurun dari sekitar 810 MBOPD di dalam APBNP tahun 2016 menjadi sekitar 540-610 MBOPD di tahun 2019. Proyeksi PNBP tahun 2017-2019 dapat dilihat pada Grafik II.3.12.

GRAFIK II.3.12 PROYEKSI PNBP, 2017-2019

(triliun rupiah)

Sumber: Kementerian Keuangan

Kebijakan PNBP diarahkan untuk mendorong optimalisasi PNBP dengan tetap memelihara kelestarian lingkungan dan meningkatkan kualitas pelayanan publik. Kebijakan PNBP jangka menengah sebagai berikut:

1. Optimalisasi lifting minyak dan gas bumi;

2. Penyesuaian tarif dan jenis PNBP;

3. Mendorong peningkatan kinerja BUMN;

4. Perbaikan kualitas pelayanan PNBP antara lain peningkatan implementasi Sistem Informasi PNBP Online (SIMPONI);

5. Menjaga kelestarian lingkungan. Dengan pertumbuhan rata-rata sebesar 3,4 persen per tahun, PNBP diperkirakan akan

memberikan kontribusi terhadap pendapatan negara sebesar rata-rata 10,8 persen.

3.2.3 Penerimaan Hibah Jangka Menengah

Penerimaan hibah yang dianggarkan dalam APBN adalah berdasarkan komitmen pemberi donor yang telah menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) dengan Pemerintah Indonesia. Penerimaan hibah yang dianggarkan dalam APBN adalah pendapatan hibah yang telah direncanakan dan hanya dalam bentuk uang yang akan digunakan untuk membiayai suatu kegiatan yang pencairan dananya melalui KPPN. Berdasarkan laporan sementara dari rencana hibah yang akan diterima Pemerintah Indonesia dalam jangka menengah, penerimaan hibah cenderung menurun. Penerimaan hibah yang diperkirakan akan diterima oleh Pemerintah Indonesia dalam periode tersebut merupakan hibah yang berstatus ongoing atau multiyears yang berkaitan dengan program energi dan lingkungan hidup seperti penanganan climate change, pengurangan emisi di perkotaan, pelestarian hutan, dan konservasi e nergi. Proyeksi penerimaan hibah tahun 2017-2019 dapat dilihat pada Grafik II.3.13.

II.3-18 Nota Keuangan dan APBN Perubahan Tahun 2016

Bab 3: Perubahan Kebijakan dan Target Pendapatan Negara dan Proyeksi Pendapatan Negara Jangka Menengah

Bagian II

GRAFIK II.3.13 PROYEKSI PENERIMAAN HIBAH, 2017-2019

(triliun rupiah)

Sumber: Kementerian Keuangan

Nota Keuangan dan APBN Perubahan Tahun 2016 II.3-19

Bab 4: Perubahan Kebijakan dan Anggaran Belanja Pemerintah Pusat dan Proyeksi Belanja Pemerintah Pusat Jangka Menengah

Bagian II