Karakteristik Subjek Penelitian

B. Karakteristik Subjek Penelitian

Penelitian mengenai hubungan antara usia pasien dengan derajat keganasan tumor ovarium primer tahun 2011-2012 telah dilaksanakan dalam kurun waktu antara tanggal 17 November 2012 sampai 14 Januari 2013 di Rumah Sakit Dr Moewardi. Subjek penelitian adalah pasien dengan diagnosis klin is tumor ovarium primer antara tahun 2011 hingga 2012.

Sampel yang diteliti adalah 110 pasien dengan hasil pemeriksaan histopatologi positif tumor ovarium primer yang masih menjalani perawatan, kontrol maupun yang telah keluar dengan data rekam medik yang mencantumkan usia. Sampel diperoleh dengan metode consecutive sampling yaitu setiap subyek yang datang dan memenuhi kriteria pem ilihan inklusi dan bebas dari kriteria eksklusi dimasukkan dalam penelitian. Setiap sampel yang diperoleh selama masa penelian melalui tahap wawancara menggunakan Sampel yang diteliti adalah 110 pasien dengan hasil pemeriksaan histopatologi positif tumor ovarium primer yang masih menjalani perawatan, kontrol maupun yang telah keluar dengan data rekam medik yang mencantumkan usia. Sampel diperoleh dengan metode consecutive sampling yaitu setiap subyek yang datang dan memenuhi kriteria pem ilihan inklusi dan bebas dari kriteria eksklusi dimasukkan dalam penelitian. Setiap sampel yang diperoleh selama masa penelian melalui tahap wawancara menggunakan

Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia

Umur (tahun)

Tabel 4.1. menunjukkan bahwa sebagian besar responden yaitu sebanyak 46 orang (41.8 %) berusia antara 35-50 tahun. Kemudian sebanyak 45 orang (40.9 %) berusia antara lebih dari 50 tahun. Selebihnya yaitu sebanyak 16 orang (14.5 %) berusia kurang dari 20-34 tahun dan hanya 3 orang (2.7 %) yang berusia kurang dari 20 tahun.

Tumor Ovarium Derajat Keganasan

Frekuensi

Persentase (%) Jinak

Tabel 4.2. memperlihatkan distribusi frekuensi responden menurut derajat keganasan tumor ovarium yaitu sebanyak 28 orang (25.5 %) terdiagnosis tumor ovarium jinak. Selebihnya yaitu sebanyak 82 orang (74.5 %) terdiagnosis keganasan ovarium.

Derajat keganasan tumor ovarium berdasarkan umur disajikan dalam Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Tabulasi Silang antara Derajat Keganasan Tumor Ovarium

Berdasarkan Umur Derajat Kegnasan

Umur (tahun)

Tabel 4.3. menyajikan data yang menunjukkan jumlah responden dengan derajat keganasan tergolong jinak yang tertinggi berusia 35-50 tahun adalah 15 orang (53.6 %) dan yang berusia 20-34 tahun sebanyak 6 orang (21.4 %). Sedangkan yang berusia lebih dari 50 tahun sebanyak 5 orang (17.9 %) dan responden berusia kurang dari 20 tahun sebanyak 2 orang (7.1 %). Responden yang terdiagnosis keganasan ovarium mayoritas berusia lebih dari 50 tahun yaitu sebanyak 40 orang (48.8 %), yang berusia 35-50 tahun sebanyak 31 orang (37.8 %) dan yang 20-34 tahun sebanyak 10 orang (12.2 %). Sedangkan yang terenda berusia di bawah 20 tahun hanya sebanyak 3 orang (2.7 %).

Data penelitian yang diperoleh selanjutnya dianalisis dengan uji Chi Square menggunakan program komputer Statistical Product and Service Solution (SPSS) 17.0 for windows dengan tujuan untuk mengetahui hubungan kedua variabel penelitian yaitu usia dan derajat keganasan tumor ovarium primer.

Tabel 4.4. Hubungan antara Usia Pasien dengan Derajat Keganasan Tumor

Ovarium Primer

Value

Df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 10.028 a 3 0.018

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear Association

N of Valid Cases

Tabel 4.4. memaparkan hasil analisis Chi Square hubungan antara usia pasien dengan derajat keganasan tumor ovarium primer. Chi Square

(X 2 ) hitung terlihat pada output SPSS pada baris Pearson Chi Square yaitu 10.028. Nilai X 2 hitung sebesar 10.028 diperoleh dengan menetapkan taraf kepercayaan 90

%, dan derajat kebebasan (df) = 3.

tumor ovarium primer dilakukan berdasarkan perbandingan Chi Square hitung dengan Chi Square tabel. Oleh karena nilai X 2 hitung (10.028) lebih besar dari nilai X 2 pada tabel Chi Square (terlampir) yaitu 6.25 maka

hipotesis nihil (H 0 ) ditolak dan hipotesis kerja (H 1 ) diterima.

Pengambilan keputusan juga dapat dilakukan dengan melihat nilai probabilitas (p) di dalam kolom Asymp sig. Nilai probabilitas sebesar 0.018 masih lebih rendah dibandingkan taraf si

.1. Hal ini berarti bahwa dengan tingkat signifikansi 10 % hubungan kedua variabel signifikan.

Melalui dua dasar pengambilan keputusan di atas dapat diartikan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kelompok usia pasien dengan